15 research outputs found

    Standarisasi simplisia segar bawang putih lanang (Allium sativum) terfermentasi yang dikoleksi dari tiga tempat berbeda

    Get PDF
    Bawang putih lanang (Allium sativum) merupakan tanaman berkhasiat dan sering digunakan masyarakat untuk pengobatan misalnya untuk menghambat dan membunuh bakteri dan jamur; menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol dan gula darah; anti-tumor serta mencegah penggumpalan darah. Seiring dengan meningkatnya teknologi bahan alam dan kecenderungan masyarakat dalam penggunaan produk yang berasal dari bahan alam terutama tumbuhan obat sehingga diperlukan acuan yang memuat persyaratan mutu bahan alam yang sesuai. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan profil standarisasi spesifik dan non spesifik dari bawang putih lanang (Allium sativum) terfermentasi. Parameter spesifik yang diujikan berupa parameter identitas; karakteristik mikroskopis; karakteristik makroskopis; skrining fitokimia; kandungan senyawa terlarut dalam air dan etanol; penentuan profil kromatogram dengan kromatografi lapis tipis (KLT); dan uji total flavonoid serta polifenol. Parameter non spesifik yang diujikan berupa susut pengeringan; pH; kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, dan kadar abu larut air. Data yang diperoleh merupakan data deskriptif yang mencerminkan perolehan data dari 3 lokasi yang berbeda. Hasil pengamatan standarisasi adalah sebagai berikut: pengamatan mikroskopis didapatkan bawang putih lanang segar mempunyai fragmen parenkim, stomata, kelenjar minyak, epidermis, berkas pengangkut, dan serabut; persentasi kadar sari larut air >25%, kadar sari larut etanol >26%; profil skrining menunjukkan adanya kandungan flavonoid, polifenol dan saponin; fase diam silika gel F254 dan fase gerak kloroform : metanol : asetonitril (8 : 1 :1) disarankan dalam penentuan profil KLT; total flavonoid >0,4% (b/b); total polifenolnya >0,5% (b/b); kadar abu total < 2 %; kadar abu larut air < 2 %; kadar abu tidak larut asam < 1 %; susut pengeringan < 13 %; dan pH 5-7

    Standarisasi simplisia segar bawang putih lanang (Allium sativum) terfermentasi yang dikoleksi dari tiga tempat berbeda

    No full text
    Bawang putih lanang (Allium sativum) merupakan tanaman berkhasiat dan sering digunakan masyarakat untuk pengobatan misalnya untuk menghambat dan membunuh bakteri dan jamur; menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol dan gula darah; anti-tumor serta mencegah penggumpalan darah. Seiring dengan meningkatnya teknologi bahan alam dan kecenderungan masyarakat dalam penggunaan produk yang berasal dari bahan alam terutama tumbuhan obat sehingga diperlukan acuan yang memuat persyaratan mutu bahan alam yang sesuai. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan profil standarisasi spesifik dan non spesifik dari bawang putih lanang (Allium sativum) terfermentasi. Parameter spesifik yang diujikan berupa parameter identitas; karakteristik mikroskopis; karakteristik makroskopis; skrining fitokimia; kandungan senyawa terlarut dalam air dan etanol; penentuan profil kromatogram dengan kromatografi lapis tipis (KLT); dan uji total flavonoid serta polifenol. Parameter non spesifik yang diujikan berupa susut pengeringan; pH; kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, dan kadar abu larut air. Data yang diperoleh merupakan data deskriptif yang mencerminkan perolehan data dari 3 lokasi yang berbeda. Hasil pengamatan standarisasi adalah sebagai berikut: pengamatan mikroskopis didapatkan bawang putih lanang segar mempunyai fragmen parenkim, stomata, kelenjar minyak, epidermis, berkas pengangkut, dan serabut; persentasi kadar sari larut air >25%, kadar sari larut etanol >26%; profil skrining menunjukkan adanya kandungan flavonoid, polifenol dan saponin; fase diam silika gel F254 dan fase gerak kloroform : metanol : asetonitril (8 : 1 :1) disarankan dalam penentuan profil KLT; total flavonoid >0,4% (b/b); total polifenolnya >0,5% (b/b); kadar abu total < 2 %; kadar abu larut air < 2 %; kadar abu tidak larut asam < 1 %; susut pengeringan < 13 %; dan pH 5-7

    Standarisasi Spesifik dan Non Spesifik Simplisia dan Ekstrak Etanol Bawang Putih Tunggal Terfermentasi (Allium sativum Linn.)

    Get PDF
    Garlic that has undergo a fermentation process (Black garlic) has been shown to have a total content of flavonoids and polyphenols greater than fresh garlic. One of garlic varieties is single bulb Garlic (Allium sativum Linn.) which contains only one small bulb. This study aims to determine specific and non specific standardization of dried fermented single bulb Garlic and ethanol extract of fermented single bulb Garlic (Allium sativum Linn.). Samples were collected from three different regions: Temanggung, Bromo and Banyuwangi. The results of the study showed that dried fermented single bulb garlic have round shape oval, brown color blackish, and aromatic odor; water soluble content >25%, ethanol soluble content >26%, total polyphenols >4.5% b/b, total flavonoids >0.6% b/b; dred fermented single bulb Garlic contain polyphenols, flavonoids, and saponins; total ash content 2% b/b; the ethanol extract contain polyphenols and flavonoids; total ash conten

    Laporan praktek kerja profesi apoteker di bidang sumber daya kesehatan seksi kefarmasian dan seksi alat kesehatan dan perbekalan rumah tangga Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 118, Surabaya 20 Juli 2020-21 Juli 2020

    No full text
    corecore