21 research outputs found
Identitas dan aktualisasi budaya dayak kanayatn di kabupaten landak kalimantan barat kajian tentang folklor sub suku daya~1
Buku hasil penelitian folklor yang dilakukan oleh Bambang
Suta Purwana (BSP) ini menurut saya penting artinya bagi kajian folklor Indonesia kontemporer. Paling tidak ada tiga signifikansi karya BSP; pertama, sebagai dokumentasi folklor kelompok etnik Dayak Kanayatn yang miskin publikasi dibanding sub etnik Dayak lain seperti Punan, lban, atau Kenyah; ke dua, sebagai hasil analisis kontekstual (aspek sosial budaya) atas teks (peribahasa, pepatah, pantun, syair, mitos, legenda, dongeng dan nyanyian rakyat); dan ketiga, sebagai benang merah dari dua sudut pandang yang samasama tertarik pada masalah kebudayaan, yaitu antropologi dan folklore
Sistem religi komunitas adat bonokeling, di desa Pekuncen, kecamatan Jatilawang, kabupaten Banyumas
Buku tentang “Sistem Religi Komunitas Adat Bonokeling, Desa
Pakuncen, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah”
tulisan Bambang Hendarta SP, dkk merupakan tulisan tentang kiprah dan aktivitas komunitas adat yang terdapat di Banyumas. Hal menarik dari tulisan ini adalah bagaimana warga Bonokeling merekonstruksi adat istiadat sebagai sendi kehidupan organisasi sosial mereka. Komunitas Bonokeling hingga kini masih berpegang teguh kepada ajaran Eyang Bonokeling dan hingga kini masih dipertahankan. Tentu
saja proses internalisasi nilai kepada anak putu Eyang Bonokeling tetap dipertahankan
Kearifan lokal dalam membangun ketahanan pangan petani: di desa Lencoh, Selo, Boyolali, Jawa Tengah
Buku yang berjudul “Kearifan Lokal Dalam Membangun Ketahanan
Pangan Petani di Desa Lencoh, Selo, Boyolali, Jawa Tengah” mengupas tentang permasalahan pangan yang terjadi di masyarakat Desa Lencoh, Selo Boyolali. Kondisi geografi s pegunungan tepatnya di lereng Gunung Merapi dengan kemiringan hamper 45 derajat tentu mempunyai kearifan tersendiri dalam pengelolaan pangan yang berhubungan dengan lahan pertanian dan meraka telah beradaptasi hinga bertahun-tahun lamanya, sehingga petani tidak menanam padi,
jagung, ketela, melainkan jenis tenaman sayuran terutama wortel dengan pola tanam polikultur atau tumpangsari. Secara umum, petani memahami pangan sebagai ketahanan pangan menyangkut konsep ketersediaan bahan pangan pokok bagi keluarga, dan distribusi pangan dalam konteks pasar komuditas pertanian
Permainan seletan neker
Dunia anak identik dengan bermain, bersenang-senang, penuh dengan keceriaan dan kegembiraan. Keseharian anak dihiasi dengan canda tawa, kemeriahan serta diwarnai dengan ekspresi kesenangan tanpa beban apapun. masa kecil merupakan masa terbaik, untuk menanamkan nilai-nilai karakter. Penanaman bisa dilakukan dengan keteladanan tokoh/sosok tertentu, proses internalisasi secara langsung, maupun melalui buku bacaan. Pengenalan permainan tradisional Seletan Neker yang masih dimainkan oleh anak-anak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah merupakan salah satu permainan tradisional yang masih bertahan. Dalam permainan ini anak yang bermain diajarkan untuk bersika
Patrawidya Vol.16 No.2
1. The bloody sunday of Batavia : re-examining the chineese massacre of 1740
2. Ritual muang jong : identitas kolektif komunitas orang sawang di Pulau Belitung
3. Dari TSSB hingga SDSB ; Sejarah "lotere legal" sumbangan berhadiah di DIY, 1970-an hingga 1993
4. Permasalahan perdagangan lintas batas di wilayah perbatasan Indonesia-Filipina, kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara
5. Dampak taman nasional kerinci seblat terhadap masyarakat di Desa Ketenong II Kecamatan Pianang Belapis Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu
6. Profil wong pinter menurut masyarakat : Temanggung Jawa Tengah
7. Perilaku sosial-budaya dalam kaitanya dengan strategi peningkatan kesejahteraan dan kelangsungan hidup rumah tangga tani lahan kering di Desa Bedoyo Ponjon
Patrawidya Vol.15 No.1
1. Melawat ke Barat : Westernisasi Pendidikan Keluarga Paku Alam V
2. Aspek-Aspek Ikonografi Penggambaran Tokoh Ramayana Seni Prasi di Desa Sidemen Karangasem Bali
3. Merapi yang Suci dan Pariwisata yang Kotor : Benturan Nilai-nilai Religi dan Ekonomi yang Memperlemah Potensi Ritual
Sebagai Mitigasi Bencana di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman
4. Persepsi Petani Terhadap Nilai Sosial-Budaya dan Ekonomi Lahan Sawah di Pinggiran Kota Yogyakarta
5. Usaha Kerajinan Ukir Kayu Desa Mulyoharjo Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara
6. Calung: Musik Tradisional Masyarakat Purbalingga, Jawa Tengah
7. Serat Atmawiyata Kajian Aspek Moral dan Didaktik
8. Resensi Buku : Takdir, Riwayat Pangeran Diponegoro (1785-1885
Jantra jurnal sejarah dan budaya Vol.V No.10
1. Gemeente Pasuruan 1918-1942
2. Gianyar kota budaya : dari kota keraton sampai kota seni, 1771-1980-an
3. Dari kampung desa kekampung kota : perubahan ekologi kota Surabaya dalam perspektif permukiman pada masa kolonial
4. Batu Malang : dari kota perkebunan ke kota agrowisata
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh, kembang dan pudarnya pelabuhan Tuban
6. Konflik antarkomunitas etnis dan representasi identitas etnis di Sampit, Kalimantan Tengah
7. Diskursus cacah dalam pengelolaan agraria keraton Yogyakarta abad ke 18-19
8. Permukiman kota dan masalahnya kasus kota Yogyakart
Patrawidya: seri penerbitan penelitian sejarah dan budaya
Jurnal ini berisikan beberapa artikel seperti:
1. Mutiah Amini - Melawat ke Barat : Westernisasi Pendidikan Keluarga Paku Alam V (hlm. 1 - 10).
2.I Wayan Suardana - Aspek-Aspek Ikonografi Penggambaran Tokoh Ramayana Seni Prasi di Desa Sidemen Karangasem Bali (hlm. 11 - 28).
3.Christriyati Ariani - Jinem : Lumbung Padi Petani Blora (hlm. 29 - 54)
4.Bambang H. Suta Purwana - Merapi yang Suci dan Pariwisata yang Kotor : Benturan Nilai-Nilai Religi dan Ekonomi yang Memperlemah Potensi Ritual Sebagai Mitigasi Bencana di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman(hlm. 55 - 72)
5.Sudrajat - Persepsi Petani Terhadap Nilai Sosial-Budaya dan Ekonomi Lahan Sawah di Pinggiran Kota Yogyakarta (hlm. 73 - 94).
6.Sukari - Usaha Kerajinan Ukir Kayu Desa Mulyoharjo Kecamatan
Jepara Kabupaten Jepara (hlm. 95 - 114).
7.Theresiana Ani Larasati - Calung: Musik Tradisional Masyarakat Purbalingga, Jawa Tengah (hlm. 115 - 134).
8.Titi Mumfangati - Serat Atmawiyata Kajian Aspek Moral dan Didaktik (hlm.135 - 166).
9.Baha' Uddin- Resensi Buku : Takdir, Riwayat Pangeran Diponegoro(1785-1885)(hlm. 167-170)
Culture Mag : Indonesia' Most Valuable Treasure
CultureMag is a periodical magazine that published once a year.
The mission of the magazine is as a medium for disseminating
information which related to activities of Center for Research
and Development of Culture. In this edition, we particularly focus
on intangible cultural heritages inscribed on the List of UNESCO in
various categories
Sistem Religi Komunitas Adat Bonokeling, Di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kab. Banyumas
Komunitas adat Bonokeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas ini komunitas yang mengkonstruksikan adat sebagai sendi utama organisasi sosial mereka. Praktik religi komunitas adat Bonokeling yang bersifat khas dan berbeda dengan masyarakat di sekitarnya menyebabkan komunitas ini mendapat sebutan komunitas Islam Kejawen, Islam Blangkon atau Islam Aboge. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterkaitan antara adat-istiadat, upacara adat dan sistem religi mereka dalam konteks sistem sosial dan sistem nilai yang berlaku dalam komunitas adat Bonokeling. Teknik penelitian yang dipergunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa sejarah Eyang Bonokeling dan ajaran spiritual Bonokeling menjadi basis legitimasi dari seluruh bangunan sistem religi Bonokeling yang terintegrasi dalam praktek adat istiadat, upacara adat dan norma sosial yang berlaku secara turun-temurun dalam komunitas adat Bonokeling. Warga komunitas Bonokeling penganut ajaran spiritual Bonokeling yang disebut anak putu Bonokeling merupakan organisasi sosial yang mewadahi seluruh proses internalisasi dan sosialisasi ajaran spiritual Bonokeling. Adat istiadat, upacara adat dan sistem religi Bonokeling terintegrasi dalam sistem nilai dan sistem sosial yang berlaku dalam organisasi sosial yang disebut anak putu Bonokeling