2 research outputs found

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN MISMATCH KERJA PADA BAGIAN PLANT ENGINERING DALAM RANGKA MENCARI BENTUK LEMBAGA PELATIHAN YANG SESUAI : STUDI KASUS DI PT. TARUMATEX BANDUNG

    Get PDF
    Pendidikan memiliki peran sangat strategis dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, sebab jenjang pendidikan ini berorientasi pada penyiapan tenaga kerja yang berkemampuan akademis dan atau profesional. Sesuai dengan sifatnya sebagai studi deskriptif analitis, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatis,yaitu berupa kata-kata,tindakan atau perilaku, dan dokumen yang secara langsung diperoleh dari para responden melalui teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dengan studi kasus pada PT. Taru- matex Bandung. Studi dilakukan berdasaikan situasi yang wajar ( natural setting) Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah : (1) Seluruh karyawan bagian Plant Enginering, khususnya yang berlatar belakang pendidikan non tehnik ( mismatch ) PT. Tarumatex (2) Direksi PT. Tarumatex/ Kepala Pabrik (3) Manager Plant Enginering PT. ri irumatex. (4) Human Resources Fdvelopment Mana- ger PT. Tarumalex. (5) Direksi SDM Salim Textile (6) Staff Direk n Salim Tex- tile (7) Training Manager Human Resources Development Salim Textile (8). Koordinator Training Advisory Service/TAS BLK Bandung (9) Kepala Balai Pengembangan Produktivitas Daerah (BPPD) Jabar. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik wawancara pengamatan dan studi dokumentasi : yang dilakukan dari orientasi hingga eksplorasi berlang¬sung secara intensif dtu bulan Juni 1997 sampai October 1997. Alat pengumpul datanya adalah peneliti sendiri ( human instrument ) dibantu dengan dokumen karyawan, kamera foto dan buku catatan. Sedangkan analisis datanya dilakukan melalui prosedur Reduksi Data, Display Data, Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi Hasil analisis ditemukan bahwa: Kondisi Personil bagian Plant Enginering di PT.Tarumatex Bandung, karyawan yang mismatch (tidak berbasis tehnik) menghasilkan prestasi kurang baik dibandingkan karyawan yang match.Juga terdapat kesenjangan antara kemampuan keija nyata dengan kemampuan kerja Standard yang dituntut oleh sebab itu perlu ditingkatkan pengadaan tenaga yang match baik melalui prosedur penerimaan karyawan baru, maupun melalui pela¬tihan. Juga dirasakan perlu peningkatkan pengetahuan tehnik. Disamping hobby dan minat yang kuat, pengalaman serta pelatihan sangat menunjang untuk meraih prestasi yang tinggi. Ada faktor-faktor yang menyebabkan mismatch kerja baik berupa faktor yang melekat pada karyawan perusahaan seperti Latar belakang pendidikan dan Pengalaman keija, Typologi orang. Lingkungan Budaya serta faktor yang melekat pada keadaan perusahaan seperti mismatch dalam Mana¬jemen Personalia, kurang memahami Peraturan Perusahaan, Disiplin Kerja, Kepe¬mimpinan kurang mengarahkan, Budaya Perusahaan dan Etos Kerja, Situasi kerja dan Pergaulan sesama tenaga keija, lingkungan kerja, baik Tempat kerja maupun Pelayanan kerja. Yang kesemuanya memerlukan langkah-langkah yang sebaiknya ditempuh demi mengatasi kesenjangan , mismatch kerja serta hambatan-hambatan yang terjadi. Meskipun di PT Tarumatex telah diadakan pelatihan-pelatihan yang cukup mencapai sasaran, tetapi demi peningkatan kinerja yang lebih baik perlu diadakan pelatihan Total Productive Maintanane (TPM) dan pelatihan Just in Time Workshop. Tak kalah pentingnya proses penyusunan personalia yang beru¬pa program jangka panjang maupun program jangka pendek harus dirancang sebaik-baiknya. Untuk itu penulis perlu merekomendasikan beberapa hal yaitu: Untuk bagian plant Enginering. (1) Memperhatikan lingkungan kerja demi menghindari timbulnya kecelakaan keija, mengadakan sistim rotasi, melakukan karyawan sebagai anggota organisasi. (2) Melaksanakan dengan konsekwen prinsip tidak menerima karyawan yang mismatch. (3) Mengembangkan program On-The-Job Training (4) Perlu diadakan pelatihan Total Productive maintanance dan pelatihan Just In Time Woricshop. Untuk PT.Tarumate„ (1) Fungsi umum serta fungsi operasi manajemen harus dilaksanakan dan dievaluasi setiap saat. (2) Dibina dan dilengkapi sarana anjang komunikasi. (3) Bagi karyawan baru perlu mendapat pelajaran dan Keterampilan teknis serta pengetahuan dasar mengenai nilai-nilai yang dianut perusahaan. (4) Mengembangkan Lembaga Pelatihan seperti yang telah diadakan Salim Textile. (5) Memanfaatkan program pema¬gangan yang diperkenalkan oleh pemerintah serta mengadakan Management Training. Untuk Dunia Pendidikan /Pemerintah (1) Perlunya kesadaran pentingnya kemampuan dan kekuatan sendiri demi bertekad meningkatkan kualitas SDM Indonesia (2) Diperlukan manajemen SDM yang tepat pada tingkat nasional se¬hingga terintergrasikan SDM kedalam pembangunan (3) Mengupayakan Pembangunan ketenaga keq an yang sifatnya menyeluruh (4) Tersedianya pemetaan mengenai peluang keija ditiap wilayah (5) Tersedianya Dana untuk modal usaha (6) Tersedianya Peta kemampuan Tehnologi dan juga peta kemampuan SDM (7) Lembaga Pendidikan harus dapat melihat apa yang dibutuhkan kalangan dunia usaha (8) Adanya keterkaitan penyelenggaraan pendidikan antara pemerintah dan swasta (9) Perlu adanya undang-undang bagi perusahaan untuk melatih para karyawannya (10) Mencari bentuk Lembaga Pelatihan yang dapat meminimalkan mismatch kerja

    MANAJEMEN SISTEM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI LINGKUNGAN INDUSTRI

    Get PDF
    Rendahnya produktivitas, merupakan salah satu permasalahan pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Oleh sabab itu pengelolaan dan pengembangan SDM perlu mendapatkan perhatian yang serius guna tercapainya peningkatan produktivitas. Berbicara tentang pengembangan SDM peran pendidikan mempunyai arti yang sangat strategis demi terwujudnya manusia unggul, angkatan kerja terdidik , dan profesionalisme sehingga akhirnya akan berperan dalam menunjang Pembangunan Nasional.Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini: (1) dapat memberi sumbangan positif bagi organisasi; (2) membangun kegiatan pendidikan dan pelatihan; (3) membangun pola pikir baru bagi pengelola SDM, (4) berguna untuk merumuskan dan menentukan sistem tingkat imbalan yang adil dan tepat guna. Sedangkan kegunaan penelitian ini: (1) sebagai pedoman dalam penyusunan kebijakan para pengelola industri karung plastik; (2) memberikan informasi baru yang mampu memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan memperkaya bahan pustaka yang ada.Ada tiga teori yang menjadi landasan penelitian ini, yang dapat mendorong /memotivasi karyawan agar mau bekeija;(l) Teori Motivasi; (2) Teori Y dari Mc Giegor; Teori Z, W.Ouchi, Teori E (Empowerment); (3) Teori Hubungan Industrial. Juga Ada 33 determinan/ variabel yang dapat meningkatkan produktivitas (Sutermeister)Penelitian ini menggunakan metode expost facto, melalui pendekatan evaluatif, berupa penelitian deskriptif-analitik, berbentuk survei, bersifat kuantitiatif, merupakan studi kasus. Dalam pengumpulan data digunakan teknik angket , teknik interview, teknik observasi serta teknik dokumentasi.. Kemudian data diolah mulai tahapan seleksi data, tabulasi data, pengujian asumsi statistik (normal distribusi) dan juga uji asumsi regresi berganda multikolinieritas, heteroskedastitas, normalitas dan autokorelasiHasil analisis yang ditemukan: Ada pengaruh positif, pendidikan, kepuasan kerja, komitmen organisasi, pelatihan serta waktu keija terhadap produktivitas. Sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan korelasi keenam variabel diatas dapat diterima..Hasil penelitian direkomendasikan: (1) sebagai pedoman untuk membangun kegiatan pendidikan pelatihan; (2) untuk merumuskan sistim imbalan yang adil dan tepat guna; (3) untuk bahan penilaian karyawan yang berdasarkan pendekatan kompetensi
    corecore