23 research outputs found

    PEMBUATAN SEL FOTOVOLTAIK PASANGAN CuO/Cu DAN CuO/STAINLESS STEEL DALAM BENTUK TUNGGAL DAN SERABUT MELALUI METODA PERENDAMAN DENGAN NaOH

    Get PDF
    The research about Photovoltaic cell of CuO/Cu and CuO/Stainless steel in single and fiber made by NaOH submersion method by using KCl electrolyte has been done. In this research, the KCl solution is used with different concentrations. The measurement of intensity and voltage is done before and after the Photovoltage cell is radiated by the sun light for approximately 5 minutes. The optimum concentration obtained is 0,3 M. The highest value for intensity and voltage is obtained on fiber CuO/Cu electrodes with the values are 0,364 mA and 0,170 V, measured at 11.00 – 12.00 in the noon. The length time of submersion of Cu electrode with NaOH to is affecting the intensity and voltage of CuO production, submerging in relatively optimal in 24 hour. The Photovoltaic cell can be used with or without the sun light, with the voltage being produced is 0,109 mA for fiber CuO/Cu electrodes. CuO/Cu electrodes and Stainless steel CuO/Cu electrodes can be used on Photovoltaic cell

    SUPERKAPASITOR BERBAHAN DASAR KARBON AKTIF DAN LARUTAN IONIK SEBAGAI ELEKTROLIT

    Get PDF
    Elektroda superkapasitor berbahan dasar karbon aktif memberikan daya dan kinerja energi yang tinggi karena luas permukaan yang tinggi, konduktivitas tinggi, dan kemampuan untuk menfungsikan karbon aktif dalam mengoptimalkan sifat superkapasitornya. Pada artikel ini juga dilaporkan tentang pembuatan superkapasitor dengan memanfaatkan karbon aktif dari berbagai biomassa sebagai bahan elektroda dan kinerja superkapasitor dibandingkan dengan baterai. Metoda aktivasi, jenis aktivator, jenis elektrolit, proses karbonasi atau pirolisis yang digunakan akan menentukan dalam daya dan kerapatan energi yang dihasilkan oleh superkapasitor. Dalam hal ini juga ditinjau proses pembentukan lapisan rangkap listrik pada permukaan elektroda dan pengaruh jenis elektrolit yang digunakan terhadap kinerja superkapasitor. Penggunaan elektrolit organik ternyata dapat meningkatkan performa dari superkapasitor namun dalam segi ekologi penggunan pelarut asetonitril tidak baik untuk lingkungan

    FOTOVOLTAIK PASANGAN ELEKTRODA CUO/CU DAN CUO/STAINLESS STEEL MENGGUNAKAN METODE PEMBAKARAN DALAM BENTUK TUNGGAL DAN SERABUT DENGAN ELEKTROLIT NA2SO4

    Get PDF
    Sel fotovoltaik pasangan elektroda CuO/Cu dan CuO/Stainless Steel dibuat melalui metode pembakaran dalam bentuk tunggal dan serabut, dengan menggunakan Na2SO4 sebagai larutan elektrolit. Pengukuran kuat arus dan tegangan dilakukan pada berbagai waktu mulai dari jam 08.00- 16.00 WIB. Besarnya arus dipengaruhi oleh konsentrasi elektrolit dan waktu penyinaran. Konsentrasi optimum Na2SO4 yang digunakan sebagai elektrolit adalah 0,06 M dan waktu penyinaran (saat penyinaran) adalah pada jam 11.00 WIB dengan arus dan tegangan masing-masing adalah 0,448 mA dan 0,239 V untuk untuk pasangan elektroda CuO serabut/stainless steel. Efisiensi tertinggi diperoleh untuk pasangan elektroda CuO tunggal/stainless steel yaitu sebesar 7,66 x 10-6 watt/cm2

    PENAMBAHAN ASAM OLEAT TERHADAP Sistem transpor Cu(II) dengan zat pembawa oksin melalui teknik membran cair fasa ruah

    Get PDF
     ABSTRACT The removal of Cu(II) from aqueous solutions had been employed throught bulk liquid membrane techniques with arrange the optimization conditions of transport Cu(II) interface system. The optimum conditions of transport were found to be 3.1510-4 M of Cu(II) at pH 3  in the source phase,  17.510-4 M oxine dissolved into chloroform as membrane phase, 0,15 M H2SO4 as acceptor in  receiving phase, stirring rate was 340 rpm and  it was found that the transport of Cu(II) to receiving phase reached 97.41% during 6 hours. The effect of addition  oleat acid 1.57  10-3 M as surfactant  in membrane phase resulted a rapidly time of  transport Cu(II) to be 3 hours, wherein Cu(II) transported  into  the receive phase reached 97.83%  and remained  in feed phase 0%. Keywords: bulk liquid membrane, oxine, oleat acid, Cu(II) )transpor

    KINETIKA DAN SELEKTIFITAS SISTIM TRANSPOR Cu(II) ANTAR FASA MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH DENGAN MENGGUNAKAN OKSIN SEBAGAI ZAT PEMBAWA

    Get PDF
      ABSTRACTThe effect of addition oleat acid 1.575 × 10-4M into membrane phase had been employed at the optimum condition of Cu(II) transport by the composition Cu(II) 3.15 × 10-4M as source phase with pH 3, oxine 17.5 × 10-4M dissolved into chloroform as membrane phase, H2SO4 0.15 M as receiving phase, stirring rate was 340 rpm. The result of the research showed increase in effectivity of transport Cu(II) interphase from 6 hours to 3 hours with the rate constants into membrane phase extraction (k1) 0.0454 minute-1, the stripping (k2) 0.0364 minute-1 at the temperature of 301°K and activation energy (Ea) 51.147 Kj/mol. The reaction was identified by means of kinetic model involving two consecutive irreversible first order. The selectivity of Cu(II) transport system analyzed to mixed Cu(II) ion with Cd(II), Co(II), Ni(II), Mg(II), Ca(II) and Sr(II) ions in pairing system or totaly system in 1 : 1 comparison. The measurement was performed to each ions that was transported receiving phase and the remains in resource phase by using SSA model Alfa-4. The result of research showed that Cu(II) was selective enough transported.  Keywords: Kinetic transportation, Cu(II) ions, oxine, oleat acid, selectivity  

    PROSES ULTRAFILTRASI UNTUK PENJERNIHAN SARI BUAH MARKISA (Passiflora quadrangularis) DENGAN MEMANFAATKAN MEMBRAN KERAMIK

    Get PDF
    Ultrafiltration of passion fruit juice using variation thickness of ceramic membrane has been done.  The result shows that aquades flux value in 25 minutes for membrane 1.5; 2.0; 2.5; 3.0; and 3.5 mm is 17.0135; 19.1947; 10.9061; 10.9061 and 4.3624 L/h m2. Whereas passion fruit juice in same time for membrane 1.5; 2.0; 2.5 mm is 8.2886; 5.6712 and 4.3624 L/h m2. For membrane 3.0 and 3.5 mm it has not been done because flux value are too small that indicate fouling. Physical and chemical properties parameter in ultrafiltration of passion fruit juice obtained for turbidity and color very different between passion fruit juice before and after ultrafiltration, whereas reducing sugar and vitamin C are not significant different between passion fruit juice before and after ultrafiltration. Determination rejection coefficient value of membrane for turbidity, color  relatively significant whereas for reducing sugar and vitamin C are relatively not significant

    AKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN LENGKENG (Dimocarpus longan Lour.) DAN UJI AKTIVITAS

    Get PDF
    Isolasi dan karakterisasi struktur senyawa metabolit sekunder dari fraksi etil asetat daun lengkeng (Dimocarpus longan Lour.)  telah dilakukan dan dipelajari aktivitas antibakterinya. Isolasi dilakukan dengan teknik kromatografi kolom gravitasi menggunakan fasa diam silika gel dan fasa gerak n-heksana, etil asetat dan metanol dengan sistem elusi peningkatan kepolaran (SGP) dan isokratik. Pemurnian senyawa hasil isolasi dilakukan dengan cara triturasi. Senyawa murni hasil isolasi yang diperoleh berupa padatan putih dengan titik leleh 126-127°C dan menunjukkan uji positif triterpenoid dengan pereaksi Liebermann-Burchard. Karakterisasi struktur senyawa triterpenoid hasil isolasi menggunakan data spektrum UV menunjukkan bahwa triterpenoid hasil isolasi tidak memiliki ikatan rangkap berkonjugasi. Analisis data spektrum IR menunjukkan bahwa triterpenoid hasil isolasi memiliki pita serapan gugus OH (3326,46 cm-1 ), ikatan C–O (1270,80 cm-1 dan 1038,76 cm-1 ) dan geminal dimetil (1379,46 cm-1 ) yang merupakan ciri khas senyawa triterpenoid. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi, hasilnya menunjukkan senyawa triterpenoid memiliki daya hambat lemah dibanding dengan amoxicillin dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

    KONDUKTIVITAS ELEKTRODA DARI CAMPURAN RESIN DAMAR DAN ZEOLIT DARI BOTTOM ASH

    Get PDF
    Proses sokletasi terhadap resin damar dengan menggunakan pelarut heksana mempengaruhi sifat konduktivitas dari campuran damar dengan zeolit pada perbandingan tertentu. Konduktivitas elektroda dari resin damar dan zeolit bottom ash diukur dengan menggunakan rangkaian sederhana. Elektroda dibuat dengan mencampur hasil sokletasi resin damar dan zeolit dengan perbandingan tertentu. Zeolit yang digunakan merupakan hasil sentesis dari limbah bottom ash melalui metoda hidrotermal menggunakan peleburan NaOH. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa damar yang telah disokletasi mempunyai konduktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan damar tanpa sokletasi

    PENGARUH PENAMBAHAN KARBON AKTIF DARI TANAH GAMBUT TERHADAP KAPASITANSI ELEKTRODA SUPERKAPASITOR BERBAHAN DASAR KARBON AKTIF CANGKANG KELAPA SAWIT

    Get PDF
    Pengaruh penambahan karbon aktif tanah gambut terhadap kinerja superkapasitor berbahan dasar cangkang kelapa sawit telah dipelajari. Karbon aktif dari tanah gambut dibuat dengan menambahkan KOH 10 M dan dilakukan perendaman pada perbandingan massa 1: 4 antara karbon dengan KOH. Karbon aktif yang dihasilkan dikarakterisasi dengan XRD (X-Ray Difraksi), SEM-EDX (Scanning Elektron Microscopy-Energi Dispersive X - Ray), dan FTIR (Fourier Transform infrared Spektroscopy). Penambahan karbon aktif  dari tanah gambut memberikan nilai kapasitansi meningkat menjadi 8063 kali lebih besar pada perbandingan masaa 1: 2 dengan luas luas pelat  elektroda 3x3 cm2, konsentrasi elektrolit H3PO4 0,3 N dan waktu pengisian 15 menit.  Pencampuran Karbon aktif dari tanah gambut dan cangkang kelapa sawit memiliki kinerja yang baik sebagai bahan elektroda superkapasitor

    TRANSPOR ION TEMBAGA (II) MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

    Get PDF
     ABSTRACT Bulk liquid membrane methode have been used to study transport  of  Cu(II) ion containing oxine as carrier. It was found that total Cu(II) ion 20 ppm was transported from source phase to receiving phase after 360 min reached 97.3 % in optimum conditions source phase pH is 3, oxine concentration as carier in membrane phase is 17.5 x 10-4 M, membrane volume is 20 mL, sulfur acid concentration in receiving phase 0.15 M and time of balance is 15 minute. Thus a pH gradient is utilized to drive the Cu(II) transport
    corecore