46 research outputs found

    Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (Studi Deskriptif pada Taman Kanak-kanak di Jakarta)

    Full text link
    - Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pelaksanaan penilaian pembelajaran di TK. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi serta dokumentasi. Subjek penelitian adalah lembaga pendidikan anak Taman Kanak-kanak sebanyak 3 lembaga yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan penilaian pembelajaran yang dilakukan di tiga TK di wilayah Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat tidak hanya penilaian harian tetapi juga melakukan penilaian semester yang dilaksanakan pada akhir semester pembelajaran, dalam waktu 2 minggu dengan durasi kegiatan 1 – 1 ½ jam untuk setiap rombongan belajar. Setiap kelompok diberi tugas berupa beberapa lembar kerja yang berisi materi sesuai aspek perkembangan anak yang merupakan kumpulan dari materi-materi pada setiap tema yang telah dibahas sebelumnya. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa 1) penilaian semester yang dilakukan di ketiga TK belum menunjukkan kesesuaian dengan prinsip-prinsip penilaian pembelajaran di TK, yaitu prinsip alami dan bermakna, otentik, holistik, individual serta multisumber dan multikonteks; 2). Guru belum memahami betul subyek penilaian yaitu anak TK usia 4-6 tahun, sehingga memberikan materi soal yang sama antara anak kelompok A dengan anak kelompok B; 3). Pemahaman mengenai sasaran penilaian masih kurang, dimana aspek yang dinilai lebih banyak pada aspek kognitif dan bahasa, serta penggunaan metode pengumpulan data berupa alat penilaian yang lebih dominan menggunakan alat penilaian tes berupa lembar kerja anak; dan 4). Pelaksanaan penilaian pembelajaran khususnya penilaian semester tidak berdampak langsung pada penentuan pembelajaran selanjutnya. Kegiatan untuk pembelajaran berikutnya diberikan dengan melakukan diskusi antar guru mengenai kegiatan apa yang akan diberikan selanjutnya. Kata Kunci - Penilaian Pembelajaran, Anak T

    Pertumbuhan Bibit Buah Naga (Hylocereus Costaricensis) dengan Perbedaan Panjang Stek dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh

    Full text link
    Dragon fruit (Hylocereus costaricensis) is one of fruit trees that grow well in Indonesia, so it has a great chance to be developed. These opportunities must be balanced with the supply of seed. Cuttings material and Growth Regulator Substance (GRS) concentration a factor that must be considered in the cultivation of seedlings because it will affect the growth of it in the field. The research was conducted at dragon fruit plantation Tameran village Bengkalis regency. The time used in this research lasted from August to December 2012. The design used was a Completely Randomized Design (CRD) 3 x 3 factorial with 3 replication. The first factor is the length cuttings, which is 20 cm, 25 cm and 30 cm. While the second factor is the GRS concentration, which is 6 g/10 ml, 9 g/10 ml and 12 g/10 ml. The parameters measured were the time appeared root, root length, number of roots, root volume, time appeared shoot, shoot length, number of shoots seedling fresh weight gain and dry weight of seedlings. Data were analyzed statistically using analysis of variance (ANOVA) and further tested by further testing (DNMRT) level of 5%. Results shows of the best dragon fruit seedlings growing on a combination between the 30 cm long cuttings with 9g/10 ml GRS concentration

    Harapan Orang Tua dalam Mendidik Anak Usia Dini

    Full text link
    - Orang tua masa kini, terutama yang berada di kota besar semakin dihadapkan pada tantangan yang sulit dalam mengasuh dan mendidik anak karena orangtua tidak hanya menghadapi tantangan yang timbul seiring dengan perkembangan anak dalam setiap siklus kehidupannya (Carter & McGoldrick dalam Craig,1986), tapi juga harus berjuang menghadapi kondisi politik, sosial dan ekonomi yang berpotensi besar melemahkan kemampuan mereka untuk memberikan dukungan yang tepat untuk anak-anak (Evans, Judith L, 2006). Para orangtua, khususnya orangtua yang memiliki anak usia dini memiliki banyak cara untuk mengoptimalkan peran pengasuhan mereka, salah satunya adalah dengan melibatkan asisten rumah tangga, baby sitter, ataupun dengan keluarga mereka yang lain. Akibatnya, hal ini juga mempengaruhi peran serta orangtua dalam pendidikan anak di dalam lembaga pendidikan pun menjadi berkurang meskipun banyak dari mereka yang mengetahui bahwa pendidikan anak usia dini yang pertama dan utama terletak pada orangtua. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian mengenai harapan orangtua terhadap pendidikan keorangtuaan. Peneliti memilih untuk fokus kepada ayah dan ibu yang bekerja serta memiliki anak usia dini (2-6 tahun) saja karena pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa ini berlangsung sangat pesat. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Kuesioner dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk pertanyaan tertutup dan dilengkapi dengan pertanyaan terbuka untuk memperoleh informasi yang perlu diperdalam. Penelitian ini dilakukan di PAUD Al Azhar Pusat dengan populasi penelitian sejumlah 289 orang. Sementara yang diambil sebagai sampel dalam penelitian ini adalah 30 orangtua murid TK Al Azhar Pusat yang terdiri dari Toddler, Play Group, TK A, dan TK B.Pengolahan data hasil survey yang dilakukan kepada 30 orang responden yang terdiri dari Ibu (86,7%), ayah (6,7%) dan wali (6,7%) ini menggunakan analisis deskriptif. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut : 33% kegiatan Pelatihan yang paling mungkin dilakukan, diskusi kelompok kecil dengan pakar (17%), dilibatkan sebagai pendamping guru (13%) dan talkshow (7%)

    Perbedaan Tingkat Kecukupan Energi, Protein Dan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Negeri Daerah Pantai Dan Daerah Pegunungan Kecamatan Sindue

    Full text link
    Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor terkait. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang berkaitan erat dengan masalah gizi yang ada di Masyarakat, dimana perbedaan daerah pantai dan pegunungan mempunyai lingkungan yang berbeda sehingga menyebabkan perbedaan komoditi, pola produksi dan beragamnya jenis serta jumlah pangan yang dihasilkan sangat mempengaruhi status gizi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecukupan energi, protein dan status gizi anak Sekolah Dasar Negeri daerah pantai dan daerah pegunungan Kecamatan Sindue. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Jumlah populasi yaitu 69 siswa yang semuanya dijadikan responden (total sampling). Hasil uji Independent Sample t test menunjukkan terdapat perbedaan kecukupan energi anak Sekolah Dasar Negeri daerah pantai dan daerah pegunungan (ρ=0,000). Terdapat perbedaan kecukupan protein anak Sekolah Dasar Negeri daerah pantai dan daerah pegunungan (ρ=0,000), uji Mann-Whitney test terdapat perbedaan status gizi anak Sekolah Dasar Negeri daerah pantai dan daerah pegunungan (ρ=0,017), Diharapkan kepada pemerintah daerah setempat agar memperhatikan pemerataan sumber daya alam yang ada antara daerah pantai dan pegunungan, serta diharapkan juga kepada institusi terkait yaitu Sekolah Dasar Negeri agar memperhatikan konsumsi makanan jajanan anak selama berada di lingkungan sekolah

    Perbandingan Metode Standar Nasional Indonesia Dan Non Standar Nasional Indonesia Dalam Penentuan Kadar Karbohidrat Total

    Full text link
    Carbohydrates are a source of energy needed by the body because carbohydrates are an important food component. According to SNI (Standar Nasional Indonesia), carbohydrate content in food must not be less than 60%. In this study, researchers wanted to compare the method of determining carbohydrate content according to SNI and according to AOAC (Non-SNI), both methods used Luff Schoorl, in the SNI method there was an addition of CH3COOH, whereas the Non-SNI method did not add CH3COOH. In this study a sample of a mixture of glucose, sucrose and NaCl was used. From the research results obtained indicate that there is a difference between the SNI method and Non-SNI method, where the Non-SNI method is better used at a 10% sample concentration with 250X dilution and 20% sample concentration at 500x dilution, whereas on the SNI method is better used at 30% sample concentration with 500X dilution, and the accuracy value obtained is 94.14% to 97.23%

    Meninjau Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP melalui Wawancara Berbasis Tugas Geometri

    Full text link
    Preliminary study or commonly called the pilot study is a study conducted by most researchers as an important issue in future research projects. In this paper, the author present results of interviews conducted with two students in eighth grade at one of junior high school in West Bandung regency about digging their mathematical reasoning. Interviews were conducted by using a task-based geometry. The results indicate that mathematical reasoning of the students' related to the completion of geometry task still low. Students more likely to complete tasks directly without knowing the reason they answered the geometry tasks

    Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Strategi Pembelajaran Mantel Sang Ahli

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika dengan menerapkan Strategi Mantel Sang Ahli pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri 1 Tinambung Polewali Mandar. Strategi Mantel Sang Ahli adalah suatu strategi yang memanfaatkan kondisi anak yang suka pamer dengan orientasi pembelajaran berpusat pada siswa (student-centred) sehingga dapat mengembangkan motivasi siswa, kreatifitas dan keterampilan mengemukakan ide atau gagasan di depan publik yang akan meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Pengambilan data dilakukan beberapa tahap yaitu : test awal, siklus I dan siklus II. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis data memperlihatkan bahwa : (1) pada test awal sebelum diterapkan strategi Mantel Sang Ahli diperoleh nilai rata-rata Hasil belajar matematika siswa sebesar 30,86 dari nilai ideal 100. (2) pada siklus I, diperoleh nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa sebesar 60,58 dari nilai ideal 100, sedangkan presentase dari nilai ketuntasan minimal sebesar 41,67 % sehingga masih dilanjutkan ke siklus II. (3) pada siklus II, diperoleh nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa sebesar 76,16 dari nilai ideal 100, presentase siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal sebesar 87,50%. (4) keaktifan siswa terhadap strategi pembelajaran yang digunakan meningkat dilihat dari peningkatan respon positif siswa terhadap situasi yang diberikan dari siklus I ke siklus II. Jadi penerapan Strategi Mantel Sang Ahli dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIIIA SMP Negeri 1 Tinambung Kabupaten Polewali Mandar.Kata kunci— Hasil Belajar Matematika, Strategi Pembelajaran, Mantel Sang Ahl
    corecore