2 research outputs found

    ANALISIS RELEVANSI KESARJANAAN WARTAWAN DALAM MENULIS BERITA

    Get PDF
    Tulisan ini menganalisis relevansi kesarjanaan wartawan dalam menulis berita. Menjelaskan tentang wartawan yang bekerja di perusahaan media tidak sesuai latar belakang pendidikan kesarjanaan. Salah satu perusahaan yang merekrut sarjana tidak sesuai dengan bidangnya adalah Serambi Indonesia. Serambi Indonesia seharusnya merekrut lulusan berlatarbelakang Komunikasi atau Jurnalistik tetapi dalam aplikasinya tidak demikian. Padahal Komunikasi dan Jurnalistik dekat dengan kewartawanan. Hal ini dapat berefek pada gaya penulisan berita. Penelitian ini ingin menjawab bagaimana relevansi kesarjanaan wartawan dalam menulis berita dan bagaimana indikator menjadi wartawan. Teori yang digunakan adalah teori komunikasi organisasi. Metode deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan Serambi Indonesia tidak terdapat relevansi kesarjanaan dengan berita yang wartawan tulis, dikarenakan Serambi Indonesia merekrut karyawan dari berbagai kesarjanaan seperti Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, Kedokteran, Pertanian, Ekonomi, Pidana Perdata Islam, Ilmu Sosial dan Politik, dan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Sehingga dalam penulisan tidak diperlukan relevansi kesarjanaan. Keragaman sarjana menjadi warna dan keahlian dan kedalaman dalam penulisan berita. Serambi Indonesia menetapkan indikator dalam merekrut wartawan seperti harus sarjana strata satu, mampu menulis berita 5w + 1 H, pernah berkirah di lembaga jurnalistik, memiliki mental yang kuat dan mampu berkerjasama dengan tim
    corecore