11 research outputs found

    Hygiene Personal Mahasiswa pada Mata Kuliah Pastry di Workshop Tata Boga Jurusan Kesejahteraan Keluarga Ft Unp

    Full text link
    This research aims to get an overview of personal hygiene at Pastry courses. This type of research is a research survey, the population is students who follow the Pastry courses listed on the semester January-June 2015 that took the Pastry Courses and sample taken through the total sampling. Research instrument using the format of research using using two alternative answers. Data analysis techniques by means of determining frequency distribution data and determine the level of attainment of respondents. Personal hygiene in workshops the Home Economic is good. Personal hygiene with sub indicators of fingers and hands well.Indicators of the head and the hair well. Indicators of clothing work clothes very well. Indicators shoes stated very good

    Analisis Variasi Konsentrasi Asam Sulfat sebagai Aktivasi Arang Aktif Berbahan Batang Tembakau (Nicotiana Tabacum)

    Full text link
    Pemanfaatan tembakau selama ini terfokus pada daun tembakau. Bagian lain dari tembakau seperti batang tembakau belum banyak dimanfaatkan. Batang tembakau memiliki kandungan selulosa, lignin, hemiselulosa, dan total organik karbon relatif tinggi yang berpotensi dimanfaatkan sebagai arang aktif. Aktivasi secara kimia menggunakan asam sulfat karena memiliki dampak positif terhadap daya jerap arang aktif. Riset ini bertujuan mengkaji pengaruh pemberian konsentrasi asam sulfat terhadap pembuatan arang aktif berbahan batang tembakau. Riset ini menggunakan metode eksperimen dengan membandingkan penambahan konsentrasi H2SO4 6%, 8%, 10% pada pembuatan arang aktif batang daun tembakau dengan pengulangan sebanyak 3 kali pada setiap perlakuan. Analisis data dengan metode analysis of variance (ANOVA) dan uji lanjut Tukey pada taraf α ≤ 0, 05. Hasil riset memperlihatkan bahwa konsentrasi H2SO4 pada pembuatan arang aktif batang tembakau berpengaruh pada variabel kandungan air, kandungan abu, kandungan zat terbang, kandungan karbon murni, serta energi serap iodium. Perlakuan terbaik dalam pembuatan arang aktif dari batang daun tembakau adalah dengan penambahan konsentrasi H2SO4 10%. Nilai kandungan air, kadar abu, kadar zat terbang, kandungan karbon terikat, dan daya serap iodium secara berurutan yaitu 0, 040%; 0, 035%; 0, 877%; 99, 088%; dan 99,405 miligram/gram

    Analisis Potensi Simpanan Karbon Agroforestri Perkebunan Kopi Robusta (Coffea Canephora) di Pegunungan Argopuro, Kabupaten Bondowoso

    Full text link
    Coffee plantation areas have the potential to absorb carbon dioxide in the atmosphere to reduce the greenhouse gas (GHG) emissions. Especially if coffee plantations are developed with forest plants in agroforestry area within  forest management patterns. On the other hand, some coffee agroforestry now, are planted with horticultural crops that can reduce carbon sequestration ability to reduce climate change impact. The objectives of the study are to identify the parameters of the abiotic environment and the potential for carbon storage in robusta coffee agroforestry at Argopuro mountains, Bondowoso Regency. Through the calculation of plant biomass and carbon stock, it is potential to approach the amount of carbon uptake in plants to reduce carbon emissions in the atmosphere. Coffee plantation is one area that can increase carbon sequestration in the atmosphere. The results showed that microclimate parameters at robusta coffeeagroforestry at Argopuro mountains in Bondowoso regency i.e. temperature, air humidity, light intensity has average values of 29.2 oC; 54%; and 2166 lux respectively, then an average of soil pH is 6.00. There were some commonly plants founds in robusta coffee plantation i.e mango trees, avocado trees, dadap trees, pine trees, and more banana plants. Total biomass estimation in robusta coffee plantation area is 144,834 tonnes/ha. The identification of carbon stock show that the robusta coffee agroforestry area with ??2000 m2 can contribute to reduce atmospheric carbon emissions by 72.417 tonnes/ha in Argopuro mountains, Maesan District, Bondowoso Regency. Keywords: Argopuro Mountains; Bondowoso; Carbon stock; Coffee agroforestry; Climate Change

    Penentuan Parameter Kunci Kualitas Air Sungai Bedadung Kabupaten Jember Menggunakan Water Quality Index (Key Determination of Water Quality Parameter in Bedadung River, Jember Regency Using Water Quality Index Method)

    Full text link
    Penentuan parameter kunci dari kualitas air suatu badan air berfungsi untuk mewakili beberapa parameter kualitas air guna menentukan status kualitas airnya. Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu untuk menganalisis status kualitas air menggunakan Indeks Kualitas Air dari Kementerian Lingkungan Hidup Mongolia dan memilih parameter kunci kualitas air dengan analisis diskriminan di Sungai Bedadung. Data yang digunakan pada kajian ini berupa parameter fisika-kimia dan mikrobiologi dari perairan Sungai Bedadung. Penelitian ini menggunakan 25 parameter yang diambil dari 5 lokasi pengambilan contoh air pada periode tahun 2016 - 2019. Lokasi pengambilan sampel kualitas air berada di segmen perkotaan yaitu Kecamatan Patrang, Sumbersari, dan Kaliwates. Hasil perhitungan status kualitas air Sungai Bedadung segmen perkotaan menunjukkan nilai 0,70 - 2,00 dalam kategori bersih dan tercemar ringan hingga sedang. Parameter utama dari analisis diskriminan yaitu TSS, kobalt, sulfida, dan klorin. Parameter yang paling tercemar yaitu sulfida dan klorin. Sumber pencemaran klorin dan sulfida di Sungai Bedadung adalah paparan limbah padat domestik. Rekomendasi yang diberikan untuk mengurangi tingkat pencemaran yang disebabkan oleh sampah yaitu membangun bendungan kecil untuk memudahkan pembersihan sampah pada musim kemarau yang sedang berlangsung serta mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah di Sungai Bedadung

    Penentuan Parameter Kunci Kualitas Air Sungai Bedadung Kabupaten Jember Menggunakan Water Quality Index (Key Determination of Water Quality Parameter in Bedadung River, Jember Regency Using Water Quality Index Method)

    Full text link
    Penentuan parameter kunci dari kualitas air suatu badan air berfungsi untuk mewakili beberapa parameter kualitas air guna menentukan status kualitas airnya. Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu untuk menganalisis status kualitas air menggunakan Indeks Kualitas Air dari Kementerian Lingkungan Hidup Mongolia dan memilih parameter kunci kualitas air dengan analisis diskriminan di Sungai Bedadung. Data yang digunakan pada kajian ini berupa parameter fisika-kimia dan mikrobiologi dari perairan Sungai Bedadung. Penelitian ini menggunakan 25 parameter yang diambil dari 5 lokasi pengambilan contoh air pada periode tahun 2016 - 2019. Lokasi pengambilan sampel kualitas air berada di segmen perkotaan yaitu Kecamatan Patrang, Sumbersari, dan Kaliwates. Hasil perhitungan status kualitas air Sungai Bedadung segmen perkotaan menunjukkan nilai 0,70 - 2,00 dalam kategori bersih dan tercemar ringan hingga sedang. Parameter utama dari analisis diskriminan yaitu TSS, kobalt, sulfida, dan klorin. Parameter yang paling tercemar yaitu sulfida dan klorin. Sumber pencemaran klorin dan sulfida di Sungai Bedadung adalah paparan limbah padat domestik. Rekomendasi yang diberikan untuk mengurangi tingkat pencemaran yang disebabkan oleh sampah yaitu membangun bendungan kecil untuk memudahkan pembersihan sampah pada musim kemarau yang sedang berlangsung serta mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah di Sungai Bedadung

    Identifikasi Perilaku Dan Persepsi Masyarakat Terhadap Pencemaran Air Sungai Bedadung Di Jember, Jawa Timur (Identification of Communities Behavior and Perception on Water Pollution at Bedadung River in Jember, East Java)

    Full text link
    Sungai Bedadung segmen perkotaan digunakan sebagai air baku Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDAM) dan juga berfungsi untuk irigasi pertanian. Sungai Bedadung di bagian segmen perkotaan melalui Kecamatan Patrang, Sumbersari dan Kaliwates. Beban pencemaran di Sungai Bedadung semakin meningkat seiring dengan banyaknya kegiatan masyarakat. Selain dari limbah domestik, sumber pencemaran di Sungai Bedadung juga berasal dari kegiatan pertanian (pupuk dan pestisida), kegiatan industri, pertumbuhan penduduk, limbah organik, dan anorganik. Tujuan dari penelitian yaitu melakukan identifikasi perilaku dan persepsi masyarakat wilayah perkotaan terhadap pencemaran air Sungai Bedadung. Studi ini didasarkan kepada data primer yang dilakukan melalui survey dan wawancara terhadap 400 responden dan data sekunder dari beberapa institusi. Survei menunjukkan bahwa sebagian besar responden membuang sampah ke saluran-saluran air dan langsung ke sungai. 75% responden sudah mempunyai WC dengan peresapan untuk pembuangan tinja. Berdasarkan persepsi masyarakat, 58% menilai keadaan Sungai Bedadung saat ini adalah tercemar, hanya 36% yang menyatakan kondisi baik, sedangkan 7% tidak tahu. Persepsi tersebut berdasarkan kondisi air Sungai Bedadung seperti keberadaan sampah, kejernihan air serta bau air. Selain pengelolaan sampah dan sanitasi yang kurang baik, keberadaan industri kecil di sekitar Sungai Bedadung juga memberikan kontribusi terhadap kondisi lingkungan sungai. Guna menjaga kualitas lingkungan Sungai Bedadung, masyarakat dan stakeholder terkait telah melakukan kegiatan pembersihan sungai dari sampah secara kontinyu. Kajian awal ini diharapkan dapat menjadi informasi awal dalam pengelolaan kualitas air sungai berbasis masyarakat secara berkelanjutan

    Identifikasi Perilaku Dan Persepsi Masyarakat Terhadap Pencemaran Air Sungai Bedadung Di Jember, Jawa Timur (Identification of Communities Behavior and Perception on Water Pollution at Bedadung River in Jember, East Java)

    Full text link
    Sungai Bedadung segmen perkotaan digunakan sebagai air baku Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDAM) dan juga berfungsi untuk irigasi pertanian. Sungai Bedadung di bagian segmen perkotaan melalui Kecamatan Patrang, Sumbersari dan Kaliwates. Beban pencemaran di Sungai Bedadung semakin meningkat seiring dengan banyaknya kegiatan masyarakat. Selain dari limbah domestik, sumber pencemaran di Sungai Bedadung juga berasal dari kegiatan pertanian (pupuk dan pestisida), kegiatan industri, pertumbuhan penduduk, limbah organik, dan anorganik. Tujuan dari penelitian yaitu melakukan identifikasi perilaku dan persepsi masyarakat wilayah perkotaan terhadap pencemaran air Sungai Bedadung. Studi ini didasarkan kepada data primer yang dilakukan melalui survey dan wawancara terhadap 400 responden dan data sekunder dari beberapa institusi. Survei menunjukkan bahwa sebagian besar responden membuang sampah ke saluran-saluran air dan langsung ke sungai. 75% responden sudah mempunyai WC dengan peresapan untuk pembuangan tinja. Berdasarkan persepsi masyarakat, 58% menilai keadaan Sungai Bedadung saat ini adalah tercemar, hanya 36% yang menyatakan kondisi baik, sedangkan 7% tidak tahu. Persepsi tersebut berdasarkan kondisi air Sungai Bedadung seperti keberadaan sampah, kejernihan air serta bau air. Selain pengelolaan sampah dan sanitasi yang kurang baik, keberadaan industri kecil di sekitar Sungai Bedadung juga memberikan kontribusi terhadap kondisi lingkungan sungai. Guna menjaga kualitas lingkungan Sungai Bedadung, masyarakat dan stakeholder terkait telah melakukan kegiatan pembersihan sungai dari sampah secara kontinyu. Kajian awal ini diharapkan dapat menjadi informasi awal dalam pengelolaan kualitas air sungai berbasis masyarakat secara berkelanjutan
    corecore