2 research outputs found
TINGKAT KEMAMPUAN PENYERAPAN TANAMAN HIAS DALAM MENURUNKAN POLUTAN KARBON MONOKSIDA
Most of the air pollution in large cities caused by motor vehicle. Increasing the number
of motor vehicles in urban areas resulting in a net decrease in air quality due to
emissions from fuel combustion. The research aims to determine the ability of plants to
absorb carbon monoxide uses the lidah mertua plant (Sansevieria sp), lili paris plant
(Spider plant), and sirih gading plant (Scindapsus aureus). Gaseous pollutants are
presented tehadap test plants are pollutants derived from motor vehicle fumes.
The research conducteted exposure to the lidah mertua plant (Sansevieria sp), lili paris
plant (Spider plant) dan sirih gading pplant (Scindapsus aureus) with variaotions in the
exhaust gas exposure during the 0,5 hour, 1 hour, and 1,5 hour conducted in house
plants during for five days. The esult research showed lidah mertua plant (Sansevieria
sp) with exposure time 1,5 hours contact at day five can absorb 46,21 %, lili paris plant
(Spider plant) while absorbing 41,47 %, and sirih gading plant (Scindapsus aureus)
absorbs 32,58 % carbon monoxide gas.
Keyword: carbon monoxide, Sansevieria sp, Spider plant, Scindapsus aureu
EVALUASI KEBISINGAN TERHADAP KENYAMANAN MASYARAKAT (STUDI KASUS JALAN TOL GEMPOL-PORONG)
Indonesia yang merupakan negara berkembang saat ini sedang marak-maraknya melakukan peningkatan pembangunan. Selama 3 tahun terakhir sepanjang 2.623 km jalan tol telah dibangun. Kebisingan yang terus-menerus terpapar tentu saja tidak menutup kemungkinan dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan bagi orang sekitarnya dan dampak yang paling buruk adalah ketulian. Ketidaknyamanan masyarakat sekitar akan dirasakan masyarakat di sekitar pusat kebisingan seperti halnya tidur dan istirahat terganggu. Selain itu juga, terganggunya aktivitas masyarakat seperti halnya kurangnya ketajaman dalam mendengar sesuatu dikarenakan adanya kebisingan tersebut. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kebisingan yang ditimbulkan oleh kebisingan mesin kendaran dan mesin alat pembangunan jalan tol serta menganalisis respon kenyamanan masyarakat sekitar terhadap kebisingan yang ditimbulkan. Pengukuran kebisingan dilakukan dengan mengambil tiga titik sampling dengan jarak yang berbeda. Analisa hasil pengukuran tingkat bising dengan menggunakan alat Sound Level Meter (SLM). Nilai rata-rata LSM sebesar 70,3 dB(A) dengan pengukuran ditepi jalan. Hal ini melebihi nilai baku tingkat kebisingan yang telah ditetapkan untuk kawasan perumahan dan pemukiman yang sangat tidak wajar dengan nilai toleransi yakni +3 dB(A) yang tertera pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor: 48/MENLH/11/1996 yaitu sebesar 55 dB(A). Didapatkan respon dari warga merasa cukup bising dan merasa cukup terganggu dengan adanya suara bising dari arteri jalan tol. Ditemukan persamaan Y = -0,378X + 77,903 dimana jika jarak pemukiman semakin jauh maka nilai kebisingan tersebut menurun. Kata kunci: kebisingan, jalan arteri tol, kenyamanan masyarakat DOI :  https://doi.org/10.33005/envirotek.v10i1.116