1 research outputs found
PENGARUH PAPARAN PESTISIDA TERHADAP AKTIVITAS ASETILKOLINESTERASE ERITROSIT SEBELUM DAN SESUDAH PENYEMPROTAN DAN KADAR CYSTATIN C SERUM PADA PETANI PENYEMPROT SAYUR DI KELURAHAN SEI GOHONG KOTA PALANGKA RAYA
Pekerja di bidang pertanian mempunyai risiko terhadap paparan pestisida,
terutama petani penyemprot pestisida. Paparan pestisida dapat menyebabkan
keracunan akut dan kronis. Keracunan akut berupa penurunan aktivitas
Asetilkolinesterase (AChE) Eritrosit dan efek kronis dengan mengukur kadar
Cystatin C Serum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
paparan pestisida terhadap AChE eritrosit sebelum dan sesudah penyemprotan dan
kadar Cystatin C serum pada petani sayur.
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain kohort
prospektif. Sampel terdiri dari 18 orang (9 petani penyemprot dan 9 pembanding).
Pengukuran variabel terikat ACHE eritrosit dengan menggunakan metode
Ellmann dan cystatin C Serum dengan metode Immunoturbidimetric. Pengukuran
variabel bebas dengan observasi dan wawancara.
Hasil pengukuran AChE eritrosit sebelum penyemprotan 15,09±2,83 IU/g
sesudah 10,56±3,44 (uji t berpasangan, p<0,01). Cystatin C serum pada petani
penyemprot 1,06±0,35 kelompok kontrol 0,79±0,07 (uji t sampel bebas, p<0,05).
Paparan pestisida yang mempengaruhi AChE eritrosit secara signifikan adalah
masa kerja, lama paparan, jumlah campuran pestisida, penggunaan APD dan
posisi tubuh saat penyemprotan. Kadar Cystatin serum secara signifikan
dipengaruhi oleh masa kerja, frekuensi paparan, jumlah campuran pestisida,
penggunaan APD, dosis dan sikap tubuh terhadap arah angi (regresi linear,
p<0,01).
Disimpulkan bahwa AChE Eritrosit mengalami penurunan setelah
melakukan penyemprotan yang dipengaruhi oleh masa kerja, lama paparan,
jumlah campuran pestisida, penggunaan APD dan posisi tubuh saat
penyemprotan. Kadar Cystatin C pada petani lebih tinggi daripada kelompok
pegawai administrasi, dipengaruhi oleh masa kerja, frekuensi paparan, jumlah
campuran pestisida, penggunaan APD, dosis dan posisi tubuh saat penyemprotan