4 research outputs found

    Meningkatkan Hasil Belajar Pengukuran Berat dengan Media Timbangan pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar

    Full text link
    Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa guru tidak menggunakan media pada saat menjelaskan materi pengukuran berat tetapi guru hanya menerangkan dan guru hanya menggunakan kapur tulis dan papan sebagai medianya untuk menerangkan pengukuran berat, Sehingga banyak nilai siswa yang kurang dari Kriteria ketuntasan Minimal (KKM). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas II SDN Denanyar 3 Jombang Menggunakan media timbangan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SDN Denanyar 3 Jombang. Data penelitian diperoleh melalui observasi dan tes. Data hasil observasi aktivitas guru dan siswa dianalisis dalam bentuk persentase. Data tes hasil belajar siswa dianalisis berdasarkan persentase ketuntasan belajar kemudian dijabarkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan persentase aktivitas guru dan siswa pada siklus I dan siklus II. Aktivitas guru mengalami peningkatan dari 62,98% pada siklus I menjadi 87,01% pada siklus II. Sedangkan aktivitas siswa mengalami peningkatan dari 64,37% pada siklus I menjadi 83,75% pada siklus II. Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas II SDN Denanyar 3 Jombang mengalami peningkatan. Ketuntasan belajar secara klasikal mengalami peningkatan dari 66,66% pada siklus I menjadi 88,88% pada siklus II. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa menggunakan media timbangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Karena hasil pembelajaran untuk aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar sudah mencapai ³ 80%, maka dapat disimpulkan bahwa menggunakan media timbangan dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi pengukuran berat

    User Emotion Identification in Twitter Using Specific Features: Hashtag, Emoji, Emoticon, and Adjective Term

    Get PDF
    Twitter is a social media application, which can give a sign for identifying user emotion. Identification of user emotion can be utilized in commercial domain, health, politic, and security problems. The problem of emotion identification in twit is the unstructured short text messages which lead the difficulty to figure out main features. In this paper, we propose a new framework for identifying the tendency of user emotions using specific features, i.e. hashtag, emoji, emoticon, and adjective term. Preprocessing is applied in the first phase, and then user emotions are identified by means of classification method using kNN. The proposed method can achieve good results, near ground truth, with accuracy of 92%

    Implementasi Algoritma Genetika untuk Otomatisasi Sistem Penjadwalan pada Lembaga Bimbingan Belajar

    Full text link
    Lembaga Rumah Belajar AHE Ngumpul yang berada di Desa Ngumpul, Jogoroto, Jombang, Jawa Timur memiliki beberapa permasalahan, diantaranya adalah: 1) Sistem penjadwalan bersifat konvensional, di mana jadwal belajar masih dibuat secara manual oleh pemilik AHE Ngumpul sendiri dan juga seorang guru; 2) Pencatatan jadwal juga masih dicatat di buku cetak dengan ditulis tangan, yang tidak bisa digunakan secara bersama-sama pada waktu bersamaan dan harus digandakan; 3) Sumber daya manusia (SDM) pada AHE Ngumpul terbatas; dan 4) Proses penjadwalan konvensional dikerjakan oleh dua orang dengan waktu 1.622 detik. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pada penelitian ini diusulkan penerapan Algoritma Genetika atau Genetic Algorithm (GA) pada sistem penjadwalan berbasis web dengan tujuan mengatasi permasalahan yang dialami oleh AHE Ngumpul. Data didapatkan dari dokumen terkait dengan sistem penjadwalan pembelajaran yang dimiliki oleh AHE Ngumpul.  Atribut yang digunakan untuk penelitian ini adalah guru, siswa, hari, serta waktu. Pada GA penelitian ini menggunakan one cut point crossover dan reciprocal exchange mutation. Hasil uji coba menunjukkan hasil yang cukup baik dibandingkan dengan penjadwalan konvensional dengan tingkat keberhasilan 86,5203%, meskipun masih ada jadwal yang bentrok. Rata-rata waktu pembuatan jadwal menggunakan: 1) GA adalah 203 detik, dengan nilai fitness 0,0232; dan 2) GA dan tenaga seorang manusia (hanya memperbaiki jadwal yang bentrok dari GA) adalah 715 detik. Selisih antara penjadwalan konvensional dengan penerapan GA digabung dengan manusia menghemat waktu 907 detik

    Pelatihan Pewarnaan Tahu Malang dengan Pewarna Alam Menggunakan Metode Door-to-Door dan Whatsapp

    Full text link
    Pelatihan pewarnaan tahu Malang dengan pewarna alam kemangi dan rossela telah dilakukan. Kegiatan ini merupakan program Pengabdian Kepada masyarakat DPP SPP 2020. Kegiatan ini penting dilakukan karena kuliner tahu cukup populer di kota Malang, serta untuk peningkatan nilai gizi tahu dan penambahan zat aktif antioksidan dari pewarna alam agar lebih menyehatkan. Mengingat masa pandemi COVID 19, maka metode pelatihan yang dipilih adalah dor to door (penyelenggara mendatangi peserta) dan sharing video di grup WA. Penyiapan tahu warna dilakukan dengan menggunakan prinsip adsorpsi zat warna ekstrak kemangi dan bunga rosella oleh tahu yang dididihkan secara bersama. Pelatihan door to door dilakukan oleh mahasiswa dan dosen ketua pelaksana, sharing video penyuluhan yang dilakukan oleh semua  dosen yang terlibat dalam kegiatan, dan video praktek pewarnaan tahu oleh mahasiswa. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kemangi mendapat penilaian lebih baik (67% menyatakan lebih enak dan 75% lebih menarik) oleh peserta dibanding rosella (62% menyatakan rasa tahu lebih masam). Sebanyak 71% peserta menyatakan metode door to door sangat baik, 94% menyatakan topik pewarnaan tahu menarik, serta 35% peserta memiliki rencana untuk melakukan pewarnaan tahu
    corecore