14 research outputs found

    Pengaruh Pemberian Vitamin a Dosis Tinggi Kepada Ibu Menyusui Terhadap Kadar Vitamin a Air Susu Ibu Dan Serum Bayi

    Full text link
    PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN A DOSIS TINGGI KEPADA IBU MENYUSUI TERHADAP KADAR VITAMIN A AIR SUSU IBU DAN SERUM BAY

    Lemak Tubuh Dan Kesegaran Jasmani Pekerja Indonesia

    Full text link
    Penelitian mengenai Lemak Tubuh dan Kesegaran Jasmani telah dilakukan terhadap 62 orang karyawan gemuk, 73 orang karyawan sedang dan 86 orang karyawan kurus. Mereka terdiri atas kelompok Gemuk Aktif (GPA): 33 orang; Gemuk Sendentary (GPSD): 29 orang; Sedang Aktif (SPA): 33 orang; Sedang Sendentary (SPSD): 40 orang; Kurus Aktif (KPA): 35 orang; Kurus Sendentary (KPSD): 51 orang. Umur mereka adalah antara 20 tahun dan 40 tahun. Uji Kesegaran jasmani menggunakan cara Harvard Step Test (HST) menunjukkan bahwa skor list kelompok Gemuk cenderung kurang bila dibandingkan dengan kelompok Sedang maupun Kurus. Uji kemaknaan perbedaan secara statistik menggunakan Student test, ternyata perbedaan terdapat pada tingkat Kegemukan, sedangkan pada tingkat jenis kegiatan (aktif/sendentary ) tidak menunjukkan perbedaan skor. Demikian pula clengan menggunakan Analisis Variance, menunjukkan bahwu ada kailan antaru Kegemuknn dengan skor HST (P:0,002), sedangkan antara jenis kegiatan dengan skor HST tidak ada kaitan (P:0,9049). Garis regresi memberikan gambaran bahwa makin tinggi presentase lemak tubuh, tingkat kesegaran jasmani yang dinyatakan dalam skor HST makin menurun. Garis regresi antara% 88/TB dengan kesegaran jasmani, memberikan gambaran pula ada kecenderungan bahwa pada % 88/TB 100%, kesegaran jasmani menurun. Sedangkan regresi antara kesegaran jasmani dengan tinggi duduk tidak menunjukkan kaitan yang jelas. Tetapi antara urnur dan kesegaran jasmani, menunjukkan ada kecenderungan makin tinggi urnur, kesegaran jasmani menurun. Kesimpulan dari penelitlan inl ialah bahwa ada kaitan antara kesegaran jasmani yang dinyatakan dalam skor Uji HST dengan (a) kegemukan dan (b) umur

    Status Besi Dan Status Anemia Pengguna Dan Bukan Pengguna Jambu Tambah Darah

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian tentang Khasiat Jamu Tambah Darah terhadap status besi dan status anemia pekerja wanita di duaa pabrik tekstil dan satu pabrik bola lampu di Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek teerdiri dari tiga kelompok: 100 orang pengguna jamu tambah darah (TD), 98 orang pengguna jamu lain (JL), dan 97 orang bukan pengguna jamu sebagai kelompok kontrol (K). Keadaan sosial ekonomi dan konsumsi makanan tidak berbeda nyata antar kelompok. Demikian pula rata-rata berat badan dan tinggi badan antar kelompok subyek. Rata-rata kadar Hb masing-masing kelompok berturut-turut 12.4, 11.9 g dan 12.1 g/dl, untuk kelompok TD, JL dan K; perbedaan ini tidak berbeda nyata secara statistik. Pada kelompok TD, JL dan K terdapat masng-masing 12.0%, 16.5% dan 16.5% subyek yang berstatus feritin rendah. Rata-rata kadar besi serum, berturut-turut 72.2 ug, 70.1 ug dan 64.7 ug/dl masing-masing untuk kelompok TD, JL dan K. Rata-rata kadar besi serum kelompok TD berbeda nyata dengan kelompok JL maupun K; tetapi tidak berbeda nyata antara kelompok JL dengan kelompok K. Subyek yang berstatus besi rendah masing-masing 14.4%, 21.1% dan 26.6% pada kelompok TD, JL dan K yang berbeda nyata hanya antar kelompok TD dan K. Mengkonsumsi jamu tambah darah dapat mengangkat kadar HB dan status anemia, tetapi belum menunjukkan dampak yang nyata terhadap penurunan anemia
    corecore