6 research outputs found

    Pengendalian Aliran Permukaan Dan Erosi Pada Lahan Berbasis Kakao Di DAS Gumbasa, Sulawesi Tengah

    Full text link
    Penelitian dilakukan di DAS Gumbasa,, Desa Sejahtera Kabupaten Sigi dari Mei hinggá November 2009. Penelitian ini bertujuan mengkaji efektivitas penerapan teknik konservasi tanah dan air berupa pemberian mulsa dan rorak yang diberi mulsa vertikal terhadap aliran permukaan dan erosi pada lahan kakao rakyat. Penelitian ini dilakukan di lahan kakao pada berbagai tingkatan umur. Plot pengamatan dibuat pada lahan kakao masing-masing umur kakao ≤3 tahun & 5 tahun, 8 tahun dan 12 tahun. Mulsa sebanyak 6 t/ha disebar merata pada permukaan tanah pada lahan kakao umur ≤3 tahun. Teras gulud bersaluran dibuat searah kontur di antara baris tanaman dengan vertikal interval 3-4 m (tergantung jarak tanam). Panjang teras gulud disesuaikan dengan kondisi lahan, lebar dan tinggi gulud dan dalam saluran masing-masing 30 cm. Lubang resapan dibuat dengan bor Belgi ditengah saluran dengan jarak antar lubang 1,5 m dengan kedalaman hingga 1 m. Rorak dengan panjang 200 cm, lebar dan dalam masing-masing 40 cm dibangun di antara barisan tanaman kakao sejajar kontur dengan pola zig-zag. Jarak antar rorak dalam satu garis kontur sejauh 10 m dan jarak vertikal 20 m. Pada setiap rorak dibuat 2 lubang resapan sama dengan pada saluran guludan. Rorak dan lubang resapan diisi sisa-sisa tanaman sebagai mulsa vertikal. Mulsa 6 t/ha disebar rata dipermukaan tanah pada lahan kakao umur ≤3 tahun. Penelitian ini ditata dengan rancangan acak kelompok, dimana pengelompokan dilakukan pada tiga lereng yang berbeda yakni 8%, 20% dan .35%. Selain itu dibangun plot-plot kontrol pada masing-masing kemiringan lereng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rotak yang diberi mulsa secara verikal efektif menekan aliran permukaan hingga 73% dibandingkan dengan kontrol. Teknik konservasi dengan rorak dapat menekan jumlah tanah yang tererosi yakni mencapai 76 % dibandingkan dengan kontrol. Pemberian mulsa 6 t/ha pada lahan kakao umur ≤3 tahun dapat menurunkan jumlah aliran permukaan hingga 71% dan erosi 87%

    Model Infiltrasi pada Berbagai Penggunaan Lahan di Desa Tulo Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi

    Full text link
    This study aims to determine the model of infiltration at a variety of land uses (land palm plantations, cocoa plantation land, wetland and shrub land) in the village of Tulo, District Dolo, Sigi. Data analysis infiltration rate equation model Horton. Infiltration rate measurements in the field using a double ring infiltrometer are embedded into the ground and then ring in the contents above water until the boundary line. Observation of decreased water level in measuring each interval of 10, 20,30,40,50,60 minutes. Measurement of infiltration repeated three times for each land use. The results showed that the model of infiltration in oil plantation area that is f = 8,2 + (10 – 8,2) e-2,64t, on a cocoa plantation land is f = 8 + (10 - 8) e-2,68t, in paddy fields, namely f = 9,23 + (10 – 9,23) e-5,20t and the shrub land is f = 4 + (10 - 4) e-2,96t. Infiltration in the shrub land quite a bit faster in the amount of 6,56 cm/hour, on a cocoa plantation land classified as being in the amount of 2,06 cm/hour, on a coconut plantation land and wetland quite a bit slower with the infiltration rate of the soil palm plantations amounted to 1,87 cm/hour and a wetland of 0,87 cm/hour

    Pemetaan Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Pangan di Kecamatan Soyo Jaya Kabupaten Morowali Utara

    Full text link
    This study aims to map land suitability classes for the development of food crops, especially crops Rice (Oryza sativa) in the Soyo Jaya Subdistrict, Morowali Utara District. This research is useful for information and recommendations about the suitability of land as well a basis for the development of crop cultivation Rice (Oryza sativa). This study was conducted from November to March 2016, located in the Soyo Jaya Subdistrict, Morowali Utara District. The research method used is a survey method of conducting surveys directly in the field. Grouping of land suitability classes on each unit of land use systems based on the key criteria of land suitability for crops Rice (Oryza sativa). The results showed that the actual land suitability classes are S3rfne (marginally suitable) with 36,123.54 hectare land area, while the potential land suitability class is S2rfne (appropriately enough) and the actual land suitability classes N1re (not appropriate at this time) with an area 18,761.58 hectares, while the potential land suitability class is S3re

    Ibw Pemberdayaan Petani melalui Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu dalam Mendukung Kemandirian Desa di Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Moutong

    Full text link
    Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Moutong ini bertujuan untuk:  mendorong masyarakat dalam memanfaatkan potensi SDA yang dimiliki secara baik dan arif untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui pengembangan USAha sitem pertanian terpadu tanaman dan ternak. Ternak yang selama ini dibiarkan berkeliaran bebas dijalanan  dibuatkan kandang ternak. Pengandangan ini memungkinkan untuk mengumpulkan kotoran ternak yang akan diolah menjadi pupuk organik untuk memenuhi kebutuhan pupuk tanaman. Sebaliknya, limbah pertanian dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Selain itu, pakan ternak juga disiapkan melalui penanaman hijauan pakan. Untuk itu telah dilakukan penyuluhan bidang pertanian dan peternakan, praktek pembuatan pupuk organik dan pestisida biologi serta penanaman hijauan pakan ternak. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Silanga dan Desa Marantale Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Moutong sebagai desa binaan. Pembuatan demplot hijauan pakan ternak dilaksanakan pada areal kosong atau dibawah tegakan pohon kelapa. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari aparat desa dan pemerintah kabupaten Parigi Moutong
    corecore