4 research outputs found

    Regenerasi Tegakan Araucaria Hunsteinii K. Schum. pada Hutan Pendidikan Anggori Manokwari

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk melihat intensitas kehadiran tegakan Araucaria hunstenii pada tingkat semai yang tumbuh pada blok tanam dan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kehadiran tegakan semai di bawah tegakan Araucaria hunsteinii di Hutan Pendidikan Anggori, Manokwari. Penelitian ini menggunakan metode sensus pada seluruh individu dengan teknik survei. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 154 individu pada tingkat semai dalam luasan blok tanam 2.275 m2 atau 0,23 ha. (kerapatan 0,06). Dari 25 plot yang diobservasi, 23 plot ditumbuhi individu tingkat semai jenis A. hunsteinii (frekuensi 0,92). Faktor yang paling berpengaruh terhadap kehadiran semai Araucaria hunsteinii adalah intensitas cahaya dan ketebalan serasah. Kedepannya, perlu menerapkan pemeliharaan intensif terhadap tegakan A. hunsteinii dengan cara pembersihan terutama lantai hutan sehingga memudahkan proses perkecambahan benih dan pertumbuhan anakan baru jenis A. hunsteinii

    Tipologi Pemanfaatan dan Pengelolaan Jenis Bambu di Distrik Rasiei Kabupaten Teluk Wondama

    Full text link
    Salah satu hasil hutan bukan kayu adalah jenis bambu yang memiliki manfaat nilai ekonomi dan ekologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis bambu, pola pemanfaatan dan model atau system pengelolaan bambu oleh masyarakat lokas di Distrik Rasiei sebagai produk unggulan yang dikembangkan di Kabupaten Teluk Wondama. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik survei dan wawancara. Hasil Penelitian menunjukan bahwa terdapat 9 jenis bambu. Bentuk pemanfaatan jenis bambu adalah sebagai bahan makanan, konstruksi, kerajinan, alat berburu, alat kesenian, dan perabot rumah tangga. Hasil analisis pengelolaan bambu digunakan analisis SWOT yang pengelolaannya meliputi luas wilayah potensi bambu, desain produk, ijin usaha pengelolaan, modal usaha, sumberdaya manusia dan sarana prasarana

    Status Kawasan Hutan dan Potensi Ekowisata Pantai Syari di Kabupaten Manokwari Selatan

    Full text link
    Pantai syari merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Manokwari Selatan berada di poros Jalan Trans Papua Barat yang menghubungakan antara Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Teluk Bintuni. Ekowisata Pantai Syari merupakan jasa lingkungan yang unik, dimana dalam hutan dataran rendah terdapat tiga tipe hutan dalam suatu kawasa hutan yaitu, hutan rawa, hutan mangrove dan hutan pantai. Tidak hanya hutan dataran rendah saja yang dimiliki ekowisata Pantai Syari namun ada destinasi wisata lain yaitu destinasi wisata religi yang berada di pantai ini. Kawasn hutan Pantai Syari menurut SK 783/Menhut-II/2014 terdiri dari Kawasan Hutan Areal Penggunaan Lain  dan Hutan Produksi yang dapat dikonvesi, sehingga ada beberapa mekanisme yang perlu dilakukan untuk mengelola ekowisata Pantai Syari secara optimal

    Etnoteknokonservasi Pemanfaatan Palem sebagai Bahan Pembuatan Bubu Tradisonal Suku Maybrat

    Full text link
    Traditional knowledge and local wisdom related to the utilization of natural resources of the forest developed as a multi-disciplinary in the study of ethnobiology, ethnoecology, ethnoforestry, to ethno-conservation. Unfortunately, in ethnobotany studies, there are publicity gaps in documenting ecological (biological) and cultural (social) aspects in Papua related to community-based conservation management. Therefore, it is important to conduct a study related to the documentation of community-based conservation knowledge in West Papua. The purpose of this research study is to construct ethno-noconstruction of palm plants as material for making traditional bubu by the Maybrat tribe in West Papua. The results of scoping of local knowledge of bubu making and sero making techniques of the Maybrat are part of cognitive symbols that are classified as individual life skills where the conditions are highly dependent on the state of the environment in which they live and the potential of forest resources. The use of palm trees as natural resources and the local knowledge construction process of making traditional bubu as a manifestation of the Maybrat etnotecnoconservation are closely related to people's livelihoods as active and passive fishermen. Local knowledge in the use of palm trees in the process of its formation is not merely a cognitive dimension, but also the dimension of local conservation values ​​in maintaining an environmentally friendly and sustainable fish capture system that should need to be maintained
    corecore