21 research outputs found

    Sikap dan Perilaku Nelayan terhadap Kinerja Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (Hnsi) (Kasus: Desa Bagan Serdang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinerja Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Deli Serdang dari penilaian oleh pengurus HNSI dan dari penilaian oleh nelayan. Yang kedua, untuk menganalisis perbedaan antara penilaian oleh pengurus HNSI dan dari penilaian oleh nelayan terhadap kinerja HNSI Deli Serdang. Yang ketiga, untuk menganalisis sikap nelayan terhadap kinerja HNSI Deli Serdang. Yang keempat, untuk menganalisis hubungan karakteristik sosial ekonomi nelayan (umur, pendidikan, pengalaman melaut, jumlah tanggungan keluarga dan tingkat pendapatan) dengan sikap nelayan terhadap kinerja HNSI Deli Serdang. Yang kelima, untuk menganalisis perilaku nelayan terhadap kinerja HNSI Deli Serdang. Yang keenam, untuk menganalisis hubungan karakteristik sosial ekonomi nelayan (umur, pendidikan, pengalaman melaut, jumlah tanggungan keluarga dan tingkat pendapatan) dengan perilaku nelayan terhadap kinerja HNSI Deli Serdang. Metode dalam penarikan sampel menggunakan Simple Random Sampling, yaitu sampel diambil secara acak sebanyak 37 sampel dari populasi nelayan sebesar 213 orang dengan menggunakan Metode Slovin dalam penentuan jumlah sampel. Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan tertentu. Metode analisis yang digunakan adalah Metode CIPP (context, input, process, product), Uji t 2 Sampel tidak Berpasangan, Skala Likert, Skala Diferensi Semantik, dan Korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan kinerja HNSI Deli Serdang dari penilaian oleh pengurus HNSI berjalan baik dan dari penilaian oleh nelayan berjalan tidak baik. Terdapat perbedaan antara penilaian kinerja HNSI Deli Serdang oleh pengurus HNSI dengan penilaian kinerja HNSI Deli Serdang oleh nelayan. Sikap nelayan terhadap kinerja HNSI adalah negatif. Diantara karakteristik sosial ekonomi nelayan (umur, tingkat pendidikan, pengalaman melaut, jumlah tanggungan keluarga, dan tingkat pendapatan), hanya karakterisitk tingkat pendapatan nelayan yang berhubungan dengan sikap nelayan terhadap kinerja HNSI. Perilaku nelayan terhadap kinerja HNSI adalah tidak mendukung. Diantara karakteristik sosial ekonomi nelayan (umur, tingkat pendidikan, pengalaman melaut, jumlah tanggungan keluarga, dan tingkat pendapatan), tidak ada yang berhubungan dengan perilaku nelayan terhadap kinerja HNSI

    Peranan Tenaga Kerja Wanita pada Pemasaran Dodol Serta Kontribusinya terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

    Full text link
    Pedesaan sebagai sumber daya manusia cukup nyata berpartisipasi khususnya dalam memenuhi fungsi ekonomi keluarga dan rumah tangga bersama pria. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetapkan curahan tenaga kerja dan besarnya pendapatan tenaga kerja wanita pada pemasaran dodol; serta untuk menganalisis seberapa besar kontribusi tenaga kerja wanita terhadap pendapatan keluarga di daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan mendeskripsikan curahan tenaga kerja wanita pada subsistem pemasaran dodol dengan perhitungan tabulasi sederhana juga mendeskripsikan pendapatan yakni upah yang diterima sebagai gaji pokok; serta mentabulasikan secara sederhana dengan perhitungan pendapatan dan kontribusi tenaga kerja wanita dalam keluarga. Berdasarkan Penelitian, diperoleh curahan tenaga kerja pada pemasaran dodol besar dengan curahan 12,63 jam per harinya; pendapatan yang diperoleh oleh tenaga kerja wanita pada pemasaran dodol sebesar Rp.635.714. pendapatan ini masih jauh dibawah Upah Minimum Kota Medan yakni sebesar Rp.1.851.500; serta kontribusi pendapatan tenaga kerja pada pemasaran dodol terhadap total pendapatan keluarga yakni sebesar 25,06%

    Partispasi Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (Sl-ptt) Padi Non Hibrida (Sudi Kasus : Desa Matang Ara Jawa Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darusslam)

    Full text link
    SL-PTT merupakan program yang berfungsi sebagai pusat belajar pengambilan keputusan para petani/kelompok tani, sekaligus tempat tukar menukar informasi dan pengalaman lapangan, pembinaan manajemen kelompok serta percontohan bagi kawasan lainnya guna tercapainya peningkatan produktivitas tanaman pangan. Penelitian ini bertujuan untuk 1)mengetahui perkembangan program SL-PTT, 2)karateristik sosial ekonomi petani program SL-PTT, 3)tingkat partisipasi petani dalam program SL-PTT, 4)perbedaan tingkat partisipasi petani dalam program SL-PTT dan 5)hubungan faktor sosial ekonomi petani (tingkat pendidikan, umur, pengalaman bertani, jumlah tanggungan keluarga, luas lahan dan frekuensi mengikuti penyuluhan/pertemuan) dengan tingkat partisipasi petani dalam program SL-PTT. Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang mengikuti program SL-PTT di daerah penelitian. Metode analisis data yang digunakan yaitu secara deskriptif dan analisis korelasi Rank Spearman dengan bantuan uji t. Dari hasil penelitian diperoleh perkembangan program SL-PTT dari segi perkembangan luas lahan, luas areal panen, produktivitas, jumlah produksi dan jumlah kelompok tani mulai tahun 2009 – 2012. Persentase kenaikan luas lahan yang menerapkan program SL-PTT sebesar 100%, persentase kenaikan jumlah kelompoktani yang mengikuti program SL-PTT sebesar 100%, persentase kenaikan luas areal panen 10,7%, persentase kenaikan produktivitas padi per hektarnya sebesar 11,1% dan persentase kenaikan jumlah produksi sebesar 130%; tingkat partisipasi petani dalam program SL-PTT pada Kelompoktani Tani Makmur adalah tinggi dengan berada di tangga Patnership level Citizen Power dan pada Kelompoktani Tunas Baru adalah rendah dengan berada di tangga Placation level Degree of Tokenism; terdapat hubungan antara umur petani, pengalaman bertani dan luas lahan dengan tingkat partisipasi petani dalam program SL-PTT pada Kelompoktani Tani Makmur dan terdapat hubungan antara luas lahan, jumlah tanggungan dan frekuensi mengikuti penyuluhan dengan tingkat partisipasi petani dalam program SL-PTT pada Kelompoktani Tunas Baru

    Persepsi Petani Hortikultura terhadap Kemitraan Agribisnis dengan PT. Alamanda Sejati Utama (Kasus: Gapoktan Maju Bersama Desa Tiga Panah Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja kemitraan agribisnis antara Gapoktan Maju Bersama dengan PT. Alamanda Sejati Utama, untuk mengetahui persepsi petani hortikultura terhadap kemitraan agribisnis di daerah penelitian. Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan tertentu. Penarikan sampel dilakukan dengan Metode Simple Random Sampling, yaitu sampel diambil secara acak sebanyak 53 sampel dari populasi petani sebesar 114 orang. Metode analisis yang digunakan adalah Metode CIPP dan Skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja kemitraan agribisnis antara Gapoktan Maju Bersama dengan PT. Alamanda Sejati Utama berjalan cukup baik. persepsi petani hortikultura terhadap kemitraan agribisnis antara Gapoktan Maju Bersama dengan PT. Alamanda Sejati Utama adalah positif. Kata Kunci : Hortikultura, Kinerja Kemitraan, Persepsi Petan

    Strategi Pengembangan Agroindustri Salak Kasus : Desa Parsalakan, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan

    Full text link
    Tujuan penelitian mengidentifikasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan menentukan strategi pengembangan agroindustri salak di daerah penelitian. Metode pengambilan sampel secara Purposive Sampling, Snowball Sampling dan Accidental dengan jumlah sampel 35 orang. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode analisis SWOT. Hasil penelitian diperoleh (1) Kekuatan agroindustri salak dalam pengembangannya adalah ketersediaan bahan baku yang melimpah, ketersediaan tenaga kerja yang banyak, variasi jenis produk banyak, memiliki sertifikat produk, jumlah produksi bertambah dan produk sudah mulai dikenal masyarakat. Kelemahan agroindustri salak dalam pengembangannya adalah keterbatasan modal, kurangnya tenaga profesional, dan kurangnya kemitraan industri. Peluang agroindustri salak dalam pengembangnya adalah pemasaran yang cukup luas, adanya dukungan Pemkab, sarana dan prasarana yang mendukung, nilai jual olahan salak tinggi, sistem birokrasi dan keamanan yang baik. Ancaman agroindustri salak dalam pengembangannya adalah ketidakstabilan harga salak, kurang partisipasi petani dalam pelatihan, dan kurangnya koordinasi antara instansi Pemkab. (2) Strategi pengembangan agroindustri salak adalah strategi agresif (growth oriented strategy) yaitu dengan melakukan kegiatan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi olahan salak dan melakukan pemasaran produk hingga ke luar negeri dan memanfaatkan dukungan Pemkab, sarana dan prasarana untuk mempromosikan berbagai produk yang telah bersertifikat

    Persepsi Petani Pekebun Karet Rakyat terhadap Kinerja Penyuluh Perkebunan (Kasus: Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhan Batu)

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyuluh di lokasi penelitian, mengetahui kinerja penyuluh perkebunan di daerah penelitian, mengetahui persepsi petani pekebun karet rakyat terhadap kinerja penyuluh perkebunan di daerah penelitian, daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive), yakni di Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhan Batu, dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut salah satu sentra daerah yang memiliki jumlah perkebunan karet terluas di Kabupaten Labuhan Batu. Metode penentuan objek penelitian dalam dalam penelitian ini digunakan metode Area Claster Sampling, yaitu sebesar 30 orang petani dan 10 orang penyuluh. Metode analisis yang digunakan adalah metode pemberian skor dan metode skala likert. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan: pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyuluh perkebunan berjalan baik sesuai dengan tugas pokok yang ada. Dengan kinerja atau tingkat keberhasilan yang tinggi. Sehingga persepsi petani pekebun karet rakyat terhadap kinerja penyuluh positif

    Analisis Perbandingan USAhatani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensifiation) dengan Sistem Konvensional di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

    Full text link
    Tujuan penelitian adalah untuk (1) Untuk menganalisis perbedaan penggunaan input produksi (2) Untuk menganalisis perbedaan tingkat produksi (3) Untuk menganalisis input yang berpengaruh terhadap hasil produksi padi (4) Untuk menganalisis perbedaan biaya produksi (5) Untuk menganalisis perbedaan pendapatan petani (6) Untuk menganalisis input yang berpengaruh terhadap pendapatan petani pada USAhatani padi sawah sistem SRI dan sistem Konvensional di daerah penelitian. Metode penelitian data untuk hipotesis (1), (2), (4), (5) menggunakan uji beda rata – rata (uji – t), untuk hipotesis (3) dianalisis dengan menggunakan Fungsi Produksi Coob-Douglas, dan hipotesis (6) dianalisis dengan dengan Fungsi Pendapatan persamaan regresi linier berganda menggunakan program SPSS 16. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut : (1) Penggunaan input produksi sistem Konvensional lebih tinggi daripada sistem SRI (2) tingkat produksi padi sistem SRI lebih tinggi daripada sistem Konvensional (3) Benih dan pupuk Kompos berpengaruh terhadap produksi SRI, sedangkan input yang mempengaruhi produksi sistem Konvensional adalah benih dan Tenaga Kerja (4) biaya produksi SRI lebih tinggi daripada biaya produksi sistem Konvensional (5) Pendapatan petani sistem SRI lebih tinggi daripada sistem Konvensional (6) biaya Kompos dan tenaga kerja mempengaruhi pendapatan petani SRI, sedangkan input yang mempengaruhi pendapatan Konvensional adalah biaya benih dan tenaga kerja

    Studi Kelayakan Pengadaan Mobile Coolbox dalam Rangka Mendukung Pengembangan Ekspor Kubis

    Full text link
    Penelitian ini dilakukan pada tahun 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1)Untuk mengetahui berapa besar biaya dari pengadaan mobile coolbox dalam rangka mendukung pengebangan ekspor kubis di daerah penelitian. (2) Untuk mengetahui benefit yang di peroleh dari pengadaan mobile coolbox dalam rangka mendukung pengebangan ekspor kubis di daerah penelitian . (3) Untuk mengetahui bagaimana tingkat kelayakan pengadaan mobile coolbox dalam rangka mendukung pengebangan ekspor kubis di daerah penelitian. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan lokasi yang akan diadakannya pengadaan mobile coolbox. Penentuan sampel penelitian dihitung menggunakan rumus slovin. Pengujian hipotesis data menggunakan kriteria investasi dengan melihat kelayakan. Dari hasil penelitian diperoleh : (1) Total biaya pengadaan mobile coolbox adalah sebesar Rp 863.732.200. (2) Benefit yang diperoleh dari pengadaan mobile coolbox adalah sebesar Rp 776.041.174. (3) Berdasarkan kriteria investasi pengadaan mobile coolbox di daerah penelitian diperoleh nilai NPV pada tingkat OCC 12 persen sebesar Rp 644.209.460,-, Net B/C sebesar 3,22 dan EIRR sebesar 31,33 persen, dari hasil tingkat bunga diatas didapat nilai NPV > 0, Net B/C > 1, dan EIRR > dari tingkat OCC. yang artinya proyek pengadaan mobile coolbox layak untuk dilaksanakan. Dilihat dari analisis sensitivitas, jika biaya meningkat sebesar 10 persen dan 20 persen proyek masih tetap layak dilaksanakan dan masih memiliki kelenturan untuk menanggung Perubahan biaya pada peningkatan biay

    Analisis dan Penyusunan Strategi Pengembangan Nilai Tambah Produk Ikan Asin

    Full text link
    Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besarnya nilai tambah dari pengolahan ikan asin dan untuk menyusun strategi pengembangan nilai tambah pengolahan ikan asin. Penarikan sampel dilakukan dengan Metode Sensus, yaitu keseluruhan populasi diambil sebagai sampel dikarenakan jumlah populasi hanya sedikit yaitu berjumlah 16 pengusaha pengolahan ikan asin. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Nilai Tambah Metode Hayami dan Analisis SWOT. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah yang diperoleh pengusaha dalam pengolahan ikan asin sebesar Rp 2.225,00 per kilogram ikan asin yang diproduksi dengan tingkat keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 721,2 per kilogram ikan asin yang diproduksi. Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan pengusaha dalam mengembangkan nilai tambah produk ikan asin, seperti meningkatkan produksi dan mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan, menekan atau meminimalkan biaya produksi untuk menaikkan nilai tambah atau tingkat keuntungan, membuat kemasan yang menarik minat konsumen, menambah modal melalui pinjaman koperasi atau bank untuk meningkatkan jumlah produksi, menciptakan bahan baku alternatif, menciptakan mutu produk yang lebih baik agar mampu bersaing, mencari mitra USAha guna pengembangan skala USAha dan melatih keterampilan dalam pengemasan dan pemasaran

    Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Ketidaklancaran Pengembalian Pinjaman Dana Puap pada Petani Padi Sawah (Kasus: Desa Paluh Manan Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan dana PUAP di daerah penelitian; faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ketidaklancaran pengembalian pinjaman dana PUAP pada petani padi sawah berdasarkan persentase dan waktu pengembalian pinjaman di daerah penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan dana PUAP tidak berjalan dengan lancar; terdapat pengaruh dummy karakter petani sebesar 32,523 dengan nilai signifikansi 0,000 dan dummy musim tanam sebesar 61,417 dengan nilai signifikansi 0,000 terhadap persentase pengembalian dana PUAP (Y1); terdapat pengaruh pendapatan USAha tani sebesar -0,00000002332 dengan nilai signifikansi 0,036, dummy karakter petani sebesar 1,107 dengan nilai signifikansi 0,000 dan dummy musim tanam sebesar 0,847 dengan nilai signifikansi 0,000 terhadap waktu pengembalian dana PUAP (Y2)
    corecore