7 research outputs found
Pengaruh Penambahan Gula terhadap Lama Penyimpanan Kelapa Muda dalam Sirup
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh konsentrasi gula terhadap lama penyimpanan kelapa muda dalam sirup. Metode Penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan dua faktor yaitu,Faktor A: Variasi penambahan gula, dimana A0=tanpa penambahan gula, A1=penambahan gula 55%, A2=penambahan gula 65%, dan A3= penambahan gula 75%. Sedangkan Faktor B adalah lama penyimpanan, dimana B0=tanpa penyimpanan, B1=ama penyimpanan 2 minggu, B2=lama penyimpanan 4 minggu, dan B3=lama penyimpanan 6 minggu. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa aroma mendapatkan penilaian dengan kisaran angka 3,12-3,62 (masih disukai oleh panelis), rasa mendapatkan penilaian dengan kisaran 3,59-3,75 (agak suka sampai suka), warna mendapat penilaian dengankisaran 4,314,86 (suka hingga sangat suka), serta tekstur mendapat penilaian dengan kisaran 3,79-3,84(suka sampai sangat suka). Berdasarkan pengujian organoleptik tersebut di atas diperoleh hasil yang terbaik atau yang paling disukai adalah produk dengan perlakuan A1 dengan lama penyimpanan sampai 6 minggu. Produk olahan kelapa muda yang dikemas dalam wadah botol jar memiliki potensi untuk di ekspor
Proses Pengolahan Arang Tempurung Kelapa Menggunakan Tungku Pembakaran Termodifikasi
Tungku pembakaran tempurung kelapa termodifikasi yang telah didesain memiliki spesifikasi: panjang 60 cm, diameter tungku 60 cm dan tinggi 220 cm, dengan bagian-bagian alat yang terdiri dari, tungku pembakaran (kiln), pipa saluran cerobong, thermometer, tempat memasukkan bahan, lubang pengeluaran produk dan kerangka dudukan alat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kinerja dari proses pembuatan arang tempurung kelapa dan mendapatkan kualitas arang tempurung yang baik menggunakan pembakaran tungku termodifikasi. Hasil konstruksi alat tungku pembakaran tempurung kelapa di disain secara kompak, dengan menggunakan metode pirolisis yaitu proses mendegradasi senyawa organik yang kompleks pada tempurung kelapa menggunakan pemanasan suhu tinggi tanpa oksigen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembakaran tempurung pada suhu 400 – 450 °C untuk bobot 5 kg dengan waktu pembakaran 3 jam dihasilkan arang tempurung 625 – 650 gr, dengan rendemen 12,80 %. Pada pembakaran tempurung kelapa dengan bobot 10 kg dengan waktu pembakaran 5 jam dihasilkan arang tempurung 1,35 - 1,50 kg, dengan rendemen 14,20 %. Sementara itu, untuk pembakaran tempurung kelapa dengan bobot 15 kg dengan waktu pembakaran 7 jam dihasilkan arang tempurung 2,0 - 2,2 kg, dengan rendemen 32,67 %. Dengan mutu arang tempurung kelapa diperoleh kadar air 4,77 %, kadar abu 21,30%, zat mudah menguap pada pemanasan 950°C 13,17 %, karbon terikat 76,72%, benda asing 0,0 %, dan warna hitam yang tidak merata. Hasil pengujian dibandingkan dengan syarat mutu SNI 01-1682-1996, diperoleh dua parameter uji yang memenuhi syarat, pada kadar air dan kandungan benda asing. Dari hasil pengujian diperoleh kesimpulan untuk perlu dilakukan perbaikan demi meningkatkan kualitas arang tempurung. Antara lain kontrol nyala api untuk proses karbonisasi atau memodifikasi volume tungku pembakaran
Produksi dan Karakterisasi Biodiesel Berbahan Baku Minyak Jelantah
Biodiesel is an alternative fuel that produced from renewable material alkyl esthers and fatty acids. This research aimed to characterize biodiesel production from used cooking oil. This research method was mixing used cooking oil and methanol with molecule weight ratio (1:4; 1:6; 1:8) by using KOH 0.75% as catalyst. Reaction temperature were (oC) 50, 60 and 70 at 80 minutes reaction time. Next, top layer was heated at 50oC for 30 minutes. Density, viscosity, acid value and yield of biodiesel were observed. Data obtained from testing result were analyzed descriptively. Biodiesel density value were (kg/m3) 898-1095; viscosity were (cSt) 6,4-8,6; Acid value were (mg KOH/g) 0,6-1,1 with biodiesel yield were (%) 76,2-81,6
Karakteristik Kadar Sukrosa, Glukosa dan Fruktosa pada Beberapa Produk Gula Aren
Gula aren diperoleh dari proses penyadapan nira aren yang kemudian dikurangi kadar airnya hingga menjadi padat. Produk gula aren ini adalah berupa gula cair, gula cetak dan gula semut. tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan gula pada masing - masing produk olahan gula aren. bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini yaitu gula madu yang merupakan bahan setengah jadi yang diperoleh dari petani nira aren. penelitian dilakukan secara deskriptif, proses pembuatan gula aren dilakukan dengana metode pemasakan pada waktu tertentu sesuai dengan jenis produk yang akan dihasilkan, dalam hal ini gula cair, gula cetak dan gula semut. hasil penelitian menunjukan produk dari gula aren memiliki kandungan sukrosa, glukosa dan fruktosa yang berbeda-beda, dimana kandungan sukrosa yang tertinggi yaitu pada produk gula aren yang diolah menjadi gula semut dengan kandungan sukrosa sebesar 95,79%. Kandungan glukosa tertinggi pada produk gula cair dengan kandungan glukosa sebesar 1,6% dan kandungan fruktosa tertinggi pada produk gula aren yang diolah menjadi gula semut dengan nilai kandungan fruktosa sebesar 1,525%
Pemanfaatan Teknologi Separasi Membran dalam Pembuatan Konsentrat Air Kelapa
Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan teknologi separasi membran dalam pembuatan konsentrat air kelapa. Tahapan penelitian yang dilakukan dalam pembuatan konsentrat air kelapa yaitu pengumpulan bahan baku yang merupakan hasil samping industri pengolahan tepung kelapa, uji coba peralatan untuk mendapatkan tekanan optimum yang akan digunakan dalam penelitian, dan pembuatan konsentrat air kelapa dengan teknologi separasi membran. Membran filter yang digunakan yaitu membran RO dengan theoritical working pressure: low pressure (225 psi); ultra low pressure (150 psi); ultra low pressure (100 psi). Bahan baku dan produk konsentrat air kelapa yang diperoleh kemudian diuji pH, total padatan terlarut (oBrix), indeks bias, kandungan mineral (K, Mg, Fe, Na, Ca), lemak (%), mikrobiologi (ALT). Produk konsentrat air kelapa yang diperoleh memiliki ph = 4,60-4,63; Total padatan terlarut = 9,90-10,05 °Brix; Indeks bias = 1,3480; Kalsium=198,59-244,73 ppm; Magnesium = 113,87-125,08 ppm; Besi = 30,21-31,52 ppm; Natrium = 442,36-473,77 ppm, Kalium = 0,43-0,46 %; Lemak = 0,11-0,13 %; Mikrobiologi (ALT) = 1,12 x 106–1,52 x 106 cfu/ml
Metil Ester Minyak Kelapa Murni yang Telah Diekstrak Senyawa Fenolik dengan Variasi Waktu Transesterifikasi
Minyak kelapa murni yang telah diekstraksi senyawa minornya dapat dimanfaatkan melalui proses transesterifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan waktu transesterifikasi yang optimal terhadap metil ester yang dihasilkan dalam proses transesterifikasi menggunakan katalis NaOH. Penelitian menggunakan metode percobaan. Transesterifikasi menggunakan katalis NaOH 1,25%, dengan variabel waktu transesterifikasi yaitu 1,5, 2,0 dan 2,5 jam, reaksi dilakukan pada suhu 60 o C. Waktu transesterifikasi yang optimal dalam pembuatan metil ester (sudah dimurnikan) adalah waktu transesterifikasi 1,5 jam dengan rendemen rata-rata 57,92%. Kadar metil ester produk hasil transesterifikasi berkisar antara 97,15-97,50% memenuhi syarat mutu SNI 7182:2012 yaitu minimum 96,5%. Senyawa utama dari produk metil ester adalah metil laurat dengan kisaran 33,07-34,76%. Waktu transesterifikasi mempengaruhi jumlah senyawa dalam komposisi metil ester