10 research outputs found

    Pengujian Aktivitas Antibakterial Pada Tempe Terhadap Bakteri Penyebab Diare

    Full text link
    Tempe adalah bahan makanan yang sudah populer di Indonesia. Selain sumber zat gizi yang bernilai tinggi, tempe juga diduga mempunyai khasiat lain.Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari daya hambat zat antibakterial dalam tempe terhadap beberapa jenis bakteri termasuk bakteri penyebab diare.Pada prinsipnya dalam penelitian ini dipelajari pengaruh penambahan ekstrak tempe terhadap pertumbuhan bakteri. Jenis bakteri penguji diambil dua jenis gram-positif dan empat jenis gram-negatif. Tempe sebagai sumber zat antibakterial, berupa tempe yang dibuat dengan menggunakan Rhizopus oligosporus dalam bentuk biakan murni, USAr dan laru; dua jenis yang terakhir ini dibeli dari pedagang tempe. Pengukuran pertumbuhan bakteri dilakukan dengan menggunakan Spectronic-20, Bausch dan Lomb.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tempe yang dibuat dengan biakan murni terdapat zat antibakterial yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.Dihasilkannya zat antibakterial tersebut pada proses fermentasi, sangat dipengaruhi oleh kemurnian jenis kapang dan media tempat pertumbuhan kapang

    Kadar Protein Makanan Masak, Yang Diperoleh Dari Hasil Perhitungan Dan Analisa

    Full text link
    Kadar protein 23 makanan masak ditentukan menurut dua cara. Pertama, dihitung dari kadar protein bahan mentahnya dikalikan angka rasio berat mentah : masak. Kedua, menganalisa kandungan nitrogen makanan masak kemudian mengalikannya dengan 6,25. Ternyata kadar protein hitung lebih tinggi daripada kadar protein hasil analisa langsung. Secara keseluruhan, perbedaan kadar protein hitung dan analisa makanan masak yang diselidiki pukul rata 3,6 gram atau 14%

    Pengaruh Tempe Dalam Mengurangi Risiko Terhadap Diare Akibat Infeksi Bakteri Enteropatogen Escherisia Coli

    Full text link
    PENGARUH TEMPE DALAM MENGURANGI RISIKO TERHADAP DIARE AKIBAT INFEKSI BAKTERI ENTEROPATOGEN ESCHERISIA COL

    Emulsi Karotena Minyak Kelapa Sawit Sebagai Pewarna Makanan

    Full text link
    EMULSI KAROTENA MINYAK KELAPA SAWIT SEBAGAI PEWARNA MAKANA

    Komponen Aktif Dalam Tempe Untuk Pencegahan Diare

    Full text link
    Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa tempe mempunyai khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan yaitu kemampuan menegah terjadinya kenaikan kadar kolesterol darah dan diare akibat infeksi bakteri enteropatogenik Eserichia coli (E.coli). Komponen atau zak aktif dalam tempe yang berperan pada pencegahan diare belum diketahui. Komponen tersebut dapat ditentukan melalui dua tahap penelitian yaitu pertama menguji jenis ekstrak tempe yang mampu mencegah diare, dan kedua menentukan komponen atau senyawa yang terkandung dalam ekstrak tersebut. Penelitian ini bertujuan menentukan jenis ekstrak tempe yang mampu mencegah/menghambat terjadinya diare akibat infeksi bakteri enteropatogenik E.coli. Penelitia dialkukan secara biologi menggunakan kelinci sebagai hewan percobaan. kelinci sapihan yang sehat dibagi menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok disampinng ransum basal diberi ekstrak tempe dengan pelarut etanol atau pelarut etanol-hexan (1:1) atau pelarut hexan, satu kelompok diberi residu dan satu kelompok lagi hanya diberi ransum basal (kelompok kontrol). Setelah 30 hari pemberian ransum, kelinci diinfeksi dengan E.coli. Pengamatan dilakukan terhadap kenaikan berat badan, kejadian diare, jangka waktu diare, reaksi imun, patologi-anatomi dan histopatologi saluran pencernaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen dalam tempe yang berpengaruh terhadap pertumbuhan terdapat di dalam residu. Komponen yang berpengaruh mengurangi resiko diare terdapat di dalam ekstrak etanol. Komponen yang menghambat kejadian diare terdapat di dalam residu dan ekstrak etanol. Komponen yang bersifat sebagai antigen yang dapat menimbulkan reaksi imunitas terhadap bakteri E.coli terdapat di dalam ekstrak hexan

    Peningkatan Mutu Tempe-koro Benguk

    Full text link
    Koro Benguk (Mucuna pruriene), meskipun punya kadar protein tinggi dan pembudidayaannya mudah, belum dapat dimanfaatkan secara luas seperti kedelai. Sebagai sumber protein, pemanfaatan kedelai sangat tinggi dan menyebar luas karena kedelai dapat diolah menjadi produk lain yang digemari masyarakat konsumen. Salah satu produk kedelai yang paling digemari dan terbukti memberi banyak manfaat bagi kesehatan dan gizi adalah tempe. Koro benguk dapat diolah menjadi tempe yang mempunyai kadar protein 0-14,12. Namun, meskipun di daerah tempat tempe benguk banyak dihasilkan, tempe kedelai jauh lebih dikenal dan disukai masyarakat, hal ini mungkin karena mutu organoleptik tempe benguk rendah. Peningkatan muru gizi dan mutu organoleptik tempe dapat dilakukan dengan cara mengkombinasikan kacang yang digunakan sebagai bahan baku. Percobaan pembuatan tempe campuran koro benguk dan kedelai telah dilakukan di Puskitbang Gizi, Bogor. Tempe campuran benguk dan kedelai dalam perbandingan berat 3:2 dan 1:1 menunjukkan mutu fisik, mutu organoleptik dan mutu gizi yang lebih baik daripada tempe kedelai maupun tempe benguk. Mutu protein kedua tempe campuran ini, masing-masing 4,5% dan 18,3% lebih tinggi daripada tempe banguk. Mutu fisik dan mutu organoleptik tempe campuran benguk dan beras dalam perbandingan berat 3:1 lebih baik daripada tempe benguk; sementara mutu gizi hampir sama. Mutu fisik tempe campuran benguk dan beras dalam perbandingan 3:2 dan 1:1 lebih baik daripada tempe benguk, tetapi mutu organoleptik dan mutu gizi lebih rendah. Penambahan kedelai dalam pembuatan tempe benguk mempertinggi mutu gizi, mutu organoleptik dan mutu fisik tempe benguk
    corecore