3 research outputs found

    THE APPLICATION OF IOT (INTERNET OF THINGS) FOR SMART HOUSING ENVIRONMENTS AND INTEGRATED ECOSYSTEMS

    Get PDF
    Abstrak_ Perkembangan teknologi meningkat pesat seiring berjalannya waktu. Mulai dari mobil pintar yang bisa berjalan sendiri ke berbagai tujuan tanpa pengemudi, hingga perangkat rumah pintar yang bisa secara otomatis bersuara mengingatkan untuk melakukan aktifitas sesuai jadwal. Semua teknologi terbaru ini adalah bagian dari Internet of Things. Internet of Things (IoT) adalah konsep dimana objek memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi dari manusia ke manusia atau dari manusia ke komputer. IoT adalah struktur dimana, orang diberi identitas eksklusif dan kemampuan untuk memindahkan data melalui jaringan tanpa memerlukan dua arah antara manusia ke manusia, sumber ke tujuan atau interaksi antara manusia dan komputer. Jadi, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan penerapan sistem IoT dalam mendukung program smart building dan lingkungan yang terintegrasi. Penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk mengeksplorasi manfaat teknologi IoT. Hasil penelitian ini menunjukkan dengan menghubungkan sistem bangunan yang berbeda dengan sensor dan perangkat IoT yang terhubung ke jaringan, aplikasi bangunan pintar untuk lingkungan perumahan pintar, dan ekosistem dapat terintegrasi menggunakan data lintas operasi, memberikan visibilitas yang lebih besar, wawasan cepat, dan pengalaman penghuni yang lebih baik. Teknologi IoT dapat bekerja dengan baik jika interaksi antara perangkat IoT dengan manusia atau pengguna harus berjalan dengan baik, karena IoT tidak akan berfungsi secara optimal jika pengguna tidak dapat mengoperasikannya dengan baik.Kata kunci: Internet of Things (IoT); Bangunan Pintar; Lingkungan Perumahan Pintar; Ekosistem Terpadu, Sistem Bangunan. Abstract_ Technological development increases rapidly over time. Starting from smart cars that can walk alone to various destinations without a human driver, to smart home devices that can automatically remind the voice to do activities on schedule. All of this latest technology is part of the Internet of Things. Internet of Things (IoT) is a concept where objects can transfer data through networks without requiring interaction from human to human or from human to computer. IoT is a structure in which objects, people are given an exclusive identity and the ability to move data through networks without requiring two directions between humans to humans, that is, sources to destinations or interactions between humans and computers. So, this research aims to identify and explain the application of the IoT system in support of smart building programs and integrated environments. This study was analyzed descriptively qualitative with a case study approach to explore the benefits of IoT technology. The results of this study indicate by connecting disparate building systems with networked IoT sensors and devices, smart building applications for smart housing environments and integrated ecosystems can use data across operations, providing greater visibility, valuable insights, and better occupant experiences. IoT technology can work well if the interaction between IoT devices with humans or users must go well because the function of IoT will not work optimally if the user cannot operate it properly.Keywords: Internet of Things (IoT); Smart Building; Smart Housing Environment; Integrated Ecosystems, Building Systems

    KONSEP KOSMOLOGI MASYARAKAT KAJANG DALAM BER-KEHIDUPAN DAN BER-ARSITEKTUR

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep kosmologi masyarakat kajang dalam menjalankan kehidupan dan ber-arsitektur. Mengingat Kawasan Adat Kajang Dalam atau Kawasan Adat Tanatoa Kajang merupakan salah satu lingkungan permukiman yang masih menjunjung tinggi adat istiadat dan sistem kepercayaan nenek moyang mereka dalam berkehidupan dan beraksitektur sehingga menghasilkan ruang-ruang yang tercipta didalam lingkungan hunian suku kajang yang syarat akan makna dan nilai spiritual. Melalui pendekatan penelitian fenomenologi yang didukung dengan kajian literatur, penelitian ini dikaji secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Adat Ammatoa masih memegang teguh sistem kepercayaan nenek moyang yaitu Patuntung yang pada prinsipnya terdapat dasar-dasar kepercayaan yang mereka imani dan percayai dalam hidupnya, yaitu : Percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Percaya terhadap “Ammatoa”, Percaya terhadap “Pasang”, Percaya terhadap hari kemudian, dan Percaya terhadap Takdir. Sistem kepercayaan tersebut berkaitan dengan konsep kosmologi yang bermula dari pengetahuan bahwa alam semesta memegang kunci menuju keabadian jiwa manusia. Pandangan ini melihat kosmos yang sarat akan makna dan tujuan. Kosmos memiliki syarat mutlak dengan Pencipta Agung, yaitu Tuhan. Sedangkan ruang yang terbentuk, baik berupa tata ruang permukiman maupun hunian merupakan perwujudan konsep kosmologi / pemahaman mengenai dunia yang ada pada system of belief masyarakat. Ide-ide abstrak mengenai ruang (bahwa dunia memiliki pusat – salah satu pembentuk ruang) diwujudkan dalam symbol artefak (fisik) yang lantas menjadi pusat pula bagi permukiman masyarakat. Sistem kepercayaan masyarakat kajang juga mengatur interaksi sosial. Konsep meta-empirik ini mewujud dalam ruang fisik arsitektur mereka

    POTENSI DAN ASSET DESA SEBAGAI BEKAL PENINGKATAN KUALITAS PEMBANGUNAN DI DESA RATTE KECAMATAN TUTAR

    No full text
    Kajian asset pada prinsipnya mengarah kepada konteks pemahaman dan internalisasi aset, potensi, kekuatan, dan pendayagunaannya secara mandiri dan maksimal. Upaya pengembangan masyarakat harus dilaksanakan sejak dari awal menempatkan manusia untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan yang dimiliki, serta segenap potensi dan aset yang dipunyai yang potensial untuk dimanfaatkan. Hanya dengan mengetahui kekuatan dan aset, diharapkan manusia mengetahui dan bersemangat untuk terlibat sebagai aktor dan oleh karenanya memiliki inisiatif dalam segala upaya perbaikan. Kajian asset di desa tertinggal menjadi Langkah awal dalam perumusan strategi pembangunan desa sesuai tolak ukur indikator IDM (Indeks desa membangun) menurut Kemendesa RI. Melalui metode penelitian fenomenologi, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi asset dan potensi desa sebagai bekal dalam perumusan strategi peningkatan kualitas pembangunan di Desa Ratte Kecamatan Tutar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan potensi-potensi baik dari aspek manusia, alam, ekonomi dan jaringan sosial, merupakan faktor-faktor penunjang terpenuhinya desa maju. Dengan didukung potensi tersebut akan memberikan kemudahan dalam melakukan pengembangan desa maju, karena aspek-aspek tersebut merupakan kewajiban dasar dalam pemenuhan kriteria IDM menuju desa maju
    corecore