23 research outputs found

    Esensi Bersekolah Bagi Siswa Berisiko Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

    Full text link
    The purpose of this phenomenological study was to describe and to find out the structural essence of school experience from the perspective of students at risk in vocational high school. This study also explored their achievement goals. A semistructured interview guide was utilized to gaining data from five participants. The application of criterion sampling offered the researcher access to in-depth information on the target topic recorded from the perspective of a specific group of participants who have considerable experience with the phenomenon.The results focused on the following points: (a) the specific and general themes of school experience; (b) the essence of school experience; and (c) the variation of their achievement goal. The essence of school experience is involuntary involvement. The school learning is perceived as a boredom situation. Productive subject matters or practices as thespecific curriculum of vocational high school were valued tiring and wasting time.From the perspective of the achievement goal theory, there are several goals which motivate the participants tostay and to continue their study, for instance: getting a job, achieving good exam scores, exploring and learning more subjects, avoiding parents punishment, avoiding of feeling ashamed andincompetence from others, and being as equal as others

    Perbedaan Kepuasan Kerja Pada Karyawan Berdasarkan Usia Dan Masa Kerja

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kepuasan kerja pada karyawan berdasarkan usia dan masa kerja. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunkan teknik cluster random sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 92 karyawan PT “X” yang masih terdaftar aktif, memiliki masa kerja minimal satu tahun, dan berkewarganegaraan Indonesia. Alat yang digunakan adalah Skala Kepuasan Kerja dengan koefisien reliabilitas ( ) sebesar 0,905 dan jumlah aitem sebanyak 40 aitem. Hasil uji normalitas Kolmogorov Smirnov menunjukkan bahwa variabel usia, masa kerja, dan kepuasan kerja memiliki distribusi yang tidak normal sehingga analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik nonparametrik yaitu dengan menggunakan uji Kruskal Wallis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kepuasan kerja berdasarkan usia dengan nilai p= 0,379 (>0,05). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kepuasan kerja berdasarkan masa kerja dengan nilai p= 0,010 (<0,05)

    Hubungan Antaraperformance Goal Orientation Dengan Sikap Terhadap Sertifikasi Guru Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas “A”

    Full text link
    Profesi guru saat ini banyak diminati oleh kaum muda seiring dengan meningkatnya kesejahteraan untuk guru dalam beberapa tahun terakhir,ditambah dengan adanya tunjangan profesi dari pemerintah.Hal ini menyebabkan kemungkinan besar sebagian mahasiswa memilih jurusan pendidikan guru karena adanya faktor eksternal seperti orangtua dan banyaknya gaji yang diperoleh.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara performance goal orientation dengan sikap terhadap sertifikasi guru pada mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan.Partisipan dalam penelitian ini adalah sejumlah 235 mahasiswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan dua buah skala, yaitu Skala Performance Goal Orientation yang terdiri dari 15 aitem (indeks daya beda aitem 0,269-0,543) dengan koefisien reliabilitas 0,785 dan Skala Sikap terhadap Sertifikasi Guru yang terdiri dari 24 aitem (indeks daya beda aitem 0,299-0,644) dengan koefisien reliabilitas 0,892.Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan nilai koefisien korelasi antara Performance Goal Orientation dengan Sikap terhadap Sertifikasi Guru adalah sebesar rxy -0,330 dengan p = 0,000 (

    Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Problem Focused Coping Pada Taruna Tingkat III Akademi Kepolisian Semarang

    Full text link
    Taruna Akademi Kepolisian adalah calon perwira pertama Polri yang akan menjadi penegak hukum di Indonesia. Adanya tuntutan dan kewajiban yang harus dijalani Taruna Akpol dapat menimbulkan stres, sehingga Taruna Akpol perlu melakukan coping stress dengan menggunakan problem focused copingdan menghindari perilaku yang dapat menyebabkan emosi negatif dengan melakukan regulasi emosi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dengan problem focused coping pada Taruna. Subjek penelitian ini adalah Taruna tingkat III Akademi Kepolisian Semarang. Subjek penelitian berjumlah 181 Taruna dari 346 populasi jumlah Taruna tingkat III Akpol tahun ajaran 2013-2014. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan skala, yaitu skala problem focused coping (25 aitem valid α =0,885) dan skala regulasi emosi (26 aitem valid α=0,898).Analisis regresi sederhana menunjukkan hasil koefisien korelasi rxy= 0,860 dengan p=0,000 (p<0,05), artinya terdapat hubungan positif yang signifikan antara regulasi emosi dengan problem focused coping pada Taruna tingkat III Akademi Kepolisian Semarang.Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakintinggi regulasi emosi, maka semakin tinggi problem focused coping yang dimiliki Taruna.Sebaliknya, apabila semakin rendah regulasi emosi maka problem focused copingTaruna terhadapsemakin rendah. Sumbangan efektifregulasi emosi dengan problem focused coping yaitu sebesar 73,9% sedangkan 26,1% berasal dari faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini yaitu sepertidukungan sosial, status sosial ekonomi, konsep diri, religiusitas dan kondisi stressor
    corecore