2 research outputs found
Ketuban Pecah Dini dan Oligohidramnion pada Kehamilan Preterm
Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Penatalaksanaan ketuban pecah dini tergantung pada umur kehamilan dan tanda infeksi intrauterin. Oligidramnion didefinisikan sebagai penurunan amnion fluid volume (AFV) untuk usia kehamilan. Penyebab oligohiramnion tidak diketahui. Umumnya berhubungan dengan penurunan produksi urin janin (agenesis ginjal, obstruksi saluran kemih, dan kematian janin), kebocoran ketuban kronis atau ketuban pecah dini (35%), penyakit ibu (hipertensi, diabetes, insufisiensi uteroplasenta, preeklamsia). Pada kasus ini kami melaporkan seorang ibu hamil berusia 22 tahun, gravida 5, hamil preterm dengan ketuban pecah dini dan oligohidramnion, keluhan berupa keluar air dari jalan lahir dan belum inpartu. Laporan kasus ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tentang diagnosa dini serta penatalaksanaan ketuban pecah dini untuk mengurangi risiko ibu dan janin
G2P1A0H1 (GRAVID 40-41 MINGGU), INPARTU KALA 1 FASE LATEN, HIPERTENSI GESTASIONAL + JANIN TUNGGAL HIDUP INTRAUTERINE, PRESENTASI KEPALA
Gangguan hipertensi dalam kehamilan termasuk hipertensi kronis dengan atau tanpa preeklamsia/eklampsia, hipertensi gestasional, sindrom HELLP, dan preeklamsia dengan atau tanpa gejala berat atau eklampsia, merupakan risiko morbiditas yang signifikan bagi ibu dan janin. Hipertensi gestasional didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik >140 mm Hg atau tekanan darah diastolik >90 mm Hg. Pasien didiagnosis hipertensi gestasional karena rujukan dari Puskesmas dengan tekanan darah tinggi yaitu 142/98 mmHg. Pada pemeriksaan tekanan darah didapatkan tekanan darah pasien yaitu 150/110 mmHg