2 research outputs found

    The ASEAN Way to Asia-Pacific Security Community

    Get PDF
    ASEAN oleh banyak pihak telah dianggap sebagai salah satu dari organisasi regional di dunia yang dapat mempertahankan stabilitas dan keamanan wilayahnya dengan menggunakan nilai – nilai Asia mereka, yang dikenal oleh banyak orang sebagai β€˜The ASEAN Way’. Dengan menggunakan konsep pembentukan komunitas keamanan oleh Adler dan Barnett, tulisan ini menjelaskan bagaimanakah peran the ASEAN Way dapat membentuk komunitas kemanan Asia – Pasifik, ASEAN Regional Forum (ARF). Proses pembentukan komunitas keamanan dibagi menjadi tiga: adanya faktor internal dan eksternal; kekuatan dan kesamaan persepsi serta hubungan yang terus berlanjut; dan rasa percaya serta identitas bersama. Dalam pembentukannya, ARF didasari oleh keinginan ASEAN untuk menjaga stabilitas di Asia – Pasifik setelah Perang Dingin dan juga mempromosikan nilai – nilai ASEAN ke cakupan yang lebih luas. Kemudian, the ASEAN Way juga sangat berperan sebagai soft power dan persepsi yang menjadi dasar hubungan antarpartisipan ARF. Sehingga, sebuah rasa saling percaya dapat dimiliki oleh partisipan ARF dan juga ARF memiliki identitas bersama yaitu sebagai komunitas keamanan Asia-Pasifik beranggotakan negara besar dan kecil yang membawa prinsip – prinsip the ASEAN Wa

    Triangulasi Konsep Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk Menjembatani Kesenjangan Keterampilan di Masyarakat Ekonomi ASEAN

    Get PDF
    Implementasi konsep Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah dimulai pada tahun 2015 silam. Kehadiran MEA sebagai bentuk integrasi regional bertujuan untuk meningkatkan daya saing kawasan Asia Tenggara dalam konstelasi perekonomian global. Pemberlakuan MEA ditandai dengan penerapan sejumlah hukum internasional terhadap negara-negara anggota, seperti penurunan tarif barang dan peningkatan fasilitas serta kualitas perdagangan dan bisnis. Dalam menganalisis, penulis terfokus kepada sektor perdagangan jasa dengan sub-sektor bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). Hal ini didasarkan kepada kondisi geostrategi ASEAN terkait demografi kependudukan yang berpotensi menguntungkan, namun terhambat oleh kesenjangan keterampilan para pekerja antarnegara anggota ASEAN dalam penguasaan bidang teknologi dan mesin. Tanpa penanggulangan yang sesuai, MEA dikhawatirkan dapat menjadi faktor penunjang kegagalan pencapain moto One Vision, One Identity, One Community itu sendiri. Oleh sebab itu, penulis menganalisis efektivitas salah satu bentuk kerja sama yang diatur dalam kerangka ASEAN, yakni Public Private Partnership (PPP) atau Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Melalui studi pustaka yang dikaji secara kualitatif, penulis menemukan bahwa dengan menambahkan organisasi regional ASEAN kedalam skema triangulasi stakeholder KPBU, strategi pemenuhan visi MEA dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien. Pada akhirnya, tulisan ini diharapkan dapat diadaptasi dan menjadi panduan bagi pengembangan bentuk kerja sama lainnya
    corecore