2 research outputs found
Pengaruh Dosis Nitrogen dan Interval Pemberian Air terhadap Pertumbuhan dan Hasil tanaman Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.)
Sambiloto ialah tumbuhan liar berkhasiat obat. Penggunaan sambiloto sebagai obat tradisional semakin diminati, akan tetapi, hingga sekarang sebagian besar sambiloto masih belum banyak dibudidayakan dan mengandalkan pasokan dari alam. Tanaman obat yang masih mengandalkan pasokan dari alam memerlukan teknik budidaya yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman. Teknik budidaya yang perlu diperhatikan diantaranya ialah pemberian pupuk dan air pada tanaman. Kedua hal tersebut sangat penting karena pupuk digunakan sebagai tambahan hara dari luar selain dari media tanam, sedangkan air dapat mempengaruhi fotosintesis dan reaksi kimia pada organ tanaman. Sambiloto merupakan tanaman yang dipanen pada masa vegetatif, sehingga kebutuhan nitrogen harus terpenuhi. Oleh karena itu, dosis nitrogen dan interval pemberian air yang tepat diperlukan untuk mencapai produksi tanaman sambiloto yang optimal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), disusun secara faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk N yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 kg N.ha-1 (N0), 46 kg N.ha-1 (N1), 92 kg N.ha-1 (N2) dan 138 kg N.ha-1 (N3). Sedangkan faktor kedua, interval pemberian air yang terdiri dari 3 taraf yaitu P1 = 1 hari sekali; P2 = 2 hari sekali; P3 = 3 hari sekali. Hasil yang diperoleh menunjukkan interaksi pemupukan Nitrogen 92 kg.ha-1 dengan penyiraman 2 hari sekali dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar dan bobot kering tanaman sambiloto. Semakin tinggi dosis pemupukan N dan semakin jarang interval penyiraman maka semakin tinggi kandungan flavonoid dalam tanaman sambiloto. Perlakuan Nitrogen 92 kg.ha-1 dapat meningkatkan kandungan nitrogen dan klorofil dalam tanaman sambiloto
Pengaruh Dosis Nitrogen Dan Interval Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness.)
Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) ialah tumbuhan liar berkhasiat
obat. Penggunaan sambiloto sebagai obat tradisional semakin diminati, akan
tetapi, hingga sekarang sebagian besar sambiloto masih belum banyak
dibudidayakan dan mengandalkan pasokan dari alam. Tanaman obat yang masih
mengandalkan pasokan dari alam memerlukan teknik budidaya yang dapat
menunjang pertumbuhan tanaman. Teknik budidaya yang perlu diperhatikan
diantaranya ialah pemberian pupuk dan air pada tanaman. Kedua hal tersebut
sangat penting karena pupuk digunakan sebagai tambahan hara dari luar selain
dari media tanam, sedangkan air dapat mempengaruhi fotosintesis dan reaksi
kimia pada organ tanaman. Sambiloto merupakan tanaman yang dipanen pada
masa vegetatif, sehingga kebutuhan nitrogen harus terpenuhi. Oleh karena itu,
dosis nitrogen dan interval pemberian air yang tepat diperlukan untuk mencapai
produksi tanaman sambiloto yang optimal. Tujuan penelitian ini ialah untuk
mempelajari pengaruh dosis nitrogen dan interval pemberian air yang tepat untuk
mendapatkan pertumbuhan dan hasil tanaman sambiloto yang tepat. Hipotesis
penelitian ini ialah terdapat interaksi atau pengaruh pemupukan nitrogen tertentu
pada interval pemberian air tertentu yang dapat menghasilkan pertumbuhan dan
hasil tanaman sambiloto yang tepat.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2019 sampai Mei 2019 di Desa
Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu dengan ketinggian ±700 m dpl. Alat yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi cetok, gembor, meteran, gelas ukur,
timbangan, polibag berdiameter 25 cm, alat tulis, kamera. Bahan yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi tanah, pupuk kandang, biji sambiloto, pupuk urea,
air. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), disusun
secara faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk N
yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 kg N.ha-1 (N0), 46 kg N.ha-1 (N1), 92 kg N.ha-1 (N2)
dan 138 kg N.ha-1 (N3). Sedangkan faktor kedua, interval pemberian air yang
terdiri dari 3 taraf yaitu P1 = 1 hari sekali; P2 = 2 hari sekali; P3 = 3 hari sekali.
Pengamatan tanaman sambiloto dibagi menjadi pengamatan pertumbuhan dan
hasil. Pengamatan pertumbuhan dilakukan setiap seminggu sekali. Paramater
pertumbuhan yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun.
Sedangkan pengamatan hasil dilakukan pada saat tanaman sudah panen yaitu saat
tanaman belum berbunga. Parameter hasil yang diamati yaitu bobot segar total,
bobot kering total, analisa index klorofil, analisa kandungan nitrogen pada
tanaman dan analisa flavonoid. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis ragam (uji F) dengan taraf kesalahan 5% dan apabila terdapat pengaruh
nyata, dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%.
Hasil yang diperoleh menunjukkan interaksi pemupukan Nitrogen 92
kg.ha-1 dengan penyiraman 2 hari sekali dapat meningkatkan tinggi tanaman,
jumlah daun, bobot segar dan bobot kering tanaman sambiloto. Semakin tinggi
ii
dosis pemupukan N dan semakin jarang interval penyiraman maka semakin tinggi
kandungan flavonoid dalam tanaman sambiloto. Perlakuan Nitrogen 92 kg.ha-1
dapat meningkatkan kandungan nitrogen dan klorofil dalam tanaman sambilot