16 research outputs found

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN KULIT PADA NELAYAN DI KELURAHAN MAASING KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

    Get PDF
    Kulit adalah salah satu organ tubuh yang berperan penting untuk pertahanan tubuh, mulai dari pengaturan suhu tubuh, reseptor sensoris, menjaga dari gangguan UV dan kekeringan. Gangguan kulit bisa saja menyerang siapapun di bagian tubuh manapun. Di tahun 2010 Kementrian Kesehatan mendapatkan Data Profil Kesehatan yang menjelaskan bahwa gangguan kulit berada pada peringkat ketiga berdasarkan sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan disemua rumah sakit yang ada di Indonesia. Nelayan merupakan pekerja informal yang bermata pencaharian dari hasil laut, tentunya memiliki kecenderungan besar terpapar gangguan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa adanya faktor apa saja yang berhubungan dengan gangguan kulit pada nelayan di Kelurahan Maasing Kecamatan Tuminting Kota Manado. Penelitian kali ini memakai studi potong lintang dengan jumlah populasi 104 responden yang telah memenuhi kriteria menurut peneliti. Pengumpulan data diambil melalui wawancara langsung dan lewat pengisian kuesioner, dilaksanakan pada bulan Desember 2018 hingga Januari 2019. Analisa menggunakan uji chi-square dengan α=0,05. Pekerja nelayan yang mengalami gangguan kulit sebanyak 51 (49 persen) nelayan dengan masa kerja <6 tahun  adalah 82 (78,8 persen) responden, ≥6 tahun berjumlah 22 (21,2 persen) responden. Personal hygiene baik dari nelayan berjumlah 60 (57,7 persen) resonden, sedangkan yang kurang sebanyak 44 (42,3 persen). Hasil p-value 0,001 dalam faktor usia dan masa kerja dengan gangguan kulit, p-value 0,003 pada faktor personal hygiene dengan gangguan kulit. Menurut hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara faktor usia, masa kerja, personal hygiene dengan gangguan kulit pada nelayan.  Kata Kunci : Usia, Masa Kerja, Personal Hygiene, Gangguan Kulit  ABSTRACTThe skin is one of the organs of the body that plays an important role in the body's defense, starting from regulating body temperature, sensory receptors, keeping from UV disturbances and dryness. Skin disorders can attack anyone in any part of the body. In 2010 the Ministry of Health obtained Health Profile Data which explained that skin disorders were ranked third based on the top ten diseases in outpatients in all hospitals in Indonesia. Fishermen are informal workers who earn a living from marine products, of course, have a big tendency to be exposed to skin disorders. This study aims to analyze the existence of any factors related to skin disorders in fishermen in Maasing Village, Tuminting District, Manado City. This study uses a cross sectional study with a population of 104 respondents who have met the criteria according to the researcher. Data collection was taken through direct interviews and through filling out questionnaires, carried out in December 2018 until January 2019. Analysis using the chi-square test with α = 0.05. Fishermen who experienced skin disorders as many as 51 (49 percent) fishermen with a working period of <6 years were 82 (78.8 percent) respondents, ≥6 years amounted to 22 (21.2 percent) respondents. Good personal hygiene from fishermen amounted to 60 (57.7 percent) respondents, while those lacking were 44 (42.3 percent). Results of p-value 0.001 in the age and work period with skin disorders, p-value 0.003 on personal hygiene factors with skin disorders. According to these results it can be concluded that this study shows there is a relationship between factors of age, years of service, personal hygiene with skin disorders in fishermen. Keywords: Age, Working Period, Personal Hygiene, Skin Disorder

    HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN KECANDUAN SMARTPHONE DENGAN GANGGUAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA DI SMA NEGERI 9 BINSUS MANADO

    Get PDF
    Gangguan tidur merupakan suatu kumpulan kondisi yang dicirikan dengan gangguan dalam jumlah, kualitas, waktu tidur pada seorang individu. Gangguan kualitas tidur dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya tingkat stres dan kecanduan smartphone. Stres pada remaja merupakan salah satu penyebab dari gangguan tidur oleh karena adanya tekanan seperti dalam mengerjakan tugas sekolah, ujian serta berkaitan dengan masa pertumbuhan. Penggunaan smartphone secara berlebihan juga dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang menjadi terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dan kecanduan smartphone dengan gangguan kualitas tidur pada remaja di SMA Negeri 9 Binsus Manado. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian studi potong lintang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2018. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa-siswi di SMA Negeri 9 Binsus Manado. Besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 173 responden. Instrumen yang digunakan yaitu Perceived Stress Scale-10, Smartphone Addiction Scale-Short Version dan Pittsburgh Sleep Quality Index. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square dengan CI=95% dan α=0,05. Hasil yang didapatkan yaitu sebanyak 74,4% responden mengalami stres sedang dengan kualitas tidur yang terganggu dengan nilai ρ=0,925, selain itu responden yang mengalami kecanduan smartphone yang kualitas tidurnya terganggu sebanyak 62,0%, nilai p=0.026. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa tidak terdapat hubungan tingkat stres dengan gangguan kualitas tidur dan terdapat hubungan kecanduan smartphone dengan gangguan kualitas tidur pada remaja di SMA Negeri 9 Binsus Manado. Kata Kunci : Tingkat Stres, Kecanduan Smartphone, Gangguan Kualitas Tidur ABSRACTSleep disturbance is a collection of conditions characterized by disorders in the number, quality, sleep time of an individual. Disorders of sleep quality can be influenced by several factors, including stress levels and smartphone addiction. Stress in adolescents is one of the causes of sleep disorders due to pressure such as doing schoolwork, examinations and relating to the growth period. Excessive use of smartphones can also affect a person's sleep quality to be disturbed. This study aims to determine the relationship between stress levels and smartphone addiction with impaired sleep quality in adolescents at Manado Binsus High School 9. This research is a quatitative research with cross sectional study design. This research was conducted in October-November 2018. The population  in this study were students at Manado Binsus High School 9. The sample size in this study amounted to 173 respondents. The instruments used were the 10th Perceived Stress Scale, Smartphone Addiction Scale-Short Version and Pittsburgh Sleep Quality Index. Data analysis using univariate and bivariate analysis with Chi-Square statistical test with CI = 95% and α = 0.05. The results obtained were 74.4% of respondents experiencing moderate stress with impaired sleep quality with a value of ρ = 0.925, in addition respondents who experienced smartphone addiction whose sleep quality was disrupted as much as 62.0%, p value = 0.026. The conclusion of this study is that there is no correlation between stress levels and impaired sleep quality and there is a relationship between smartphone addiction and sleep quality disorders in adolescents in Manado Binsus High School 9. Keywords : Stress Levels, Smartphone Addiction, Sleep Quality Disorder

    HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI SMK NEGERI 1 HALMAHERA TIMUR

    Get PDF
    Kesehatan reproduksi remaja ialah suatu kondisi sehat yang menyangkut dengan sistem, fungsi, dan proses  reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Tujuan dilakukannya penelitian ini yakni untuk dapat mengetahui hubungan antara tingkat perilaku mengenai kesehatan reproduksi terhadap perilaku seks pranikah pada remaja di SMK Negeri 1 Halmahera Timur. Penelitian ini merupakan survei analitik dengan menggunakan konsep Cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Halmahera Timur pada bulan September 2020. Populasi penelitian yaitu seluruh siswa SMK Negeri 1 Halmahera Timur dan jumlah sampel yang diambil dalam penelitian yaitu 108 sampel. Alat ukur penelitian ini dengan menggunakan kuisioner. Analsis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan uji mann whitney dalam aplikasi SPSS. Hasil uji mann whitney dengan nilai p=1,59 lebih besar dari a=0,05. menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seks pranikah pada remaja di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Halmahera Timur.   Kata Kunci: Seks Pranikah, Pengetahuan, Perilaku. ABSTRACTAdolescent reproductive health is a healthy condition related to the reproductive systems, functions and processes possessed by adolescents. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of behavior regarding reproductive health and premarital sex behavior among adolescents at SMK Negeri 1 Halmahera Timur. This research is an analytical survey using the concept of cross sectional study. This research was conducted at SMK Negeri 1 Halmahera Timur in September 2020. The study population was all students of SMK Negeri 1 Halmahera Timur and the number of samples taken in the study was 108 samples. The measuring instrument of this research using a questionnaire. Data analysis used is by using the Mann Whitney test. The results of the Mann Whitney test with a p value = 1.59 greater than a = 0.05. shows that there is no significant relationship between the level of knowledge about reproductive health and premarital sex behavior among adolescents in Vocational High School (SMK) Negeri 1 East Halmahera. Keywords: Premarital Sex, Knowledge, Behavio

    HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BITUNG

    Get PDF
    Salah satu penyakit yang tidak menular yang prevalensinya cukup tinggi yaitu penyakit diabetes melitus dan diabetes melitus merupakan penyebab hiperglikemi. Hiperglikemi disebabkan oleh beberapa hal, namun hiperglikemi paling sering disebabkan oleh diabetes melitus. Aktivitas fisik merupakan salah satu dari penyebabnya penyakit diabetes melitus. Aktivitas fisik termasuk dalam salah satu faktor yang dapat dimodifikasi. Aktivitas fisik mengacu pada gerakan tubuh mulai dari yang paling terkecil hingga sampai lari maraton. Aktivitas fisik dibedakan menjadi dua kategori yaitu aktivitas fisik sedang dan aktivitas fisik berat. Aktivitas sedang meliputi bersepeda santai, mengangkat beban ringan, dan bermain tenis. Sedangkan aktivitas fisik berat meliputi mengangkat beban berat, menggali, senam aerobic dan bersepeda cepat. Tujuan peneliti melakukan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan aktivitas fisik dengan kejadian diabetes melitus pada pasien rawat jalan di Poli Interna Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bitung. Desain penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study atau studi potong lintang dan populasi yang digunakan adalah semua pasien yang datang berkunjung di Poli Interna Rumah Sakit Daerah Bitung yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Sampel yang digunakan peneliti adalah total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian diabetes pada pasien rawat jalan di Poli Interna RSUD Bitung mempunyai hubungan, dengan nilai p value=0,026<0,05 nilai kemaknaan yang telah ditetapkan.  Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Diabetes melitus  ABSTRACTOne non-communicable disease that has a high prevalence of diabetes mellitus and diabetes mellitus is the cause of hyperglycemia. Hyperglycemia is caused by several things, but hyperglycemia is most often caused by diabetes mellitus. Physical activity is one of the causes of diabetes mellitus. Physical activity is included in one of the modifiable factors. Physical activity refers to body movements ranging from the smallest to marathon. Physical activity is divided into two categories, namely moderate physical activity and heavy physical activity. Moderate activities include relaxing biking, lifting light weights, and playing tennis. While heavy physical activity includes lifting heavy loads, digging, aerobic exercise and fast cycling. The aim of the researchers in conducting this study was to analyze the relationship between physical activity and the incidence of diabetes mellitus in outpatients at the Bitung Regional Public Hospital (RSUD). The research design used by the researchers in this study was an analytical survey with a Cross Sectional approach or a cross-sectional study and the population used was all patients who came to visit the Bitung Regional Hospital Internal Police who met the inclusion criteria and exclusion criteria. The sample used by the researcher is total sampling. The results of the study showed that the relationship between physical activity and the incidence of diabetes in outpatients at the Poli Interna Bitung Hospital had a relationship, with a p value = 0.026 <0.05 the significance value that had been set.  Keywords: Physical Activity, Diabetes mellitu

    FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN BAYI DI INDONESIA

    Get PDF
    Latar Belakang: Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) kematian bayi pada tahun 2017 adalah sebesar 24/1.000 KH. Telah terjadi penurunan angka kematian bayi, pada tahun 2017 tetapi belum memenuhi standar angka kematian bayi yang ditentukan (12/1.000 KH). Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab kematian bayi di Indonesia. Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan rancangan studi cross sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder dari SDKI 2017, yang dilakukan di 34 provinsi di Indonesia. Data diolah dan dianalisis secara univariat dan multivariat. Hasil: Berat badan lahir bayi (p = < 0,001), pemeriksaan ANC (p = < 0,001), status pekerjaan ibu (p = 0,048), biaya kesehatan (p = 0,037). Kesimpulan: Berat badan bayi, pemeriksaan ANC, status pekerjaan ibu dan biaya kesehatan berpengaruh dan memiliki hubungan dengan kematian bayi di Indonesia. Kata kunci: Kematian Bayi, IDHS/SDKI ABSTRACTBackground: Based on the results of the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) infants mortality in 2017 were 24 / 1,000 KH. There had been a decrease on infant mortality, in 2017 but it had not met the specified infant mortality rate (12 / 1,000 KH). This research was conducted to identify the factors that cause infant mortality in Indonesia. Method: This research was a quantitative with cross sectional study design. The data used secondary data that were taken from the 2017 IDHS, conducted in 34 provinces in Indonesia. The data was processed and analyzed by univariate and multivariate. Results: Infant birth weight (p = <0.001), ANC examination (p = <0.001), maternal employment status (p = 0.048), health costs (p = 0.037). Conclusion: Infant weight, ANC examination, maternal employment status and health costs were influential and had a relationship with infant mortality in Indonesia. Keywords:  Infant Mortality, IDHS/SDK

    HUBUNGAN KECANDUAN INTERNET DENGAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI KOTA MANADO9

    Get PDF
    Kualitas tidur mahasiswa dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor internal maupun eksternal. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kualitas tidur mahasiswa dipengaruhi oleh faktor perilaku kecanduan internet. Penelitian yang melibatkan total 472 mahasiswa ini berusia 16 hingga 20 tahun yang terbagi dalam tiga tingkatan semester. Variabel kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index dan variabel kecanduan internet menggunakan kuesioner Internet Addiction Test. Pemodelan statistik dilakukan menggunakan uji statistik chi square. Diperoleh bahwa mahasiswa yang memiliki kecanduan internet ringan (29,2%) memiliki kualitas tidur yang buruk (70,8%), sedangkan mahasiswa dengan kecanduan internet sedang (15,1%) memiliki kualitas tidur yang buruk (84,9%) dengan nilai odds kecanduan internet ringan 0,14 dan kecanduan internet sedang 0,43 yang berarti mahasiswa dengan perilaku kecanduan internet berpeluang lebih besar untuk mendapatkan kualitas tidur yang buruk.Kata Kunci: Kecanduan Internet, Kualitas Tidur, MahasiswaABSTRACTStudents sleep quality is influenced by many factors both internal and external. The purpose of this study was to find out if students sleep quality was influenced by internet addiction behavioral factors. The study, which involved a total of 472 students aged 16 to 20, was divided into three semester levels. Sleep quality variables were measured using the Pittsburgh Sleep Quality Index questionnaire and Internet addiction variables using the Internet Addiction Test questionnaire. Statistical modeling is done using chi square statistical test. It was obtained that students who had mild internet addiction (29.2%) poor sleep quality (70.8%), while students with moderate internet addiction (15.1%) poor sleep quality (84.9%) with a mild Internet addiction odds score of 0.14 and moderate internet addiction of 0.43 which means students with internet addiction behavior are more likely to get poor sleep quality.Keywords: Internet Addiction, Sleep Quality, College Studen

    HUBUNGAN ANTARA JUMLAH KASUS COVID-19 DENGAN TREN PENCARIAN GOOGLE TERKAIT COVID-19 DI SULAWESI UTARA

    Get PDF
    Sulawesi utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kasus covid-19. Dengan adanya pandemik ini masyarakat semakin ingin mengetahui informasi-informasi mengenai covid-19. Penggunaan google search engine merupakan salah satu fasilitator yang paling banyak digunakan dalam memudahkan dan mempercepat pencarian sebuah informasi inilah yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang ada atau tidaknya hubungan antara jumlah kasus covid-19 dengan tren pencarian google terkait covid-19 di Sulawesi Utara. Penelitian ini adlah penelitian survey analitik dengan desain Cross Sectional (Studi Potong Lintang). Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data dari Google Trend untuk spesifik lokasi di Provinsi Sulawesi Utara menggunakan istilah atau keyword covid-19 dan mengambil data jumlah kasus harian covid-19 Provinsi Sulawesi Utara di website resmi Kemenkes RI. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi pearson dengan angka signifikansi 0,05. Terdapat 1.109 kasus baru covid-19 di Provinsi Sulawesi Utara dari 14 Maret hingga 30 Juni 2020. Kasus baru harian memuncak pada 79 kasus pada 6 Juni 2020. Minat pencarian covid-19 berkorelasi dengan jumlah kasus harian covid-19 dengan nilai rhitung -0,335 serta p adalah 0,000. Terdapat hubungan antara jumlah kasus covid-19 dengan tren pencarian google terkait covid-19 Kata Kunci: Jumlah Kasus Covid-19, Tren Pencarian Google ABSTRACTNorth Sulawesi is one of the provinces in Indonesia that has covid-19 cases. With this pandemic, people increasingly want to know information about covid-19. The use of google search engines is one of the facilitators which most widely used in facilitating and accelerating the search for information that makes researchers interested in researching whether there is a relationship between the number of covid-19 cases and google search trends related to covid-19 in North Sulawesi or not. This research is an analytical survey research with the design of Cross-Sectional (Cut Latitude Study). This research is conducted by taking data from Google Trend for specific locations in North Sulawesi Province using the term or keyword covid-19 and taking data on the number of daily cases of covid-19 in North Sulawesi Province on the official website of the Ministry of Health. The bivariate analysis used the Pearson correlation test with a significance of 0.05. There were 1,109 new cases of covid-19 in North Sulawesi Province from March 14 to June 30, 2020. Daily new cases peaked at 79 cases on June 6, 2020. The interests in covid-19 search are correlated by the number of daily cases of covid-19 with a calculated r-value of -0.335 and p is 0.000. There is a connection between the number of covid-19 cases and google search trends related to covid-19. Keywords: Number of Covid-19 Cases, Google Search Trend

    KUALITAS HIDUP PASIEN HEMODIALISIS DI UNIT HEMODIALISIS RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Prof. Dr. R.D. KANDOU MANADO

    Get PDF
    Kualitas hidup menjadi bagian penting dalam acuan keberhasilan intervensi pelayanan kesehatan karena dari kualitas hidup dapat menggambarkan kondisi kesehatan seseorang meliputi fisik, psikologi, sosial dan lingkungan terutama pada penyakit kronis. Chronic kidney disease (CKD) salah satu penyakit tidak menular yang berdampak besar terhadap morbiditas, mortalitas dan sosial ekonomi masyarakat dan secara terus-menerus akan bergantung pada hemodialisis dalam mempertahankan hidupnya serta terdapat faktor-faktor yang turut mempengaruhi sehingga kualitas hidup akan lebih buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan distribusi kualitas hidup dan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup antara lain umur, jenis kelamin, pendidikan, lama hemodialisis, hipertensi, diabetes mellitus dan anemia. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Instrumen pengambilan data menggunakan kuesioner kualitas hidup dari WHOQOL-BREF. Analisis data menggunakan uji multivariat regresi linear berganda. Sampel penelitian sebanyak 93 responden yang memenuhi kriteria inklusi di Unit Hemodialisis di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor umur (p=0,000), pendidikan (p=0,000) dan anemia (p=0,16) berhubungan dengan kualitas hidup. Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor-faktor seperti umur, pendidikan dan anemia memiliki hubungan dengan kualitas hidup pasien CKD yang menjalani hemodialisis.  Kata Kunci: Hemodialisis, Kualitas Hidup, Faktor-Faktor Yang Berhubungan ABSTRACTQuality of life becomes an important part in the reference to the success of health care interventions because of the quality of life can describe a person's health conditions include physical, psychological, social and environmental especially in chronic diseases. Chronic Kidney disease (CKD) one of the uncontagious diseases that has a major impact on morbidity, mortality and socio-economic society and will continually depend on hemodialysis in sustaining its life as well as there are Factors that also affect so that the quality of life will be worse. The research aims to obtain quality of life distribution and to know the factors related to quality of life, among others age, gender, education, prolonged hemodialysis, hypertension, diabetes mellitus and anemia. The study uses a cross sectional approach. Data retrieval instruments using the WHOQOL-BREF Life Quality questionnaire. Data analysis using a multivariate test of multiple linear regression. Sample research of 93 respondents who meet the criteria of inclusion in hemodialysis Unit in RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. The results showed that the age factor (p = 0,000), education (p = 0,000) and anemia (p = 0.16) are related to quality of life. The conclusion of this study are factors such as age, education and anemia have a connection with the quality of life of CKD patients undergoing hemodialysis. Keywords: Hemodialysis, Quality Of Life, Related Facto

    GAMBARAN KELUHAN (CARPAL TUNNEL SYNDROME) PADA KARYAWAN URUSAN PELAYANAN MEDIS RUMAH SAKIT ROBERT WOLTER MONGISIDI MANADO

    Get PDF
    Keluhan musculoskeletal merupakan salah satu penyakit akibat kerja yang paling umum diderita oleh pekerja. Salah satu jenis Musculoskeletal disorder adalah gangguan pergelangan tangan. Gangguan pergelangan tangan merupakan gangguan umum yang berhubungan dengan pekerjaan yang disebabkan gerakan berulang dan posisi yang menetap pada jangka waktu yang lama yang dapat mempengaruhi saraf, suplai darah ke tangan dan pergelangan tangan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui  gambaran gangguan pergelangan tangan secara umum berdasarkan keluhan subjektif yang dirasakan oleh karyawan Uryanmed di Rumah Robert Wolter Mongisidi Manado. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2020. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diperlukan gambaran bahwa  gejala/keluhan subjektif terkait gangguan pergelangan tangan yang paling banyak dialami responden yaitu  rasa kesemutan dan mati rasa yang tidak hilang setelah menggerak-gerakan tangan (90.6%). Keluhan subjektif yang paling sedikit dialami responden ialah parastesia/kesemutan, rasa sakit dan mati rasa (6.3%). Disampung itu, karyawan urusan pelayanan medis di Rumah Sakit Robert Wolter Monginsidi Manado yang memiliki masa kerja < 10 tahun lebih banyak mengalami keluhan subjektif gangguan pergelangan tangan daripada karyawan yang memiliki masa kerja ≥10 tahun. Karyawan yang memiliki jam kerja  ≥7 jam/hari lebih banyak mengalami gangguan pergelangan tangan berdasarkan keluhan subjektif yang dirasakan, dibandingkan dengan karyawan yang memiliki jam kerja yang sama namun tidak mengalami keluhan subjektif terkait gangguan pergelangan tangan. Bagi pekerja yang mengalami keluhan gangguan pergelangan tangan sebaiknya mempunyai inisiatif untuk memeriksakan keluhan di Poli rumah sakit agar keluhan mereka segera ditindak-lanjuti. Kata kunci : keluhan subjektif, gangguan pergelangan tangan, karyawan rumah sakit ABSTRACT Musculoskeletal complaints are one of the most common occupational diseases suffered by workers. One type of musculoskeletal disorder is a wrist disorder. Wrist disorders are a common work-related disorder caused by repetitive movements and positions that remain for long periods of time that can affect the nerves, blood supply to the hands and wrists. The purpose of this study was to determine the general description of wrist disorders based on subjective complaints felt by employees of Uryanmed at the Robert Wolter Mongisidi House, Manado. This type of research is a cross sectional descriptive study. This research was conducted in June-July 2020. Based on the results of the analysis, it is necessary to illustrate that the most common symptoms / complaints related to wrist disorders experienced by respondents are tingling sensations and numbness that do not disappear after moving the hands (90.6%). The least subjective complaints experienced by respondents were paraesthesia / tingling, pain and numbness (6.3%). In that area, employees of medical service affairs at the Robert Wolter Monginsidi Hospital Manado who have a service period of <10 years experience more subjective complaints of wrist disorders than employees who have a service life of ≥10 years. Employees who have working hours ≥7 hours / day experience more wrist problems based on perceived subjective complaints, compared to employees who have the same working hours but do not experience subjective complaints related to wrist problems. For workers who experience complaints of wrist problems, it is better if they have the initiative to have their complaints examined at the hospital clinic so that their complaints are immediately followed up. Keywords: subjective complaint, wrist disorder, hospital employe

    HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA DI SMA NEGERI 9 MANADO

    Get PDF
    Kualitas tidur remaja banyak dipengaruhi proses perkembangan fisik mental di masa pubertas. Faktor kebiasaan seperti aktivitas fisik juga sering dihubungkan dengan kualitas tidur, sekalipun penelitiannya di Indonesia masih jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan menyelidiki hubungan aktivitas fisik dan kualitas tidur dari kelompok remaja yang dipandang memiliki paparan aktivitas fisik yang bervariasi sehubungan dengan status mereka sebagai pelajar di sekolah favorit. Penelitian ini didesain sebagai survey potong lintang, yang datanya dikumpulkan dari 230 pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Manado. Aktivitas fisik diukur dengan International Physical Activity Questionnaire, sedangkan kualitas tidur ditentukan melalui The Pittsburgh Sleep Quality Index. Hubungan kedua variabel dianalisis menggunakan regresi logistik sederhana. Seratus tiga belas (49,1%) pelajar memiliki aktivitas fisik yang cukup. Sementara itu, 57% pelajar memiliki kualitas tidur yang cukup baik. Analisis regresi menunjukan bahwa aktivitas fisik yang cuku meningkatkan odds kualitas tidur yang baik sekitar 2,5 kali lebih besar. Aktivitas fisik berhubungan positif dengan kualitas tidur remaja pelajar di SMAN 9 Manado. Kata Kunci: Kualitas Tidur, Aktivitas Fisik, Remaja, Manado ABSTRACTSleep quality of the adolescent is heavily influenced by the mental and physical development during puberty. Individual habit such as physical activity hasbeen suggested to be associated with the quality of sleep, but research in Indonesia is still rare. This study aims to investigate the relationship between physical activity and sleep quality within anadolescent group that is considered as having unequal exposure to physical activity due to their status as students in a favorite school. This study was designed as a cross-sectional survey, with data collected from 230 students of the Public High School 9 (SMAN 9) of Manado. Physical activity was measured by International Physical Activity Questionnaire, while slep quality was determined through The Pittsburgh Sleep Quality Index. The relationship between the two variables was analyzed using simple logistic regression. One hundred and thirteen (49,1%) students have sufficient physical activity. Meanwhile, 57% of students have good quality of sleep. Regression analysis shows that sufficient physical activity increases the odds of good quality of sleep by around 2,5 times greater. Physical activity is related to the quality of sleep of students in SMAN 9 Manado. Keywords: Sleep Quality, Physical Activity, Teenagers, Manad
    corecore