23 research outputs found

    Visualization Of Learning English In Elementary Schools

    Get PDF
    The introduction of English to children as early as possible is important. Language learning is a communication skill in variouscommunication contexts. Learning English is essentially learning communication. Therefore, language learning is directed to improvethe learner's ability to communicate, whether oral or written. The most basic and most necessary language elements are: vocabulary,pronunciation, simple grammar, and simple conversation. This introduction can be done by learning, namely by using edutainmentapplications such as multimedia applications for learning English. By combining elements of education and entertainment which are theconcept of edutation and computers as tutorials and demonstrations, so that it can facilitate children's understanding of the materialpresented. . Data collection methods in this study are interviews, observation and literature study. The steps in completing theapplication and research are designing the application draft, making the application, testing, repairing and finally the application finishingprocess. The application developed consists of two compositions, namely learning and training and with the visualization method whichis engineering in images and animation, it is hoped that the children will be more motivated to learn English

    PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK INTEGRATIF IPA BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil dari pengembangan bahan ajar tematik integratif berbasis discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa sekolah dasar pada mata pelajaran IPA. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dan mengadaptasi model Tessmer. Langkah- langkah penggunaan model Tessmer yaitu: self evaluation, expert review and one to one, small group dan field test. Desain uji coba menggunakan Quasi Experimental Design dengan bentuk one-Group pretest posttest design. Instrumen pengumpulan data berupa lembar penilaian untuk ahli materi, ahli media, ahli desain pembelajaran, guru kelas, dan tes hasil belajar. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan teknik deskriptif kualitatif yang diungkapkan dalam distribusi skor dan kategori skala penilaian. Pengembangan ini menghasilkan produk yang memenuhi kriteria kelayakan dengan mendapatkan hasil validasi sebesar 88.9% dan termasuk dalam kategori sangat valid dan dapat digunakan, serta mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan nilai N-gain rata-rata sebesar 0,7082 yang menunjukan kategori tinggi. Bahan ajar dikembangkan dalam penelitian ini termasuk dalam kategori sangat praktis dengan rata-rata 81.6% karena keterlaksanaan pembelajaran menggunakan bahan ajar tematik integratif IPA berbasis discovery learning dapat terlaksana dengan sangat baik

    The Development of Discovery Learning Model to Reduce Science Misconceptions in Elementary School Students

    Get PDF
    This research was motivated by learning science at SD Negeri 118382 Torgamba where the teacher still used the lecture learning method, passive students and low learning completeness.This study aims to develop discovery learning models to reduce the misconceptions of science in elementary school students. This research was an R&D (Research and Development). The data collection techniques used were interviews, observation, questionnaires, and checklists. Data analysis techniques used qualitative and quantitative with the pretest-posttest group design. The model design is validated by experts and practitioners with the Delphi technique. The effectiveness of the learning model was tested using the t test. The results of the study after two trials showed that the discovery learning model have been valid, practical, and effective. The discovery learning model is stated to be valid because the assessment of all learning components conducted by validator meets the elements of validity. It is stated to be practical because the discovery learning component is fully implemented, and the ability of teachers to manage learning is at the high category. It is stated to be effective because the misconceptions of Science student are in the medium category. The activities of students in learning are fulfilled the ideal time achievement, and the results of the students’ questionnaire give the positive respond to discovery inquiry learning. It is concluded that the discovery learning model to reduce the misconception of Science students meets the criteria of valid, practical, and effective

    PELATIHAN OPTIMALISASI EVALUASI PEMBELAJARAN DIGITAL BERBASIS GOOGLE FORMS DI MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Evaluasi merupakan salah satu bagian krusial pada proses pembelajaran untukmengetahui ketercapaiandari tujuan pembelajaran. Namun, Dampak dari pandemiCOVID-19 menyebabkan tidak memungkinkan untuk dilaksanakan tes secarakonvensional. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti menawarkan solusidengan memanfaatkan Google formulir sebagai alat tes agar evaluasi pembelajaranlebih efektif dan efisien di tengah pandemi. Sasaran dari pelaksanaan kegiatanpengabdian adalah guru-guru SD Negeri 054913 Paluh-Pakih, Kec. BatangSerangan. Kegiatan pelatihan dilaksanakan secara daring melalui virtual Zoom.Setelah materi dipaparkan melalui video tutorial, pemateri melakukanpendampingan dan pelatihan mengenai penggunaan Google Formulir dalamevaluasi pembelajaran. Hasil dari pelatihan optimalisasi evaluasi pembelajarandigital berbasis google forms di masa pandemi covid-19 adalah sebagai berikut; 1)Guru-guru mendapatkan dampak positif dari kegiatan pelatihan yang dilaksanakan,2) Guru-guru dapat mengimplementasikan perancangan tes digital melalui GoogleFormulir. 3) Guru-guru memberikan respon yang positif terhadap tes digital melaluiGoogle Formulir

    PENGEMBANGAN MEDIA ADOBE FLASH BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

    Get PDF
    The background of this depevelopment is lack of media usage in learning sciences that limited using books and blackboard. This development which aims to identify the feasibility and effectiveness of adobe flash learning media based on discovery learning developed. The development of learning media used ADDIE’s model of development. The development procedure which used in the research consists of five steps, namely: (1) analyze, (2) design, (3) development, (4) implementation, (5) evaluation. The data collecting instruments were assessment sheets for the material expert, media expert, instructional design expert, class teacher, and achievement test. The data analysis technique was the qualitative descriptive technique using score distributions and assessment scale categories. The result of research producing products that meet the eligibility criteria reached 3,80 that have a valid criteria and fit for use, also effectively used to improve students learning outcomes  include mastery learning individual reached 85,7%, completness of classical study reached 80,5%  and with N-gain percentage reached 0,68 with medium category.   &nbsp

    PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA POSTER TERHADAP PERILAKU SISWA DALAM MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Penguatan ini dilatarbelakangi oleh perilaku siswa yang masih minim dalam menjaga kebersihan lingkungan, oleh sebab itu pemanfaatan media poster digunakan untuk merubah perilaku siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pengumpulan data angket, dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri 056621 Suka Mulia Kecamatan Hinai kabupaten Langkat yang berjumlah 111 siswa dengan sampel 21,6% yaitu 24 siswa dengan teknik pengambilan sampel mengunakan sampling kelompok berimbang acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media poster dalam kategori “sedang” dengan nilai rata-rata sebesar 82,13. Sedangkan, perilaku siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan di kelas II dalam kategori “sedang” dengan nilai rata-rata sebesar 76,29. Hasil analisis menggunakan analisis regresi menunjukkan bahwa Freg = 5,32 > Ftabel = 4,30 maka hipotesis diterima dan dinyatakan ada pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan media poster dengan perilaku siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan di kelas II SD Negeri 056621 Suka Mulia Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat.This research is motivated by the behavior of students who are still minimal in maintaining environmental cleanliness, therefore the use of poster media is used to change student behavior in maintaining environmental cleanliness.This research is a quantitative research with questionnaire data collection methods, and documentation.The population in this study were second grade students of SD Negeri 056621 Suka Mulia, Hinai District, Langkat Regency, totaling 111 students with a sample of 21.6%, namely 24 students with a sampling technique using random balanced group sampling.The results showed that the use of poster media was in the "medium" category with an average value of 82.13.Meanwhile, the behavior of students in maintaining environmental cleanliness in class II was in the "medium" category with an average value of 76.29.The results of the analysis using regression analysis showed that Freg = 5.32 > Ftable = 4.30 then the hypothesis was accepted and stated that there was a significant influence between the use of poster media and student behavior in maintaining environmental cleanliness in class II SD Negeri 056621 Suka Mulia Hinai District, Langkat Regency

    DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP BISNIS PENDIDIKAN NON-FORMAL DAN STRATEGI BERADAPTASI DIERA NEW NORMAL

    Get PDF
    Tujuan studi ini adalah untuk menganalisis dampak dari pandemi Covid-19 terhadap bisnis pendidikan non-formal dan strategi untuk beradaptasi di era new normal. Kajian studi terfokus kepada strategi tepat guna yang dapat diaplikasikan bisnis pendidikan non-formal seperti lembaga bimbingan belajar sehingga bisa bangkit kembali dari keterpurukan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif yang bersifat uraian dari hasil pengamatan dan studi dokumentasi. Pada tahap analisis, data-data yang diperoleh diolah dengan melakukan proses penyederhanaan kata agar mudah dipahami dan dibaca. Subjek penelitian menjadi sumber informasi utama, pengambil subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik penarikan sampel bola salju (snowball samping). Penelitian ini menggunakan keabsahan data yang dilakukan secara triangulasi. Analisa data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi. Metode pengumpulan data khususnya penelitian kualitatif yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dapat dilakukan antara lain pembatasan jumlah peserta didik di setiap kelas, pembukaan kelas privat bagi peserta didik, penurunan biaya pendaftaran dan administrasi, serta promosi lembaga bimbingan belajar. Dengan penerapan metode tersebut, diharapkan mampu menarik minat orang tua peserta didik terhadap lembaga bimbingan belajar sebagai salah satu sarana pendidikan non-formal bagi anak-anaknya

    PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terhadap kemampuan berpikir kritis  siswa pada pembelajaran tematik tema VII materi Gaya Magnet di SDN 056633 Kecamatan Gebang. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan populasi terdiri dari 3 kelas paralel. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara sampling, dimana kelas VA sebagai kelas eksperimen I, VB eksperimen II, dan VC sebagai kontrol. Teknik analisis data menggunakan Analisis Kovariat (ANACOVA) dengan bantuan aplikasi SPSS 23.00 for windows. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes uraian. Hasil analisis data diperoleh model problem based learning (masalah dari siswa) lebih baik dari model problem based learning (masalah dari guru) dan model direct instruction; (1) Kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model PBL (siswa) memperoleh nilai rata-rata 88,20 lebih baik dari; (2) model PBL (guru) dengan rata-rata 77,20 dan; (3) pembelajaran dengan model direct instruction dengan rata-rata 70,60. Kata Kunci: Problem Based Learning, Direct Instruction, Kemampuan Berpikir Kritis

    Pelatihan Penyusunan Soal Berbasis HOTS Untuk Guru SD Kelas Rendah

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan jenis research and develoment (penelitian pengembangan)yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada guru tentangkonsep dan karakteristik penilaian Higher Order Thinking Skill (HOTS) secaramendalam dan untuk meningkatkan keterampilan para guru dalam mengembangkanpenilaian dan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pelaksanaan pendampinganklasikal dan individual dalam upaya meningkatkan kompetensi guru SD kelas rendah.Metode pelaksanaan pengabdian ini dilakukan melalui enam tahap, yaitu; (1) Tahapobservasi, (2) Tahap ceramah dan diskusi, (3) Tahap demonstrasi, (4) Tahaplatihanterbimbing, (5) Taha pevaluasi program, dan (6) Tahap keberlanjutan program. Luarandari pelatihan ini adalah diperolehnya penguasaan ilmu pengetahuan dari guru tentangbagaimana cara membuat soal berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS). Pelatihandilengkapi dengan power point tentang Hakikat Higher Order Thinking, ranahpengetahuan yang termasuk dalam Higher Order Thinking Skill (HOTS), Tips membuatsoal Higher Order Thinking Skill (HOTS), dan contoh soal berbasis Higher OrderThinking Skill (HOTS). Dalam pelatihan ini juga dilengkapi dengan instrumentpembuatan kisi-kisi soal dan instrumen pembuatan soal Higher Order Thinking Skill(HOTS). Hasil kegiatan pengabdian diperoleh kumpulan soal yang telah di analisis olehguru dan telah diarsipkan pada bank soal sekolah
    corecore