7 research outputs found

    Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Sikap Terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia 0-24 Bulan

    Full text link
    Imunisasi adalah upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Dari data yang diperoleh menunjukan bahwa cakupan Universal Child Imunization (UCI) di Kalimantan Barat menduduki posisi ke empat terendah di Indonesia. Sedangkan data cakupan imunisasi dasar lengkap di Kota Pontianak sebesar 55% dari total target 95%. Tujuan dalam penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui tingkat pengetahuan responden tentang imunisasi dasar lengkap, sikap responden dalam pemberian imunisasi dasar lengkap dan hubungan pengetahuan dan sikap ibu dalam pemberian imunisasi dasar lengkap di Puskesmas Alianyang. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 0-9 bulan yaitu sejumlah 306 orang. Sampel dari penelitian ini adalah 31 orang dengan teknik sampel menggunakan teknik accidental. Sumber data menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebagian responden memiliki pengetahuan “cukup” dan sikap responden sebagian besar termasuk dalam kategori “mendukung”. Setelah dilakukan uji chi square menunjukan dan nilai = 5,991 maka ≤ Kesimpulkan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu dalam pemberian imunisasi dasar lengkap. Saran untuk tempat penelitian adalah agar dapat melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan secara rutin khususnya mengenai imunisasi dasar lengkap agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang imunisasi dasar lengkap sehingga dapat ikut mendukung program pemerintah mengenai imunisasi dasar lengkap yang wajib diberikan pada semua anak

    Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi melalui Audio Visual dengan Hasil Pengetahuan Setelah Penyuluhan pada Remaja SMA Negeri 2 Pontianak Tahun 2017

    Full text link
    Dewasa ini, usia remaja merupakan usia yang paling rawan mengalami masalah penyimpangan kesehatan reproduksi. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sangat diperlukan oleh remaja agar meningkatkan pengetahuan tentang masalah kesehatan reproduksi. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi adalah dengan cara penyuluhan. Penyuluhan dengan audio visual adalah salah satu media yang menyajikan informasi atau pesan melalui lihat dan dengar sehingga semakin banyak panca indera yang digunakan maka semakin jelas pengetahuan yang diperoleh. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi melalui audio visual dengan hasil pengetahuan setelah penyuluhan pada remaja SMA Negeri 2 Pontianak tahun 2017. Desain dalam penelitian ini menggunakan Eksperimen Semu (Quasi Eksperimen) dengan rancangan One Group Pretest Post Test Design terhadap 32 siswa di bulan April dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen. Hasil penelitian sebelum penyuluhan sebagian besar dari responden (65,6%) dengan jumlah 21 orang dikategorikan kurang dan sesudah penyuluhan hampir seluruh responden (84,4%) dengan jumlah 27 orang dikategorikan baik. Diketahui hasil uji Paired Sample T-Test didapatkan bahwa nilai T hitung < T tabel (-10,74 < -2,042) dan hasil uji statistik didapat nilai p value 0,0001 < alpha (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi melalui audio visual dengan hasil pengetahuan setelah penyuluhan. Kesimpulan dan saran dari penelitian ini adalah diajukan kepada siswa-siswi agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sehingga memiliki sikap dan perilaku kehidupan seksual yang sehat dan bertanggung jawab pada masa remaja

    Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadian Preeklamsia di Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak Tahun 2015

    Full text link
    Preeklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinuria, dan edema yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini terjadi dalam triwulan ke 3 pada kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya misalnya pada mola hidatidosa. Berdasarkan data yang didapatkan di Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak bulan maret 2015, didapatkan 7 kasus preeklamsia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik yang meliputi usia, paritas, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi dengan kejadian preeklamsia. Penelitian menggunakan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan retrospektif. Subyek penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami preeklamsia di Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak. Penelitian ini menggunakan sampel seluruh populasi yang ada (total populasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 39 kasus ibu dengan preeklamsia banyak terjadi pada kelompok usia 20-35 tahun (76,92%), pada ibu hamil primigravida (82,05%), tingkat pendidikan Atas (74,36%), pada ibu yang tidak bekerja (56,41%), ibu dengan status ekonomi kurang (66,67%), tidak ada hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian preeklamsia. Bagi tempat pelayanan agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan pendidikan kesehatan agar mengurangi kasus preeklamsia

    Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Bounding Attachment Dengan Sikap Dalam Rooming in Pada Ibu Nifas

    Full text link
    Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti melalui wawancara terhadap beberapa orang ibu nifas yang berhasil penulis temui di Puskesmas Siantan Hilir Pontianak sebagian besar dari ibu nifas tersebut mempunyai pengetahuan yang kurang tentang bounding attachment dan rooming in. Beberapa Ibu nifas tersebut juga memiliki sikap yang buruk terhadap bounding attachment seperti menyusui sambil memegang handphone, tidak memberikan asi karena keletihan setelah proses persalinan dan bahkan ada yang memarahi bayi ketika menangis. Padahal tindakan tersebut dapat mempengaruhi proses kelekatan dan bahkan akan membawa dampak buruk bagi bayi pada saat dewasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang bounding attachment dengan sikap dalam rooming in pada ibu nifas di Puskesmas Siantan Hilir Pontianak tahun 2016. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan crossectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan desember sampai bulan April 2016 dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang ibu nifas yang melakukan rooming in dengan bayinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian dari responden yaitu 20 responden (57%) berpengetahuan cukup dan sebagian dari responden mendukung dalam rooming in. Hasil penelitian yaitu X2 hitung (1,991) 5,991 dan diperoleh nilai P value = (0,370) (0,05) artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang bounding attachment dengan sikap dalam rooming in pada ibu nifas. Penulis menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang bounding attachment dengan sikap dalam rooming in di Puskesmas Siantan Hilir Pontianak tahun 2016. Disarankan Agar bidan dapat memberikan pemahaman dan informasi pada ibu nifas serta meningkatkan pelayanan kesehatan kesehatan dengan melakukan penyuluhan dan konseling terhadap bounding attachment secara langsung pada ibu dan bayi dalam rooming in sehingga dapat terlaksana dengan bai
    corecore