8 research outputs found

    Studi Tentang Metode Merzerisasi terhadap Perolehan Total Yield Lignoselulosa

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi NaOH dan suhu dalam proses dewaxing, delignifikasi dan dehemiselulosa terhadapo total yield yang diperoleh pada sampel limbah tongkol jagung. Hasil yang diperoleh pada proses dewaxing dihasilkan yield sebanyak 45,12 gr. Total yield yang dihasilkan setelah proses de-hemiselulosa pada konsentrasi NaOH 4% memiliki total yield tertinggi yakni 5.2275 gr. Semakin tinggi konsentrasi NaOH, maka total yield yang dihasilkan semakin rendah masing-masing 6% sebesar 4.4228 gr, 8% = 4.2321 gr, 10% = 4.3516, 12% = 4.1606, 14% = 3.7778 gr dan konsentrasi NaOH 17% sebanyak 4.3572 gr. Total yield yang dihasilkan setelah proses delignifikasi dan bleaching pada konsentrasi NaOH 4% memiliki total yield tertinggi yakni 5.2275 gr. Semakin tinggi konsentrasi NaOH, maka total yield yang dihasilkan semakin rendah masing-masing 6% sebesar 4.4228 gr, 8% = 4.2321 gr, 10% = 4.3516, 12% = 4.1606, 14% = 3.7778 gr dan konsentrasi NaOH 17% sebanyak 4.3572 gr. Proses mercerisasi menghilangkan lignin dan hemiselulosa juga menyebabkan fibrilasi dan kerusakan serat menjadi serat-serat kecil, meningkatkan luas permukaan sehingga efektif untuk proses adsorpsi dibanding serat yang tidak diaktivasi

    Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Ikatan Kimia pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bangkurung Kabupaten Banggai Kepulauan

    Full text link
    Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar ikatan kimia pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Bangkurung Kabupaten Banggai Kepulauan. Sampel berjumlah 59 siswa yang tersebar didua kelas, yaitu kelas eksperimen sebanyak 29 siswa dan kelas kontrol sebanyak 30 siswa. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Pengumpulan data menggunakan tes sebagai instrumen yaitu tes materi ikatan kimia. Hasil uji validitas tes menunjukkan 20 soal valid semua dan hasil reliabilitas tes menunjukkan tingkat reliabilitas tinggi yaitu 0,788. Data penelitian diperoleh dari tes kemampuan awal (Pre-Test) dan tes hasil belajar (Post-Test). Analisis data dilakukan menggunakan uji t untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil analisis data untuk hasil belajar menunjukkan bahwa dalam taraf signifikan 0,05 dengan dk = 57 diperoleh nilai thitung > ttabel atau 7,815 > 2,003. H0 berada pada daerah penolakan atau dengan kata lain menerima H1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar ikatan kimia siswa kelas X SMA Negeri 1 Bangkurng Kabupaten Banggai Kepulauan

    Karakterisasi Biobriket dari Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) sebagai Bahan Bakar Alternatif

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan tanaman eceng gondok (Eichornia crassipes) sebagai bahan bakar alternatif.Tahapan penelitian meliputi pembuatan biobriket yaitu pengeringan, karbonasi, dan pencetakan. Karakterisasi biobriket meliputi uji proksimasi yakni kadar air, kadar abu, kadar senyawa volatil, kadar karbon terikat dan nilai kalor. Dari hasil uji proksimasi menunjukkan bahwa briket dari eceng gondok memperoleh rata-rata 12,233% untuk kadar air, rata-rata 18,315% untuk kadar abu, rata-rata 50,900% untuk kadar senyawa volatil, rata-rata 18, 552% untuk kadar karbon terikat, serta 3725,072-4181,943 kal/g dengan rata-rata 4049,097 kal/g untuk nilai kalor yang diperoleh dari briket arang eceng gondok

    Upaya Peningkatan Hasil Belajar dengan Metode Constructive Controversy pada Materi Asam Basa

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan guru, keaktifan siswa dan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode Constructive Controversy pada materi asam basa bagi siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 3 Gorontalo tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dua siklus dengan tiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 3 Gorontalo. Teknik pengumpulan data adalah dengan tes, dan observasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Constructive Controversy dapat meningkatkan kegiatan guru (dari 70,52% pada siklus I menjadi 86,83% pada siklus II), keaktifan siswa meningkat (dari 69% pada siklus I menjadi 89% pada siklus II) dan hasil belajar (pencapaian persentase dimensi pengetahuan meningkat dari 45,16% pada siklus I menjadi 92,86% pada siklus II; persentase dimensi sikap siswa pada kegiatan diskusi meningkat dari 45,16% menjadi 100% pada siklus II dan untuk kegiatan praktikum sebesar 67,74% menjadi 100% pada siklus II; persentase dimensi keterampilan siswa pada kegiatan diskusi sebesar 41,94% menjadi 100% pada siklus II dan untuk kegiatan praktikum sebesar 64,52% menjadi 100% pada siklus II

    Penerapan Metode Pemecahan Masalah secara Heuristik Materi Larutan Penyangga untuk Meningkatkan Keterampilan Metakognisi Siswa Kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 3 Gorontalo

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan metakognisi siswa materi larutan penyangga melalui metode pemecahan masalah secara heuristik di kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 3 Gorontalo. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 3 Gorontalo yang berjumlah 26 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Data dari penelitian ini diperoleh dari data hasil tes keterampilan metakognisi siswa dan data hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa melalui lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pemecahan masalah secara heuristik dapat meningkatkan keterampilan metakognisi siswa. Keterampilan merencanakan (planning skills) dari 69,42% pada siklus I meningkat menjadi 86,12% pada siklus II. Keterampilan memantau (monitoring skills) dari 60,58% pada siklus I meningkat menjadi 80,96% pada siklus II, sedangkan untuk keterampilan mengevaluasi (evalution skills) dari 51,73% pada siklus I meningkat menjadi 75,19% pada siklus II. Aktivitas guru meningkat dari 62,86% pada siklus I menjadi 81,90% pada siklus II. Aktivitas siswa meningkat dari 63,37% pada siklus I menjadi 77,69% pada siklus II

    Pengaruh Aktivator HCl dan H3PO4 terhadap Karakteristik (Morfologi Pori) Arang Aktif Tempurung Kelapa Serta Uji Adsorpsi pada Logam Timbal (Pb)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas arang, morofologi permukaan pori, kandungan senyawa oksida, dan daya adsorpsi arang aktif tempurung kelapa tanpa aktivasi kimia dengan arang aktif tempurung kelapa yang menggunakan aktivator HCl dan H3PO4. Metode yang digunakan untuk menghasilkan arang aktif adalah karbonisasi dan aktivasi. Karbonisasi dilakukan melalui proses pembakaran tak sempurna, sedangkan aktivasi dengan menggunakan cara kimia yaitu dengan merendam arang dengan larutan asam klorida 3 N dan asam phospat 3 N. Arang aktif yang dihasilkan dikarakterisasi dengan Scanning Electron Mycroscopy (SEM) untuk mengetahui morfologi permukaan pori dan X-Ray Fluoresensi (XRF) untuk mengetahui kandungan senyawa oksida pada arang. Arang aktif yang dihasilkan diuji daya adsorpsinya terhadap logam timbal (Pb) dengan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas arang tempurung kelapa tanpa aktivasi dan arang aktif menggunakan aktivasi kimia memiliki kadar air berkisar antara 2,5-6,5% dan kadar abu 8,5-10%. Hal ini telah memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI 06 –3730-1995) yaitu kadar air maksimum 15% dan kadar abu maksimum 10%. Hasil analisa SEM menunjukkan morfologi pori arang aktif tempurung kelapa dengan menggunakan aktivasi kimia memiliki rongga pori yang lebih besar dibanding rongga pori arang tempurung kelapa tanpa aktivasi. Hasil analisa XR-F menunjukkan senyawa oksida arang tempurung kelapa tanpa aktivasi dengan arang arang aktif diaktivasi H3PO4 memiliki komposisi senyawa oksida presentase terbesar yang sama secara berturut-turut adalah Na2O, Fe2O3, MgO, K2O, CaO, sedangkan pada arang tempurung diaktivasi HCl terjadi Perubahan komposisi kimia presentase terbesar secara berturut-turut yaitu MgO, Fe2O3, SiO2, CaO, K2O, dan senyawa penyusun lainnya hanya dengan persentase yang kecil. Hasil uji daya adsorpsi menunjukkan prestase arang aktif tempurung kelapa dengan aktivator H3PO4 adalah 92,926%, aktivator HCl adalah 77,813%, dan arang tempurung tanpa aktivasi adalah 59,485%

    Pengaruh Kemampuan Berpikir Formal dalam Menyelesaikan Soal melalui Membaca dan Menggambar SMRs Kimia Kelas XI IPA di Kota Gorontalo

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh kemampuan berpikir formal dalam menyelesaikan soal membaca dan menggambar SMRs kimia. Penelitian dilakukan di SMAN 2 Gorontalo, SMAN 3 Gorontalo dan SMAN 4 Gorontalo. Subjek penelitian siswa kelas XI IPA, dengan jumlah populasi sebanyak 483 orang siswa, dan sampel 129 orang siswa diambil secara acak. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes CK 17 item soal, tes KBF 24 item soal dan dokumentasi. Desain yang digunakan yaitu non-eksperiment, cross-sectional dan study deskriptif. Penelitian ini menggunakan analisis data , S, %, uji t dan pola MMS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Nilai thitung > ttabel sehingga secara statistik kemampuan berpikir formal siswa memiliki pengaruh terhadap kemampuan menyelesaikan soal melalui membaca dan menggambar SMRs; (2) Siswa yang memiliki kemampuan berpikir formal tinggi (KBF-T) secara umum memiliki kemampuan menyesaikan soal membaca dan menggambar SMRs lebih baik dibandingkan siswa dengan kemampuan berpikir formal sedang (KBF-S) dan kemampuan berpikir formal rendah (KBF-R)

    Analisis Kandungan Rhodamin B pada Saos Tomat yang Beredar di Pasar Sentral Kota Gorontalo dengan Menggunakan Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

    Full text link
    Rhodamin B merupakan zat warna sintetik yang umum digunakan sebagai pewarna tekstil. rhodamin B merupakan zat warna tambahan yang dilarang penggunaannya dalam produk-produk pangan salah satunya pada saos tomat. Rhodamin B dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi pada saluran pencernaan, keracunan, dan gangguan hati. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah adanya zat rhodamin B yang masih digunakan sebagai pewarna dalam saos tomat. Sampel Saos Tomat diambil Di Pasar Sentral Kota Gorontalo, selanjutnya sampel dianalisis dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan zat pewarna rhodamin B pada saos tomat yang ada di Pasar Sentral Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Gorontalo. Dari hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa sampel saos tomat yang ada di pasar sentral kota Gorontalo tidak mengandung zat pewarna berbahaya pada makanan yaitu zat warna rhodamin B. Pengujian kandungan zat warna yang terdapat pada sampel saos tomat yang berada di Pasar Sentral Kota Gorontalo menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan menggunakan eluen (n-butanol : etil asetat : ammonia) (10 : 4 : 5), maka di dapatlah 7 sampel saos tomat tersebut tidak mengandung zat warna berbahaya rhodamin B. Sampel saos tomat tersebut didapat nilai Rf masingmasing sampel tidak ada mendekati sejajar dengan nilai Rf sampel rhodamin B standar yakni 0,63 (nilai Rf Rhodamin B Standart), 0,65 (nilai Rf sampel saos tomat D) dan 0,90 (nilai Rf sampel saos tomat F)
    corecore