28 research outputs found

    PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 KIKIM SELATAN

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh lingkungan belajar terhadap hasil belajar kimia kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Kikim Selatan (2) Pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar kimia kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Kikim Selatan (3) Pengaruh lingkungan belajar dan kemandirian belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Kikim Selatan. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Kikim Selatan, dengan populasi berjumlah 93 siswa dan diambil 62 siswa sebagai sampel. Jenis penelitian adalah penelitian expost-facto dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode angket dan dokumentasi. Uji prasyarat analisis data meliputi uji normalitas, uji linearitas, dan uji multikolinearitas. Untuk uji hipotesis pertama dan kedua, digunakan teknik analisis regresi sederhana, sedangkan uji hipotesis ketiga digunakan teknik analisis regresi ganda dengan taraf signifikan 5%.Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan Lingkungan Belajar terhadap Hasil Belajar Kimia, dengan harga koefisien korelasi (rx1y) sebesar 0,952 dan harga thitung 24,083 lebih besar dari ttabel 2,0003 (24,083 > 2,0003) (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Kimia, dengan harga koefisien korelasi (rx2y) sebesar 0,918 dan harga thitung 17,958 lebih besar dari ttabel 2,0003 (17,958 > 2,0003) (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan Lingkungan Belajar dan Kemandirian Belajar secara bersama-sama terhadap Hasil Belajar, dengan harga koefisien korelasi (Ry(1,2)) sebesar 0,974 koefisien determinasi (R2y(1,2)) sebesar 0,949, dengan Sumbangan Efektif sebesar 94,9% terhadap pencapaian Hasil Belajar Kimia, sedangkan 5,1% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.Kata Kunci : Lingkungan Belajar, Kemandirian Belajar, Hasil Belajar Kimi

    Modul Kimia Berbasis Project Based Learning untuk Sekolah dengan Kurikulum Merdeka

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul kimia berbasis Project Based Learning yang valid, praktis, dan efektif, yang dibutuhkan oleh sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Rowntree yang dimodifikasikan dengan evaluasi formatif Tessmer. Tahapan model pengembangan Rowntree yaitu perencanaan, pengembangan, dan evaluasi. Sedangkan tahap pengembangan evaluasi formatif Tessmer terdiri dari self evaluation, expert review, one-to-one, small group, dan field test. Data dikumpulkan melalui wawancara, angket, dan tes. Hasil penelitian pada tahap expert review menunjukkan bahwa kevalidan desain menurut koefisien Aiken sebesar 0,93 dengan kategori tinggi, kevalidan materi sebesar 0,97 dengan kategori tinggi, dan kevalidan pedagogik sebesar 0,92 dengan kategori tinggi. Pada tahap one-to-one diperoleh persentase praktikalitas modul sebesar 93,05% dengan kategori sangat praktis. Pada tahap small group diperoleh persentase praktikalitas modul sebesar 94,9% dengan kategori sangat praktis. Hasil efektivitas yang diperoleh dari field test dengan nilai N-Gain sebesar 0,73 dengan kategori tinggi. Dengan demikian, Modul Jenis-Jenis Materi dan Perubahannya berbasis Project Based Learning telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif

    Development of E-module Food Chemistry Constructivism-Based 5-Phase Needham

    Get PDF
    This study aims to produce a valid and practical e-module of food chemistry constructivism based 5-phase Needham's. This research is development research with ADDIE development model combined with Tessmer formative evaluation. The stages of ADDIE development used in this study include the analysis stage, the design stage, and the development stage only, which then proceeds to the Tessmer formative evaluation stage which includes expert review, one to one, and small group. At the expert review stage, the e-module food chemistry was validated by experts from the fields of pedagogic experts, material experts and design experts. The results of the validation assessment scores obtained at the expert review stage in the pedagogic field are 0.848 (high), the material field is 0.895 (high), and the design field is 0.889 (high). This shows that the e-module constructivism based 5-phase Needham's that has been developed is valid. The practicality of the e-module constructivism based 5-phase Needham's is seen from the practicality questionnaire scores at the one-to-one stage and the small group stage. The one to one stage resulted in a score of 0.865 (high) and in the small group stage it was 0.865 (high), which means that the e-module based constructivism 5-phase Needham has been practically develope

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA N 1 INDRALAYA DI KELAS XI IPA 1 DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II

    Get PDF
    Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II di kelas XI IPA 1 SMA N 1 Indralaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan tiga siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu: 1. Persiapan, 2. Pelaksanaan Tindakan, 3. Pengamatan, 4. Refleksi. Kesimpulan yang didapat melalui penelitian ini bahwa dengan menerapkan model kooperatif tipe jigsaw II dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar kimia siswa. Tingkat keaktifan siswa pada siklus 1 sebesar 55,64%, siklus II sebesar 70,52% dan siklus III sebesar 82,64%. Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat dari tes setiap siklus mengalami peningkatan. Ketuntasan hasil belajar kimia siswa pada siklus I mencapai 60,61%, siklus II mencapai 81,81% dan pada siklus III mencapai 87,87%. Adapun saran dari penelitian yaitu hendaknya para guru kimia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dan mengembangkannya karena dapat meningkatkan hasil belajar kimia

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XII IPA MA PATRA MANDIRI PALEMBANG

    Get PDF
    Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XII IPA MA Patra Mandiri Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model Creative Problem Solving pada mata pelajaran kimia kelas XII IPA  MA Patra Mandiri Palembang dan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui penerapan model Creative Problem Solving pada mata pelajaran dikimia  kelas XII IPA MA Patra Mandiri Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Siklus I terdiri dari 2 pertemuan, siklus II juga terdiri dari 2 pertemuan, dan siklus III terdiri atas 2 pertemuan. Teknik pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar siswa dan lembar observasi keaktifan siswa. Skor rata-rata tes hasil belajar siswa sebelum tindakan (T0) yaitu sebesar 68,8 dengan ketuntasan klasikal sebesar 55%. Skor rata-rata tes hasil belajar siswa siklus I (T1) sebesar 73,7dengan ketuntasan 62,5%. Siklus II (T2) diperoleh skor rata-rata tes hasil belajar siswa sebesar 76,6dengan ketuntasan 72,5%. Pada siklus III (T3) skor rata-rata tes hasil belajar siswa meningkat menjadi 84,3dengan ketuntasan 87,5%. Peneliti memberikan saran kepada guru dalam kegiatan belajar mengajar dikelas dengan menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) sebagai salah satu alternatife untuk meningkatkan hasil belajar siswa

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI KIMIA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG

    Get PDF
    Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Kimia Siswa Kelas XI IPA 3 SMA Srijaya Negara Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA 3 di SMA Srijaya Negara Palembang melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui keaktifan siswa dan tes akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam 3 siklus. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa yang meningkat dari 25,9% sebelum tindakan (T0) menjadi 40,8% pada siklus I (T1), pada siklus I hasil belajar tergolong rendah, hal ini dikarenakan terdapat kekurangan pada sintaks pemberian tugas, melakukan diskusi dan mempresentasikan jawaban, kekurangan tersebut diperbaiki pada siklus II. Kemudian meningkat menjadi 66,7% pada siklus II (T2) hasil belajar siswa meningkat dari siklus I tetapi belum mencapai ketuntasan klasikal, hal tersebut disebabkan masih terdapat kelemahan pada saat melakukan diskusi siswa masih kurang percaya diri untuk menyampaikan pendapat, kelemahan tersebut diperbaiki pada siklus III dan meningkat menjadi 88,9% pada siklus III (T3). Rata-rata keaktifan siswa dalam kelompok pada siklus I 55% menjadi 71,4% pada siklus II dan 82,2% pada siklus III. Hasil penelitian menunjukan adannya peningkatan hasil belajar dan aktifitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

    PERBEDAAN GENDER DALAM KETERAMPILAN BERPIKIR ANALITIS DAN LITERASI KIMIA

    Get PDF
    This study aims to investigate the effect of the differences between genders on analytical thingking skills and Chemical literacy. A sampel of 212 (88 males and 124 females) senior high school in Yogyakarta, Indonesia completed the survey. The instruments used are 20 open-ended multiple choice integrated assessment instruments. This study used Independent T-Test to compared the males and females mean. The result showed that no signicant (sig>0.05) gender differences were found in analytical thinking skills and Chemical literacy. Male and female have analytical thinking skills and Chemical literacy equally

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar kimia siswa melalui model pembelajaran Index Card Match di kelas X SMA Negeri 14 Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan tes akhir siklus. Rata-rata keaktifan siswa meningkat dari siklus I 53,27% menjadi 62,73% pada siklus II dan 68,36% pada siklus III. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa yang meningkat dari 7,89% sebelum tindakan (T0) menjadi 54,55% pada siklus I kemudian 61,9% pada siklus II dan 92,86% pada siklus III. Hasil penelitian menunjukan terjadinya peningkatan pada keaktifan dan hasil belajar siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.Key words: index card match, class action research,improve the activity and student study resul

    PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN STEM – PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI LAJU REAKSI DI KELAS XI SMA

    Get PDF
    Pengembangan Strategi Pembelajaran dengan Pendekatan STEM – Problem Based Learning Pada Materi Laju Reaksi Di Kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan strategi pembelajaran pada materi laju reaksi yang valid, praktis dan efektif. Penelitian ini dilakukan di SMA N 11 Palembang pada kelas XI IPA 6 sebagai kelas ujicoba dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas non ujicoba . Tahap – tahap pada penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari analysis, design, development, implementation dan evaluation dan dimodifikasi dengan formative evaluation Tessmer. Skor kevalidan yang diperoleh pada uji expert review sebesar 4,03 dengan kategori valid. Skor kepraktisan yang diperoleh pada uji one to one sebesar 4,06 dengan kategori praktis. Skor kepraktisan yang diperoleh pada uji small group sebesar 4,41 dengan kategori sangat praktis . Adapun perbandingan hasil data test rata - rata kelas ujicoba dan non ujicoba berturut – turut sebesar 83,25 dan 77. Berdasarkan analisa data, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran ini dikategorikan valid, praktis dan efektif
    corecore