14 research outputs found

    Inventarisasi dan Identifikasi Penyebab Penyakit pada Acacia Auriculiformis di YOGYAKARTA

    Full text link
    Acacia auriculiformis is a fast growing species mostly planted in marginal lands with less intensive in cultivation. Problems found on A. auriculiformis cultivation include disease attacks which then caused a significant economic reduction on the plantation. The aim of this study is to determine causes, intensity and severity of the diseases attacking A. auriculiformis plants. The research was conducted on two observation plots, in the nursery and in clonal bank area established in Yogyakarta. Genetic materials planted in the plots were collected from clonally propagated of trees selected in second generation progeny trial of A. auriculiformis established in Wonogiri, Central Java. Observations of disease signs and symptoms in the two plots were undertaken with 100% plants inventories in rainy and dry seasons. Postulate Koch was then performed on this study to identify the pathogens. The result showed that the powdery mildew caused by Oidium sp. is a dominant disease attacking 100% A. auriculiformis both in the nursery and on clonal bank areas, occurring not only during the rainy season but also during the dry season. There were also other diseases attacking A. auriculiformis namely black mildew caused by Meliola sp, phomopsis, leaf spot disease caused by Phomopsis sp. and root rot disease caused by Ganoderma steyaertanum

    Pengaruh Kekeringan Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman Nyamplung (Callophylum Inophyllum L.) Dan Johar (Cassia Florida Vahl.) Dari Provenan Yang Berbeda

    Full text link
    Nyamplung (Callophylum inophyllum L.) and johar (Cassia florida Vahl.) are alternative plants that are resistant to drought. Global warming that occurred in the last few years caused extreme climate change, one of which is drought. The purpose of this research were to examine and determine the growth and development of plants and the response of morphology, physiology, and anatomy of these plants to drought condition, and adaptive species to drought. This research used drought stress treatment for 10 days, 20 days, 30 days, and 40 days, while control plants were watered every 2 days. Each treatment used 3 replications. Parameters observed were plant height, stem diameter, number of leaves, leaf area, proline levels, plant water content, total dry weight, root dry weight, stomata index, root anatomy, anatomy of stem, and leaf anatomy. Physiological data obtained were analyzed using T-test. The results showed that plants responded to drought stress by decreasing plant height, stem diameter, number of leaves, leaf area, root dry weight, total dry weight, water content of plants, transpiration rate, stomata lindex, root cortex thickness, leaf mesophyll thickness, leaf phloem thickness, other wise occurred increasing level of proline, root epidermis thickness, stem xylem diameter, stem cortical thickness and leaf xylem thickness. Johar plant was more adaptive plant to drought stress than nyamplung plant

    Biodistribusi 177lutetium-(r)-nodaga-psma pada Ginjal dan Kandung Kemih Tikus Galur Wistar Jantan

    Get PDF
    177Lutetium (Lu) –(R)-NODAGA-PSMA merupakan perkembangan terapi radionuklida yang dapat digunakan untuk terapi metastasized castration-resistant prostate cancer (mCRPC). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui biodistribusi 177Lu–(R)-NODAGA-PSMA pada ginjal dan kandung kemih hewan coba berupa tikus galur wistar jantan. Penelitian eksperimental laboratorik ini dilakukan di laboratorium Departemen Ilmu Kedokeran Nuklir dan Pencitraan Molekuler RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Subjek penelitian adalah 10 tikus galur wistar jantan dengan usia 8-12 minggu; berat 200-250 gram; dalam keadaan sehat. Tikus akan ditidurkan dengan agen anestesi ketamin, lalu dilakukan injeksi 1,3-1,7 mCi radiofarmaka 177Lu–(R)-NODAGA-PSMA pada vena bagian ekor. Perhitungan cacahan organ total dilakukan pada menit ke 60,90, dan 120, pasca injeksi radiofarmaka 177Lu–(R)-NODAGA-PSMA sebesar 1.300-1.700 mCi pada vena bagian ekor. Hasil yang diperoleh dari uji adalah tangkapan ginjal dan kandung kemih.Rata-rata persentase tangkapan radiofarmaka pada menit ke-60 adalah ginjal kanan sebesar 4,35%, ginjal kiri 5,91%, kandung kemih 6,54%; pada menit ke-90 adalah ginjal kanan sebesar 6,31%, ginjal kiri 7,6%, kandung kemih 7,95%; serta pada menit ke-120 adalah ginjal kanan sebesar 6,89%, ginjal kiri 8,48%, kandung kemih 9,60%. Hasil persentase tangkapan organ target akan disajikan dalam tabel dan grafik.Biodistribusi radiofarmaka 177Lu–(R)-NODAGA-PSMA pada tikus galur wistar jantan ditangkap oleh ginjal kanan dan kiri serta kandung kemih. Peningkatan radioaktivitas tangkapan organ target tercatat seiring dengan berjalannya waktu penelitian. Hal ini disebabkan karena ginjal berperan sebagai organ ekskresi dari radiofarmaka

    Estimasi Dosis Tc-99m Glutation untuk Diagnosa Kanker Kepala dan Leher Berdasarkan Uji Biodistribusi Hewan Model Mencit

    Full text link
    99mTc-GSH merupakan radiofarmaka untuk mendeteksi kanker leher dan kepala. Kanker kepala dan leher terbentuk pada jaringan atau organ yang terdapat di area kepala dan leher seperti kanker hipofaring, kanker telinga, kanker kelenjar saliva, kanker mata, kanker laring, dan kanker kelenjar tiroid. Glutataion(GSH) memiliki molekul yang kecil sehingga dapat berpenetrasi dengan baik didalam saluran kapiler yang mengalami inflamasi, kanker payudara serta kanker kepala dan tumor. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui estimasi dosis organ radiofarmaka 99mTc-GSH pada manusia berbasis uji biodistribusi hewan model mencit. Uji kemurnian 99mTc-GSH dilakukan dengan menggunakan kertas kromatografi lapis tipis TLC-SG dengan fase gerak aseton kering dan larutan NaCl 0.9%. Dari hasil uji didapatkan kemurnian radiokimia sebesar 99.60 ± 0.07 %. Penelitian dilakukan pada 4 kelompok mencit dengan tiap kelompok sebanyak 3 ekor mencit. Setelah dilakukan injeksi secara intravena sebanyak 3 μCi/mL dilakukan uji biodistribusi dengan 2, 4, 6 dan 24 jam pasca injeksi dengan organ yang diteliti adalah kulit, otot, tulang, darah, usus, hati, limpa, jantung, ginjal, lambung, paru-paru, kantung kemih, dan otak. Hasil uji bidodistribusi yang diperoleh berbentuk persentase dosis injeksi per gram organ hewan, kemudian dikonversi ke persentase dosis injeksi per gram organ manusia. Hasil konversi digunakan sebagai input pada software OLINDA/EXM, menghasilkan residence time yang dapat digunakan sebagai basis perhitungan estimasi dosis 99mTc-GSH. Hasil estimasi dosis yang diperoleh adalah dosis efektif total 1,14x10-3 mSv/MBq untuk pria dan 1.34 x10-3 mSv/MBq untuk wanita. Distribusi dosis organ pada manusia yang terbesar untuk pria adalah dan ginjal 3.05 x10-4 mSv/MBq sedangkan untuk wanita adalah ginjal 3.32 x10-4 mSv/MBq. Hasil estimasi dosis ini dapat digunakan sebagai panduan dosis injeksi, namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar didapatkan estimasi dosis yang tepat

    Studi Awal Estimasi Dosis Internal 177lu-dota Trastuzumab pada Manusia Berbasis Uji Biodistribusi pada Mencit

    Get PDF
    STUDI AWAL ESTIMASI DOSIS INTERNAL 177Lu-DOTA TRASTUZUMAB PADA MANUSIA BERBASIS UJI BIODISTRIBUSI PADA MENCIT. Radiofarmaka baru untuk pengobatan penyakit kanker payudara tipe HER-2, 177Lu-DOTA Trastuzumab, telah berhasil diproduksi oleh Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) BATAN. Demi keamanan produk dan keselamatan pasien, radiofarmaka baru tersebut perlu dilengkapi dengan data studi dosis internal yang dilakukan setelah uji praklinis pada hewan coba selesai. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk melakukan estimasi dosis pada pasien yang dihitung berdasarkan data uji biodistribusi pada mencit. Studi Uji biodistribusi dilakukan pada 25 ekor mencit dan diamati biodistribusinya pada organ-organ, diantaranya otak, Perut, usus, jantung , ginjal, hati, paru-paru, otot, tulang, limpa dan kandung kemih. Pengamatan cacahan organ dilakukan pada jam ke 1, 2, 3, 4, 24, 48 pasca injeksi radiofarmaka 177Lu DOTA-Trastuzumab sebesar 100mCi. Hasil yang diperoleh dari uji biodistribusi adalah % ID/gram organ tikus, kemudian dilakukan konversi perhitungan ke % ID/gram organ manusia. Untuk mengestimasi dosis ke manusia, hasil %ID/gram organ tersebut dipakai sebagai input pada software dosimetri internal OLINDA/EXM, dengan cara melakukan plotting %ID/gram versus waktu, yang akan menghasilkan residence time di masing-masing organ. Setelah residence time diperoleh, dosis internal radiasi pada masing-masing organ dan seluruh tubuh dapat diketahui. Hasil studi menunjukkan bahwa tiga organ yang memiliki dosis internal tertinggi 177Lu DOTA Trastuzumab adalah : paru-paru, hati dan ovarium dengan dosis masing-masing 0,063; 0,046 dan 0,025 mSv/MBq. Disimpulkan bahwa hasil estimasi dosis internal radiasi total yang diperoleh manusia pada penyuntikan radiofarmaka 177Lu-DOTA Trastuzumab adalah 0.21 mSv/MBq

    The Use of Charade Game to Teach Vocabulary (an Experimental Study of the Seventh Graders of Mts. Miftahul Khoirot Branjang in the Academic Year of 2014/2015)

    Full text link
    This article is about the use of charade game to teach vocabulary in the seventh graders of MTs. Miftahul Khoirot Branjang in the academic year of 2014/2015. This research is conducted by using quasi-experimental design. The population is all seventh graders of MTs. Miftahul Khoirot Branjang in the academic year of 2014/2015. The researcher chooses 54 students from two classes as the sample of the study, 27 students as experimental groups and 27 students as control group. In the pre-test, the average score of experimental group is 59.70 and the average score of control group is 57.63. Then, the experimental group is taught by using charade game whereas the control group is taught by using conventional method. The results from post-tests show that the average score of experimental group is 87.26 whereas the average score of the control group is 79.26. After calculating by t-test, the result of the t-value is 3.05 and t-table is 2.006. The t-value of the post test is higher than the critical value means that statistically there is significant difference between two groups. Since the experimental group gets higher average scores (87.26 > 79.26), it can be concluded that teaching vocabulary using charade game results better achievement

    Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ketertarikan Penumpang terhadap Penggunaan Jasa Kapal Pelni Ditengah Pandemi Covid-19 (Studi Kasus PT PELNI (Persero) Cabang Semarang)

    Full text link
    Pada tahun 2019 PT.Pelni (Persero) dengan kapal dari dan dengan tujuan ke Semarang mengalami kenaikan penumpang. Perlunya Perusahaan terus berinovasi melalui aspek-aspek Perusahaan baik dalam Kenyamanan, pelayanan, dan brand image untuk menyeimbangkan dengan biaya atau harga yang telah dikeluarkan oleh pengguna jasa. Salah satu strategi yang dilakukan PT Pelni (Persero) adalah dengan melakukan sejumlah penyesuaian pelayanan kapal ditengah wabah Covid-19. Salah satunya adalah mempersiapkan kebijakan memberlakukan skema portstay secara bergantian bagi seluruh kapal. Menunjukan bahwa, Berdasarkan data empirik (hasil pengisisan kuesioner) dan hasil regresi linier berganda menunjukan bahwa variabel Kenyamanan (X1) memiliki pengaruh positif terhadap ketertarikan pengguna jasa, dimana nilai thitung 2,781 > ttabel 1,984. Variabel Pelayanan (X2) memiliki pengaruh positif terhadap ketertarikan pengguna jasa dimana nilai thitung 3,328 > ttabel 1,984. Variabel Brand Image (X3) juga memiliki pengaruh positif terhadap ketertarikan pengguna jasa mempunyai nilai  thitung sebesar 2,813 > ttabel sebesar 1,984. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Kenyamanan, Pelayanan dan Brand Image terhadap Ketertarikan Pengguna Jasa

    Optimalisasi Flashcard untuk Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan di Pendidikan Dasar

    Full text link
    The use of appropriate learning media can increase students' learning motivation, but the learning media used in science learning in Bangodua State Elementary School 2 is still not optimal. As a result, the level of understanding in learning has decreased and learning goals have not been achieved. This research aims to increase students' learning motivation on science learning through the application of Flashcard media. This study is a class-action study conducted through two cycles with the Kemmis and Taggart models. Data is collected with observation techniques and documentation. Data analysis used is quantitative data generated from observations of learning implementation and qualitative analysis of field record data. Quantitative data is analyzed with percentage analysis interpreted into qualitative data. The results showed that before using the application of Flashcard media, the motivation to learn students was relatively low, reaching 33,33%. The application of flashcard media must be with the guidance of teachers, the variety of tools and materials that are relatively easy and cheap to obtain, and after the application of flashcard media, student learning motivation is relatively good, reaching 76,66%. It was concluded that the use of flashcard media application is good for increasing student learning motivation. Recommended use of Flashcard media in science learning process activities can increase students' enthusiasm in learning
    corecore