99 research outputs found

    IDENTIFIKASI JAMUR PENYEBAB TINEA UNGUIUM PADA KEROKAN KUKU KAKI PETANI DI DESA RIKIT BUR KECAMATAN BUKIT TUSAM KABUPATEN ACEH TENGGARA

    Get PDF
    Tinea unguium adalah kelainan kuku yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofita. Dapat dibedakan tiga bentuk klinis Tinea unguium yaitu : Bentuk subungual distalis, Leukonikia trikofita, dan Bentuk subungual proksimalis. Kuli pasir ada yang mengalami kelainan  Tinea unguium dimana kurangnya pengetahuan akan  faktor penyebab dan personal hygiene (kebersihan diri). Telah Dilakukan Penelitian Jamur Penyebab Tinea Unguium Pada Kerokan Kuku Kaki Petani Di Desa Rikit Bur Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara yang  diperiksa dengan metode pembiakan atau kultur untuk mengetahui ada tidaknya pertumbuhan jamur dan jamur penyebab Tinea unguium, di antara 10 sampel yang diperiksa sampel 3 dan  sampel 4 positif maka dilakukan pemeriksaan menggunakan pemeriksaan secara direct smear menggunakan LPCB. Pada  sampel 3 ditemukan jamur golongan dermatofita genus Trichophyton mentagrophytes, dan pada sampel 4 juga ditemukan Trichophyton mentagrophytes  pada sampel 4 juga di temukan jamur lain yaitu Aspergillus niger. Pekerja yang selalu kontak dengan air dapat mengalami kelainan pada kuku yang  disebabkan oleh infeksi jamur.  Dengan adanya  penelitian ini diharapkan  tenaga  kerja  kuli pasir  dapat melakukan sikap dan tindakan pencegahan dini terhadap jamur penyebab Tinea unguiu

    PEMERIKSAAN KISTA PROTOZOA USUS KELAS MASTIGPHORA PADA TINJA ANAK USIA 6-7 TAHUN SD N. 10 PANTANSILE KECAMATAN KUTEPANANG KABUPATEN ACEH TENGAH

    Get PDF
    Protozoa kelas Mastigophora spesies Giardia lamblia dapat menyebabkan radang usus. Parasit ini dapat ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bentuk kista dalam tinja, dan ditularkan melelui makanan yang dihingapi Musca domestika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada ditemukan parasit Protozoa kelas Mastigophora spesies Giardia lamblia dalam bentuk kista pada tinja anak usia 6-7 tahun di Desa Pantansile Kecamatan Kutepanang tahun 2016. Penelitian ini dilakukan pada tangal 29,08-02,09 di laboratorium Kimia Biologi Universitas Sari Mutiara Indonesia. Pemeriksaan mengunakan lugol kista metode direct smear. Populasi dalam penelitiaan ini adalah seluruh tinja anak usia 6-7 tahun di Desa Pantansile Kecamatan Kutepanang Kabupaten Aceh Tengah dengan sampel sebanyak 50orang. Jenis penelitiaan ini bersipat Deskriktif Crossectional. Dari hasil penelitian  secara mikroskopis 2 sampel 4% yang terinfeksi kista Giardia lamblia dan 2 sampel (4%) yang terinfeksi parasit lain yaitu telur cacing Ascaris lumbricoides

    PENENTUAN SENYAWA KOMPLEK CO (II), CU (II), FE (II), NI (II), DAN ZN (II) DENGAN ANION KARBOKSILAT MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI INFRA MERAH

    Get PDF
    Komplek (RCOO)2M (R=CH3, C9H19, C15H31 ; M=Fe, Co, Ni, Cu dan Zn telah dibuat dari RCOONa dengan MCI2 atau MSO4. Kelima belas komples tersebut dikarakterisasi dengan spektroskopi FT-IR. Pada kompleks etanoat diperoleh vco mulai dari 1789-1709 cm-1, Va COO- dari 1585-1558 cm-1 dan Vs COO- 1468-1407 cm-1, kompleks dekanoat juga telah diperoleh pita serapan VCO mulai dari 1732-171 cm-1, Va COO- dari 1594-1538 cm-1 dan Vs COO- 1467-1413. Ion dekanoat dan ion heksadekanoat keduanya terkoodinasi secara monodentat hanya pada tiga logam yaitu Fe(II), Ni(II) dan Cu(II), sedangkan terhadap logam Co(II) dan Zn(II), ion – ion dekanoat dan heksadekanoat terkoordinasi secara bidenta

    PEMERIKSAAN KOLESTROL PADA PENDERITA DIABETES MELITUS USIA 30-50 TAHUN DI RSUD GAYO LUES ACEH

    Get PDF
    Kolestrol merupakan komponen lemak yang terdapat pada pembuluh darah semua binatang dan juga manusia. Kolestrol sebenarnya berguna sebagai sumber energi, membentuk dinding sel-sel dalam tubuh dan sebagai bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Diabetes melitus adalah suatu sekumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik secra absolute maupun relative. Metabolism terganggu karena protein yang dipecah dalam proses glukogenesis berlebihan. Kolestrol dapat meningkat pada penderita Diabetes Melitus akibat adanya penumpukan komponen lemak atau sisa makanan yang berlebihan yang melewati ambang normal kolestrol yaitu lebih dari 200 mg/dl. Peneliti lakukan berjudul  Pemeriksaan Kolestrol Pada Penderita Diabetes Melitus Usia 30-50 Di RSUD Gayo Lues Aceh bertujuan untuk mengetahui Kadar Kolestrol Pada Penderita Diabtes Melitu. Desain penelitian ini bersifat Deskriptif Analitik dengan mengunakan metode Colorimetri di RSUD Gayo Lues Aceh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 20 sampel pasien yang menderita Diabetes Melitus yang melakukan pemeriksaan kadar Kolestrol mengalami peningkatan 50% (6 orang perempuan dan 4 orang laki-laki ) dan 50% normal (4 orang perempuan dan 6 orang laki-laki). Ditinjau dari hasil penelitian kadar kolestrol, maka pada penderita diabetes melitus disarankan tetap mengontrol kadar kolestrolnya dengan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk menghindar berbagai penyakit lainnya dan menjaga pola kesehatan seperti menjaga pola makan dan olahraga teratur

    PENENTUAN SENYAWA KOMPLEK CO (II), CU (II), FE (II), NI (II), DAN ZN (II) DENGAN ANION KARBOKSILAT MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI INFRA MERAH

    Get PDF
    Komplek (RCOO)2M (R=CH3, C9H19, C15H31 ; M=Fe, Co, Ni, Cu dan Zn telah dibuat dari RCOONa dengan MCI2 atau MSO4. Kelima belas komples tersebut dikarakterisasi dengan spektroskopi FT-IR. Pada kompleks etanoat diperoleh vco mulai dari 1789-1709 cm-1, Va COO- dari 1585-1558 cm-1 dan Vs COO- 1468-1407 cm-1, kompleks dekanoat juga telah diperoleh pita serapan VCO mulai dari 1732-171 cm-1, Va COO- dari 1594-1538 cm-1 dan Vs COO- 1467-1413. Ion dekanoat dan ion heksadekanoat keduanya terkoodinasi secara monodentat hanya pada tiga logam yaitu Fe(II), Ni(II) dan Cu(II), sedangkan terhadap logam Co(II) dan Zn(II), ion – ion dekanoat dan heksadekanoat terkoordinasi secara bidenta

    PREPARASI NANO EKSTRAK iKAYU iMANIS i(Cinnamomum iburmannii) iSEBAGAI iMASKER iGEL PEEL-OFF

    Get PDF
    Kayu manis (Cinnamomum burmanni) merupakan salah satu jenis rempah-rempah yang biasa digunakan sebagai bumbu dalam berbagai jenis makanan karena memiliki aroma dan rasa yang enak dan memiliki khasiat sebagai analgetik, stomatik, dan aromatic. Penelitian ini bertujuaan membuat formulasi dan evaluasi sediaan masker gel peel-off ekstrak kayu manis. Masker wajah peel off merupakan salah satu jenis masker wajah yang mempunyai keunggulan dalam penggunaanya yaitu dapat dengan mudah dilepas atau diangkat seperti membran elastis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode ekperimental laboratorium, kayu manis diekstraksi dengan metode ultrasonikasi yaitu menggunakan etanol 70%. Berdasarkan hasil penelitian, sediaan masker gel peel-off nano ekstrak kayu manis dalam 1 hari pada suhu kamar, homogen, memiliki  pH , sediaan tidak memisah, tidak mengendap. Ukuran partikel nanoemulsi ekstrak kayu manis dengan konsentrasi (2%) 24,2 nm. Ukuran partikel nanoemulsi ektrak kayu manis yang paling efisien konsentrasi 2% (24, 2 nm)

    SINTESIS DAN KARAKTERISASI ARANG AKTIF DARI KULIT JENGKOL SEBAGAI ADSORBEN TERHADAP KADAR BOD, COD, TSS PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU

    Get PDF
    Limbah cair industri tahu yang mencemari lingkungan dilakukan pengolahan limbah dengan metode adsorpsi menggunakan arang aktif sebagai adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar BOD, COD dan TSS pada limbah cair tahu menggunakan arang aktif sebelum dan sesudah diaktivasi dengan H3PO4 konsentrasi 7%. Pembuatan arang aktif dari kulit jengkol telah berhasil dibuat dan sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan SNI 06–3730-1995, diperoleh kadar air sebesar 3,03 %, kadar abu sebesar 2,87 % dan daya serap iodin sebesar 543 mg/L. Analisis spektrum FT-IR arang aktif kulit jengkol memiliki gugus O-H hidroksil, C=O karbonil dan C-O eter. Analisis morfologi permukaan arang aktif memiliki pori-pori dan luas area permukaan yang besar. Limbah cair industri tahu sebelum diadsorpsi dengan arang aktif memiliki kadar yang melebihi nilai ambang batas yaitu, BOD 768 mg/L, COD 745 mg/L dan TSS 752 mg/L. Setelah dilakukan proses adsorpsi menggunakan arang aktif sebagai adsorben kadar BOD, COD dan TSS menjadi turun. Penambahan arang aktif yang tidak diaktivasi dengan H3PO4, kedalam limbah cair tahu diperoleh kadar BOD 100 mg/L, setelah diaktivasi turun menjadi 50 mg/L, kadar COD 200 mg/L, setelah diaktivasi turun menjadi 100 mg/L, kadar TSS 100 mg/L, setelah diaktivasi turun menjadi 65 mg/L. Kesimpulan hasil penelitian kadar BOD, COD dan TSS pada limbah cair industri tahu pasca penambahan arang aktif sebelum dan sesudah diaktivasi memenuhi peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun  2014. Nilai ambang batas yang diizinkan untuk kadar BOD 150 mg/L, COD 300 mg/L, dan TSS 200 mg/L

    SINTESIS BIOPLASTIK DENGAN BAHAN AKTIF EKSTRAK RAMBUT JAGUNG (Zea mays L.)

    Get PDF
    Bioplastik Edible merupakan lapisan tipis yang terbuat dari bahan organik seperti lemak, protein, dan karbohidrat pati atau non pati yang mudah terurai oleh mikroorganisme dalam waktu yang relatif singkat, berfungsi sebagai kemasan makanan. Penggunaan ekstrak rambut jagung sebagai zat aktif antibakteri dikarenakan rambut jagung (Zea mays L.) mengandung senyawa Alkaloid dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan evaluasi sediaan bioplastik edible dengan bahan aktif ekstrak rambut jagung sebagai kemasan makanan yang berukuran nanopartikel. Pembuatan nanoemulsi ekstrak rambut jagung dengan konsetrasi 10% bertujuan untuk membuat sediaan edible berukuran nanopartikel dan sebagai zat aktif antibakteri pada sediaan edible terhadap bakteri Eschericia coli dengan konsentrasi 1%, 2%, 3%, tanpa menggunakan nanoemulsi ekstrak rambut jagung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Sediaan bioplastik edible dibuat dengan menambahkan nanoemulsi ekstrak rambut jagung dengan variasi konsentrasi F1 (1%), F2 (2%), F3 (3%), dan formula blanko (F0) sebagai dasar sediaan bioplastik edible tanpa nanoemulsi ekstrak rambut jagung. Evaluasi sediaan meliputi uji organoleptis, pH dan uji aktivitas antibakteri terhadap ekstrak rambut jagung dengan konsentrasi 1%, 2% ,3% dan sediaan bioplastik edible nanoemulsi ekstrak rambut jagung dengan konsentrasi F1 (1%), F2 (2%), F3 (3%) dan formulasi blanko (F0).Berdasarkan hasil penelitian, Formulasi bioplastik edible berbahan aktif nanoemulsi ekstrak rambut jagung efektif menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 1%,2% dan 3% dengan rata-rata zona hambat yang terus meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi berkisar mulai dari 10,16 sampai 13,47 dan termasuk kategori kuat dan efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli

    EDUKASI DAN PEMBUATAN HAND SANITIZER DI MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Hingga saat ini pandemi covid-19 masih mewabah di tengah –tengah kehidupan kita. Sementara kehidupan kita harus terus berjalan seperti biasanya. Tidak selamanya kegiatan dan pekerjaan kita bisa dikerjakan di rumah karena proses kepentingan dan keterbatasan fasilitas di rumah. Untuk itu sesuai anjuran pemerintah kita dituntut untuk tiga hal yang harus kita patuhi bila berkegiatan di luar rumah, antaralain: selalu menggunakan masker, sering mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, dan selalu menjaga jarak. Salah satu upaya dalam menjaga kebersihan lingkungan dan tubuh kita adalah dengan selalu mempersiapkan hand sanitizer dalam aktivitas sehari-hari. Permasalahannya apakah semua guru dan siswa telah memahami edukasi penggunaan  dan proses pembuatan hand sanitizer. Pemakaian handsanitizer berbasis alkohol lebih disukai daripada mencuci tangan menggunakan sabun dan air pada berbagai situasi di tempat pelayanan kesehatan. Selain lebih mudah digunakan hand sanitizer pada umumnya lebih efektif membunuh mikroorganisme dan lebih ditoleransi oleh tangan dibandingkan sabun dan air. Salah satu cara untuk memberikan solusi maka  Program Studi Kimia dan Sistem Informasi Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan mengadakan pengabdian masyarakat bagi guru di SMK Swasta Masehi untuk pelatihan pembuatan hand sanitizer secara mandiri. Kegiatan ini dapat memberikan pemahaman akan bahan – bahan kimia dan proses pembuatan hand sanitizer secara mandiri yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari dalam keluarga ataupun kebutuhan sekolah

    IDENTIFIKASI JAMUR PENYEBAB TINEA UNGUIUM PADA KEROKAN KUKU KAKI PETANI DI DESA RIKIT BUR KECAMATAN BUKIT TUSAM KABUPATEN ACEH TENGGARA

    Get PDF
    Tinea unguium adalah kelainan kuku yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofita. Dapat dibedakan tiga bentuk klinis Tinea unguium yaitu : Bentuk subungual distalis, Leukonikia trikofita, dan Bentuk subungual proksimalis. Kuli pasir ada yang mengalami kelainan  Tinea unguium dimana kurangnya pengetahuan akan  faktor penyebab dan personal hygiene (kebersihan diri). Telah Dilakukan Penelitian Jamur Penyebab Tinea Unguium Pada Kerokan Kuku Kaki Petani Di Desa Rikit Bur Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara yang  diperiksa dengan metode pembiakan atau kultur untuk mengetahui ada tidaknya pertumbuhan jamur dan jamur penyebab Tinea unguium, di antara 10 sampel yang diperiksa sampel 3 dan  sampel 4 positif maka dilakukan pemeriksaan menggunakan pemeriksaan secara direct smear menggunakan LPCB. Pada  sampel 3 ditemukan jamur golongan dermatofita genus Trichophyton mentagrophytes, dan pada sampel 4 juga ditemukan Trichophyton mentagrophytes  pada sampel 4 juga di temukan jamur lain yaitu Aspergillus niger. Pekerja yang selalu kontak dengan air dapat mengalami kelainan pada kuku yang  disebabkan oleh infeksi jamur.  Dengan adanya  penelitian ini diharapkan  tenaga  kerja  kuli pasir  dapat melakukan sikap dan tindakan pencegahan dini terhadap jamur penyebab Tinea unguiu
    • …
    corecore