10 research outputs found

    Pola Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Merah Keriting Terhadapaplikasi Kalium Nitrat (Kno3) pada Daerah Dataran Tinggi

    Full text link
    Tanaman cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia, namun jumlah produksi nasional belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggi akan tingkat konsumsi cabai. Untuk meningkatkan produksi tanaman cabai merah perlu adanya teknologi budidaya yang tepat, salah satunya adalah pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh aplikasi KNO3 tehadap pola pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) pada daerah dataran tinggi, (2) mengetahui konsentrasi KNO3 terbaik untuk produksi tanaman cabai merah (C. annuum) pada daerah dataran tinggi. Perlakuan ini disusun secara tunggal dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Adapun faktor perlakuan dosis kalium nitrat (KNO3) terdiri dari 5 taraf yaitu K0 (kontrol 0 g l-1), K1 (2 g l1), K2 (4 g l-1, K3 (6 g l-1), dan K4 (8 g l-1). Setiap taraf dosis perlakuan diulang sebanyak tiga kali.Homogenitas ragam antar perlakuan diuji dengan uji Bartlet dan additifitas data diuji dengan uji Tukey. Analisis data dilanjutkan dengan menggunakan analisis ragam kemudian pola pertumbuhan dan produksi tanaman cabai dianalisis dengan menggunakan analisis regresi dan polinomial ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi KNO3 pada fase vegetatif menunjukkan pola pertumbuhan tanaman cabai yang relatif sama khususnya tinggi tanaman dan tingkat percabangan. Sedangkan pada fase generatif pemberian konsentrasi KNO3 pada tanaman cabai sampai dengan 4 g l-1 dapat meningkatkan jumlah bunga dan panjang buah dan dapat meningkatkan hasil produksi (jumlah buah dan bobot buah panen). Secara kualitatif pemberian konsentrasi KNO3 2 g l-1 dan 4 g l-1 memberikan penampilan yang cukup baik dibandingkan dengan pemberian konsentarsi KNO3 6 g l-1 dan 8 g l-1

    Pola Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum Annuum L.) Akibat Aplikasi Kalium Nitrat Pada Daerah Dataran Rendah

    Full text link
    Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia, sehingga budidaya cabai sangat menarik bagi petani. Permintaan produk cabai cenderung meningkat terus sehingga dapat diandalkan sebagai komoditas nonmigas. Seiring dengan permintaan yang meningkat sehingga kurangnya pasokan yang tersedia maka peningkatan luas tanam diarahkan untuk mencapai keseimbangan pasokan dan permintaan. Salah satu USAha yang dapat dilakukan adalah melakukan teknik budidaya yang baik dan benar sehingga hasil yang diperoleh optimal. Salah satu aspek yang penting dalam budidaya tanaman adalah pemupukan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pola pertumbuhan tanaman cabai merah terhadap aplikasi Kalium Nitrat dan untuk mengetahui respon komponen hasil cabai terhadap pemberian Kalium Nitrat dengan konsentrasi berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. Penelitian disusun menggunakan Rancangan acak kelompok dengan perlakuan tunggal yaitu konsentrasi KNO3 yang terdiri atas : 0, 2, 4, 6, 8 g l-1, dengan 3 kali ulangan. Seluruh data yang diperoleh dianalisis ragam. Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlett sedangkan aditivitas diuji dengan uji Tukey. Analisis data dilanjutkan dengan uji polinomial ortogonal pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada pola pertumbuhan vegetatif untuk variabel tinggi tanaman dan tingkat percabangan aplikasi kalium nitrat pada berbagai taraf konsentrasi yaitu : 0, 2, 4, 6, 8 g l-1 tidak memberikan pengaruh yang nyata dan pada pemberian kalium nitrat dengan konsentrasi 4, 6, 8 g l-1 meningkatkan jumlah bunga di tanaman cabai. Peningkatan jumlah buah tertinggi terdapat pada aplikasi kalium nitrat dengan konsentrasi 8 g l-1, sedangkan pada bobot buah total tertinggi terjadi pada konsentrasi 6 g l-1

    Pengaruh Pemupukan Organik Limbah Baglog Jamur Dan Pemupukan Takaran Npk Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Pakchoy (Brassica Chinensis L.)

    Full text link
    Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang kualitasnya sangat ditentukan oleh tekstur yang renyah. Salah satu cara untuk mendapatkan kualitas tersebut dapat ditempuh dengan penambahan bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bahan organik berupa limbah baglog jamur dan pemberian takaran NPK serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2014 di kebun percobaan Universitas Lampung. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Teracak Sempurna (RTS) yang disusun secara faktorial dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis limbah baglog jamur (P) dan faktor kedua adalah takaran NPK mutiara 16-16-16 (L). Pertama: p 0 = 0 kg m -2 , p 1 = 10 kg m -2 , dan kedua: l 0 = 0 g m -2 NPK, l 1 = 50 g m -2 NPK, l 2 = 100 g m -2 NPK, l 3 = 150 g m -2 NPK, l 4 = 200 g m -2 NPK. Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali dan setiap satuan percobaan terdiri dari 25 tanaman sehingga didapatkan 30 satuan percobaan dan total tanaman sebanyak 750 tanaman. Perlakuan yang menunjukkan pengaruh nyata dilanjutkan dengan pemisahan nilai tengah menggunakanuji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf α 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bahan organik berupa limbah baglog jamur berpengaruh nyata terhadap variabel bobot kering tanaman. Pemberian pupuk takaran NPK juga berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan dan dosis terbaik terdapat pada 200 g m -2 , sedangkan interaksi antara dua perlakuan tersebut tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua variabel pengamatan

    Pengaruh Penggunaan Mulsa Plastik Hitam Perak Dan Jerami Padi Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L.) Di Dataran Tinggi

    Full text link
    Produksi cabai merah ( Capsicum annum L. ) di Indonesia masih tergolong rendah, penggunan mulsa plastik hitam perak dan jerami padi merupakan alternatif untuk meningkatkan produksi cabai merah. Penelitian dilakukan untuk mengetahui : (1) pengaruh penggunaan mulsa plastik hitam perak dan jerami padi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah di dataran tinggi, dan (2) jenis mulsa yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah di dataran tinggi. Penelitian dilaksanakan di Jalan Raya Pekon Banjar Negeri, Kecamatan Gunung Alip, Kabupaten Tanggamus pada Oktober 2011 sampai April 2012. Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Perlakuan tersebut adalah penggunaan jenis mulsa dengan tiga perlakuan yaitu tanpa mulsa (m0), mulsa plastik hitam perak (m1), dan mulsa jerami padi (m2). Data yang diperoleh diuji dengan uji χ2 dan additifitas data diuji dengan uji Tukey, sedangkan uji lanjut dilakukan degan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mulsa plastik hitam perak dan jerami padi berpengaruh nyata pada beberapa variabel pengamatan, yaitu pada variabel tinggi tanaman, jumlah bunga, tingkat percabangan, jumlah buah panen, bobot buah panen, dan bobot buah total. Sedangkan pemberian mulsa jerami dan mulsa plastik hitam perak tidak berpengaruh nyata pada variabel jumlah buah

    Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Kambing dan Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea Mays L.)

    Full text link
    Permintaan akan jagung (Zea mays L.) yang semakin meningkat menyebabkan petani kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Semakin langka dan tingginya harga pupuk anorganik saat ini, menimbulkan masalah sendiri bagi petani. Penggunaan bahan organik seperti pupuk hayati merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah di atas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh pemberian pupuk kandang kambing; (2) pengaruh pemberian pupuk hayati; (3) pengaruh interaksi anatara dosis pupuk kandang kambing dan pupuk hayati dalam mempengaruhi pertumbuhan dan hasil jagung. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran pada bulan Februari sampai Mei 2016.Penelitian menggunakan rancangan perlakuan berpola faktorial (5 x 2) dalam Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS) dengan tiga ulangan dengan 10 perlakuan. Faktor pertama adalah dosisi pupuk kandang kotoran kambing (B), terdiri lima taraf yaitu : tanpa pupuk kandang (b 0 ), dosis 10 ton/ha (b 1 ), 20 ton/ha (b 2 ), 30 ton/ha (b 3 ) dan 40 ton/ha (b 4 ). Faktor kedua adalah pupuk hayati (H) terdiri atas dua taraf yaitu tanpa pupuk hayati (h 0 ) dan dengan pupuk hayati (h 1 ). Konsentrasi pupuk hayati yang digunakan adalah 10 ml/l. Jika hasil uji F nyata pada taraf 5%, selanjutnya dilakukan uji lanjut polinomial ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Dosis pupuk kandang kambing yang diberikan pada dosis 40 ton/ha meningkatkan seluruh variabel pengamatan; (2) Aplikasi pupuk hayati memberikan pengaruh nyata terhadap seluruh variabel pengamatan; (3) Pemberian pupuk kandang kambing pada berbagai dosis dipengaruhi oleh aplikasi pupuk hayati (terjadi interaksi) pada variabel pengamatan tinggi tanaman, diameter tongkol, panjang tongkol, bobot tongkol per tanaman, dan bobot 100 butir

    Pengaruh Pemberian Dua Jenis Mulsa Dan Tanpa Mulsa Terhadap Karakteristik Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L) Pada Dataran Rendah

    Full text link
    Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai prospek cerah untuk dapat dikembangkan. Permintaan produk cabai cenderung terus meningkat. Nilai ekonomi yang tinggi merupakan daya tarik pengembangan budidaya cabai bagi petani. Untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat dan pemenuhan gizi masyarakat, banyak USAha yang dapat dilakukan guna peningkatan produksi cabai merah yang tinggi. Salah satu USAha yang dapat dilakukan adalah melakukan teknik budidaya yang baik dan benar sehingga hasil yang diperoleh optimal. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh pemberian dua jenis mulsa dan tanpa mulsa terhadap karakteristik pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah, (2) mengetahui jenis mulsa yang menghasilkan karakteristik pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah yang terbaik. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar, Gedong Tataan pada bulan Oktober 2011– April 2012. Penelitian ini disusun dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan (tanpa mulsa, mulsa plastik, mulsa jerami) dan tiga ulangan. Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlett. Jika asumsi terpenuhi, dilanjutkan dengan sidik ragam dan apabila hasil uji F nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan uji ortogonal kontras pada taraf 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)Pemberian mulsa plastik hitam perak dan jerami menunjukkan pengaruh terhadap karakteristik tanaman cabai yang berbeda dibandingkan tanpa mulsa, yaitu pada variabel tinggi tanaman dan tingkat percabangan, (2 Penggunaan mulsa plastik lebih baik daripada mulsa jerami untuk produksi tanaman cabai
    corecore