38 research outputs found

    PENGARUH MEDIA TANAM DAN BAHAN VERTIKULTUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica juncea L.)

    Get PDF
    Produksi tanaman yang dibudidayakan secara vertikultur dipengaruhi oleh media tanam yang digunakan, dan bahan yang digunakan sebagai wadah vertikultur. Salah satu jenis tanaman yang dapat dibudidayakan secara vertikultur adalah tanaman sawi pakcoy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari berbagai kombinasi media dan bahan vertikultur terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi pakcoy yang maksimal. Hipotesi dari penelitian ini adalah media humus dan bahan vertikultur karpet memiliki pertumbuhan dan produksi yang lebih tinggi dibandingkan media tanah, cocopeat dan arang sekam. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - Desember 2014 di kelurahan Kemuter, kabupaten Gresik dengan ketinggian 12 mdpl. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 12 perlakuan dan 3 ulangan. Bahan vertikultur yang digunakan dalam penelitian ini meliputi karpet, karung goni dan plastik, kemudian media yang digunakan meliputi tanah, humus, arang sekam dan cocopeat. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa perlakuan media tanam dan bahan vertikultur berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter pengamatan meliputi panjang tanaman,  berat basah total tanaman, berat kering total tanaman, luas daun, jumlah daun, berat  segar total tanaman, berat panen tanpa akar dan berat akar. Perlakuan bahan vertikultur karpet dan media tanam humus memberikan pertumbuhan dan hasil produksi yang terbaik diantara perlakuan-perlakuan lainnya, sedangkan perlakuan bahan vertikultur karung goni dan media tanam cocopeat memberikan pertumbuhan dan hasil yang terendah

    PENGARUH PUPUK KANDANG SAPI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERONG (Solanum melongena L) PADA POLA TANAM TUMPANGSARI DENGAN RUMPUT GAJAH (Penisetum purpureum) TANAMAN PERTAMA

    Get PDF
    Limbah peternakan yang semakin meningkat perlu dimanfaatkan sebagai pupuk kandang sapi untuk tanaman pakan ternak rumput gajah dengan sayuran terong dan dibutuhkan penanaman tumpangsari agar hasilnya lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pola tanam tumpangsari dengan pemberian dosis pupuk kandang sapi yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman terong dan rumput gajah tanaman pertama pada lahan yang sudah pernah terkena limbah peternakan sapi. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli-Desember 2012 yang bertempat di lahan PT. Green Field (Farm and Milk Product) di Ngajum Malang. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) diulang 3 kali, perlakuan-perlakuan tersebut adalah: P0: Terong monokultur+pupuk NPK, J1P1: tumpangsari barisan tunggal + Pupuk kandang sapi 5 t Ha-1, J1P2: Tumpangsari barisan tunggal + Pupuk kandang sapi 10 t Ha-1, J1P3: tumpangsari barisan tunggal + Pupuk kandang sapi 15 t Ha-1, J1P4: tumpangsari barisan tunggal + Pupuk kandang sapi 20 t Ha-1, J2P1: tumpangsari barisan ganda + Pupuk kandang sapi 5 t Ha-1, J2P2: tumpangsari barisan ganda + Pupuk kandang sapi 10 t Ha-1, J2P3: tumpangsari barisan ganda + Pupuk kandang sapi 15 t Ha-1, J2P4: tumpangsari barisan ganda + Pupuk kandang sapi 20 t Ha-1. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi kandang sapi yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata, perlakuan kombinasi terbaik pada pengamatan pertumbuhan tanaman juga hasil panen didapatkan pada perlakuan tumpangsari barisan ganda dengan pemberian dosis pupuk kandang sapi 5 ha-1, begitu juga dengan hasil keuntungan ekonomi.Kata kunci: Solanum melongena L, pupuk kandang sapi, tumpangsari, Penissetum purpureu

    ANALISIS BIODIVERSITAS SERANGGA DI HUTAN KOTA MALABAR SEBAGAI URBAN ECOSYSTEM SERVICES KOTA MALANG PADA MUSIM PANCAROBA

    Get PDF
    Serangga merupakan kelompok organisme dominan. Keberadaan serangga pada suatu tempat dapat menjadi indikator biodiversitas, kesehatan ekosistem, dan degradasi landscape. Peranan serangga dalam ekosistem diantaranya adalah sebagai polinator, dekomposer, predator dan parasitoid. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kemampuan hutan kota Malabar dalam menyediakan habitat untuk biodiversitas serangga kota. Penelitian dilaksanakan di hutan kota Malabar, Malang, pada bulan Mei sampai Juni 2014. Metode penelitian yang digunakan ini adalah metode kuadran yang terdiri dari 4 kuadran. Dalam 1 kuadran terdapat 16 pitfall, 1 light trap dan 4 yellow-pan trap serta dengan penangkapan menggunakan sweepnet. Penentuan pemasangan perangkap dilakukan dengan metode diagonal. Dari hasil pengambilan sampel dan identifikasi serangga yang dilakukan pada Hutan Kota Malabar diperoleh 10 ordo dan 26 famili. Terdapat dominasi pada masing-masing kuadran yang didominasi oleh ordo Hymenoptera dan Collembola. Dengan suhu dalam hutan yang lebih rendah dari pada suhu di luar lokasi yang lebih tinggi, rata-rata 24,75°C dan kelembaban 79,14% membuat serangga cukup nyaman di dalam lingkungan hutan kota, hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan indeks keanekaragaman dari masing-masing kuadran yang mempunyai indeks keanekaragaman yang sedang/kondisi lingkungan sedang. Kata kunci :Biodiversitas, Ruang Terbuka Hijau, Hutan Kota, Serangg

    UJI EFIKASI PUPUK ORGANIK CAIR BIO-STIMULATOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

    Get PDF
    Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) merupakan komoditas yang digemari oleh masyarakat dengan permintaan yang tinggi namun produktivitas dimasyarakat masih rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kombinasi pupuk organik cair bio-stimulator dengan pupuk NPK yang mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik di lahan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni sampai Agustus 2014 di desa Bocek, Karang Ploso Malang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kali ulangan. Terdapat 13 perlakuan yaitu: P0 = NPK 200 kg ha-1, P1= Bio-Stimulator 5 ppm + NPK 0 kg ha-1, P2= Bio-Stimulator 5 ppm + NPK 50 kg ha-1, P3= Bio-Stimulator 5 ppm + NPK 100 kg ha-1, P4= Bio-Stimulator 10 ppm + NPK 0 kg ha-1, P5= Bio-Stimulator 10 ppm + NPK 50 kg ha-1, P6= Bio-Stimulator 10 ppm + NPK 100 kg ha-1, P7= Bio-Stimulator 15 ppm + NPK 0 kg ha-1, P8= Bio-Stimulator 15 ppm + NPK 50 kg ha-1, P9= Bio-Stimulator 15 ppm + NPK 100 kg ha-1, P10= Bio-Stimulator 20 ppm + NPK 0 kg ha-1, P11= Bio-Stimulator 20 ppm + NPK 50 kg ha-1, P12= Bio-Stimulator 20 ppm + NPK 100 kg ha-1. Pengamatan dilakukan secara destruktif dan non destruktif. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh nyata pada semua variabel pengamatan kecuali Indeks Panen dan panjang tongkol dengan klobot. Kombinasi pupuk organik cair bio-stimulator 10 ppm dengan NPK 100 kg ha-1 menghasilkan bobot kering 104,55 g tan-1 dan bobot segar tongkol 30,17 ton ha-1 serta kadar gula 15,60 brix0

    EVALUASI KELAPA SAWIT (Elaesis guineensis) SEBAGAI POHON TEPI JALAN DI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Get PDF
    Ruang Terbuka Hijau (RTH) sangat diperlukan keberadaannya dalam menjaga dan meningkatkan kualitas kenyamanan lingkungan misalnya di dalam kampus. Salah satu bentuk ruang terbuka hijau adalah jalur hijau jalan dengan elemen utama pohon tepi jalan. Kelapa sawit adalah salah satu contoh pohon tepi jalan yang ditanam untuk menunjukkan identitas pada suatu jalur hijau jalan raya di kampus Universitas Brawijaya. Metode penelitian yang akan dilakukan adalah metode survei dan studi pustaka. Metode survei dilakukan dengan mengetahui kondisi fungsional pohon kelapa sawit di kampus Universitas Brawijaya, sedangkan studi pustaka dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai standar pemeliharaan pohon. Selain itu juga dilakukan penilaian evaluasi masyarakat sebagai pengguna jalan terhadap tanaman kelapa sawit dengan kuesioner dan wawancara. Kemudian akan didapatkan hasil evaluasi dan pemberian rekomendasi terhadap pengelolaan yang akan dilakukan. Kata kunci: Pohon Tepi Jalan, Kelapa Sawit, Universitas Brawijaya, Masyarakat

    PENGARUH BIOURINE SAPI DAN PUPUK N ANORGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleracea L. var. alboglabra)

    Get PDF
    Tanaman kailan (Brassica oleraceae L. var. alboglabra) merupakan salah satu jenis sayuran yang menghasilkan daun, mempunyai gizi yang tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan. Peningkatan hasil tanaman kailan perlu dilakukan dengan aplikasi biourine sapi dan pupuk N anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biourine sapi dan pupuk N anorganik pada pertumbuhan dan hasil tanaman kalian. Percobaan ini merupakan percobaan faktorial yang menggunakan Rancangan Acak Kelompok  dengan 10 perlakuan yang diulang 3 kali. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai dengan Februari 2015, di Desa Dadapan, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Hasil penelitian perlakuan pemberian biourine sapi dengan penambahan pupuk N anorganik 165 kg urea ha-1 memberikan pertumbuhan dan hasil tertinggi. Pemberian biourine sapi dengan penambahan pupuk N anorganik 165 kg urea ha-1 mampu meningkatkan tinggi tanaman dari 24,63 menjadi 34,03 cm (38,16%), luas daun dari 424,21 cm2 menjadi 1461,14 cm2 (244,44%), indeks luas daun dari 1,06 menjadi 3,65 (244,34%), berat segar tanaman dari 60,70 g menjadi 141,34 g (132,85%), berat kering tanaman dari 8,03 g menjadi 17,77 g (121,30%), bobot segar total tanaman per hektar dari 10,53 ton ha-1 menjadi 26,59 ton ha-1 (152,52%), dan bobot segar konsumsi tanaman per hektar dari 9,29 ton ha-1 menjadi 24,72 ton ha-1 (166,09%) dengan perlakuan lainnya

    VARIASI JENIS DAN KULTIVAR KELENGKENG (Nephellium longan L.) UNGGULAN DI KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG

    Get PDF
    Salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi dan cukup banyak jenisnya di Indonesia ialah kelengkeng (Nephellium longan L.). Kabupaten Malang adalah salah satu wilayah di Jawa Timur yang berpeluang untuk mengembangkan varietas unggul kelengkeng (Nephellium longan L.) yang belum banyak dikenal masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi jenis dan kultivar kelengkeng (Nephellium longan L.) yang terdapat di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Juni 2012.  Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei.  Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan mengamati fenomena alam, wawancara dengan petani responden dan dari beberapa instansi terkait. Peubah yang diamati terdiri dari faktor produksi (meliputi model perbanyakan, penanaman, pemupukan, pemangkasan dan penjarangan bunga) dan produktifitas budidaya (hasil panen/pohon/tahun) seluruh peubah tersebut ditanyakan dalam kuisioner.  Jawaban kuisioner diukur dengan menggunakan skala likert.  Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.  Data yang dikumpulkan dalam bentuk tabel kemudian dideskripsikan dalam angka dan persentase. Kata kunci : Tanaman Kelengkeng, Variasi Jenis, kultivar, Survei, Kuisioner, Deskripsi

    PENGARUH APLIKASI BIO STIMULATOR DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir)

    Get PDF
    Produktivitas kangkung darat dalam negeri masih rendah dikarenakan penerapan teknologi budidaya yang masih bersifat tradisional. Penelitian bertujuan mengetahui konsentrasi bio stimulator yang sesuai dan jarak tanam yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2013 yang bertempat di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, meliputi 2 faktor (diulang 3 kali), yaitu: Faktor I Konsentrasi bio stimulator dengan 4 taraf, yaitu: K0 = tanpa aplikasi bio stimulator, K1 = dengan konsentrasi bio stimulator 10 ml/l, K2 = dengan kosentrasi bio stimulator 20 ml/l, K3 = dengan konsentrasi bio stimulator 30 ml/l. Faktor II jarak tanam dengan 3 taraf yaitu:  J1 = 15 x 15 cm, J2 = 15 x 20 cm, J3 = 20 x 20 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi bio stimulator ber pengaruh nyata terhadap parameter pengamatan pertumbuhan, perlakuan K3 memiliki nilai tertinggi. Sedangkan untuk perlakuan jarak tanam berpengaruh tidak nyata pada parameter pengamatan pertumbuhan. Namun pada parameter panen perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata pada setiap parameter pengamatan, nilai tertinggi terdapat pada perlakuan J1. Terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan konsentrasi bio stimulator dan jarak tanam pada parameter pengamatan panen yaitu BKTT/Plot konsentrasi 30 ml/l + jarak tanam 15 x 15 cm (K3J1) yaitu sebesar 715,87 g.Kata kunci: Ipomoea reptans, Bio Stimulator, Jarak Tanam, Kangkung Darat, Pertumbuha

    PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BIOAKTIVATOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.)

    Get PDF
    Tanaman sawi hijau merupakan tanaman sayur-sayuran yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring bertambahnya menu masakan. Salah satu peningkatan produktivitas tanaman sawi dengan cara penggunaan pupuk organik cair bioaktivator yang aman bagi lingkungan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perlakuan konsentrasi dan waktu pemberian pupuk organik cair bioaktivator yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.). Bahan yang digunakan yaitu benih sawi hijau varietas Tosakan, POC bioaktivator Bregadium, pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk KCl. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 10 perlakuan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada September 2013 hingga November 2013. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pemberian konsentrasi POC bioaktivator konsentrasi 15 ml L-1 dan pemberian POC bioaktivator sebanyak 2 kali dapat meningkatkan hasil tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.), berupa bobot segar konsumsi per tanaman sebesar 399,76 g dan mampu meningkatkan 29,60% dibandingkan dengan kontrol

    EFIKASI ZAT PENGATUR TUMBUH ETEFON UNTUK MEMPERCEPAT PEMASAKAN BUAH MELON (Cucumis melo L.)

    Get PDF
    Komoditas hortikultura yang mulai dikembangkan adalah tanaman melon varietas Action 434. Zat pengatur tumbuh yang sering digunakan untuk menyeragamkan kemasakan buah adalah dari golongan etilen. Etefon yang berbahan aktif etilen, dapat digunakan untuk menyerempakkan kemasakan buah sehingga pemanenan dapat dilakukan sekaligus terutama untuk sistem pemanenan mekanis. Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi Etefon yang tepat untuk mempercepat pemasakan buah melon, menyerempakkan panen buah melon dan meningkatkan kemanisan buah melon (Brix). Penelitian ini telah dilaksanakan di desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kotamadya Malang pada bulan November 2011 hingga Februari 2012. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) diulang 4 kali dengan 7 perlakuan konsentrasi Etefon yaitu P1 = 25 ml.l-1, P2 = 50 ml.l-1, P3 = 60 ml.l-1, P4 = 75 ml.l-1, P5 = 100 ml.l-1, P6 = 120 ml.l-1, P7 = kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi Etefon 50 ml.l-1, 75 ml.l-1 dan 100 ml.l-1 mempercepat pemasakan buah 100% pada 4 hari setelah aplikasi (62 hst). Pada kelunakan buah dan kemanisan buah pemberian Etefon 75 ml.l-1 tidak berbeda nyata dengan buah melon yang tidak di semprot Etefon (kontrol), tetapi meningkatkan kemanisan buah melon sebesar 10,550Brix. Etefon dengan konsentrasi 75 ml.l-1 paling baik dalam mempercepat pemasakan buah dan menyerempakkan panen melon pada umur 62 hst atau 4 hsa etefon dengan tingkat kemanisan buah melon 10,55 oBrix. Buah melon yang tidak diaplikasikan etefon dipanen pada umur 71 hst dengan tingkat kemanisan buah 10,02 oBrix. Kata kunci: Etefon, Melon, Action 434, Zat Pengatur Tumbu
    corecore