9 research outputs found

    Serat Dan Pulp Bambu Tali (Gigantochloa Apus) Untuk Papan Serat

    Full text link
    Bambu masa tanamnya lebih singkat dibandingkan dengan kayu, namun sampai saat ini serat dan pulp bambu belum dimanfaatkan secara optimal sebagai pengganti kayu pada pembuatan komposit oleh industri manufactured wood, misalnya papan serat. Oleh karenanya dilakukan penelitian pembuatan papan serat dengan menggunakan serat dan pulp dari bambu tali (G.apus). Dari hasil uji diketahui bahwa bambu tersebut mengandung alpha selulosa, hemiselulosa dan lignin, yang merupakan komponen penting dalam serat selulosa, seperti halnya serat dan pulp bambu. Potongan bambu yang dimasak dengan proses soda memiliki panjang serat dan kandungan lignin yang lebih tinggi dibanding serpih bambu hasil pemasakan dengan proses soda dan Kraft. Pembuatan komposit papan serat dilakukan dengan menggunakan matriks resin epoksi, karena epoksi memiliki sifat mekanik yang sangat baik. Kondisi optimal diperoleh dengan menggunakan serat bambu hasil pemasakan potongan bambu dengan proses soda, yang akan menghasilkan komposit dengan kerapatan tinggi. Adapun kandungan air, penyerapan, Perubahan panjang dan pengembangan tebal, keteguhan tarik dan lenturnya sesuai dengan standar yang berlaku

    Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 Dari Proses Deinking Industri Kertas Secara Fitoremendiasi

    Full text link
    Pembuangan limbah padat secara timbunan terbuka (open dumping) berpotensi menimbulkan permasalahan lingkungan, selain estetika lingkungan dan keterbatasan lahan, juga dapat menimbulkan permasalahan pencemarana tanah, air tanah dan air permukaan, sehingga perlu dilakukan pemulihan lahan terkontaminasi pada lokasi bekas timbunan tersebut. Fitoremediasi adalah teknologi proses pemulihan tanah terkontaminasi menggunakan tanaman yang efektif, murah dan ramah lingkungan kontaminan dan tanaman yang digunakan. Penelitian ini menggunakana tanaman jarak pagar (jtropha curcas L)..

    Review Prospek Fitoremediasi Lahan Terkontaminasi Logam Berat dari Industri Kertas

    Full text link
    Deinking process in paper industry is one of the industry which resulting toxic waste that containing heavy metals such as Pb, Cr,Cu,Ni,Cd and Hg originates from the ink dissolved in waste water. If improperly manage, these heavy metal will contaimine to the water and soil in environment. to reduce the heavy metal pollution, a Phytoremediation methode can be used as one option. in remediation process, the plant can absorb, degrade, transform, and immobilized the heavy metal. since Indonesia is atropical country and has diversived plant biology, assesment on role of the plant contributing phytoremediation can be selected as technologygiving profit. based on some literatures, this study tried to explain the basic of phytoremediation and the mechanism of heavy metal absorption

    Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 dari Proses Deinking Industri Kertas secara Fitoremediasi

    Full text link
    Pembuangan limbah padat secara timbunan terbuka (open dumping) berpotensi menimbulkan permasalahan lingkungan, selain estetika lingkungan dan keterbatasan lahan, juga dapat menimbulkan permasalahan pencemaran tanah, air tanah dan air permukaan, sehingga perlu dilakukan pernulihan lahan terkontaminasi pada lokasi bekas timbunan tersebut. Fitoremediasi adalah teknologi proses pemulihan tanah terkontaminasi menggunakan tanaman,yang efektif, murah dan ramah lingkungan. Efektifitas proses sangat dipengaruhi oleh jenis dan konsentrasi kontaminan dan tanaman yang digunakan. Penelitian ini menggunakan tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) dengan variasi umur tanam 2, 4 dan 6 bulan dengan 3 ulangan. Parameter yang diuji adalah logam Cu dan Zn yang merupakan polutan cukup tinggi di dalam limbah deinking industri kertas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman jarak mempunyai kemampuan mengakumulasi dan menyerap logam Zn lebih besar dibandingkan dengan logam Cu. Umur tanam 4 bulan merupakan kondisi baik yang dipilih untuk fitoremediasi logam Zn dan Cu dalam tanah terkontaminasi. Akumulasi logam Cu pad a tanah terkontaminasi ke dalam akar 14,5% dalam batang 2,2% dan dalam daun 7,2%, sedangkan akumulasi logam Zn kedalam akar 81,1 %, dalam batang 35,5% dan dalam daun 46,9%. Efisiensi serapan tanaman terhadap logam Zn sebesar 2,65% dan logam Cu 0,24%. Kata kunci: Fitoremediasi, limbah padat proses deinking, jarak pagar, logam berat Zn dan C

    Aplikasi Pemanfaatan Limbah Padat Ipal Pabrik Kertas Sebagai Kompos Untuk Pertumbuhan Tanaman

    Full text link
    Penelitian terhadap produksi dan aplikasi kompos dari limbah padat IPAL pabrik kertas untuk tanaman keras telah dilakukan. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap yaitu karakterisasi limbah padat, pembuatan kompos dari limbah padat IPAL, serta uji coba kompos pada tanaman sengon dan jarak pagar. Karakterisasi limbah padat meliputi parameter yang berhubungan dengan indikator pencemaran dan potensi limbah untuk dimanfaatkan. Proses pembuatan kompos berlangsung selama 80 hari dengan penambahan bahan pencampur serbuk kayu 20%v/v. Uji coba aplikasi kompos dilakukan di area lahan terbuka pada dua jenis tanaman yaitu tanaman sengon (Albizia falcataria) dan jarak pagar (Jatropha curcas) dengan variasi dosis 10; 20; 30 kg/pohon dan kontrol. Pengamatan pengaruh kompos terhadap tanaman dilakukan sampai umur tanam 6 bulan. Parameter pengamatan meliputi pertumbuhan vegetatif yang meliputi tinggi dan diameter batang serta berat batang total pada dkhir percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah padat IPAL mengandung bahan organik yang dapat dimanfaatkan sebagai kompos. Kompos yang dihasilkan mengandung unsur-unsur hara makro yang telah memenuhi persyaratan kompos. Kandungan logam berat dalam kompos menunjukkan nilai yang jauh di bawah nilai maksimal dalam persyaratan kompos yang berlaku. Aplikasi kompos sampai 30 kg/pohon pada pertumbuhan tanaman sengon dan jarak pagar, menunjukkan pengaruh yang lebih baik disbanding tanpa aplikasi kompos
    corecore