1 research outputs found

    “TABUR SEMPROT” (Tabung Biru Komposter Sampah Dapur Rumah Tangga)

    Get PDF
    Kegiatan ini didasari oleh rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga menjadi lebih bermanfaat. Kurangnya kepedulian terhadap pengelolaan sampah tadi berimbas kepada terus meningkatnya penumpukan timbunan sampah di berbagai TPA, yang disebabkan sulitnya memisahkan limbah-limbah organik dengan limbah yang dapat didaur ulang. Penumpukan akan limbah-limbah tadi sejatinya dapat diminimalisir apabila terdapat kesadaran pada masyarakat secara luas akan pentingnya pengelolaan terhadap limbah organik/dapur yang secara umum mudah dilakukan oleh individu masyarakat, sehingga proses pemisahan sampah yang masih dapat didaur ulang menjadi lebih efisien dan efektif oleh pihak yang berperan didalamnya. Pengkomposan menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tumpukan sampah yang bersumber dari limbah dapur yang sejatinya masih dapat diolah menjadi lebih bermanfaat. Kompos sendiri selain digunakan sebagai media tanam, dapat juga dipakai sebagai pupuk yang dapat memperbaiki sifat-sifat tanah/media tanam agar sesuai dengan kebutuhan tumbuh tanaman. Akan tetapi mindset masyarakat yang masih menganggap teknik pengkomposan cenderung sulit menjadikan rendahnya minat masyarakat untuk mengolah sampah dapur menjadi kompos. Hal ini membuat peluang pemasaran komposter sederhana ini terbuka lebar. TABUR SEMPROT sebagai salah satu komposter sederhana yang menggunakan tabung sebagai tempat pengomposan yang didesain sedemikian rupa sehingga proses pengomposan bisa berjalan baik. Tabung Biru Komposter Sampah Dapur Rumah Tangga (TABUR SEMPROT) adalah sebuah tabung yang didesain untuk pembuatan kompos. Tabung ini dapat mengolah sampah dapur rumah tangga berupa sayur, buah, dan daun menjadi kompos dengan bantuan bioaktivator yang disemprotkan pada sampah tersebut setiap dimasukkan ke tabung komposter. Bioaktivator yang digunakan dapat dibuat sendiri (molase) atau dapat membeli di toko saprodi (EM4). Waktu yang dibutuhkan sampah dapur untuk menjadi kompos sekitar 1 bulan. Selain menghasilkan kompos, tabung ini juga dapat menghasilkan pupuk organik cair yang tersaring kebawah melalui lubang pada asbes plastik bergelombang yang dijadikan sekat. Tujuan dari kegiatan ini selain mendapat keuntungan berupa materi dan pengalaman juga untuk mengubah pola perilaku masyarakat terhadap sampah. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sampah agar lebih bermanfaat, salah satunya dengan menghasilkan kompos. Target khusus dari kegiatan ini adalah memasarkan tabung komposter sebagai salah satu alat pengelolaan sampah sederhana yang dapat diaplikasikan pada skala rumah tangga. Ada lima metode yang dilakukan, mulai dari persiapan lokasi, pengadaan alat dan bahan, pembuatan produk, promosi, dan pemasaran produk
    corecore