17 research outputs found

    GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM MERAWAT ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALIWEN

    Get PDF
    Pendahuluan: Gangguan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar dan serius karena proses pemulihan dan penyembuhan pada orang dengan gangguan jiwa membutuhkan waktu yang lama dan juga membutuhkan dukungan keluarga untuk menentukan keberhasilan pemulihan. Tujuan: mengetahui dukungan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa (ODGJ) di wilayah kerja Puskesmas Haliwen.   Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif analitis tentang gambaran dukungan keluarga dalam merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di wilayah kerja Puskesmas Haliwen. Hasil: penelitian ditemukan bahwa dukungan keluarga dalam merawat orang dengan gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Haliwen dalam kategori kurang sebesar 40%, kategori cukup sebesar 75%. Sedangkan untuk dukungan informasional sangat kurang sebesar 38,3%, dukungan instrumental baik sebesar 91,6%, dukungan emosional kurang sebesar 43%. Kesimpulan: Dukungan dari setiap anggota keluarga sangat penting bagi orang dengan gangguan jiwa karena proses penyembuhan ODGJ membutuhkan dukungan penilaian, dukungan informasional dan dukungan instrumental, serta dukungan emosional yang baik sehingga diharapkan keluarga menyadari dan memahami tentang cara perawatan, terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dalam mendukung proses penyembuhan dan pemulihan

    SOSIALISASI EDUKASI BAHAYA TOXOPLASMOSIS TERHADAP KELOMPOK PEMUDA USIA PRODUKTIF DI KOTA KUPANG

    Get PDF
    Toxoplasmosis is a disease of vertebrate animals and it is capable of being transmitted to humans (zoonosis). Toxoplasmosis is caused by the protozoan parasite Toxoplama gondii. Cats are the definitive host of T. gondii where this parasite will enter the cat's body through what it eats such as rats, raw meat, or water that is contaminated with oocysts of the T. gondii parasite. This condition is generally experienced by stray cats or domesticated cats which are often given raw meat. The purpose of this activity is to increase public understanding of the dangers of toxoplasmosis and how to prevent and anticipate the spread of toxoplasmosis in Kupang City. The method used in this community education was through presentation and discussions about the danger of toxoplasmosis. To measure the level of understanding of the participants about the dangers of toxoplasma, a questionnaire is given at the beginning and at the end of the activity. A total of 38 participants from the productive youth groups in Kupang City were involved in this activity.  The result of this activity shows that the public is increasingly educated about toxoplasmosis and how it is transmitted

    Formulasi sediaan tabir surya ekstrak umbi bit merah (beta vulgaris) dalam bentuk gel

    Get PDF
    Paparan sinar matahari yang meningkat intensitasnya dari hari ke hari merupakan salah satu penyebab kerusakan pada kulit. Maka dari itu, dibutuhkan perlindungan tambahan berupa tabir surya. Penelitian ini menggunakan bahan aktif alami yang berasal dari umbi bit merah (Beta vulgaris). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi umbi bit merah untuk melindungi kulit berdasarkan nilai SPF yang diamati secara in-vitro dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Konsentrasi ekstrak umbi bit merah yang diamati nilai SPFnya dalam penelitian ini didapatkan dari pengujian aktivitas antioksidan ekstrak umbi bit merah dengan metode FRAP. Konsentrasi ekstrak umbi bit merah yang diamati aktivitas antioksidan adalah 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25% dan 30%. Aktivitas antioksidan yang didapatkan meningkat secara bertahap dari 3,325 % hingga 92,949%. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka konsentrasi ekstrak umbi bit merah yang digunakan adalah 20%, 25% dan 30%. Pada konsentrasi tersebut diamati nilai SPF yang dihasilkan dan diformulasikan ke dalam sediaan gel kemudian diamati pengaruhnya terhadap mutu fisik, efektivitas, aseptabilitas dan keamanan dari sediaan tabir surya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 20%, 25%, dan 30% ekstrak umbi bit merah menghasilkan nilai SPF pada sediaan sebesar 1,36 ± 0,01, 1,75 ± 0,01, dan 2,07 ± 0,02. Penggunaan ekstrak umbi bit merah memberikan pengaruh terhadap mutu fisik, efektivitas, dan aseptabilitas sediaan gel tabir surya dimana Formula III dengan ekstrak bit merah sebesar 30% merupakan formula dengan karakteristik dan efektivitas terbaik

    Formulasi sediaan tabir surya ekstrak umbi bit merah (beta vulgaris) dalam bentuk gel

    No full text
    Paparan sinar matahari yang meningkat intensitasnya dari hari ke hari merupakan salah satu penyebab kerusakan pada kulit. Maka dari itu, dibutuhkan perlindungan tambahan berupa tabir surya. Penelitian ini menggunakan bahan aktif alami yang berasal dari umbi bit merah (Beta vulgaris). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi umbi bit merah untuk melindungi kulit berdasarkan nilai SPF yang diamati secara in-vitro dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Konsentrasi ekstrak umbi bit merah yang diamati nilai SPFnya dalam penelitian ini didapatkan dari pengujian aktivitas antioksidan ekstrak umbi bit merah dengan metode FRAP. Konsentrasi ekstrak umbi bit merah yang diamati aktivitas antioksidan adalah 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25% dan 30%. Aktivitas antioksidan yang didapatkan meningkat secara bertahap dari 3,325 % hingga 92,949%. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka konsentrasi ekstrak umbi bit merah yang digunakan adalah 20%, 25% dan 30%. Pada konsentrasi tersebut diamati nilai SPF yang dihasilkan dan diformulasikan ke dalam sediaan gel kemudian diamati pengaruhnya terhadap mutu fisik, efektivitas, aseptabilitas dan keamanan dari sediaan tabir surya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 20%, 25%, dan 30% ekstrak umbi bit merah menghasilkan nilai SPF pada sediaan sebesar 1,36 ± 0,01, 1,75 ± 0,01, dan 2,07 ± 0,02. Penggunaan ekstrak umbi bit merah memberikan pengaruh terhadap mutu fisik, efektivitas, dan aseptabilitas sediaan gel tabir surya dimana Formula III dengan ekstrak bit merah sebesar 30% merupakan formula dengan karakteristik dan efektivitas terbaik
    corecore