13 research outputs found
PENYULUHAN NUTRISI OPTIMAL SELAMA PANDEMI COVID-19
Abstract
Adequate nutrition is an important factor in the development of the immune system to maintain its normal function. Maintaining a healthy diet during the Covid-19 Pandemic is very important because it can improve a good immune system and reduce the risk of chronic diseases and infections such as Covid 19 and its further complications. This activity aims to increase public knowledge and awareness of the importance of maintaining optimal nutritional intake during Covid 19.
Keywords: Nutrition, Covid 19, infection
Abstrak
Nutrisi yang adekuat merupakan faktor penting dalam perkembangan sistem imun untuk menjaga fungsi sistem imun berjalan dengan normal normal. Mempertahankan pola makan yang sehat selama Pandemi Covid 19 sangat penting karena dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan risiko infeksi seperti Covid 19 maupun komplikasinya lebih lanjut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaram masyarakat akan pentingnya menjaga asupan nutrisi yang optimal selama Covid 19.
Kata kunci : Nutrisi, Covid 19, infeks
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KEPARAHAN JERAWAT (ACNE VULGARIS) PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI
ABSTRACT
Background: Acne is a chronic inflammatory process of the sebaceous glands. The disease can be minor with only comedones or inflammation with multiple pustules or cysts. Acne can be a psychological disorder for teenagers. Especially for those who have less knowledge and a negative attitude towards acne vulgaris. Objectives: The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge of acne and the severity of acne vulgaris. Methods: Sampling used a total sampling technique, students of the 2017 Medical Faculty of Medicine and Health Sciences (FKIK) Jambi University. This research was conducted in August-September 2018. Results: The results showed that from 135 respondents, 70.4% of respondents were female, most of the respondents were 21-22 years old 56.3%, as many as 85.9 % had acne with sufficient knowledge level category of 73 respondents 54.1%, most of the respondents had mild acne vulgaris degree 61.5%. Conclusions: In this study, there was a relationship between the level of knowledge about acne and the severity of acne.
Keywords: Compliance, Acne vulgaris
ABSTRAK
Latar Belakang: Jerawat (akne) merupakan suatu proses peradangan kronik kelenjar-kelenjar sebasea. Penyakit ini dapat bersifat minor dengan hanya komedo atau peradangan dengan pustule multiple atau kista. Akne dapat menjadi gangguan psikis bagi remaja. Terlebih-lebih bagi mereka yang memiliki pengetahuan yang kurang dan sikap yang negatif terhadap akne vulgaris. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan jerawat dengan tingkat keparahan jerawat (akne vulgaris). Metode: Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, yaitu semua mahasiswa Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Jambi angkatan 2017. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2018. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 135 responden, 70,4% responden dengan jenis kelamin perempuan, sebagian besar usia responden 21-22 tahun yaitu 56,3%, sebanyak 85,9% memiliki jerawat dengan kategori tingkat pengetahuan cukup sebesar 73 responden 54,1%, hampir sebagian besar responden memiliki derajat akne vulgaris ringan 61,5%. Kesimpulan: Pada penelitian ini didapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang jerawat dengan tingkat keparahan jerawat.
Kata kunci: Kepatuhan, Akne Vulgari
GAMBARAN AMBANG NYERI TRIGGER POINT PADA PASIEN TENSION-TYPE HEADACHE DI KOTA JAMBI
ABSTRACT
Introduction: The pathogenesis of tension-type headache (TTH) is unclear; however, studies report a correlation between lowered pain thresholds at myofascial trigger points (MTrP) as a cause of cervical spasm, that can develop further into TTH. The MTrP pain threshold among TTH patients in the city of Jambi has never been described.
Method: Adult patients diagnosed with TTH in Jambi city are measured for their pain thresholds at the muscles of four known MTrPs: the trapezius, sternocleidomastoid, temporalis, and sub-occipital muscles. Results are then analyzed.
Results: Fifty-three subjects were obtained (53 female, 18 male) with the largest age group between 26-40 years old, and most frequent profession to be government worker and housewife. Based on the average pain thresholds of the four MTrPs, the lowest to highest average measurements are on the temporalis muscle (1.93 kg/cm2), m. sternocleidomastoid (2.48 kg/cm2), m. sub-occipital (2.50 kg/cm2) dan trapezius (2.63 kg/cm2).
Conclusion: MTrP pain threshold measurements can be considered as a routine examination among TTH patients, as MTrP plays a significant role in the pathogenesis of TTH and potentially as a target of multimodal therapy.
Keywords: tension-type headache, myofascial trigger points, pain threshold
ABSTRAK
Latar belakang: Patogenesis dari tension-type headache (TTH) belum diketahui secara jelas, namun laporan dari beberapa studi menunjukkan bahwa rendahnya ambang nyeri pada beberapa trigger point di otot-otot servikal memiliki korelasi dengan TTH. Nilai ambang nyeri pada trigger point di antara pasien-pasien (TTH) di kota Jambi belum pernah digambarkan.
Metode: Pasien-pasien dewasa dengan diagnosis (TTH) di rumah sakit di kota Jambi menjalani pengukuran ambang nyeri dengan algometer pada myofascial trigger point (MTrP) di beberapa titik, yaitu musculus trapezius, sternocleidomastoid, temporalis, dan sub-occipitalis bilateral. Hasil pengukuran kemudian dianalisis.
Hasil: Subyek yang didapat yaitu sebanyak 53 pasien (35 perempuan, 18 laki-laki), dengan golongan usai terbanyak yaitu 26-40 tahun. Pekerjaan yang terbanyak yaitu pegawai negeri sipil dan ibu rumah tangga. Dari keempat MTrP, rata-rata ambang nyeri yang terendah hingga tertinggi yaitu m. temporalis (1.93 kg/cm2), m. sternocleidomastoid (2.48 kg/cm2), m. sub-occipital (2.50 kg/cm2) dan m. trapezius (2.63 kg/cm2).
Kesimpulan: Pengukuran ambang nyeri pada MTrP dapat dipertimbangkan sebagai suatu pemeriksaan rutin pada pasien dengan TTH, agar dapat dipertimbangkan perannya dalam patogenesis TTH dan sebagai target dalam terapi multimodal.
Kata kunci: tension-type headache, myofascial trigger point, ambang nyer
PENINGKATAN PENGETAHUAN PENYAKIT HIPERTENSI PADA CIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS JAMBI DI KLINIK UNJA SMART
ABSTRACTHypertension management strategies include non-pharmacological therapy such as lifestyle and diet modifications. These two methods are the initial stages in targeting blood pressure reduction. Some of the challenges in controlling blood pressure that arise from individuals include the lack of knowledge about hypertension and the difficulty of changing lifestyle. This community service aims to increase public knowledgeabout hypertension. Implementation of community service activities in August 2023Â located at the UNJA SMART Clinic, Jambi University in the form of health education. This service activity was carried out at the UNJA SMART Pratama Clinic involving 43 participants. Before and after implementing health education, a pre-test and posttest were carried out. After carrying out univariate analysis, it was found that participants' knowledge of hypertension had increased by 86%. In Community Service activities at the UNJA SMART Pratama Clinic, there was an increase in participants' knowledge about hypertension, complications and prevention.Keywords: Hypertension, Complications, Knowledge
ABSTRAKStrategi tatalaksana hipertensi meliputi terapi non farmakologi seperti modifikasi gaya hidup dan diet. Kedua cara ini merupakan tahap awal dalam target penurunan tekanan darah. Beberapa tantangan dalam pengendalian tekanan darah yang berasal dari individu diantaranya rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi dan sulitnya mengubah pola hidup. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit hipertensi. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat pada bulan Agustus 2023 yang berlokasi di Klinik UNJA SMART Universitas Jambi berupa penyuluhan Kesehatan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Klinik Pratama UNJA SMART dengan melibatkan 43 orang peserta. Sebelum dan setelah pelaksanaan penyuluhan kesehatan dilakukan pre-test dan post-test. Setelah dilakukan analisis univariat, didapatkan peningkatan pengetahuan peserta mengenai penyakit hipertensi sebanyak 86%. Pada kegiatan Pengabdian Masyarakat di Klinik Pratama UNJA SMART, terdapat peningkatan pengetahuan peserta mengenai penyakit hipertensi, komplikasi dan cara pencegahnnya.
Kata kunci: Hipertensi, Komplikasi, Pengetahua
INJURY AND OSTEOARTHRITIS OUTCOME SCORE (KOOS) DI DESA MARO SEBO, KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA, KABUPATEN MUARO JAMBI, PROVINSI JAMBI
ABSTRACTOsteoarthritis (OA) is a musculoskeletal disorder caused by several changes as a result of metabolic disturbance. Primary OA is idiopathic, mainly degenerative, and occurs with age. Upon establishing the diagnosis of OA renders the condition itself to be irreversible, but it is possible to halt the progress of the current OA from reaching later and more debilitating stage. The knowledge and awareness of an individual to seek out treatment for potential OA and recognition of OA symptoms are therefore essential in catching the disease when it is still in the earler stages. Among the self-assessment tools available for the general public is the Knee Injury and Osteoarthritis Outcome Score (KOOS), which contains questions that assess the disability of caused by OA specifically of the knee joint. Desa Maro Sebo is a rural area where the majority of residents’ occupation is farming. Musculoskeletal complaints are quite prevalent and troublesome as their day-to-day productivity entails a high level of physical activity and mobility. Enhanced understanding in the symptoms of OA can improve earlier self-awareness about OA particularly of the knee. The method to achieve this is to introduce the KOOS questionnaire and demonstrate how it can be used as a tool for self-assessment by inviting at-risk members of the population to fill the questionnaire with each of their present conditions regarding their knee joints. This community service event was attended by 75 residents, ages 31 – 76 years old, with mean KOOS score of 76,68. The event proved that KOOS is a feasible self-assessment tool to be used for self assessment of symptoms of knee OA.Keywords: Osteoarthritis, self-assessment, knee injury, outcome score
ABSTRAKOsteoarthritis (OA) adalah penyakit muskuloskeletal yang terjadi karena beberapa perubahan sebagai akibat dari gangguan metabolisme. OA primer terjadi secara idiopatik, sebagai penyakit degeneratif yang muncul karena penuaan. Apabila diagnosis OA sudah tegak maka OA tidak dapat disembuhkan, namun derajatnya dapat dihambat untuk tidak terjadi progresifitas ke derajat yang makin parah. Maka, peranan dari pengetahuan dan kewaspadaan individu masing-masing sangat penting dalam penilaian sendiri (self-assessment) mengenai kesehatan sendinya. Desa Maro Sebo terdiri atas warga dengan mata pencaharian utama masyarakatnya adalah bertani dan berkebun, maka keluhan nyeri muskuloskeletal adalah permasalahan yang dapat menghambat produktifitas kerja dan kualias hidup sehari-hari. Peningkatan pemahaman cara mengenai cara menilai kesehatan sendi lutut secara mandiri, salah satunya dengan memperkenalkan cara mengisi kuesioner KOOS, diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan warga untuk menghindari terjadinya atau memberatnya OA pada lutut. Metode yang digunakan untuk mencapai peningkatan pengetahuan ini adalah dengan mengundang masyarakat untuk memperkenalkan dan mendemonstrasikan cara mengisi kuesioner KOOS. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh 75 warga, dengan rentang usia 31 – 76 tahun, dan rata-rata skor KOOS 76,68. Kegiatan ini memperoleh simpulan bahwa penyuluhan kesehatan dengan memperkenalkan kuesioner KOOS cukup efektif dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai gejala awal yang dapat muncul karena penyakit OA, khususnya OA lutut.Kata kunci: osteoarthritis, penilaian diri, skor luaran, sendi lutu
SKRINING FUNGSI KOGNITIF PADA PENDERITA OBESITAS DAN HIPERTENSI DI KLINIK UNJA SMART UNIVERSITAS JAMBI
ABSTRACTCognitive function is the mental ability or process to gain knowledge and understanding through thought and experience. Hypertension and obesity are risk factors for cognitive disorders, where high blood pressure and excess fat accumulation can cause damage to brain blood vessels. Losing the ability to function cognitively causes humans to lose the ability to integrate with their environment. The aim of this community service is to screen for cognitive disorders in the Jambi University Academic Community who suffer from hypertension and obesity. Implementation of community service activities in August 2023 located at the BPU UNJA SMART Clinic, Jambi University. Types of activities include health education, laboratory examinations and health consultations. There were 43 participants who took part in the entire series of community service activities, most of whom are staff and lecturers at Jambi University. The mean age of participants was 45.6 ± 10.2 years. Of the total participants suffering from hypertension, 11 people (25.6%) and obesity were 27 people (62.8%). From cognitive function screening, all community service participants had normal cognitive function. Of all community service participants who underwent screening, the incidence of obesity was quite high, but there were no cognitive function disorders.Keywords: Screening. Cognitive, hypertension, obesity
ABSTRAKFungsi kognitif adalah kemampuan mental atau proses untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman melalui pikiran dan pengalaman. Penyakit obesitas dan hipertensi adalah faktor resiko terjadinya gangguan kognitif, dimana tekanan darah yang tinggi serta penumpukan lemak berlebih berpengaruh terhadap kerusakan pembuluh darah otak. Sehingga kehilangan kemampuan fungsi kognitif menyebabkan manusia kehilangan kemampuan untuk dapat berintegrasi dengan lingkunganya. Tujuan dari pengabdian Masyarakat ini adalah untuk skrinning gangguan kognitif pada Civitas Akademika Universitas Jambi yang menderitapenyakit obesitas dan hipertensi. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat pada bulan Agustus 2023 yang berlokasi di Klinik BPU UNJA SMART Universitas Jambi. Jenis kegiatan berupa penyuluhan Kesehatan, pemeriksaan laboratorium dan konsultasi Kesehatan. Peserta yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat berjumlah 43 orang, sebagian besar dari tenaga pendidik dan dosen pengajar. Rerata umur peserta Jambi. Rerata umur peserta 45,6 ±10,2 tahun. D45,6 ±10,2 tahun. Dari keseluruhan peserta yang menderita hipertensi ari keseluruhan peserta yang menderita hipertensi adalah 11 orang (25,6%) dan obesitas adalah 27 orang (62,8%). Dari skrinning fungsi kognitif, seluruh peserta adalah 11 orang (25,6%) dan obesitas adalah 27 orang (62,8%). Dari skrinning fungsi kognitif, seluruh peserta pengabdian masyarakat memiliki fungsi kognitif nopengabdian masyarakat memiliki fungsi kognitif normal. Dari seluruh peserta pengabdian masyarakat yang rmal. Dari seluruh peserta pengabdian masyarakat yang melakukan skrining, kejadian obesitas cukup tinggi, namun belum terdapat adanya gangguan fungsi kognitif. melakukan skrining, kejadian obesitas cukup tinggi, namun belum terdapat adanya gangguan fungsi kognitif.Kata kunci: Skrinning kognitif, hipertensi, obesitas
Â
Pemeriksaan Status Gizi dan Edukasi Nutrisi Pada Pasien Hipertensi
Prevalensi hipertensi di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hampir sebagian besar (50%) pasien hipertensi memiliki faktor risiko kardiovaskuler , yaitu diabetes, dislipidemia, overweight dan obesitas, hiperurisemia dan sindroma metabolik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya komplikasi kardiovaskuler pada penyakit hipertensi adalah dengan melakukan pemantauan status gizi dan pengaturan pola makan pada pasien hipertensi. Pada pasien hipertensi pengaturan pola makan bertujuan untuk menstabilkan tekanan darah, mencegah komplikasi organ-organ vital, mencegah penyakit stroke dan PJK, mencegah kematian dan meningkatkan kualitas hidup pasien hipertens
PELATIHAN HANDS ON PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS BAGI AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS (ATLM) DI KOTA JAMBI
ABSTRACTTuberculosis (TB) is a disease that attacks the respiratory system and is an infectious disease. TB is caused by rod-shaped bacteria, obligate aerobes, namely Mycobacterium tuberculosis which can also attack other parts of the body such as the brain and bones. Tuberculosis can be transmitted through droplets from sufferers when talking, coughing, sneezing. Microscopic examination is the key in carrying out TB control and prevention programs in establishing a diagnosis and evaluating treatment for TB sufferers. For this reason, refreshment training for Medical Laboratory Technologists (ATLM) in Jambi City needs to be carried out, to increase knowledge and skills in microscopic diagnosis of pulmonary TB. This activity will be held on September 30 2023 with 42 ATLM participants in the biomedical laboratory of the Faculty of Medicine and Science Jambi University. Activities include lectures, practice in the form of seminars and training.The results of the pretest and posttest evaluation showed an increase in ATLM understanding. It is recommended that the Jambi City Health Service continue to provide training for ATLM such as microscopic, culture and molecular TB in order to make Indonesia TB free by 2030.Keywords: Medical Laboratory Technologist (ATLM), Tuberculosis, Mycobacterium tuberculosis, Microscopic examination
ABSTRAKTuberkulosis (TB) adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan dan termasuk dalam penyakit menular. TB disebabkan oleh bakteri berbentuk batang, aerob obligat yaitu Mycobacterium tuberculosis yang dapat juga menyerang bagian tubuh yang lain seperti otak, tulang. Penyakit tuberculosis dapat ditularkan melalui droplet dari penderita saat bicara, batuk, bersin. pemeriksaan mikroskopis merupakan kunci dalam menjalankan program pengendalian dan pencegahan TB dalam menegakkan diagnosis dan evaluasi pengobatan penderita TB. Untuk itu pelatihan refreshment bagi Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) di kota jambi perlu dilakukan, untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian dalam diagnosis mikroskopis TB paru.Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 September 2023 dengan jumlah peserta 42 orang ATLM di laboratorium biomedik fakultas kedokteran dan ilmu Kesehatan Universitas Jambi. Adapun bentuk kegiatannya berupa ceramah, praktek dalam bentuk seminar dan pelatihan. Hasil evaluasi pretest dan postest adanya peningkatan pemahaman ATLM. Disarankan untuk Dinas Kesehatan Kota Jambi untuk terus memberikan pelatihan bagi ATLM mikroskopis, kultur, molekuler TB guna mewujudkan Indonesia bebas TB tahun 2030.Kata kunci: Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM), Tuberkulosis, Mycobacterium tuberculosis, Pemeriksaan mikroskopi
HUBUNGAN SCREEN TIME DENGAN KEJADIAN MIGRAIN PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JAMBI ANGKATAN 2018
ABSTRACT
Background: Migraine is one of the most common primary headache complaints. Migraine can occur due to trigger factors including foods with certain ingredients (such as tyramine, chocolate), menstrual cycles, weather, sleep patterns, bright light, and screen time. Screen time is the total time spent viewing or watching gadget screens such as televisions, computers (laptops), smartphones, tablets and video games. Objectives: To determine the relationship between screen time and the incidence of migraine in medical students at Jambi University. Methods: This research is a quantitative analytic study with a cross sectional design. Respondents consisted of 93 medical students at Jambi University Batch 2018 who were taken by the total sampling method and had met the inclusion and exclusion criteria. Screen time data and migraine incidence were assessed using a questionnaire. Analysis of the relationship between the two variables was tested by chi-square test and processed with SPSS version 25. Results: The results showed that there was a significant relationship between screen time and the incidence of migraine. Conclusions: the longer the use of screen time, the higher the incidence of migraine in medical students at Jambi University batch 2018.
Keywords: Migraine, Screen time
ABSTRAK
Latar belakang: Migrain merupakan salah satu keluhan nyeri kepala primer yang paling sering ditemukan. Kejadian migrain dapat terjadi karena adanya faktor pemicu diantaranya makanan dengan kandungan tertentu (seperti tiramin, cokelat), siklus menstruasi, cuaca, pola tidur, cahaya yang terang, dan screen time. Screen time adalah waktu total yang dihabiskan untuk melihat atau menonton layar gadget seperti televisi, komputer (laptop), smartphone, tablet dan video game. Tujuan: Mengetahui hubungan antara screen time dengan kejadian migrain pada mahasiswa kedokteran Universitas Jambi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Responden terdiri dari 93 mahasiswa kedokteran Universitas Jambi Angkatan 2018 yang diambil dengan metode total sampling dan telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data screen time dan kejadian migrain dinilai dengan kuisioner. Analisis hubungan antara dua variabel diuji dengan uji chi-square dan diolah dengan SPSS versi 25. Hasil: Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan antara screen time dengan kejadian migrain. Kesimpulan: Semakin lama penggunaan screen time maka akan meningkatkan kejadian migrain pada mahasiswa kedokteran Universitas Jambi angkatan 2018.
Kata kunci: Migrain, Screen tim
PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWA PONDOK PESANTREN NURUL IMAN TENTANG INFEKSI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DI KULIT DENGAN METODE PENYULUHAN
Bakteri Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri patogen pada manusia yang terdapat pada permukaan kulit maupun hidung manusia. Jika lapisan permukaan tubuh tersebut mengalami luka akibat gesekan, goresan atau penyakit kulit lainnya, bakteri akan menginfeksi bahkan dapat masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan bacteremia dan menginfeksi berbagai organ tubuh manusia. Pada kulit, infeksi S.aureus dapat berupa bisul, selulitis, impetigo yang tidak sembuh-sembuh dengan pengobatan antibiotika topical yang umum digunakan. Penularan bakteri ini dapat terjadi melalui luka dan kontak langsung ataupun tidak langsung, misalnya melalui handuk, pakaian atau peralatan olahraga yang digunakan bersama. Hal ini tentu merupakan hal yang biasa terjadi pada sekolah berasrama dimana sekelompok pelajar tinggal pada kamar yang sama dan berbagi peralatan yang sama. Risiko penularan bakteri S.aureus semakin meningkat pada sekolah berasrama.
Penyuluhan ini mengikutsertakan 141 orang responden yang merupakan siswa Pondok Pesantren Nurul Iman Kota Jambi tingkat Madrasah Tsanawiyah. Metode penyuluhan yang dilakukan adalah diskusi interaktif dan pemberian leaflet. Responden mengisi kueisioner sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasilnya terdapat peningkatan rata-rata hasil kueisioner dari 50 menjadi 66. Kategori tingkat pengetahuan responden sebelum penyuluhan didominasi oleh kategori cukup. Sedangkan setalh penyuluhan kategori tingkat pengetahuan responden berubah didominasi oleh kategori baik. Hasil analisis chi-square menunjukkkan terdapat perbedaan bermakna tingkat pengetahuan responden sebelum dan sesudah penyuluhan. Dapat disimpulkan bahwa metode penyuluhan dengan diskusi interaktif dan leaflet cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan siswa MTs Nurul Iman mengenai infeksi Staphylococcus aureus pada kulit