1 research outputs found
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DAN GEJALA INSOMNIA PADA LANSIA DI UPTD RUMOH RNSEJAHTERA GEUNASEH SAYANG BANDA RNACEH DAN UPTD PANTI SOSIAL RNTRESNA WERDHA BELAI KASIH RNKAB. BIREUEN
ABSTRAKLanjut usia mempunyai kecenderungan terjadinya kecemasan dan insomnia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan dan gejala insomnia. ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan sampel 70 responden diambil secara total sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Tingkat kecemasan diukur menggunakan kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) sedangkan insomnia menggunakan kuesioner IRS (Insomnia Rating Scale). Hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang mengalami kecemasan sebanyak 75,7% dan insomnia 87,1%. Hasil tabulasi silang didapatkan 17 responden yang tidak kecemasan tetapi mengalami insomnia ringan 82,4%, insomnia sedang 11,8%, insomnia berat 5,9%. Kemudian 20 responden mengalami kecemasan ringan tetapi tidak insomnia 25,0%, insomnia ringan 40,0%, insomnia sedang 35,0%. 19 responden mengalami kecemasan sedang tetapi tidak insomnia 15,8%, insomnia ringan 10,5%, insomnia sedang 47,4%, insomnia berat 26,3%. 14 responden mengalami kecemasan berat tetapi tidak insomnia 12,9%, insomnia ringan 14,3%, insomnia sedang 42,9%, insomnia berat 35,7%. Data dianalisis dengan menggunakan Chie Square dan diperoleh nilai p value = 0,000 artinya semakin berat kecemasan pada lansia semakin berat pula timbul insomnia.Kata Kunci: Lanjut Usia, Kecemasan, Insomnia