62 research outputs found

    Efektivitas Pendekatan Ilmiah Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Orisinil Pada Materi Larutan Penyangga

    Get PDF
    The purpose of this study was to describe the effectiveness of a scientific approach in increasing original thinking ability on buffered solutions topic. This research population was all of students in the 11th grade of MIA at SMA Negeri 1 Bangunrejo for 2014/2015 academic year. This study used quasi experiment method with non equivalent control group design. The 11th grade of MIA2 and MIA3 were used as the sample classes of this research which were obtained by using purposive sampling technique. The result of this research showed that the average n-Gain of original thinking ability in the control class was 0.603 and in the experimental was class was 0.763. Based on t test the average of n-Gain both the research classes were different significantly. It could be concluded that learning by using scientific approach was effective in increasing original thinking ability on buffered solutions topic. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan efektivitas pendekatan ilmiah dalam meningkatkan kemampuan berpikir orisinil siswa pada materi larutan penyangga. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas XI MIA SMA Negeri 1 Bangunrejo tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain non equivalent control group. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata n-Gain kemampuan berpikir orisinil pada kelas kontrol sebesar 0,603 dan eksperimen sebesar 0,763. Berdasarkan uji t nilai rata-rata n-Gain kedua kelas penelitian berbeda secara signifikan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir orisinil pada materi larutan penyangga

    Analisis Keterampilan Berpikir Lancar Pada Materi Larutan Elektrolit Nonelektrolit Menggunakan Inkuiri Terbimbing

    Get PDF
    This research aimed to describe fluency thinking skill in electrolyte nonelectrolyte subject matter by using guided inquiry learning model for high, intermediate and low groups of student. The subject were students of class X1 SMA Negeri 2 Metro. This research used the pre-experimental method, a one-shot case study design, and data analysis using statistic descriptive. The results showed that fluency thinking skill in high level group 57,14% were excellent, 28,57% were good, and 14,29% were enough. In the intermediate level group, 17,65% were excellent, 70,59% were good, and 11,76% students were enough. In the low level group, 14,29% were excellent, 28,57% were good, and 57,14% students were enough. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan berpikir lancar pada materi larutan elektrolit nonelektrolit menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk siswa kelompok tinggi, sedang, dan rendah. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X1 SMA Negeri 2 Metro. Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimen, desain one shot case study, dan analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam berpikir lancar pada kelompok tinggi 57,14 % siswa berkriteria sangat baik, 28,57% siswa berkriteria baik dan 14,29% berkriteria cukup. Pada kelompok sedang 17,65% siswa berkriteria sangat baik, 70,59% siswa berkriteria baik, 11,76% siswa lainnya berkriteria cukup. Pada kelompok rendah 14,29% siswa berkriteria sangat baik, 28,57% siswa berkriteria baik, dan 57,14% siswa lainnya berkriteria cukup.

    Keterampilan Mengelompokkan Dan Iinferensi Pada Materi Redoks Di Sman 16 Bandar Lampung

    Get PDF
    This research is aimed to describe grouping and inference skills of redoks material through problem solving model for student cognitive group.The subject is 30 students of X6 SMAN 16 Bandar Lampung. The method of this research is preexperiment with one shot case study design and statiktif descriptive. This research will show problem solving model appliction of redoks material for: (1)grouping skill: high category 100% are excellent skill; in medium 77,78% are excellent skill, 5,56% are good skill and 16,66% are enough skill; in low category 60% are excellent skill, 20% are good skill, and 20% are enough skill. (2)inference skill: For high category 85,71% are excellent skill and 14,29 % are good skill. for medium category 61,11% are excellent skill, 22,22% are good skill and 16,67% are enough skill; for low category 60% are excellent skill, 40% are good.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan mengelompokkan dan inferensi pada materi redoks dengan model pembelajaran problem solving untuk kelompok kognitif siswa. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X6 SMAN 16 Bandar Lampung berjumlah 30 siswa. Metode penelitian ini adalah pre experimental dengan one-shot case study. Analisis data menggunakan statiktif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) keterampilan mengelompokkan, untuk kelompok tinggi 100% berkriteria sangat baik; untuk kelompok sedang 77,78% berkriteria sangat baik; 5,56% baik; dan 16,66% cukup; untuk kelompok rendah 60% sangat baik; 20% baik; dan 20% cukup. (2) keterampilan menginferensi, untuk kelompok tinggi yaitu 85,71% berkriteria sangat baik; 14,29% berkriteria baik; untuk kelompok sedang 61,11 % berkriteria sangat baik; dan 22,22% baik; dan 16, 67% cukup; untuk kelompok rendah 60% berkriteria sangat baik; dan 40% baik

    Analisis Keterampilan Mengkomunikasikan Dan Menyimpulkan Pada Materi Koloid Dengan Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving

    Get PDF
    This research aimed to describe the skills of communicating and infering on colloidal material with application of problem solving learning model for high, medium, and low cognitive groups students. The subjects were XI Science 1 of Senior High School 12 Bandar Lampung 2012/2013. This research was pre-experimental research design with one shot case study. It used descriptive analysis. Based on the analysis, it can be concluded that (1) the students’ skill in communicating, in high group, 88,89% was excellent, and 11,11% good; in medium group, 27,22% was excellent, 59,08% good, and 13,7% enough; in the low group, 22,22% was excellent, 33,33% good, and 44% enough. (2) the students’ skill of inferring, in high group, 77,7% was excellent, and 22,3% good; in medium group, 36,6% was excellent, and 63,4% good; in the low group, 11,11% was excellent, 66,67% good, and 22% enough.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan mengkomunikasikan dan menyimpulkan pada materi koloid dengan penerapan model probem solving untuk siswa kelompok kognitif tinggi, sedang, dan rendah. Subyek penelitian yaitu siswa kelas XI IPA1 SMA N 12 Bandar Lampung tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini merupa­kan pre-eksperimen dengan desain penelitian one shot case study. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Dari hasil analisis data disimpulkan (1) keterampilan mengkomunikasikan, kelompok tinggi 88,89% siswa berkriteria sangat baik, dan 11,11% baik; kelompok sedang 27,22% berkriteria sangat baik, 59,08% baik, dan 13,7% cukup; kelompok rendah 22,22%  berkriteria sangat baik, 33,33% baik dan 44% cukup. (2) Keterampilan menyimpulkan, kelompok tinggi 77,7% siswa berkriteria sangat baik, dan 22,3% baik; ke­lom­pok sedang 36,6% berkriteria sangat baik, dan 63,4% baik; kelompok rendah 11,11% berkri­teria sangat baik, 66,67% baik, dan 22 % cukup
    • …
    corecore