5 research outputs found

    Pengaruh Salesperson’s Expertise dan Salesperson’s Likeability Terhadap Repurchase Intention Yang Dimediasi Trust” Studi Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Brawijaya Malang

    Get PDF
    Konteks penelitian ini berfokus pada peran tenaga penjualan dalam meningkatkan minat pembelian ulang melalui hubungan baik dan kepercayaan yang dibentuk dengan nasabah Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh salesperson’s expertise dan salesperson’s likeability terhadap repurchase intention baik secara langsung maupun secara tidak langsung melalui mediasi trust. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nasabah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Brawijaya Malang yang mendapat layanan khusus dari tenaga penjualan yang disebut personal banking assistant (PBA) dan memiliki saldo minimal Rp.500.000.000,-. Sampel dalam penelitian ini masuk dalam kategori purposive sampling, dimana responden ditentukan berdasarkan kriteria tertentu. Sampel berjumlah 140 namun hanya 128 kuesioner yang dapat diolah. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan Partial Least Square (PLS) dengan menggunakan aplikasi software smartPLS versi 3.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa salesperson’s expertise berpengaruh signifikan terhadap trust dan repurchase intention, dan dari pengujian mediasi menunjukkan bahwa trust memberikan peran partial mediation pada pengaruh salesperson’s expertise terhadap repurchase intention. Sementara, salesperson’s likeability berpengaruh signifikan terhadap trust namun tidak signifikan terhadap repurchase intention, sehingga pengujian mediasi menunjukkan bahwa trust memberikan peran complete mediation pada pengaruh salesperson’s likeability terhadap repurchase intentio

    Pengaruh Self Service Technology dan Customer Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Nasabah Melalui Kepuasan Nasabah (Studi Pada Nasabah PT. BCA, Tbk Cabang Tulungagung)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh self service technology dan customer relationship marketing terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitiatif dengan pendekatan eksplanatory research. Penelitian ini dilakukan pada nasabah PT. BCA, Tbk Cabang Tulungagung yang berjumlah 82 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan kajian pustaka dengan analisis SmartPLS versi 3.0. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh secara langsung dari pengaruh self service technology terhadap kepuasan nasabah dan pengaruh self service technology terhadap loyalitas nasabah memiliki pengaruh yang signifikan. Pengaruh customer relationship marketing terhadap kepuasan nasabah dan pengaruh customer relationship marketing terhadap loyalitas nasabah memiliki pengaruh yang signifikan. Serta, pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian untuk pengaruh tidak langsung, yaitu pengaruh self service technology terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah dan pengaruh customer relationship marketing terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah memiliki hubungan mediasi

    Konstruksi Faktor Keberhasilan Pengrajin Tenun Ikat (Studi Kasus Pada Pengrajin Tenun Ikat Yang Bernaung Di Kelompok Tenun Ikat Bia Berek-Kabupaten Belu

    No full text
    Penelitian ini membahas tentang faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha kerajinan tenun ikat yang dialami dan langsung dirasakan oleh beberapa pengrajin tenun ikat yang ada didalam satu kelompok tenun ikat Bia Berek di kota Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Pengrajin yang dipilih adalah mereka yang sudah menjalankan usaha kerajinan tenun ikat tersebut lebih dari lima tahun lamanya, dan sampai saat ini terus mengembangkan dan menunjang ekonomi rumah tangganya dengan usaha kerajinan tenun ikat tersebut. Model penelitian kualitatif digunakan sebagai metode dalam penelitian ini, untuk mengungkapkan dengan jelas dan lebih mendalam tentang faktor keberhasilan usaha kerajinan tenun ikat dari pengrajin. Panduan wawancara yang digunakan dalam wawancara semi terstruktur adalah untuk mengarahkan informan menjawab semua faktor keberhasilan yang terjadi, dan membiarkan informan mengungkapkan dengan seluas-luasnya informan terkait dengan faktor- faktor lain yang juga menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan usaha. Ditemukan duabelas faktor keberhasilan yang dialami dan terjadi pada kelima pengrajin tenun ikat tersebut. Faktor keberhasilan tersebut antara lain pengelolaan yang tepat untuk aset lancar (persediaan kain tenun) dan aset tetap (peralatan dan perlengkapan tenun serta tempat usaha), kemampuan pengelolaan perputaran usaha, pengelolaan arus kas, kemampuan mengolah seluruh biaya usaha dalam struktur biaya, pengelolaan pendapatan atas usaha tenun, memiliki tabungan pribadi dan investasi pada jasa keuangan selain bank, peningkatan pemasaran kain tenun, penggunaan teknologi untuk inovasi usaha dalam dunia digital, mengutamakan kualitas kain tenun yang diproduksi, memanfaatkan budaya dan tradisi sebagai peluang dan potensi usaha, membangun kerjasama yang menguntungkan dengan pemerintah daerah Kabupaten Belu. Keduabelas faktor keberhasilan tersebut dibagi kedalam dua kelompok faktor keberhasilan yaitu faktor keberhasilan secara finansial dan faktor keberhasilan non finansial. Keduabelas faktor yang sudah digolongkan kedalam faktor finansial dan faktor non finansial ini dikonstruksi dalam rancangan model baru yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk pelaku usaha kecil, mikro dan menengah dalam meningkatkan usahanya dengan memperhatikan semua faktor keberhasilan yang terjadi pada usahany

    Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan melalui Motivasi Kerja (Studi Pada Karyawan Hotel Swiss-Belinn Malang)”.

    No full text
    Sektor pariwisata merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia. Salah satu usaha yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan kegiatan pariwisata, sehingga tanpa keberadaannya pariwisata tidak dapat berjalan dengan baik adalah usaha hotel. Kinerja karyawan yang masih kurang maksimal ditandai dengan masih adanya ulasan negatif terhadap pelayanan yang diberikan oleh karyawan. Dalam penelitian ini perlu mencari tahu faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja karyawan di hotel tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan kinerja karyawan dengan motivasi kerja sebagai mediasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di Hotel Swiss-Belinn Malang dan metode sampel yang digunakan metode sensus dengan jumlah responden 104 orang. Metode analisis data yang digunakan menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Disiplin kerja dan lingkungan kerja terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja. Motivasi kerja juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja mampu memediasi hubungan antara disiplin kerja dan lingkungan kerja dan kinerja karyawan

    Pengaruh Permodalan, Risiko Likuiditas, Tata Kelola Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Dimediasi oleh Pertumbuhan Kredit (Studi Bank Umum Konvensional di Bursa Efek Indonesia).

    No full text
    Penelitian ini menguji kinerja keuangan Bank di Indonesia di mana secara individual masih banyak bank yang memiliki kinerja keuangan di bawah rata-rata industri. Kinerja keuangan dipengaruhi oleh permodalan, risiko likuiditas dan tata kelola perusahaan. Fenomena tingkat permodalan dan risiko likuiditas yang relatif tinggi serta keunikan penilaian tata kelola perusahaan mendorong pemilihan faktor-faktor tersebut untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian ini memasukkan pertumbuhan kredit yang secara teori berperan penting terhadap kinerja keuangan untuk mengisi gap pada model penelitian sebelumnya. Penelitian ini dilakukan pada Bank Umum Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan tahun 2015-2019. Bank yang dianalisis berjumlah 33 Bank berdasarkan kriteria populasi sampel. Metode analisis menggunakan analisis regresi data panel dan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa permodalan dan tata kelola perusahaan yang baik merupakan aspek penting yang menunjang kinerja keuangan Bank. Penyaluran kredit yang melampaui batasan risiko likuiditas menyebabkan risiko likuiditas tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan, permodalan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan kredit dan pertumbuhan kredit tidak mampu memediasi pengaruh permodalan dan risiko likuiditas terhadap kinerja keuangan. Keterbatasan dari penelitian ini adalah belum memisahkan pengujian hipotesis secara terpisah antara Bank yang tidak melampui batasan maksimum risiko likuiditas dan Bank yang melampaui batasan risiko likuiditas
    corecore