27 research outputs found
Analisis Potensi Wilayah Pengembangan Ternak Ruminansia di Kabupaten Lamongan
Kabupaten Lamongan memiliki potensi yang cukup besar di dalam mengembangkan sektor peternakannya. Fenomena ini terlihat dari kontribusi sektor terhadap pembentukan PDRB pertanian dan wilayah yang selalu meningkat antar waktu. Tujuan utama dari penelitian ini adalah (1) menentukan komoditas ternak ruminansia yang dapat diunggulkan berdasarkan dukungan sumberdaya wilayah yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan; dan (2) mengidentifikasi wilayah mikro yang dapat dijadikan sebagai basis pengembangan peternakan. Penelitian dilakukan pada tanggal 12 sampai dengan 30 Oktober 2018 di wilayah administratif Kabupaten Lamongan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitis statistik dan deskriptif dengan data sekunder yang dihimpun merupakan data berkala selama periode tujuh tahun yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2017 yang bersumber dari beberapa instansi terkait. Variabel yang diamati di dalam penelitian ini meliputi variabel populasi ternak, Lahan pertanian, Rumahtangga pertanian, Fasilitas pelayanan peternakan dan Variabel pendukung. Model perhitungan dalan penelitian ini meliputi: (a) Analisis LQ (Location Quotient), (b) pendugaan ketersediaan sumber pakan, (c) perhitungan daya tampung wilayah, (d) indeks spesialisasi Rumah Tangga Pertanian. Berdasarkan seluruh analisis yang dilakukan terhadap ketersediaan sumberdaya dan keterbatasan yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan maka wilayah pengembangan ternak ruminansia dapat diarahkan kepada beberapa wilayah dan beberapa subsistem; subsistem budidaya dan pasca panen (pengolahan). Wilayah pengembangan ternak meliputi Kecamatan Mantup, Tikung, Ngimbang, Sambeng, Modo, Solokuro dan Paciran sebagai sentra pengembangan subsistem budidaya, sementara Sukorame, Deket dan Babat sebagai wilayah ekspansinya. Sementara subsistem pengolahan dapat diarahkan terutama kepada Turi dan Paciran. Meskipun kedua wilayah ini tidak direncanakan untuk menjadi wilayah pengembangan sektor pertanian, tetapi subsistem pengolahan produk ternak tentunya masih dapat dilakukan. Upaya ini dapat dijustifikasi karena subsistem pengolahan tidak membutuhkan lahan sebagai basis produksinya, melainkan keterkaitan antar wilayah
The Improvement of Flip (2,2) Visual Cryptography Images Using Two Key Images
The Flip (2, 2) Visual Cryptography (FVC) is one of the techniques used to encrypt the two secret images into two dual purpose transparencies. The two transparencies can be sent to the objective person. The first secret images can be obtained by stacking the two transparencies and the second secret images can be obtained by stacking the one transparency with the flipping other transparency. Unfortunately, the result decryption processes still have noise and the quality of decrypted secret image is not as same as original secret image. This article proposed the new algorithm to improve the quality of decryption secret image. In this process, the two secret images from decryption process were compared with the two original secret images. The different values of each pixel, which was counted from subtraction of decryption image and original secret images, will be inserted to the two key images. The experimental results of this improvement have a good similarity. The noise in decryption process can be eliminated so the two secret images reconstruction similar to the original secret images
Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Petani dalam Sistem Penjualan Sayuran
This research sought to identify (1) socio-economic factors influencing farmers'decision in selling fresh vegetables in Candikuning village, Tabanan regency, and (2)comparison between income of farmers utilizing Tebasan system and without Tebasansystem. Data was collected by using survey method. The 44 farmers with Tebasan systemand 20 farmers without Tebasan system have been chosen as a sample in this research. Timeperiod of the study was in planting season in June 1999 until September 1999. The data wasanalyzed by using Logit Function.The result of the study were (1) income's farmers, need cash before harvesting timeand price risk influencing farmers' decision in selling the fresh vegetables, and (2) there wasno income differences between both kinds of system
Penerapan Strategi Mindmap dalam Pengajaran Membaca Teks Berbahasa Inggris
Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dalam pengajaran membaca dalam Bahasa Inggris dengan menggunakan strategi mindmap, serta memberikan kesadaran tentang pentingnya membaca bagi para siswa maupun guru untuk memperoleh wawasan dan pengetahuan yang lebih luas. Selain ini pelatihan ini juga bertujuan mengenalkan strategi mindmap kepada guru agar dapat diaplikasikan kepada siswa, tidak hanya dalam pelajaran Bahasa Inggris, tapi juga dalam pelajaran lainnya. Sasaran pengabdian ini adalah guru-guru di SDIT Al-Habib Perbaungan. Permasalahan yang sering timbul yaitu kurangnya kesadaran membaca khususnya dalam Bahasa Inggris karena diaanggap susah. Kegiatan pengabdian ini dilaksanan dengan metode pelatihan dan ceramah. Hasil dari pengabdian ini yaitu keikutsertaan guru dalam kegiatan pengabdian, meningkatkan kemampuan pengajaran membaca dalam Bahasa Inggris, meningkatkan kesadaran akan pentingnya membaca, menerapkan dan mengembangkan mindmap dalam bidang pelajaran yang lain
Keberlanjutan Nilai-nilai Tri Hita Karana (Thk) pada Sistem Subak di Kawasan Wisata dan Kawasan Agraris Kabupaten Gianyar
Subak is one of cultural traditional heritage in Bali which need maintained properly and suistainably. This institution is Balinese wall to protect the culture from outside world. In order to maintain THK suistainability, the research carried out at two different areas, tourism at Subak Juwuk Manis and agriculture at Subak Temesi. Invers Matrix Analysis is used to observe the level of THK suistainability, while Fuzzy Set Theory is used to rank each matrix cell component. The level of suistainability determined by the level of solidity based on its transferability. The study found that the tourism visit, in both tourism and agricultural areas, has no negative impact on the suistainability of THK values, with good categories, 85.52% for Subak Juwuk Manis and 78.83% for Subak Temesi. There is also a variation of dominant matrix component in each cell of THK sub-systems. It is suggested that the rank of each THK matrix component has to be paid attention. Moreover, the intensity of guiding should be started from the least dominant to the most dominant cell of matrix
Pengawasan Mutu Olahan Kacang Mete pada PT East Indo Fair Trading, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali
Cashew Nut Product Quality Control In PT East Indo Fair Trading, Karangasem Regency, Bali ProvincePT East Indo Fair Trading is one of cashew nut manufacturing company in Bali. Company has been applied management quality in accordance guidelines standard prevailing, but the fact remains found damage to products. The purpose of research to know processing the cashew nut, supervise the quality uses statistics method and total cost for quality control steady. Based on the research done, there are 11 stages production processed of cashew nut. Quality control analysis include: quality control the beginning until the end of the production process, quality control using controlled map analysis these show that the process is controllable, and quality control using cause and effect diagram analysis that show the source of the product's damage is affected by raw material, human resources, and mechanism. Based on the analysis on total quality cost, actual quality cost the spend by the company are Rp 214.583.333,00 with the total of damage around 8.460 kilograms, and total quality cost over optimum quality are Rp 190.673.096,00 with the total of optimum damage around 5.153,33 kilograms, with the difference of streamlined cost are Rp 23.910.237,00 and the extent of damage differences over the cashew nut products are 3.306,67 kilograms. The recommended suggestion is the company better use statistic quality control method and increase the procedure also the appropriate working method
Kesesuaian Rumus Schrool dan Pita Ukur terhadap Bobot Badan Sapi Brahman Cross di Kelompok Ternak Sumber Jaya Dusun Pilanggot Desa Wonokromo Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan
Usaha peternakan Sapi Brahman Cross (BX) hingga saat ini masih didominasi oleh peternakan rakyat dengan skala USAha kecil dan sistem pemeliharaannya bersifat tradisional. Sistem pemasaran Sapi di wilayah Kabupaten Lamongan masih menggunakan metode taksiran. Salah satu cara untuk memperkirakan bobot badan adalah dengan mengukur lingkar dada ternak karena lingkar dada seekor ternak memiliki korelasi yang sangat kuat untuk menduga bobot hidup ternak. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan bobot hidup ternak adalah menggunakan rumus Schoorl dan pita ukur. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Ternak Sumber Jaya Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sapi Brahman Cross (BX) sebanyak 30 ekor. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Uji-T. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai T hitung (t) antara rumus Schoorl dengan timbangan Digital lebih besar dari T tabel (t0,05) yaitu (t = 76,26 ≥ t0,05 = 2,056), nilai T hitung (t) antara pita ukur dengan timbangan Digital lebih besar dari T tabel (t0,05) yaitu (t=52,5 ≥ t0,05 = 2,056 ). Hasil tersebut menandakan bahwa terdapat penyimpangan yang signifikankan dalam pendugaan bobot badan Sapi Brahman Cross di Kelompok Ternak Sumber Jaya Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan