3 research outputs found
Alternatif Pembangkit Energi Listrik Menggunakan Prinsip Termoelektrik Generator
Thermoelectric generator (TEG) has been used to produce electrical energy, the working principle of TEG, the temperature difference between two materials, will flow current, and produce a potential difference. This principle is known as the "Seebeck effect" which is a reverse phenomenon of the Peltier (Thermoelectric Cooling, TEC) effect. This research was conducted to determine the electrical nergy capacity produced for 10 TEG modules in series. Testing is done by utilizing heat energy from asphalt, water flow and connected to 10 TEG modules. The test results show that the maximum voltage is 18Voltdc 0.49 AmperePembangkit listrik termoelektrik (Thermoelectric Generator, TEG) telah digunakan untuk menghasilkan energi listrik, prinsip kerja TEG, perbedaan temperatur antar dua material, akan mengalirkan arus, dan menghasilkan beda potensial. Prinsip ini dikenal dengan “efek Seebeck” yang merupakan fenomena kebalikan dari efek Peltier (Thermoelectric Cooling, TEC). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kapasitas energi listrik yang dihasilkanuntuk 10 modul TEG secara seri. Pengujian dilakukan dengan memanfaatkan energi panas dari aspal, aliran air dan terhubung pada 10 modul TEG. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tegangan maksimal 18Voltdc 0,49Ampere
Analisa Stabilitas Sespan pada Sepeda Motor Disabilitas
Alat transportasi adalah kebutuhan yang cukup penting saat ini, dimana manusia memiliki kebutuhan untuk mobilitas yang cukup tinggi. Alat transportasi yang baik harus memenuhi beberapa aspek antara lain kestabilan dan keamanan. Hal ini membuat para penyandang disabilitas atau penyandang cacat kaki untuk menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi pribadi mereka dengan cara memodifikasinya sendiri. Namun pada umumnya para modifikator hanya sekedar menambahkan roda atau biasa disebut dengan sespan, penambahan roda ini umumnya tanpa memikirkan penempatan roda yang tepat. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui penempatan roda (sespan) yang stabil, radius belok serta menentukan kecepatan kritis sepeda motor sespan bagi penyandang disabilitas pada variasi sejajar sampai 60 cm. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa perbandingan penempatan roda sespan (lead) dengan jarak 60 cm dianggap paling stabil dan aman untuk sepeda motor penyandang disabilitas. Hal ini dapat dibuktikan pada saat kecepatan maksimum 40 km/jam kemampuan manuver tertinggi pada posisi roda sespan dengan jarak 60 cm dari roda belakang mencapai 13,33 m/s yang merupakan angka tertinggi dibandingkan posisi roda sespan lainnya