6 research outputs found
Pengembangan Aplikasi Konversi Representasi Not Balok Ke Not Angka Untuk Paduan Suara Campur
Beam notation is a notation that is officially used in the whole world as an intermediary to do musical communication. In Indonesia, notation that is more absorbed and mostly easy to learn autodidactly is numbered notation, while beam notation is more difficult to learn and tend to be avioded. Traditionally, beam notation can be converted to numbered notation by fully relying on human skills and abilities. It is obvious that the conversion process would require much time and energy. Therefore, a new conversion application is developed to cope the conversion from beam notation into numbered notation specally for mixed choir, with representated in a XML file called MusicXML. MusicXML is a representation of beam notation that are more easily to be compressed and has a universal characteristic, can be opened in a wide range of applications. The purpose of this research was to design a fast, reliable and accurate application to convert beam notation into numbered notation for mixed choir which consist of multiple voice parts, according to the prevailing theory of music. Kata-kunci: rekayasa perangkat lunak, konversi notasi musik, MusicXM
Klasifikasi Sentimen Pembeli Berdasarkan Layanan SMS “Suara Konsumen” Terhadap Produk Menggunakan Metode K-nn
Limited number of characters in an SMS causes the use of words and the structure of solid and compact but obviously become very important in presenting the content and purpose of the sender of the SMS. This research studied how the use of SMS classify structures and limited words to get the sentiment of an SMS service "Suara Konsumen" through text mining approach. This study uses K-NN algorithm in the classification, besides the K-NN algorithm of this study will be weighted words using TF-IDF methods, Feature Selection in the selection of words also Cosine Similiarity in measuring the degree of proximity between documents. In determining the success, measured the accuracy of the documents the trial and the results are very accurate with an average value of 89% accuracy on the variation of K and Feature Selection
Klasifikasi Suara Manusia Ke Dalam Sopran, Mezzo Sopran, Alto, Tenor, Bariton, Bass Dengan Self Organizing Map
Self Organizing Map adalah metode jaringan syaraf tiruan (Artificial Neural Network) yang biasa digunakan untuk melakukan proses klasifikasi dengan sifat unsupervised learning atau pelatihan tak terbimbing. Cluster yang akan digunakan akan ditentukan secara manual hanya saja dalam prosesnya data yang masuk akan dikelompokan secara otomatis tanpa adanya intevensi dari sistem. Penelitian ini menerapkan Self Organizing Map untuk melakukan klasifikasi data berupa rekaman suara dengan format file WAV karena merupakan format audio yang belum terkompresi ke dalam sopran, mezzo sopran, alto, tenor, baritone, dan bass. Dalam pengambilan data untuk input melalui proses preemphasis, frame, blocking, dan windowing sebelum dirubah menjadi sinyal diskrit dengan Fast Fourier Transform. Data berupa rata-rata magnitude menjadi input dalam sistem klasifikasi Self Organizing Map. Dalam penelitian ini hasil yang didapat belum sesuai dengan harapan karena data tidak mengelompok dengan baik.Self Organizing Map adalah metode jaringan syaraf tiruan (Artificial Neural Network) yang biasa digunakan untuk melakukan proses klasifikasi dengan sifat unsupervised learning atau pelatihan tak terbimbing. Cluster yang akan digunakan akan ditentukan secara manual hanya saja dalam prosesnya data yang masuk akan dikelompokan secara otomatis tanpa adanya intevensi dari sistem. Penelitian ini menerapkan Self Organizing Map untuk melakukan klasifikasi data berupa rekaman suara dengan format file WAV karena merupakan format audio yang belum terkompresi ke dalam sopran, mezzo sopran, alto, tenor, baritone, dan bass. Dalam pengambilan data untuk input melalui proses preemphasis, frame, blocking, dan windowing sebelum dirubah menjadi sinyal diskrit dengan Fast Fourier Transform. Data berupa rata-rata magnitude menjadi input dalam sistem klasifikasi Self Organizing Map. Dalam penelitian ini hasil yang didapat belum sesuai dengan harapan karena data tidak mengelompok dengan baik
Pembuatan Aplikasi Event Management System yang Usable untuk Event Asian Youth Day
Asian Youth Day (AYD) adalah sebuah acara kepemudaan untuk kaum Muda Katolik yang rutin diselenggarakan tiap tiga tahun. AYD diikuti ribuan peserta dari negara-negara di kawasan Asia. Menangani ribuan peserta dengan tingkat penerimaan teknologi yang berbeda-beda tentunya bukan hal yang mudah. Pada kesempatan AYD ke-7 di Yogyakarta, Indonesia dirancang sebuah sistem yang dikhususkan untuk menangani proses registrasi dari awal pendaftaran, pencatatan transportasi, pembagian akomodasi dan pengaturan kelompok sehingga peserta hanya tinggal membuka web AYD dari smartphone masing-masing untuk mengetahui segala hal yang telah diatur oleh panitia. Agar penyelenggaraan berikutnya sistem ini bisa digunakan kembali, perlu ada penelitian untuk mendukung perancangan sistem, yaitu dengan Usability Testing. Berdasarkan penelitian terhadap responden yang menjadi panitia, didapatkan tingkat efektivitas menggunakan task completion rate sebesar 99,16%. Tingkat efisiensi responden dalam mendapatkan informasi berada di kisaran 24 detik dari nilai benchmark di kisaran 21 detik. Nilai learnability meningkat sebesar 25% setelah responden mencoba sebanyak tiga kali. Dari kuisioner SUS didapat nilai satisfaction sebesar 3,61 dari skala 5 sehingga bisa dikatakan sistem adalah usable untuk penyelenggaraan berikutnya