4 research outputs found

    FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CAKUPAN IMUNINASI DASAR PADA ANAK UMUR 0-12 BULAN

    No full text
    Pendahuluan: Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/ meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.Tujuan: Diketahui ada faktor – faktor yang berhubungan dengan cakupan imuninasi dasar pada anak 0-12 bulan di desa Kota Batu wilayah kerja Puskesmas Warkuk Ranau Selatan Kabupaten OKU Selatan tahun 2023.Metode:  Desain  penelitian  yang  digunakan  adalah  desain  penelitian  Cross Sectional. semua ibu yang memilik anak umur 0-12 bulan di desa Kota Batu berjumlah 177. Sampel dalam penelitian ini menggunakan Accidental Sampling. Hasil: Dari 122 responden pengetahuan kurang baik dengan cakupan imuninasi dasar tidak lengkap sebanyak 78 (83,0%) dengan responden yang pengetahuan baik dengan cakupan imuninasi dasar lengkap sebanyak 12 (42,9%). Pendidikan rendah dengan cakupan imuninasi dasar tidak lengkap sebanyak 70 (82,4%) lebih besar dibandingkan dengan responden yang pendidikan tinggi dengan cakupan imuninasi dasar lengkap sebanyak 20 (54,1%). Bekerja dengan cakupan imuninasi dasar tidak  lengkap  sebanyak 74  (87,1%) dengan responden  yang  yang tidak bekerja dengan cakupan imuninasi dasar lengkap sebanyak 16 (43,2%). Petugas kesehatan  tidak  memberikan  pengarahan  atau  informasi  yang  benar  dengan cakupan  imuninasi  dasar  tidak  lengkap  sebanyak  65  (81,3%)  dengan  petugas kesehatan memberikan pengarahan atau informasi yang benar dengan cakupan imuninasi dasar lengkap sebanyak 25 (59,8%. Kesimpulan: Hasil uji Chi square didapatkan   ρ value 0,000, ρ value 0,001, ρ value  0,000 dan ρ value 0,010 Artinya terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan, pendidikan, pekerjaan dan peran petugas di desa Kota Batu Wilayah Kerja Puskesmas Warkuk Ranau Selatan Kabupaten OKU Selatan Tahun 202

    FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TYPHOID

    No full text
    Pendahuluan : Penyakit demam thypoid merupakan penyakit yang berada pada usus halus dan dapat menimbulkan gejala terus menerus, ditimbulkan oleh Salmonella thyposa. Penyakit ini erat kaitannya dengan hygiene pribadi dan sanitasi lingkungan, seperti hygiene perorangan, hygiene makanan, lingkungan yang kumuh, kebersihan tempat-tempat umum yang kurang serta perilaku masyarakat yang tidak mendukung untuk hidup sehat Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Cross Sectional, Data dianalisis dengan rumus uji Chi-square. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Masyarakat Kelurahan kemalaraja RT 04 UPTD Puskesmas Kemalaraja sebanyak 389  jiwa. Sampel yang diambil secara acak sederhana (simple random sampling). berdasarkan rumus yang terdapat dalam buku Iwan Ariawan (2011).sebesar193 Sampel. Hasil: Hasil analisa Univariat kejadian kebiasaan mencuci tangan yang kurang baik sebanyak 48 (24,9%) responden, 145 (75,1%)  responden dengan kategori mencuci tangan sudah baik. Tidak tersedianya tempat pembuangan sampah sebanyak 43 (22,3%) responden, 150 (77,7%)  responden sudah tersedia tempat pembuangan sampah, pengolahan makanan yang tidak baik sebanyak 45 (23,3%) responden,  148 (76,7%) responden dalam kategori pengolahan makanan sudah baik. Hasil uji chi square di dapatkan p value 0,000< (0,05) artinya terdapat hubungan yang bermakna antara Kebiasaan Mencuci Tangan dengan kejadian Demam thypoid , p value 0,000< (0,05) artinya terdapat hubungan yang bermakna antara tempat pembuangan sampah dengan kejadian Demam thypoid, p value 0,001< (0,05). Artinya terdapat hubungan yang bermakna antara Pengolahan Makanan dengan kejadian thypoid. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan mencuci tangan, tempat sampah dan pengolahan makanan dengan kejadian demam thypoi

    HUBUNGAN KEBIASAAN MENCUCI TANGAN, SUMBER AIR BERSIH, DAN KONDISI TEMPAT SAMPAH DENGANKEJADIAN DEMAM TIFOID

    No full text
    Demam tifoid di Indonesia bersifat endemis yang sering ditemukan di kota besar. Dimana demam tifoid yang terjadi di Indonesia sekitar 350- 810/100.000 penduduk, prevalensi yang didapat ialah sebesar 1,6% dan demam tifoid ada pada urutan ke-5 penyakit menular yang terjadi pada seluruh golongan usia di Indonesia (6,0%). Berdasarkan data yang diperoleh dari diwilayah kerja puskesmas Tanjung Lengkayap, insiden demam typhoid tahun 2020 sebesar 118, tahun 2021 yang menderita typhoid sebesar 131 dan tahun 2022 berjumlah  120. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan kebiasaan mencuci tangan, sumber air bersih dan kondisi tempat sampah dengan kejadian typoid diwilayah kerja puskesmas Tanjung Lengkayap Kecamatan Lengkiti kabupaten OKU tahun 2023. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan pendekatan Cross Sectional, pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini yaitu berdasarkan hasil perhitungan besar sampel sebanyak 96 sampel. Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square yaitu ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian demam Typoid (p value 0,000), ada hubungan yang bermakna antara sumber air bersih dengan kejadian demam Typoid (p value 0,000) dan ada hubungan kondisi tempat sampah dengan demam Typoid (p value 0,000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan bermakna antara kebiasaan mencuci tangan, sumber air bersih dan kondisi tempat sampah dengan kejadian demam typoid diwilayah kerja puskesmas Tanjung Lengkayap Kecamatan Lengkiti kabupaten OKU tahun 2023

    FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS JAYAPURA KABUPATEN OKU TIMUR

    No full text
    Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian penting dari kesehatan umum dan kesejahteraan dan merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Rongga mulut dan gigi yang sehat menjadi hal yang sangat penting dan hanya dapat dicapai apabila rongga mulut senantiasa bersih. Tujuan Penelitian Mengetahui Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Jayapura Kabupaten OKU Timur tahun 2023. Metode Penelitian menggunakan desain penelitian Cross Sectional. Populasi adalah jumlah kunjungan pasien yang berobat di balai pengobatan UPTD Puskesmas Jayapura periode Januari-April 2023. Pengambilan sampel dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan dan mendapatkan jumlah sampel sebanyak 71 responden. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Metode pengumpulan data diperoleh dari pengisian lembar kuesioner. Teknis Analisis data dengan menghitung jumlah data hasil dari kuisioner kemudian dibuat rata-rata dalam bentuk distribusi frekuensi dan presentase serta disajikan dalam bentuk tabel. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, pendapatan, pekerjaan dan aksesibilitas dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Jayapura Kabupaten OKU Timur tahun 2023
    corecore