9 research outputs found

    Nowdays, Greenhouse is Becoming Popular in Tropical Country for Plant Cultivations, Which the Main Reason is Fbrplant Protection Against Unwanted Distwbances I.e. From Heavy Rainfall, Wind, Pest and So on. Since Most of the Greenhouse Are Covered with Transparence Material Such as Glass Plate, Plastic Sheet, Fiberglass Etc., the Greenhouse Effect Will Take Place Accordingly Causing a Temperature Rise That is Usually Higher Than That of the Outside. IT Turns Out That This Rising Temperature Beco

    Full text link
    Nowdays, greenhouse is becoming popular in tropical country for plant cultivations, which the main reason is fbrplant protection against unwanted distwbances i.e. from heavy rainfall, wind, pest and so on. Since most of the greenhouse are covered with transparence material such as glass plate, plastic sheet, fiberglass etc., the greenhouse effect will take place accordingly causing a temperature rise that is usually higher than that of the outside. It turns out that this rising temperature becomes a major problem that will have negative effects on the plant growth. This research aims to control the temperature in the greenhouse by applying a Fuzzy Logic Controller (FLC), first by maintaining a constant temperature in the greenhouse and secondly, by trying to equalize the temperature in the greenhouse to that of the outside. The experiment was canied.out at a small scale with the greenhouse dimension of (1 00 x 120 x 100) c d Heet fnun the greenhouse was expelled using an exhaust fan. The power of the fan was: contfv&d.by the FLC subjected to the real temperaturn changes with time. The results sh~wtha t the FLC could pe~formg oad function of a temperature controller for the greenhouse.. It couM control the temperature in the greenhouse under the expected conditions end explained the energy consumption throughout the process

    Temperature Control in Greenhouse with Fuzzy Logic Control

    Full text link
    Nowdays, greenhouse is becoming popular in tropical country for plant cultivations, which the main reason is fbrplant protection against unwanted distwbances i.e. from heavy rainfall, wind, pest and so on. Since most of the greenhouse are covered with transparence material such as glass plate, plastic sheet, fiberglass etc., the greenhouse effect will take place accordingly causing a temperature rise that is usually higher than that of the outside. It turns out that this rising temperature becomes a major problem that will have negative effects on the plant growth. This research aims to control the temperature in the greenhouse by applying a Fuzzy Logic Controller (FLC), first by maintaining a constant temperature in the greenhouse and secondly, by trying to equalize the temperature in the greenhouse to that of the outside. The experiment was canied.out at a small scale with the greenhouse dimension of (1 00 x 120 x 100) c d Heet fnun the greenhouse was expelled using an exhaust fan. The power of the fan was: contfv&d.by the FLC subjected to the real temperaturn changes with time. The results sh~wtha t the FLC could pe~formg oad function of a temperature controller for the greenhouse.. It couM control the temperature in the greenhouse under the expected conditions end explained the energy consumption throughout the process

    Pembuatan Perangkat Monitoring Potensi Energi Surya Berbasis Mikrokontroler

    Full text link
    Pembangunan pembangkit listrik energi surya (PLTS) akan lebih efisien jika dilakukan di tempat yang memiliki potensi energi surya yang tinggi. Potensi energi surya dapat diketahui melalui data-data irradiasi surya, temperatur, dan kelembapan relatif. Di Indonesia data-data tersebut diterbitkan oleh BMKG. Akan tetapi, data-data yang tersedia hanya untuk kota-kota besar di Indonesia. Data-data dalam lingkup yang lebih kecil diperlukan untuk analisis lebih lanjut tentang pembangunan PLTS di suatu daerah. Untuk itulah pada penelitian ini dibuat perangkat monitoring potensi energi surya berbasis mikrokontroler yang dapat mengukur irradiasi surya, temperatur, dan kelembapan relatif dalam lingkup yang kecil.Alat yang dibuat menggunakan Arduino sebagai mikrokontroler, baterai sebagai catu daya, pyranometer sebagai sensor irradiasi surya, modul SHT1x sebagai sensor temperatur dan kelembapan relatif, dan modul GPS sebagai sensor posisi dan waktu. Hasil pengukuran ditampilkan dengan LCD dan disimpan di SD card.Dari hasil kalibrasi dengan Automatic Weather System (AWS) diketahui bahwa alat yang dibuat memiliki full scale error rata-rata untuk pengukuran irradiasi surya sebesar 1,33%; temperatur sebesar 5,12%; dan kelembapan relatif sebesar 4,45%. Sedangkan standar deviasi kesalahan mutlak untuk pengukuran irradiasi surya sebesar 19,82; temperatur sebesar 0,33; dan kelembapan sebesar 1,42. Selain itu diukur juga potensi energi surya di beberapa tempat di Kota Bandung dengan nilai insolasi rata-rata di Antapani 3,79 kWh/m2/hari; di Kiaracondong 3,70 kWh/m2/hari; dan ITB 2,30 kWh/m2/hari

    Rekayasa Komputasional Sistem Pendingin Kluster Komputer

    Full text link
    Makalah ini membeberkan proses rekayasa komputasional dalam rangka membangun sistem kluster komputer yang terdinginkan dengan baik. Pendinginan diperlukan karena seluruh komputer dimasukkan dalam satu lemari server secara kompak, padahal selama bekerja masing-masing komputer akan mendisipasikan kalor yang tidak sedikit. Upaya pendinginan dilakukan dengan mengatur peletakan komputer agar konveksi udara alami berjalan lancar, kemudian menambahkan kipas pada posisi yang tepat untuk memberi konveksi paksa yang efektif. Dengan rekayasa komputasional, maka peletakan komputer maupun kipas secara coba-coba bisa dihindari. Hasil simulasi maupun implementasi menunjukkan bahwa suhu udara dalam lemari bisa dijaga dibawah 79oC pada beban komputasi 100%

    Pembuatan Perangkat Keras dan Analisis Sub-Metering Konsumsi Energi Listrik

    Full text link
    Pemantauan konsumsi energi merupakan langkah manajemen energi yang efektif dalam penghematan energi untuk jangka panjang. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan pada perangkat keras dari sistem pemantauan untuk sub-metering. Sub-metering yang dilakukan membagi pengukuran menjadi tiga masukan arus: stop kontak, air conditioner, dan penerangan ambient, yang diakuisisi dengan menggunakan sensor arus non-invasive SCT-013-030. Data yang diakuisisi kemudian diolah oleh Arduino UNO, disimpan ke SD Card menggunakan Arduino Ethernet Shield dalam keadaan offline untuk kemudian dibuat model hariannya dari hasil pengukuran sebagai referensi pengukuran real-time.Untuk memverifikasi model harian dari hasil pengukuran harian pengguna energi, dibuat suatu pemodelan konsumsi listrik base-line yang diasumsikan hemat. Tampilan real-time yang nantinya dibandingkan dengan pemodelan harian diunggah ke jaringan Ethernet dengan menggunakan Arduino Ethernet Shield dalam keadaan online. Sedangkan perangkat lunak yang digunakan untuk menampilkan di halaman web adalah RGraph, sebuah perpustakaan grafik bebas pakai berbasis javascript.Pada akhirnya, penelitian ini dapat melahirkan rekomendasi-rekomendasi penghematan yang spesifik. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa sensitivitas sensor arus dan signal conditioner yang digunakan adalah sebesar 7 Ampere/bitdengan tingkat presisi yang baik. Sedangkan resolusi, yakni Perubahan 1 bit pada signal conditioner terjadi apabila ada Perubahan setiap 0, 15 Ampere pada sensor arus

    Evaluasi Algoritme Bresenham dan Digital Differential Analyzer (DDA) untuk Pengontrolan Koordinasi Gerakan Dua Motor Stepper pada Robot untuk Simulator Penusukan Jarum Medis

    Full text link
    Citra USG merupakan salah satu kebutuhan pendukung yang krusial dalam menuntun penusukan jarum medis ke dalam tubuh pasien. Konsistensi citra visibilitas jarum tersebut ditentukan oleh dua faktor, yaitu teknis pencitraan yang digunakan (spesifikasi transduser USG dan karakteristik akustik jarum) dan posisi jarum (kedalaman dan sudut penusukan) terhadap muka gelombang bidang yang dipancarkan pada bidang pandang tertentu. Sebelum diaplikasikan ke tubuh pasien, diperlukan suatu informasi berupa peta visibilitas jarum yang dicitrakan USG dengan mensimulasikan teknik penusukan secara in-plane menggunakan sistem robot 3 DOF. Hal penting dari robot 3 DOF yang digunakan adalah koordinasi gerakan dua motor stepper yang menjamin gerakan penusukan jarum berada pada trajektori berupa garis lurus untuk berbagai kombinasi kedalaman dan sudut penusukan. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dilakukan evaluasi algoritme Bresenham dan Digital Differential Analyzer (DDA) dalam mengatur pemberian jumlah pulsa masukan pada kedua motor stepper sehingga diperoleh gerakan yang diinginkan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan jarum spinal 22G pada gerakan penusukan dengan rentang sudut penusukan 08 - 908 dengan Perubahan sudut 22,58 dan kedalaman penusukan 10 "“ 50 mm dengan Perubahan kedalaman 10 mm. Berdasarkan nilai RMSE, standar deviasi, linearitas, dan R2, algoritme Bresenham lebih baik dibandingkan dengan algoritme DDA

    Autograft and Implant Cranioplasty in Pediatric Patients

    Full text link
    The use of implants in pediatric cranioplasty is still debatable. Many surgeons prefer to use autologous bone grafts than implants due to previous concerns that implants have a higher risk of infection, allergic response, and are not biocompatible as an autologous bone graft. However, recent studies showed that several implant materials have a similar infection rate following cranioplasty or might be lower compared to autologous bone. Moreover, several studies also reported a high rate of bone flap resorption in autograft cranioplasty, particularly in patients below the age of 8 years, thus requiring revision surgery with an implant as a substitute in most cases. Implant materials also have advantages in several conditions that make them more suitable than autologous bone grafts. This literature review is expected to give information about the type of implant materials that can be used as an alternative to substitute autologous bone grafts in certain conditions
    corecore