13 research outputs found

    Studi Pra-kelayakan Ekonomi Sistem Desalinasi Nuklir Madura

    Full text link
    STUDI PRA-KELAYAKAN EKONOMI SISTEM DESALINASI NUKLIR MADURA. Studi kelayakan perlu dilakukan dalam rencana pembangunan PLTN jenis SMART (System integrated Modular Advanced ReacTor), yang dikopel dengan teknologi desalinasi jenis MED (Multi Effect Distilation) untuk memproduksi air bersih di Puiau Madura. Salah satu bagian penting dari studi kelayakan adalah analisis kelayakan ekonomi dan finansial. Kriteria kelayakan proyek desalinasi nukiir ini dianalisis menggunakan parameter- parameter yang umum digunakan dalam menilai suatu proyek, yaitu Tingkat Pengembalian Modal (FIRR), Niiai Bersih Sekarang (FNPV), dan Waktu/Lama Pengembalian Modal (Payback Period). Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa dengan harga juai listrik sebesar 54,17 mills/kWh, untuk keseluruhan proyek yang didanai oleh pendanaan luar negeri, daiam negeri dan modal sendiri, diperoleh nilai FIRR sebesar 12,73%, nilai FNPV sebesar US$ 75,29 juta dan Payback Period selama 8 tahun. Dengan melihat indikasi keberhasilan proyek maka proyek desalinasi nukiir dapat dikatakan layak dan dari segi investasi menguntungkan karena tingkat pengembaiian modalnya cukup tinggi, keuntungan pada akhir umur ekonomi cukup besar dan waktu pengembalian modalnya cepat

    Kelayakan Ekonomi dan Pendanaan Pembangunan Proyek Pltn Jenis Pwr Tipe Opr-1000 di Semenanjung Muria

    Full text link
    KELAYAKAN EKONOMI DAN PENDANAAN PEMBANGUNAN PROYEK PLTN JENIS PWR TIPE OPR-1000 DI SEMENANJUNG MURIA. Telah dilakukan studi untuk mengetahui kelayakan ekonomi dan pendanaan pembangunan PLTN OPR-1000 di Semenanjung Muria. Studi ini dilakukan dengan tahapan-tahapan sbb: pemutakhiran data baik teknis maupun ekonomi dari PLTN OPR-1000, survei sumber-sumber pendanaan, mengetahui kelayakan ekonomi (Economic Viability) dengan menghitung biaya pembangkitan listrik (Electricity Generation Cost), menghitung penjualan listrik (Electricity Tariff), biaya pembangunan (Construction Cost) PLTN OPR-1000 dan menghitung kelayakan pendanaan (Financing Viability) pembangunan PLTN OPR-1000 dengan menggunakan kriteria kelayakan yang urnum digunakan (Nilai Bersih Sekarang (NPV), Tingkat Pengembalian Modal (IRR) dan Lama Pengembalian Modal (Payback Period)) dengan menggunakan KEPCO Spread Sheet. Berdasarkan perhitungan didapatkan hasil bahwa ongkos pembangkitan listrik sebesar 4,0866 cent/kWh, sementara harga penjualan (tarif) listrik adalah 6,6399 cent/kWh (setelah dikenai pajak)! Biaya pembangunan PLTN OPR-1000 secara keseluruhan adalah US4.092,09juta(termasukinterestdanfinancialfee,tidaktermasukinitialnuclearfuel).Dariperhitungarikelayakanpendanaanpadakasusdasar(basecase)diperolehhasilbahwanilaiIRR,NPVdanPaybackPeriodkeseluruhaninvestasiadslahmasing−masingsebesar10,37 4.092,09 juta (termasuk interest dan financial fee, tidak termasuk initial nuclear fuel). Dari perhitungari kelayakan pendanaan pada kasus dasar (base case) diperoleh hasil bahwa nilai IRR, NPV dan Payback Period keseluruhan investasi adslah masing-masing sebesar 10,37%, US 90,52 juta dan 12,11 tahun. Dari sini dapat disimpulkan bahwa dengan harga jual listrik sebesar 6,640 cent/kWh atau 0,0664 US$/kWh, pada dasarnya proyek pembangunan PLTN OPR-1000 ini sangat layak dan menguntungkan. Dari segi investasi, proyek ini cukup menarik minat investor karena tingkat pengembalian modalnya cukup tinggi, keuntungan pada akhir umur ekonomi cukup besar dan waktu/lama pengembalian modalnya cepat

    Studi Pengaruh Perubahan Kondisi Lingkungan Tapak terhadap Harga Listrik dan Air pada Sistem Desalinasi dengan Sumber Energi Nuklir dan Fosil

    Full text link
    STUDI PENGARUH PERUBAHAN KONDISI LINGKUNGAN TAPAK TERHADAP HARGA LISTRIK DAN AIR PADA SISTEM DESALINASI DENGAN SUMBER ENERGI NUKLIR DAN FOSIL. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Perubahan kondisi lingkungan tapak; yaitu salinitas, suhu air laut dan suhu udara lingkungan terhadap harga listrik dan air, serta dapat menentukan jenis pembangkit dan teknologi desalinasi yang paling optimal ditinjau dari aspek teknis dan ekonomi sesuai dengan karakteristik tapak yang diinginkan. Sebagai sumber energi adalah PLTU-Batubara, Daur Gabung, Turbin Gas dan PLTN SMART. Untuk jenis teknologi desalinasi dipilih jenis MSF, MED dan RO. Perhitungan harga listrik dan air menggunakan tools dari IAEA yaitu DEEP 2.1. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa salinitas air laut hanya berpengaruh terhadap harga air dan tidak berpengaruh terhadap harga listrik. Untuk PLTU-Batubara, Daur Gabung dan PLTN SMART yang dikopling dengan MED, MSF dan RO, peningkatan suhu air laut akan meningkatkan harga listrik dan menurunkan harga air. Untuk PLTU-Batubara dan SMART yang dikopling dengan semua jenis desalinasi, harga listrik dan air tidak terpengaruh dengan adanya Perubahan suhu udara. Sedangkan pada Daur Gabung dan Turbin Gas, harga listrik dan air meningkat dengan kenaikan suhu udara

    Industri Nasional Dan Kendalanya Untuk Berpartisipasi Dalam Pembangunan Pltn

    Get PDF
    NATIONAL INDUSTRY AND THE CONSTRAINTS FOR PARTICIPATING IN NPP CONSTRUCTION. Readiness of nuclear power construction benchmarks is the extent to which the infrastructure has been prepared. One aspect that needs to be prepared is the national industry involvement. How far the industry is ready and will be involved in future development. Nuclear power development planning is a long-term planning, so, it is necessary to analyze about the supporting items and also the constraints. The purpose of this paper is to parse what about the constraints of national industry to participate in the construction of nuclear power plants. The method are a literature study, data collection of industry capability and industry experience, as well as discussion with industry practitioners. From the above data and analysis can be concluded that the constraints faced by the national industry in participating for NPP construction are: (1) Government policy is unclear, (2) The potential for the industrial market which needs to be guaranteed, (3) The policy horizon just for short-term interests only, (4) Lack of the big manufacturer that was taken action as another industries driver, (5) The competitiveness which still need to continue enhanced, (6) Industry players that only profit-oriented and do not take sides on enhancing of the national capability

    Ketersediaan Uranium di Indonesia untuk Memenuhi Kebutuhan Bahan Bakar PLTN

    Full text link
    Bahan bakar nuklir merupakan komponen penting PLTN dalam menghasilkan panas. Besarnya kebutuhan bahan bakar nuklir akan mempengaruhi jumlah penyediaan bijih uranium. Demi menjaga keberlangsungan operasi PLTN, sangat penting untuk menjaga keseimbangan kebutuhan dan pasokan uranium. Oleh karena itu, sebelum PLTN dibangun di Indonesia perlu dilakukan analisis ketersediaan uranium, agar dapat dibuat strategi pasokan uranium yang baik. Metoda yang digunakan meliputi mengumpulkan data cadangan uranium di Indonesia, lalu menyusun spread sheet Nuclear Fuel Mass Balance (NFMB) Calculator untuk menghitung jumlah kebutuhan uranium pada setiap tahap siklus bahan bakar nuklir, selanjutnya membandingkan antara kebutuhan riil uranium PLTN dan cadangan uranium yang dimiliki oleh Indonesia. Hasil analisis ini memperlihatkan bahwa PLTN jenis PWR dengan kapasitas 1.000 MWe akan menghasilkan energi listrik sebesar 7.884 GWh dalam setahun. Dengan burn-up 43 GWd/tonU maka kebutuhan bahan bakar nuklir per tahun sekitar 28,93 ton yang didapatkan dari uranium alam U3O8 (yellow cake) sebanyak 244,68 ton atau setara dengan 108.362,2 ton bijih uranium. Dengan cadangan uranium Indonesia 70.000 ton dalam bentuk yellow cake, akan mampu memenuhi kebutuhan bagi 7 unit PLTN dengan kapasitas masing-masing 1.000 MWe yang beroperasi untuk 40 tahun

    Pemetaan dan Penyiapan SDM Tahap Pengoperasian dan Perawatan Pltn di Indonesia

    Get PDF
    PEMETAAN DAN PENYIAPAN SDM TAHAP PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN PLTN DI INDONESIA. Penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten merupakan salah satu infrastruktur dasar pembangunan PLTN. IAEA merekomendasikan bahwa pada kegiatan awal penyiapan SDM PLTN adalah melakukan Pemetaan Proses Bisnis (Business Process Mapping) dengan mengidentifikasi pengetahuan, keterampilan dan kemampuan SDM yang dibutuhkan untuk melaksanakan operasi dan perawatan PLTN. Tujuan studi adalah memetakan dan menyiapkan SDM di BATAN untuk tahap pengoperasian dan perawatan PLTN di Indonesia. Metode yang digunakan adalah memetakan proses bisnis pada tahap pengoperasian dan perawatan PLTN, melakukan identifikasi jabatan, melakukan survei dengan kuesioner dan perhitungan, dan analisis data. Survei dan pengisian kuesioner untuk mengetahui tingkat kompetensi teknis personil di BATAN pada tahap pengoperasian dan perawatan PLTN. Analisis menggunakan Metode Analisis Kesenjangan (Gap Analysis Methods) dengan Kriteria Standar Kompetensi SDM yang didasarkan pada kualifikasi kompetensi teknis. Studi ini menggunakan asumsi bahwa PLTN yang akan dibangun sebanyak 2 unit (twin) dan mulai beroperasi pada tahun 2027. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek pendidikan, BATAN mampu memenuhi kebutuhan SDM sebesar 53,64 % hingga 73,75 %. Sedangkan dari aspek pelatihan dan pengalaman kerja khusus, tingkat partisipasi SDM BATAN masih sangat rendah dari yang dipersyaratkan oleh IAEA. Hal ini diakibatkan SDM muda di BATAN yang memiliki kualifikasi pendidikan, pengalaman, pelatihan dan sertifikasi teknis di bidang operasi dan perawatan PLTN masih terbatas. Berdasarkan hal ini, perlu adanya penyiapan SDM PLTN dengan menyusun program kegiatan pengembangan SDM PLTN berdasarkan kualifikasi yang dipersyaratkan

    Pemodelan Perhitungan Indeks Lost Of Load Probability untuk N Unit Pembangkit pada Sistem Kelistrikan Opsi Nuklir

    Full text link
    Perhitungan LOLP dapat dilakukan secara manual ataupun dengan bantuan program. Perhitungan secara manual membutuhkan waktu yang lebih lama dan ketelitian dibandingkan dengan menggunakan bantuan program. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sebuah model perhitungan indeks LOLP yang lebih sederhana, fleksibel (dapat digunakan untuk N jumlah pembangkit), dan waktu perhitungan yang lebih cepat. Program perhitungan LOLP menggunakan bantuan program Matlab. Penelitian dilakukan dengan langkah sebagai berikut: pembuatan source code pada Matlab, perhitungan indeks LOLP dengan data masukkan yang digunakan, dan validasi hasil perhitungan. Validasi dilakukan dengan cara bencmarking terhadap hasil perhitungan penelitian sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model perhitungan indeks LOLP untuk N unit pembangkit pada sistem kelistrikan opsi nuklir telah berhasil dibuat dengan mempertimbangkan aspek kesederhanaan data masukkan, fleksibilitas, dan waktu yang lebih cepat. Hasil perhitungan dapat dinyatakan valid dengan selisih yang kurang dari 1% jika dibandingkan dengan hasil pada penelitian sebelumnya yang telah menghitung indeks LOLP dengan cara manual

    Overnight Cost Estimation Ofindonesia's Cogeneration Power Plant for Industrial Processes

    Full text link
    Indonesia's cogeneration power plant for industrial processes (PeLUIt) is needed to be implemented in Indonesia. Economic analysis is an important factor for PeLUIt implementation. One of the data that needs in the analysis is overnight cost. This research estimates HTGR's overnight cost by using scaling law.By using the estimated value, it can be calculated the PeLUIt overnight cost. The research's purpose is to obtain an estimation of overnight costs of PeLUIt. The estimation result shows the overnight cost of PeLUIt. PeLUIt 10 MWth has an overnight cost 166,26 million USD. PeLUIt 30 MWth has an overnight cost 233,49 million USD. PeLUIt 50 MWth has an overnight cost 281,31 million USD. PeLUIt 100 MWth has an overnight cost 371,86 million USD. PeLUIt 350 MWth has an overnight cost 657,16 million USD

    Aspek Bahan Bakar dalam Rencana Pembangunan Pabrik Listrik dan Air Dl Madura

    Full text link
    ASPEK BAHAN BAKAR DALAM RENCANA PEMBANGUNAN PABRIK LISTRIK DAN AIR DL MADURA. Studi tentang aspek bahan bakar daiam rencana pembangunan pabrik listrik dan air di Madura telah dilakukan. Dalam bidang kelistrikan ada banyak bahan bakar yang dapat digunakan untuk memproduksi listrik. Jenis bahan bakar yang dinominasikan dalam perencanaan pembangunan pabrik listrik dan air di Madura adalah minyak, gas, batubara dan bahan bakar nuklir (BBN). Banyak parameter yang harus dipertimbangkan untuk membangun sebuah pembangkit listrik, diantaranya ketersediaan bahan bakar dan infrastruktur pendukungnya yang akan menjamin pasokan atau penyediaan bahan bakarnya. Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran tentang aspek ketersediaan bahan bakar beserta infrastruktur yang mendukungnya yang akan dapat dipakai sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk memilih jenis bahan bakar yang terbaik dalam studi kelayakan pembangunan pabrik listrik dan air di Pulau Madura. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan informasi dari berbagai sumber dapat disimpulkan bahwa minyak, gas, batubara dan BBN mempunyai kelebihan dan kekurangan yang spesifik dan berbeda satu sama lain dalam pengadaanya. Untuk memilih bahan bakar yang terbaik masih memerlukan studi yang lebih luas, menyeluruh dan mendalam dari aspek teknologi, ekonomi dan pendanaan
    corecore