435 research outputs found

    Studi Tentang Implementasi Pembelajaran Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Bengkel Mesin VEDC Malang

    Full text link
    Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan elemen penting yang harus selalu diperhatikan, dibina dan diprioritaskan setiap melakukan pekerjaan kapanpun dan dimanapun. Dimana setiap pekerjaan yang berhubungan dengan permesinan dan alat bantu lain yang digunakan, selalu berhubungan dengan resiko kecelakaan. Maka dari itu bagi Lembaga, Perusahaan, Industri dan Pengelola Bengkel Mesin, wajib mengimplementasikan Undang-Undang No. 1 Th.1970 tentang Keselamatan Kerja. Tujuan penelitian, (1) Mendeskripsikan implementasi pembelajaran keselamatan kerja. (2) Mendeskripsikan implementasi pembelajaran kesehatan kerja. (3) Mendeskripsikan kondisi bengkel teknik mesin ditinjau dari keselamatan dan kesehatan kerja. Sampel dalam penelitian ini adalah semua populasi/total sampel. Teknik pengumpulan data penelitian dengan cara membagikan angket dan observasi. Jenis penelitian adalah kuantitatif, dengan pendekatan analisis data statistik deskriptif yaitu, dengan mencari komulatif nilai mean/rata-rata skor tiap item pada tiap variabel dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS ver.10. Hasil penelitian dan pembahasan, (1) Penyajian materi keselamatan kerja integrasi dengan lembar tugas kerja praktek dan 100% Instruktur selalu memberi peringatan lisan kepada praktikan, tentang tindakan keselamatan kerja sebelum pelaksanaan praktek dan komulatif nilai mean sebesar 4,09. (2) Penyajian materi kesehatan kerja integrasi dengan lembar tugas kerja praktek dan 100% Instruktur selalu memberi peringatan lisan kepada praktikan, tentang tindakan kesehatan kerja sebelum pelaksanaan praktek dan komulatif nilai mean sebesar 4,20. (3) Kondisi bengkel teknik mesin berdasarkan observasi, sudah sesuai dengan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja, dan komulatif nilai mean sebesar 4,18. Kesimpulan hasil penelitian, (1) Implementasi pembelajaran keselamatan kerja terintegrasi dalam lembar tugas kerja praktek, tetapi semua Instruktur selalu memberi peringatan lisan kepada praktikan, tentang tindakan keselamatan kerja sebelum pelaksanaan praktek, agar praktikan terhindar dari kecelakaan akibat kerja. Artinya semua Instruktur berusaha mematuhi Undang undang No.1, Th. 1970 tentang Keselamatan Kerja. (2) Implementasi pembelajaran kesehatan kerja terintegrasi dalam lembar tugas kerja praktek, tetapi semua Instruktur selalu memberi peringatan lisan kepada praktikan, tentang tindakan kesehatan kerja sebelum pelaksanaan praktek, agar praktikan terhindar dari sakit akibat kerja. Artinya semua Instruktur berupaya mematuhi Keputusan Menteri Kesehatan No. 1405, Th. 2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri. (3) Kondisi Bengkel Teknik Mesin sudah sesuai persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja, artinya aman bagi praktikan dalam melaksanakan praktek dari bahaya kecelakaan akibat kerja maupun sakit akibat kerja. Saran penulis, (1) Agar semua Instruktur konsisten mengimplementasikan pembelajaran keselamatan kerja yang sudah sesuai dengan persyaratan undang-undang keselamatan kerja tersebut di atas. (2) Agar semua Instruktur konsisten mengimplementasikan pembelajaran kesehatan kerja yang sudah sesuai dengan persyaratan Keputusan Menteri Kesehatan tersebut di atas. (3) Bagi pengelola bengkel Departemen Mesin VEDC Malang, agar selalu menjaga dan mempertahankan kodisi bengkel yang sudah sesuai dengan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja seperti sekarang ini

    Korelasi Antara Pengalaman Prakerin, Sikap Mandiri Dan Prestasi Belajar Bidang Produktif Dengan Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mesin (TM) Di SMK Negeri 6 Malang

    Full text link
    Peningkatan kualitas siswa pendidikan SMK tercermin dari meningkatnya prestasi belajar mereka. Dengan kata lain meningkatnya prestasi belajar akan meningkatkan pula kualitas siswa lulusan SMK, sehingga lebih mudah memasuki dunia kerja sesuai dengan misi pendidikan SMK tersebut. Kegiatan prakerin merupakan suatu proses pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematis antara pendidikan pada sekolah dengan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung pada dunia kerja. Untuk itu calon tenaga kerja perlu siap kerja diantaranya melalui perpaduan antara dua faktor yaitu: (1) kesiapan non akademis/soft skill dan (2) penguasaan pengetahuan dan keterampilan (akademis). Tujuan diadakannya penelitian adalah: (1) mengetahui gambaran hubungan antara pengalaman prakerin dengan kesiapan kerja, (2) mengetahui gambaran hubungan antara sikap mandiri dengan kesiapan kerja, (3) mengetahui gambaran hubungan antara prestasi belajar bidang produktif dengan kesiapan kerja, dan (4) mengetahui gambaran hubungan secara simultan antara pengalaman prakerin, sikap mandiri, dan prestasi belajar bidang produktif dengan kesiapan kerja pada siswa kelas XII program keahlian TM SMK Negeri 6 Malang. Penelitian ini dirancang menggunakan deskriptif korelasional yang dilakukan pada siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Mesin SMK Negeri 6 Malang dengan jumlah populasi 99 siswa dan jumlah angket sebanyak 80 butir. Penelitian ini menggunakan angket dan dokumentasi sebagai alat pengumpul data. Hasil penelitian diperoleh: (1) ada hubungan yang signifikan antara pengalaman prakerin dengan kesiapan kerja pada siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Mesin SMK Negeri 6 Malang, (2) ada hubungan yang signifikan antara sikap mandiri dengan kesiapan kerja pada siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Mesin SMK Negeri 6 Malang, (3) ada hubungan yang signifikan antara prestasi belajar bidang produktif dengan kesiapan kerja pada siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Mesin SMK Negeri 6 Malang, (4) ada hubungan yang signifikan antara pengalaman prakerin, sikap mandiri, dan prestasi belajar bidang produktif dengan kesiapan kerja pada siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Mesin SMK Negeri 6 Malang

    Pemaknaan Simbol Pada Interaksi Sosial Masyarakat Islam – Hindu Di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat

    Full text link
    Religion as a doctrine/ideology has formed as a belief toward to the existence of the Godalmighty and culture as the implementation of human relationship among human and the God.Different understanding of God's essence has created some kinds of religions and beliefs. Itcauses difference of culture (value, norm, behavior) among religions adherer. Even the differencescan be opposite each other. As the example, Moslem believes in monotheism and Hindubelieves polytheism. This research purpose is examining how do the societies giving meaning ofsymbolic in having the interaction between Hindu and Moslem community in Mataram City.From the research it can be examined that of adhering a religion (both Hindu and Islam) basicallybecause following their ancestor. They have no courage to challenge what their ancestorhave line up. They have no courage to ask the reason even to discuss it to interpret the meaningof the symbols. Their fear to insult others becomes the obstacle to them. They use their ownpoint of view and some general information that they have got to interpret another religion.Nevertheless, social interaction can happen well. In this case, Moslem community is much moreclosed than Hindu

    Investigating Students' Difficulties in Translating Indonesian Text Into English in the Fifth Semester Students of English Education Program of Muhammadiyah University of Purworejo in the Academic Year of 2013 / 2014

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelediki kesulitan-kesulitan yang dialami mahasiswa semester lima Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Purworejo dalam menerjemahkan teks berbahasa Indonesia ke bahasa inggris. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif karena peneliti akan menjelaskan fenomena kesulitan-kesulitan yang dihadapi mahasiswa semester lima pendidikan bahasa inggris di kelas English-Indonesian Translation. Melalui penelitian ini telah ditemukan bahwa dalam menerjemahkan bahasa Indonesia ke dalam bahasa inggris para mahasiswa masih menemui kesulitan khususnya dalam menentukan pilihan kata yang tepat dan dalam menggunakan kompetensi gramatika mereka. Kesulitan-kesulitan tersebut dialami karena para mahasiswa masih sangat terpengaruh oleh bahasa pertama mereka, bahasa ibu mereka (bahasa Indonesia). Kesadaran linguistik para mahasiswa masih rendah. Mereka tidak menyadari bahwa bahasa inggris sangat berbeda dengan bahasa Indonesia. Selain itu, melihat hasil terjemahan siswa, para mahasiswa masih gagal dalam melalui ketiga proses penerjemahan yang diajukan oleh Larson. Para mahasiswa masih belum bisa mempelajari dengan baik kata-kata dalam bahasa sumber, struktur gramatika bahasa sumber dan konteks dari bahasa sumber. Dengan demikan mereka tidak bisa menentukan arti dari pesan yang disampaikan dalam bahasa sumber. Lebih lanjut lagi mereka tidak bisa merekonstruksi pesan yang sama dengan menggunakan kata-kata dan struktur grammatika dan konteks budaya bahasa sasaran. Singkatnya, terjemahan mereka menjadi tidak natural dan tidak berterima. Terakhir, meskipun mereka telah berhasil lulus dalam beberapa mata kuliah dasar bahasa inggris yang logikanya bisa membuat bahasa inggris mereka lebih baik, kemampuan bahasa inngris mereka masih buruk. Karena masih banyak kesalahan-kesalahan sepele dalam menerjemahkan bahasa Indonesia ke bahasa inggris yang para mahsiswa buat di level semester lima ini maka kemampuan berbahsa inggris mereka masih dipertanyakan

    Model Evaluasi Berbasis Kompetensi Matakuliah Menggambar Teknik Mesin

    Full text link
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat efektifitas penggunaan model evaluasi berbasis kompetensi untuk matakuliah menggambar teknik di Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Efektifitas memahami fungsi alat gambar teknik menunjukkan mean 8,59 dan deviasi standar 0,81 sehingga masuk kategori sangat efektif (86%); (2) Efektifitas terampil menggunakan alat gambar memiliki mean 17,63 dan deviasi standar 1,46 sehingga masuk dalam kategori sangat efektif (88,2%); (3) Efektifitas menggambar garis dan hu­ruf memiliki mean 8,48 dan deviasi standar 1,06 adalah masuk kategori efektif (84,8%); (4) Efek­tifitas menggambar konstruksi geometri memiliki mean 10,09 dan deviasi standar 1,69 sehingga masuk kategori pada umumnya efektif (77,6%); (5) Efektifitas menggambar proyeksi dan pan­dangan memiliki mean 19,09 dan deviasi standar 4,65 sehingga masuk kategori sebagian besar cukup efektif (65,8%); (6) Efektifitas menggambar potongan memiliki mean 15,59 dan deviasi standar 1,83 rmasuk kategori pada umumnya efektif (82%); (7) Efektifitas memberi ukuran mem­iliki mean 12,89 dan deviasi standar 1,49 masuk kategori pada umumnya efektif (85,9%); dan (8) Efektifitas menggambar elemen mesin memiliki mean 15,81 dan deviasi standar 2,12 masuk kategori pada umumnya efektif (79%)

    Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa antara yang Menggunakan Metode Student Teams Achievement Division dengan Teams Games Tournament

    Full text link
    This study uses two models of learning that is student teams achievement division and teams games tournament method. Research conducted a experimental study. Learning with this learning method directs students to be able to solve mathematical problems. The purpose of this study was to determine differences in mathematical problem-solving skills among students who received student teams achievement division and teams games tournament method is haven't better enough significance then beetween two methods . After doing a pretest and posttest and using a significance level of 5% can be concluded that the mathematical problem-solving ability of students who received student teams achievement division method is no better than teams games tournment

    Studi Tentang Political Tie, Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Bank Di Indonesia

    Full text link
    This study uses bank loan data to examine the effect of (political tie) between the company and the government to on the assessment of companies financial leverage and profitability in the bank lending decisions in Indonesia. The numbers of samples are 1465 observations. This study uses moderated regression analysis (MRA). The study finds that a political tie affect corporate profitability assessment in bank lending decisions. Firms with lower profitability receive larger bank loan because their political tie (rent-seeking hypothesis). However, this study inds that a political tie does not affect the assessment of financial leverage in bank\u27s lending decisions. This finding also supports Faccio (2010), Fisman (2001), and Backman (2001). Indonesia condition which has a weak institutional regulation and high information asymmetry is beneficial for companies that have a political tie. This leads to more trusted political tie as an indicator of the profitability
    • …
    corecore