57 research outputs found
Intervensi Ceramah Perilaku Sehat Sehari-hari untuk Anak Sekolah Dasar
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat memiliki jangkauan yang lebih luas, apalagi PHBS seseorang telah baik maka orang tersebut bisa terhindar dari berbagai macam penyakit termasuk pada kelompok rentan, yakni anak-anak. Anak usia sekolah dasar merupakan masa dimana tumbuh kembang pengetahuannya dapat diintervensi dengan baik dan benar untuk memperoleh generasi sehat di masa mendatang. Intervensi ceramah untuk anak sekolah dasar berkaitan dengan cuci tangan pakai sabun dan kesehatan gigi mulut terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan mereka
Evaluasi Kinerja Sub Das Krueng Jreu Kabupaten Aceh Besar
Abstrak. Dampak perubahan alih fungsi lahan merupakan kejadian di alam yang perlu dipahami untuk menentukan tindakan yang perlu dilakukan di waktu yang akan datang. Strategi pengelolaan DAS masih membutuhkan suatu inovasi pendekatan hidrologi dan lahan untuk memperbaiki situasi DAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja Sub DAS Krueng Jreu Berdasarkan Permenhut P.61 tahun 2014 tahun tentang Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai yang mencakup karakteristik Lahan dan karakteristik hidrologi. Hasil penelitian menunjukan persentase lahan kritis yaitu 2,37% (0,023723 ha), Persentase persentase penutupan vegetasi yaitu 78,61% (18250,64) ha, Indeks Erosi sebesar 0,60, Koefisisien Rejim Aliran (KRA) sebesar 26,62 Koefisien Aliran Tahunan (KAT) didapatkan hasil sebesar 0,056, Muatan Sedimen didapatkan hasil 5,02 ton/ha/tahun, frekuensi banjir adalah 1 kali dalam kurun waktu lima tahun, Indeks Penggunaan Air sebesar 22917,30 m3/thn termasuk dalam kelas sangat baik (0,5). Berdasarkan hasil skoring 8 Sub kriteria evaluasi kinerja Sub DAS Krueng Jreu yang meliputi Penggunaan Lahan dan Tata Air maka didapatkan hasil akhir senilai 37,75 dengan katagori sangat baik yang berarti kondisi DAS dalam keadaan sangat baik jika di lihat dari penggunaan lahan dan tata air.Performance Evaluation of Krueng Jreu Sub-watershed, Aceh Besar DistrictAbstract. The impact of changes and land-use changes caused is an event in nature that needs to be understood to determine the actions that need to be taken in the future. The watershed management strategy still requires innovation to improve the watershed situation. This study aims to determine the performance of the Krueng Jreu sub-watershed based on the Regulation of the Minister of Forestry P.61 of 2014 concerning Monitoring and Evaluation of Watersheds which includes hydrological characteristics and characteristics. The results showed that critical land was 2.37% (0.023723 ha), the percentage of vegetation cover percentage was 78.61% (18250.64) ha, the Erosion Index was 0.60, the Flow Regime Coefficient (KRA) was 26.62 The Annual Flow Coefficient (KAT) yields 0.056, Sediment Load yields 5.02 tons/ha/year, the frequency of flooding is 1 time within five years, the Water Use Index is 22917.30 m3/yr included in the very good class. (0.5). Based on the scoring of 8 Sub Criteria for evaluating the performance of the Krueng Jreu Watershed which includes Land Use and Water Management, the final result is 37.75 with a very good category which means the watershed condition is in very good condition when viewed from land use and water management.
Analisis Indeks Kekeringan Hidrologi DAS Krueng Aceh (Studi Kasus Sub DAS Krueng Jreue dan Sub DAS Krueng Khee)
Abstrak. Luas Sub DAS Krueng Jreue 23.218,06 Ha dan Sub DAS Krueng Khee 9.599,66 Ha. Berdasarkan hasil kajian bahwa luas vegetasi tutupan lahan semakin berkurang setiap tahunnya dimana ditandai dengan tingginya nilai fluktuasi debit sehingga mengakibatkan banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui nilai ambang batas kekeringan hidrologi di Sub DAS Krueng Jreue dan Sub DAS Krueng Khee dan indeks kekeringan hidrologi di Sub DAS Krueng Jreue dan Sub DAS Krueng Khee. Penelitian ini menggunakan metode ranking Weibull dimana ditentukan nilai ambang batas Q50 dan Q80, dihitung defisit dan durasi dan kemudian ditentukan nilai indeks kekeringan hidrologi. Nilai ambang batas Sub DAS Krueng Jreue adalah 0,067 m3/s dan Sub DAS Krueng Khee 0,181 m3/s. Defisit Sub DAS Krueng Jreue tahun 2014 adalah tertinggi dengan angka 0,401 m3/s dengan durasi kering tujuh bulan dan Sub DAS Krueng Khee tahun 2012 adalah tertinggi dengan angka -0,715 m3/s dengan durasi kering enam bulan. Indeks kekeringan hidrologi di Sub DAS Krueng Jreue tahun 2015 adalah tertinggi dengan nilai 0,0629 m3/s dan indeks kekeringan hidrologi di sub DAS Krueng Khee tahun 2011 adalah tertinggi dengan nilai 0,3282 m3/s.An Analysis of The Krueng Aceh’s Hydrological Drought Index (A Case Study of The Sub Watershed Krueng Jreue and Krueng Khee)Abstract. The area of the Krueng Jreue Sub-watershed is 23,218.06 Ha and the Krueng Khee Sub-watershed is 9,599.66 Ha. Based on the results of the study that the area of land cover vegetation decreases every year which is indicated by the high value of discharge fluctuations, resulting in flooding in the rainy season and drought in the dry season. The purpose of this study was to determine the threshold value for hydrological drought in the Krueng Jreue Sub-watershed and Krueng Khee Sub-watersheds and the hydrological drought index in the Krueng Jreue Sub-watershed and Krueng Khee Sub-watersheds. This study uses the Weibull ranking method where the threshold values for Q50 and Q80 are determined, the deficit and duration are calculated and then the hydrological drought index value is determined. The threshold value for the Krueng Jreue Sub-watershed is 0.067 m3/s and the Krueng Khee Sub-watershed is 0.181 m3/s. The Krueng Jreue Sub-watershed deficit in 2014 was the highest at 0.401 m3/s with a dry duration of seven months and the Krueng Khee Sub-watershed in 2012 was the highest at -0.715 m3/s with a dry duration of six months. The hydrological drought index in the Krueng Jreue Sub-watershed in 2015 was the highest with a value of 0.0629 m3/s and the hydrological drought index in the Krueng Khee Sub-watershed in 2011 was the highest with a value of 0.3282 m3/s.
Unsafe actions and unsafe conditions in cement production workers: A Cross Sectional Study
Occupational accidents are all unplanned events that cause or have the potential to cause injury, illness, damage or other losses, both for workers and for the company. This study aims to determine the factors associated with work accidents in Cement Production workers at PT. Cement Bosowa Maros. The type of research used is quantitative with an analytic observational approach using a cross sectional design. The population in this study are cement production workers at PT. Semen Bosowa Maros with a total sampling technique of 86 people. The results showed that the variables related to work accidents were unsafe action (p-value=0.032), unsafe condition (p-value=0.002). While the unrelated variables are age (p-value = 0.244), and length of work (p-value = 1000). It is recommended to the company PT. Semen Bosowa Maros is advised to ensure that workers use proper and correct personal protective equipment while working, and conduct OHS training so that workers understand more about safe behavior and conditions so that work accidents do not occur due to unsafe behavior and conditions. And ensure a safe and comfortable work environment for workers
Kualitas Air Akibat Aktifitas Penduduk di Daerah Tangkapan Air Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah
Abstract. The research objective is to study of water quality affected by people activities inthe water catchment area of Lut Tawar lake Aceh Tengah regency. Five watershedswere selected represented of people activities at the water catchment area.The physical, chemical and biological characteristics of waterwere analyzed in laboratory and compared with water quality standard (the Goverment Regulation of the Republic of Indonesia, Number 82, 2001). The water quality in the watershed was determined by using the STORET method. The result of the research showed that the watershed have been polluted at some of the water catchment areas of Lut Tawar Lake marked by the change of some of physical, chemical and biological characteristics of water.The change in physical charateristics were smelled, tasted, brightness and coloured), the change in chemical charateristics were phosphate (PO4), ammonia (NH3-N), nitrate (NO3) and nitrite (NO2) content, and the change in biological charateristics were thereduce population of macrozoobenthos, water larva and freshwater snail (Pila ampullacea) and increase the worm population. Abstrak. Penelitian diskriftif ini bertujuan untuk mengkaji status kualitas air akibat aktifitas penduduk di daerah tangkapan Danau Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. Titik sampel dipilih 5 sungai yang merupakan perwakilan dari berbagai aktifitas penduduk disekitar sungai. Sifat fisika air, sifat kimia air dan sifat biologi air dianalisis dengan metode analisis parameter fisika dan kimia lalu dibandingkan dengan standar kualitas baku mutu air (PP No 82 tahun 2001). Status kualitas air ditentukan dengan menggunakan metode STORET. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi pencemaran di daerah tangkapan Danau Lut Tawar yang ditandai dengan beberapa perubahan sifat fisika, kimia dan biologi. Perubahan sifat fisika yaitu bau, rasa, kecerahan dan warna, perubahan kimia Phospat (PO4), Amonia (NH3-N), Nitrat (NO3) dan Nitrit (NO2) dan perubahan biologi berkurangnya populasi makrozoobentos, larva air, kerang tutut dan kerang lainnya serta meningkatnya populasi cacing
Efektivitas Kemampuan Tanaman Jeringau (Acorus calamus) untuk Menurunkan Kadar Logam Berat di Air
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju penurunan kadar logam berat dalam air airdengan menggunakan tanaman Jeringau (Acorus calamus).Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksprimen/ Eksprimen Semu dengan rancangan rangkaianwaktu. Penelitian ini dilaksanakan pada suatu wadah khusus berupa kaca dengan volume media 108L/bak yang dilengkapi dengan pompa air. Data dalam penelitian ini disajikan dengan tabel dan narasisecara deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat keasaman (pH) dalam air sampel sebagai mediatumbuh tanaman Jeringau mengalami kenaikan pH 0.3 dari 7.2 menjadi 7.5. Temperatur mengalamipenurunan 1oC. Nilai Biological Oxygen Demand (BOD) mengalami penurunan 1.3 mg/L atau sebesar38.23%. Nilai Chemical Oxygen Demand (COD) mengalami penurunan 8 mg/L atau sebesar 8%. Konsentrasi logam berat untuk kadmium (Cd) dan Tembaga (Cu) berada di bawah baku mutu air atau memenuhi syarat kualitas air. Sedangkan konsentrasi timbal (Pb) hingga hari ke-9 masih berada di atasbaku mutu atau belum memenuhi syarat. Konsentrasi logam berat timbal (Pb) dari hari ke-0 hingga 9mengalami penurunan 0.05 mg/L atau sebesar 14.29%. Tanaman Jeringau (Acorus calamus) dalammedia dapat menurunkan kadar logam beratTanaman Jeringau (Acorus calamus) dapat menjadi salah satu metode aplikasi dalampemulihan air yang mengandung logam berat Timbal (Pb) yang dapat membahayakan bagi kesehatanmasyarakat.Kata Kunci : Acorus calamus, Logam Berat, Fitoremediasi, Ai
Perbedaan Ovitrap Indeks Botol, Ember dan Port Mosquito Trap sebagai Perangkap Nyamuk Aedes sp. di Area Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda Wilayah Kerja Sangatta Kabupaten Kutai Timur
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) merupakan penyakit akibat infeksi virus dengue yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini ditemukan hampir di semua negara terutama negara-negara tropik dan subtropik sebagai penyakit endemik maupun epidemic. Di Indonesia sendiri, Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menjadi masalah kesehatan masyarakat selama 41 tahun terakhir.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perbandingan antara Ovitrap dari botol plastik, ember plastik, dan Port Mosquito Trap (PM Trap) berdasarkan nilai Ovitrap indeks. Selain itu penelitian ini diharapkan memberikan sumbangsih terhadap inovasi, kajian dan pengembangan teknologi pada kantor kesehatan pelabuhan khususnya dalam pengendalian penyakit berbasis vektor nyamuk di kabupaten Kutai Timur Propinsi Kalimantan Timur.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ovitrap yang terbanyak positif jentik adalah jenis Ovitrap dari ember plastik yakni sebanyak 12 (66,67%), kemudian PM Trap sebanyak 10 (55,56%) dan terendah adalah botol plastik bekas yakni sebanyak 3 (16,67%) dari masing-masing 18 Ovitrap yang terpasang. Kata Kunci : Ovitrap, Botol, Ember, Port Mosquito Trap (PM Trap)
Penggunaan Abate dan Bacillus Thuringensis var. Israelensis di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda Wilayah Kerja Sanggata Terhadap Kematian Larva Aedes sp.
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat hingga saat ini. Penyakit ini dapat ditemui di hampir semua negara dengan iklim tropik dan subtropik. Di Indonesia sendiri, penyakit ini masih menjadi masalah dalam 41 tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis referensi Abate (temephos 1% = 300 mg/L) dan Bacillus thuringensis var. Israelensis (0,02 ml/L) terhadap kematian larva nyamuk Aedes sp. Penelitian ini adalah penelitian lapangan kuantitatif dengan menggunakan pendekatan quasi eksperiment yang dilakukan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda Wilayah Kerja Sangatta Kabupaten Kutai Timur. Hasil penelitian menunjukkan temephos1% dengan konsentrasi 300 mg/L mampu mematikan keseluruhan sampel larva Aedes sp. pada jam ke 4 atau menit ke-240 sedangkan Bacillus thuringensis var. Israelensis pada jam ke-10 atau menit ke-600. Keduanya merupakan larvasida yang masih efektif dalam mematikan larva Aedes sp
THE RELATIONSHIP BETWEEN GOVERNMENT MOTIVATION AND COMMUNICATION WITH PUBLIC WILL TO DO COVID-19 BOOSTER VACCINATION IN TANETE RIATTANG SUB-DISTRICT, BONE DISTRICT
Background: Covid-19 is an infectious disease caused by the latest variant of the coronavirus. This virus spreads quickly and widely so that it takes a lot of victims. As an effort to reduce the number of cases of Covid-19 is to vaccinate. But it's not enough just to vaccinate doses 1 and 2, now the government is again advising the public to do a booster vaccination for Covid-19. Aims: This study aims to determine the relationship between government motivation and communication with the community's willingness to carry out the Covid-19 booster vaccination in Tanete Riattang District, Bone Regency. Method: The type of research used is quantitative with a cross-sectional approach. The number of samples in this study were 395 respondents who were determined using a purposive sampling technique. Result: Based on the results of the bivariate test, it showed that there was a relationship between motivation (p = 0.012) and government communication (p = 0.013) with the public's willingness to carry out the Covid-19 booster vaccination. Recommendations for the government in Tanete Riattang District to make the Covid-19 booster vaccination an administrative requirement so that people want to do the Covid-19 booster vaccinatio
- …