2 research outputs found

    Hasil Belajar Kognitif dalam Control Variable Strategy (Cvs) Berbantuan Bahan Ajar Saintifik

    Full text link
    Control Variable Strategy (CVS) merupakan metode yang digunakan untuk mengerjakan, mendesain kegiatan eksperimen sehingga diperoleh hasil yang valid dan interpretasi yang mudah dipahami. CVS digunakan dalam kegiatan eksperimen di pembelajaran IPA untuk mempermudah peserta didik melakukan investigasi. Bahan ajar saintifik merupakan perpaduan antara bahan ajar dan LKPD sebagai satu sumber belajar yang digunakan untuk mempermudah penerapan CVS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh CVS berbahan ajar saintifik terhadap hasil belajar kognitif. Metode penelitian dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di kelas VII SMP PGRI 1 Ajibarang. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy experimental study with kontrol group design. Data hasil belajar kognitif dianalisis dengan uji regresi, koefisien determinasi, N-Gain Test, dan T-Test. Hasil penelitian dengan uji regresi dan koefisien determinasi menunjukkan nilai signifikansi 0.000 < 0.05 sehingga CVS berbahan ajar saintifik berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif sebesar 41,7%. Hasil N-Gain Test menunjukan besarnya peningkatan hasil belajar kognitif kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan kelompok control. Hasil T-Test menunjukkan nilai signifikansi sebesar diperoleh nilai signifikansi 0.000 < 0.05, berarti ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar kognitif pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Simpulan pada penelitian ini yaitu CVS berbahan ajar saintifik berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif. Implikasi penelitian ini yaitu CVS berbahan ajar saintifik dapat diterapkan oleh guru dalam membimbing peserta didik mendesain dan mengerjakan eksperimen yang dikontrol sehingga hasil belajar kognitif peserta didik mengalami peningkatan.Control Variable Strategy (CVS) is a method used to work on, design experimental activities so that valid results and interpretations are easy to understand. CVS is used in experimental activities in science learning to make it easier for students to investigate. Scientific teaching materials are a combination of teaching materials and LKPD as a learning resource that is used to facilitate the implementation of CVS. The purpose of this study was to determine the effect of CVS based on scientific teaching on cognitive learning outcomes. The research method in this research is quantitative method. This research was conducted in class VII SMP PGRI 1 Ajibarang. The research design used was a quasi experimental study with a control group design. Cognitive learning outcomes data were analyzed by regression test, coefficient of determination, N-Gain Test, and T-Test. The results of the study using regression tests and the coefficient of determination showed a significance value of 0.000 <0.05 so that CVS with scientific teaching materials had an effect on cognitive learning outcomes of 41.7%. The results of the N-Gain Test showed the magnitude of the increase in cognitive learning outcomes in the experimental group was greater than the control group. The results of the T-Test showed a significance value of 0.000 <0.05, meaning that there was a difference between the average cognitive learning outcomes in the experimental group and the control group. The conclusion in this study is that CVS with scientific teaching materials has an effect on cognitive learning outcomes. The implication of this research is that scientific teaching materials CVS can be applied by teachers in guiding students to design and work on controlled experiments so that students' cognitive learning outcomes increase

    Telaah Kandungan Asam Lemak Esensial Dalam Empat Jenis Minyak Ikan Konsumsi Di Jawa Barat

    Full text link
    Penelitian terkait telaah kandungan asam lemak esensial dari empat jenis minyak ikan konsumsi di Jawa Barat telah selesai dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data ilmiah terkait kandungan asam lemak esensial didalam empat jenis ikan konsumsi. Bahan ikan yang digunakan adalah ikan mujair (Oreochromis mossambicus), ikan nila (Oreochromis niloticus), ikan gurami (Osphronemus goramy), dan ikan Bandeng (Chanos chanos). Minyak dari setiap jenis ikan diekstraksi dengan metode ekstraksi sinambung. Selanjutnya minyak ditransesterifikasi menjadi FAME kemudian dianalisis dengan menggunakan Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa. Data hasil penelitian menunjukkan ikan mujair memiliki rendemen paling tinggi yaitu 8,57 + 0,06 % dari total bahan kering tanpa kepala dan ekor. Ikan nila mengandung minyak paling rendah yaitu 0,28 + 0,09 %. Berdasarkan penggolongan asam lemak, Minyak ikan mujaer mengandung SFA 35,36 + 4,86 %, MUFA 31,55 + 1,79 %, PUFA 19,15 + 2,05 %. Minyak ikan bandeng mengandung SFA 38,12 + 4,86 %, MUFA 36,64 + 2,21 % dan PUFA 18,4 + 2,02 %. Minyak Ikan gurami mengandung SFA 41,65 + 2,35 %, MUFA 40,29 + 1,13 %. Minyak Ikan Nila mengandung SFA 34,11 + 1,73%, MUFA 27,47 + 2,11 %, dan PUFA 38,43 + 2,81 %. Asam lemak esensial utama yang ditemukan pada penelitian ini diantaranya adalah ARA(ω-6), EPA(ω-3), dan DHA(ω-6)
    corecore