15 research outputs found
Kefir dan Manfaatnya Bagi Kesehatan
Pola hidup dan pola makan yang kurang baik, paparan polutan, perubahan iklim, dan stres dapat mengganggu keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan mengakibatkan terjadinya dominasi mikroba yang kurang menguntungkan. Kefir sebagai minuman susu terfermentasi dengan biji kefir sebagai kultur starter yang mengandung probiotik (bakteri asam laktat dan khamir yang menguntungkan) mampu memberikan kes eimbangan mikroflora dalam usus. Kajian pustaka ini bertujuan untuk mengetahui kandungan probiotik dan zat gizi dalam kefir serta manfaatnya bagi kesehatan. Probiotik yang mendominir kefir adalah bakteri asam laktat dari genus Lactobacilli (L. kefir, L. casei, L. paracasei, L. acidophilus, L. brevis, L. plantarum, L. fermentum, L. rhamnosus), dis usul oleh Lactococcus lactis subsp.lactis dan L. subsp. cremoris. Khamir yang terkandung dalam kefir adalah Candida kefir, Kluyveromyces lactis, dan Saccharomyces cerevisiae. Kefir kaya dengan protein dengan asam-as am amino yang esensial, vitamin (vitamin A, B1, B2, B5, B6, B7, B9, B12, C, dan Vitamin K), dan mineral (kalium, kalsium, fosfor, magnesium, zat besi, seng, tembaga dan mangan. Manfaat kefir bagi kesehatan adalah: meningkatkan kekebalan tubuh, mengatasi penyakit infeksi, mengontrol kadar gula darah, menurunkan kadar kolesterol jahat, menurunkan risiko penyakit jantung, meningkatkan kesehatan tulang dan menurunkan risiko osteoporosis, mencegah kerusakan gigi, mencegah dan menurunkan risiko kanker, membantu detoksifikasi racun, memperbaiki proses pencernaan serta mengatasi sembelit dan diare, mengatasi penyakit intoleransi laktosa, membantu penurunan berat badan, mengontrol inflamasi, dan meningkatkan kesehatan kulit dan rambut
MANFAAT TEMPE UNTUK KESEHATAN
Tempe merupakan produk olahan kedelai yang terbentuk atas jasa kapang jenis Rhizopus sp. terutama dari spesies Rhizopus oligosporus, melalui proses fermentasi. Produk tradisional ini sangat bermanfaat bagi kesehatan karena mengandung zat-zat gizi esensial (karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral) dan senyawa-senyawa bioaktif yang unggul seperti vitamin B12, antidiare, antikanker, penurun kolesterol jahat, dan antioksidan dalam bentuk isoflavon (daidzein, glisitein, genistein dan 6,7,4 trihidroksi isoflavon). Pangan fungsional ini sangat sesuai untuk dikonsumsi oleh para penderita malnutrisi. Selain itu, tempe bermanfaat untuk mengobati diare, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan jantung, menghambat proses penuaan, menurunkan berat badan, memenuhi kebutuhan vitamin B12, mengatasi efek flatulensi, mengurangi risiko Parkinson, meningkatkan kinerja otak, menurunkan kadar kolesterol jahat, dan mencegah berbagai penyakit seperti: penyakit jantung koroner, osteoporosis, penyakit saluran pencernaan, kanker, anemia, diabetes mellitus, dan asma
MANFAAT JAHE UNTUK KESEHATAN
Jahe (Zingiber officinale) bisa dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, bahan obat tradisional, atau dibuat minuman. Menurut Usada Bali, rimpang jahe digunakan sebagai ramuan obat luar ( boreh) untuk mengobati penyakit rematik (tuju), dan ramuan membuat minuman untuk mengobati penyakit impoten (wandu). Secara umum, jahe memiliki kandungan zat gizi dan senyawa kimia aktif yang berfungsi preventif dan kuratif. Dari segi nutrisi, jahe mengandung kalori, karbohidrat, serat, protein, sodium, besi, potasium, magnesium, fosfor, zeng, folat, vitamin C, vitamin B6, vitamin A, riboflavin dan niacin. Beberapa senyawa kimia aktif dalam rimpang jahe yang berefek farmakologis terhadap kesehatan, antara lain: minyak atsiri dengan kandungan zat aktif zingiberin, kamfena, lemonin, borneol, shogaol, sineol, fellandren, zingiberol, gingerol, dan zingeron. Sebagai bahan obat tradisional, jahe memiliki khasiat untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit, seperti: impoten, batuk, pegal-pegal, kepala pusing, rematik, sakit pinggang, masuk angin, bronchitis, nyeri lambung, nyeri otot, vertigo, mual saat hamil, osteoarthritis, gangguan sistem pencernaan, rasa sakit saat menstruasi, kadar kolesterol jahat dan trigliserida darah tinggi, kanker, sakit jantung, fungsi otak terganggu, Alzheimer, penyakit infeksi, asma, produksi air susu ibu terganggu, gairah seksual rendah, dan stamina tubuh rendah
BAWANG MERAH DAN MANFAATNYA BAGI KESEHATAN
Bawang merah (Allium ascalonicum, shallot) lazim dikonsumsi sebagai bumbu untuk menambah cita rasa masakan, dan dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Menurut Usada Bali, bawang merah digunakan secara tradisional untuk mengobati berbagai penyakit seperti : pusing (vertigo, pengeng), bisul, batuk, batuk kering (cekehan), batuk sesak (dekah), disentri (mejen), sembelit, susah tidur (insomnia), dan pilek (untuk anakanak dan bayi).Secara umum, bawang merah memiliki kandungan gizi dan senyawa aktif yang berfungsi preventif yang diperoleh ketika dikonsumsi sebagai bumbu masakan, dan berfungsi kuratif saat dimanfaatkan sebagai obat herbal. Beberapa senyawa kimia aktif (senyawa sulfur) pada bawang merah yang berefek farmakologis terhadap kesehatan antara lain :alliin, allisin, adenosin, dialil-disulfida, dialil-trisulfida, ajoene, prostaglandin A-1, dialil-sulfida, floroglusinol, kaemferol, sikloaliin, dan difenil-amina. Terapi medis dengan bawang merah yang telah lama dilakukan di Indonesia dan di beberapa negara lain ditujukan untuk mencegah atau mengobati berbagai penyakit seperti : ambeien, asma, batuk, bisul, cacingan, demam, diabetes mellitus, disentri, hipertensi, infeksi kulit kepala, kutil (papiloma), kutu air, masuk angin, mata ikan (klavus), gangguan buang air kecil, mimisan, perut kembung, rematik, sakit perut (mulas), sariawan, selesma, sembelit, sengatan serangga, sakit kepala, kelainan prostat, difteri, parotitis (gondong), bronkhitis kronis. radang tonsil, gangguan jantung, kolesterol LDLtinggi, aterosklerosis, tuberkulosis, gangguan pencernaan, obesitas, eksim, luka memar, radang anak telinga, kanker, impotensi, daya tahan tubuh lemah, dan rambut rontok
Microbiological and Chemical Properties of Kefir Made of Bali Cattle Milk
Information regarding to microbiological and chemical characteristics, and incubation time is crucial in developing kefir prepared using Bali cattle milk. This study was intended to investigate microbiological and chemical properties of the kefir prepared of Bali Cattle milk and Indonesian kefir grains after 24, 48 and 72 hours incubation periods. A completely randomized design, with 3 treatments, and 9 replicates were undertaken. Kefir samples were taken at the end of incubation period for determination of total lactic acid bacterial and yeast counts, pH, titratable acidity, lactose percentage and protein content. The result of this research showed that the total lactic acid bacterial counts were 108 – 109 cfu/ml, while yeast counts were ranging from 105 – 106 cfu/ml, no coliform and Escherichia coli were detected in any kefir samples in this research. Identification of the lactic acid bacteria and yeast revealed that the Lactobacillus paracasei ssp. paracasei 1 was the predominant species found in the kefir samples, followed by Lactobacillus brevis and the yeast Candida famata. Chemical analysis of the kefir samples showed that, protein, lactose, titratable acidity and pH of the kefir samples were in the range of 5.68 - 6.26%, 3.98 - 4.67%, 0.89 - 1.73% and 3.38 - 4.35, respectively. The result also indicated that the incubation period significantly affected the microbial counts and chemical composition of Bali Cattle milk kefir. Keywords: Kefir, Bali cattle milk, Lactic acid bacteria, Yeast, Protein, Lactos
Karakterisasi Bakteri Asam Laktat yang Diisolasi dari Susu Kuda Bima
The aim of the research was to characterize of the six species of Lactic Acid Bacteria (LAB) indigenous (Lactobacillus acidophilus KBc, Lb. salivarius KBd, Lb. brevis KBa, Lb. delbrueckii KBe, Lb. plantarum KBb and Lactococcus lactis KBf) isolated from the fermented horse milk of Bima. The tests were done to cover safety aspect, ability to survive on low pH condition, bile salt tolerance, ability to adherence and colonization, and effect on cholesterol level reduction. The six LAB species were not pathogen and invasive, and were able to grow well on media which contained bile salt of 0.75 %. Lactobacillus  acidophilus KBc and Lb. brevis KBa had ability to survive on media pH 2.5 for 3 hours and were able to adherence and colonization on gut mucosa epithel. Lactobacillus acidophilus KBc and Lb. brevis KBa had ability to reduce cholesterol level of blood serum of rabbits on hypercholesterolemia condition significantly up to 53.74 % and 51.70 %, respectively. Based on the characterization of the six species LAB, only Lactobacillus acidophilus KBc and Lb. brevis KBa can be used as probiotic.ABSTRAKPada penelitian ini telah dilakukan karakterisasi terhadap enam spesies bakteri asam laktat  (BAL) indigenous (Lac- tobacillus acidophilus KBc, Lb. salivarius KBd, Lb. brevis KBa, Lb. delbrueckii KBe, Lb. plantarum KBb dan Lac- tococcus lactis KBf) yang diisolasi dari susu kuda liar Bima terfermentasi. Pengujian yang dilakukan meliputi aspek keamanan, ketahanan hidup pada media pH rendah, kemampuan tumbuh pada media yang mengandung garam em- pedu, kemampuan menempel dan berkolonisasi, dan efek terhadap penurunan kadar kolesterol serum darah. Keenam spesies BAL tersebut tidak patogen dan invasif, serta dapat tumbuh baik pada media yang mengandung garam empedu 0,75 %. Lactobacillus  acidophilus KBc dan Lb. brevis KBa tahan hidup pada media pH 2,5 selama 3 jam serta dapat menempel dan berkolonisasi pada epitel mukosa usus. Kedua bakteri ini mampu menurunkan kadar kolesterol serum darah kelinci dalam keadaan hiperkolesterolemia secara nyata masing-masing sebesar 53,74 % dan 51,70 %. Berdasar- kan karakterisasi keenam spesies BAL tersebut, Lb. acidophilus KBc dan Lb. brevis KBa dapat dipergunakan sebagai probiotik
The Application of Remote Sensing in Tourism at Nusa Dua Tourist Resort of Bali Island
The aim of this research is to determine the tourist products and to know whether the visual interpretation of remotesensing and GIS tecnology can be applied in tourism in Nusa Dua Tourist Resort. In the preparation stage, it is necessaryto combine data ALOS satellite image with identity ALAV2A044933780 with map, and followed with visualinterpretation of satellite image to obtain temporary results concerning tourist products in Nusa Dua tourist resort. Theresult of satellite visual interpretation was cross checked by insite observations to compare the potentials of coral reef atsea and tourist product on the ground. The combination visual interpretation of satellite image and in site observation oftourist product in Nusa Dua tourist resort enables to obtain spatial mapping for tourism in Nusa Dua tourist resor
PRODUKSI SELULASE KASAR DARI KAPANG TRICHODERMA VIRIDE DENGAN PERLAKUAN KONSENTRASI SUBSTRAT AMPAS TEBU DAN LAMA FERMENTASI
This research was done in order to utilize bagasse as substrates to produce crude cellulase from Trichoderma viride. This research used a randomized block design with factorial pattern which consisted of two factors. The first factor was the concentration of substrate which consisted of three levels namely, substrate concentration of 1%, 2%, and 3%. The second factor was the fermentation time which consisted of three levels namely, 5, 7, and 9 days. Each treatment classified into two groups based on time of production. The results showed that the concentration of bagasse and fermentation time significantly influenced the parameters observation of crude cellulase production from Trichoderma viride. The optimal treatment combination to produce crude cellulase with maximum activity was the treatment of 3% substrate concentration and fermentation time of 7 days with an average value of cellulase activity (filter paperase), soluble protein, and cellulase specific activity were 0.771 Unit/mL, 0.262 mg/mL, and 2.940 Unit/mg, respectively