41 research outputs found

    PEMANFAATAN SERBUK TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI PENGISI DALAM PEMBUATAN BUSA POLIURETAN BIODEGRADASI

    Get PDF
    Penelitian mengenai pemanfaatan serbuk tandan kosong kelapa sawit sebagai pengisi dalam pembuatan busa poliuretan biodegradasi, dengan serbuk tandan kosong kelapa sawit yang digunakan diperoleh dari hasil pengolahan PTPN IV Adolina di Asahan. Busa poliuretan telah berhasil disintesis dari Polipropilen Glikol dan Toluen Diisosianat dengan menggunakan bahan pengisi dari serbuk tandan kosong kelapa sawit, busa yang dihasilkan bersifat fleksibel, tidak mudah rapuh dan dapat terbiodegradasi di alam. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari data serapan inframerah membuktikan terjadinya proses degradasi pada serat tandan kosong kelapa sawit, dan dari hasil pengamatan SEM juga membuktikan terjadinya proses degradasi pada busa poliuretan. Hasil data yang diperoleh dari analisis secara gravimetri juga membuktikan terjadinya proses degradasi, hal ini dapat dilihat dari persen kehilangan berat busa poliuretan. Persen kehilangan berat busa poliuretan dengan pengisi 5 gram TKKS yang ditanam selama 5, 10 dan 15 hari masing-masing sebersar 3,22 %, 5,15 % dan 7,32 %. Busa poliuretan dengan bahan pengisi 7,5 gram TKKS yang ditanam selama 5, 10 dan 15 hari masing-masing sebesar 7,44 %, 12,12 % dan 15,61 %, bahan pengisi 10 gram TKKS, persen kehilangan berat setelah ditanam selama 5, 10 dan 15 hari masing-masing sebesar 17,58%, 23,75 % dan 30,05 %

    DAYA ADSORPSI KARBON AKTIF DARI CANGKANG KEMIRI TERHADAP KADAR BILANGAN PEROKSIDA PADA MINYAK GORENG BEKAS

    Get PDF
    Kebutuhan akan konsumsi minyak goreng baik itu dalam skala rumah tangga maupun skala industri pangan seperti industri makanan (snack), kerupuk, mie instant semakin meningkat. Meningkatnya kebutuhan akan konsumsi minyak goreng mengakibatkan ketersediaan minyak di pasar kadang kala tidak mencukupi kebutuhan konsumen, sehingga kerap kali terjadi penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang dengan pemanasan suhu yang tinggi mengakibatkan terbentuk senyawa aldehida, keton, serta bau tengik, yang mempengaruhi mutu dan gizi bahan pangan yang digoreng. Alternatif pengolahan minyak goreng bekas adalah melalui proses adsorpsi dengan karbon aktif dari cangkang kemiri (Aleurites moluccana). Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar bilangan peroksida minyak dengan melihat perbandingan sebelum dan sesudah pemurnian dengan arang aktif. Penentuan bilangan peroksida menggunakan titrasi iodometri, proses pengukuran dilakukan pada sampel minyak goreng baru, minyak goreng bekas, dan minyak goreng bekas setelah dimurnikan menggunakan arang aktif. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan kadar bilangan peroksida pada sampel minyak goreng sesudah 6 kali penggorengan. Sebelum pemberian arang aktif kadar bilangan peroksida sebesar 9,3762 meq O2/kg, setelah pemberian arang aktif dari cangkang kemiri kadar bilangan peroksida berkurang menjadi 7,3428 meq O2/kg. Hal ini menunjukkan bahwa karbon aktif efektif menurunkan kadar bilangan peroksida dan penjernihan warna pada minyak goreng bekas. Kata Kunci :  Minyak Goreng, Cangkang Kemiri, Bilangan Peroksida, Arang Aktif

    DAYA ADSORPSI KARBON AKTIF DARI CANGKANG KEMIRI TERHADAP KADAR BILANGAN PEROKSIDA PADA MINYAK GORENG BEKAS

    Get PDF
    Kebutuhan akan konsumsi minyak goreng baik itu dalam skala rumah tangga maupun skala industri pangan seperti industri makanan (snack), kerupuk, mie instant semakin meningkat. Meningkatnya kebutuhan akan konsumsi minyak goreng mengakibatkan ketersediaan minyak di pasar kadang kala tidak mencukupi kebutuhan konsumen, sehingga kerap kali terjadi penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang dengan pemanasan suhu yang tinggi mengakibatkan terbentuk senyawa aldehida, keton, serta bau tengik, yang mempengaruhi mutu dan gizi bahan pangan yang digoreng. Alternatif pengolahan minyak goreng bekas adalah melalui proses adsorpsi dengan karbon aktif dari cangkang kemiri (Aleurites moluccana). Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar bilangan peroksida minyak dengan melihat perbandingan sebelum dan sesudah pemurnian dengan arang aktif. Penentuan bilangan peroksida menggunakan titrasi iodometri, proses pengukuran dilakukan pada sampel minyak goreng baru, minyak goreng bekas, dan minyak goreng bekas setelah dimurnikan menggunakan arang aktif. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan kadar bilangan peroksida pada sampel minyak goreng sesudah 6 kali penggorengan. Sebelum pemberian arang aktif kadar bilangan peroksida sebesar 9,3762 meq O2/kg, setelah pemberian arang aktif dari cangkang kemiri kadar bilangan peroksida berkurang menjadi 7,3428 meq O2/kg. Hal ini menunjukkan bahwa karbon aktif efektif menurunkan kadar bilangan peroksida dan penjernihan warna pada minyak goreng bekas. Kata Kunci :  Minyak Goreng, Cangkang Kemiri, Bilangan Peroksida, Arang Aktif

    PENETAPAN KADAR NATRIUM BENZOAT PADA KECAP MANIS YANG TIDAK BERMEREK SECARA ALKALIMETRI

    Get PDF
    Kecap adalah sari kedelai yang telah difermentasikan bahan nabati  atau hewani berprotein tinggi didalam larutan garam. Kecap biasanya ditambahkan pengawet natrium benzoat  agar lebih tahan lama dalam penyimpanan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kadar natrium benzoat pada kecap manis yang tidak bermerek apakah telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Permenkes. Sampel diambil dari seluruh pedagang kecap manis yang tidak bermerekdi sekitar pasar Petisah Medan. Penentuan kadar natrium benzoat pada kecap manis tidak bermerek secara alkalimetri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecap manis tidak bermerek mengandung kadar natrium benzoat yang berbeda-beda.Kadar natrium benzoat yang tertinggi adalah 707 mg/kg sedangkan yang terendah adalah 85 mg/kg. Batas maksimum yang diperbolehkan oleh Permenkes adalah 600 mg/kg

    PENETAPAN KADAR NATRIUM BENZOAT PADA KECAP MANIS YANG TIDAK BERMEREK SECARA ALKALIMETRI

    Get PDF
    Kecap adalah sari kedelai yang telah difermentasikan bahan nabati  atau hewani berprotein tinggi didalam larutan garam. Kecap biasanya ditambahkan pengawet natrium benzoat  agar lebih tahan lama dalam penyimpanan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kadar natrium benzoat pada kecap manis yang tidak bermerek apakah telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Permenkes. Sampel diambil dari seluruh pedagang kecap manis yang tidak bermerekdi sekitar pasar Petisah Medan. Penentuan kadar natrium benzoat pada kecap manis tidak bermerek secara alkalimetri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecap manis tidak bermerek mengandung kadar natrium benzoat yang berbeda-beda.Kadar natrium benzoat yang tertinggi adalah 707 mg/kg sedangkan yang terendah adalah 85 mg/kg. Batas maksimum yang diperbolehkan oleh Permenkes adalah 600 mg/kg

    PENETAPAN KADAR KAFEIN PADA MINUMAN BERENERGI SEDIAAN SACHET YANG BEREDAR DI SEKITAR PASAR PETISAH MEDAN

    Get PDF
    Abstrak : Minuman energi adalah minuman yang ditujukan untuk menambah energi dan mencegah rasa kantuk bagi seseorang yang meminumnya. Komposisi minuman energi terdiri dari taurin, kafein, inositol, vitamin B3, B6, B12 dan pemanis buatan. Kafein merupakan perangsang sistem saraf pusat yang kuat. Orang yang minum kafein merasakan tidak begitu mengantuk, tidak begitu lelah, dan daya pikirnya yang lebih cepat dan lebih jernih. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah kadar kafein pada minuman berenergi sediaan sachet sudah sesuai dengan yang tertera pada etiket Metode penelitian dilakukan secara titrasi iodometri. Adapun sampel yang dianalisa adalah minuman berenergi yaitu Kuku Bima. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data kadar kafein untuk kode sampel BA = 49,89 mg, kadar kafein untuk kode BS = 47,97 mg, kadar kafein untuk kode sampel BJ = 46,32 mg. Untuk kadar kafein pada minuman berenergi semunya masih memenuhi syarat. Kata Kunci : Minuman Berenergi, Kafein, Titrasi Iodometri

    PENYULUHAN MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN MELALU PELATIHAN PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING BAGI SISWA / I SMK NEGERI 3 MEDAN

    Get PDF
    Kegiatan penyuluhan manajemen kewirausahaan melalui pelatihan pembuatan sabun cuci piring yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan  (SMK) Negeri 3 Medan. Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan bekal pengetahuan prosedur pembuatan sabun cuci piring secara sederhana kepada siswa/i di SMK tersebut serta teknik manajemen pemasaran yang efektif dalam pendistribusian produk sabun cuci piring sehingga dapat dijadikan suatu usaha home industry. Sabun cuci piring yang berfungsi sebagai penghilang kotoran dan lemak yang melekat pada piring dan gelas merupakan salah satu kebutuhan dalam rumah tangga yang sangat vital. Berbagai inovasi untuk sabun telah tercipta mulai dari bentuk batangan, cream, maupun bentuk cairan konsentrat. Dengan mampu nya para siswa/i ini membuat sendiri cairan sabun cuci piring berarti telah berperan dalam menghemat anggaran rumah tangga, serta akan menciptakan peluang usaha yang baru apabila dapat diproduksi secara massal dengan teknik pemasaran yang strategis dan efektif. Harapan kedepannya dari kegiatan pengabdian masyarakat ini siswa/i dapat berkarya dengan memproduksi sabun cuci piring yang baik dan berkualitas serta memenuhi standar baik untuk konsumsi pribadi maupun komersil. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini ada 3 sesi yang dilakukan, yang pertama adalah sosialisasi tentang jenis-jenis  sabun beserta fungsinya. Sesi kedua adalah pelatihan pembuatan sabun cuci piring. Bahan dasar  pembuatan sabun cair yang dipakai dalam kegiatan ini ada 3 bagian yaitu SLS, Texapon dan Garam, sedangkan  bahan aditif yang digunakan yaitu zat Parfum, Pengawet, Pengental dan Zat Pewarna. Setelah itu sesi yang terakhir adalah menghitung biaya produksi untuk membuat sabun cair dan strategi dalam pemasaran produk yang dibuat. Karena menggunakan alat-alat yang sederhana diharapkan siswa/i dapat mencobanya dirumah

    Pelatihan Pembuatan Deterjen Di SMKN 3 Medan

    Get PDF
    Sekolah Menengah Kejuruan merupakan wadah yang sangat berperan penting dalam melahirkan generasi-generasi yang terampil dan punya keahlian khusus untuk siap terjun dalam dunia kerja. Dalam hal ini khususnya jurusan kimia industri. Lulusan jurusan ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. Tentu saja mereka mampu untuk membuka usaha berdasarkan ilmu pengetahuan yang telah mereka terima. Deterjen merupakan bagian yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menghemat pengeluaran rumah tangga pada umumnya dan meningkatkan taraf ekonomi pada khususnya, maka sebagai lulusan SMK jurusan kimia industry sudah sepantasnya terlatih dan terampil dalam pembuatan deterjen sendiri Adapun tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah: (a) tahap Persiapan, (b) tahap Pembinaan/penyampaian materi yang akan dibekalkan kepada peserta adalah materi pelatihan dalam bentuk teori dan penjelasan bahan-bahan dan alat-alat dan (c) tahap Pelaksanaan Evaluasi. Dapat disimpulkan bahwa siswa-siswi jurusan kimia indutri yang mengikuti pelatihan sudah dapat membuat deterjen cair dengan bena

    Pelatihan Pembuatan Deterjen Di SMKN 3 Medan

    Get PDF
    Sekolah Menengah Kejuruan merupakan wadah yang sangat berperan penting dalam melahirkan generasi-generasi yang terampil dan punya keahlian khusus untuk siap terjun dalam dunia kerja. Dalam hal ini khususnya jurusan kimia industri. Lulusan jurusan ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. Tentu saja mereka mampu untuk membuka usaha berdasarkan ilmu pengetahuan yang telah mereka terima. Deterjen merupakan bagian yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menghemat pengeluaran rumah tangga pada umumnya dan meningkatkan taraf ekonomi pada khususnya, maka sebagai lulusan SMK jurusan kimia industry sudah sepantasnya terlatih dan terampil dalam pembuatan deterjen sendiri Adapun tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah: (a) tahap Persiapan, (b) tahap Pembinaan/penyampaian materi yang akan dibekalkan kepada peserta adalah materi pelatihan dalam bentuk teori dan penjelasan bahan-bahan dan alat-alat dan (c) tahap Pelaksanaan Evaluasi. Dapat disimpulkan bahwa siswa-siswi jurusan kimia indutri yang mengikuti pelatihan sudah dapat membuat deterjen cair dengan bena

    PENYULUHAN MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN MELALU PELATIHAN PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING BAGI SISWA / I SMK NEGERI 3 MEDAN

    Get PDF
    Kegiatan penyuluhan manajemen kewirausahaan melalui pelatihan pembuatan sabun cuci piring yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan  (SMK) Negeri 3 Medan. Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan bekal pengetahuan prosedur pembuatan sabun cuci piring secara sederhana kepada siswa/i di SMK tersebut serta teknik manajemen pemasaran yang efektif dalam pendistribusian produk sabun cuci piring sehingga dapat dijadikan suatu usaha home industry. Sabun cuci piring yang berfungsi sebagai penghilang kotoran dan lemak yang melekat pada piring dan gelas merupakan salah satu kebutuhan dalam rumah tangga yang sangat vital. Berbagai inovasi untuk sabun telah tercipta mulai dari bentuk batangan, cream, maupun bentuk cairan konsentrat. Dengan mampu nya para siswa/i ini membuat sendiri cairan sabun cuci piring berarti telah berperan dalam menghemat anggaran rumah tangga, serta akan menciptakan peluang usaha yang baru apabila dapat diproduksi secara massal dengan teknik pemasaran yang strategis dan efektif. Harapan kedepannya dari kegiatan pengabdian masyarakat ini siswa/i dapat berkarya dengan memproduksi sabun cuci piring yang baik dan berkualitas serta memenuhi standar baik untuk konsumsi pribadi maupun komersil. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini ada 3 sesi yang dilakukan, yang pertama adalah sosialisasi tentang jenis-jenis  sabun beserta fungsinya. Sesi kedua adalah pelatihan pembuatan sabun cuci piring. Bahan dasar  pembuatan sabun cair yang dipakai dalam kegiatan ini ada 3 bagian yaitu SLS, Texapon dan Garam, sedangkan  bahan aditif yang digunakan yaitu zat Parfum, Pengawet, Pengental dan Zat Pewarna. Setelah itu sesi yang terakhir adalah menghitung biaya produksi untuk membuat sabun cair dan strategi dalam pemasaran produk yang dibuat. Karena menggunakan alat-alat yang sederhana diharapkan siswa/i dapat mencobanya dirumah
    corecore