1 research outputs found
KEPEMILIKAN MANAJERIAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Pada umumnya setiap perusahaan memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan
tingkat kekayaan pemiliki atau pemegang saham. Memaksimalkan keuntungan
dengan upaya untuk menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham. Di dalam
Agency Theory ada hubungan antara manajer dengan pemegang saham. Manajer
sebagai agent, dan pemegang saham sebagai principal. Agent yang diberikan
kepercayaan oleh Principal untuk memaksimalkan tingkat kekayaan untuk pemegang
saham. Manajer yang memiliki saham perusahaan tentunya akan menselaraskan
kepentingannya dengan kepentingan sebagai pemegang saham. Sementara manajer
yang tidak memiliki saham perusahaan, ada kemungkinan hanya mementingkan
kepentingannya sendiri. Kepemilikan saham perusahaan oleh manajer disebut dengan
kepemilikan manajerial. Adanya kepemilikan manajerial tentu akan mendorong pihak
manajer untuk bertindak sejalan dengan keinginan pemegang saham dengan
meningkatkan kinerja dan tanggung jawab dalam mencapai kemakmuran pemegang
saham.Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui yang mempengaruhi
kepemilikan manajerial pada perusahaan manufaktur di BEI.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang memiliki
kepemilikan manajerial dan melakukan kebijakan dividen di BEI. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
yaitu bahwa pengambilan sampel dilakukan atas dasar tujuan tertentu, maka jumlah
sampel perusahaan Manufaktur yang memenuhi kriteria sebanyak 25 perusahaan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
data laporan keuangan periode 2008-2011 yang diambil dari Bursa Efek Indonesia.
Sedangkan untuk pengujian data menggunakan analisis regresi linear berganda
dengan asumsi klasik menggunakan program SPSS.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Hutang mempunyai pengaruh
negative tidak signifikan terhadap kepemilikan manajerial, (2) Kebijakan Dividen
mempunyai pengaruh negative tidak signifikan terhadap kepemilikan manajerial, dan
(3) Pertumbuhan Aset mempunyai pengaruh negative tidak signifikan terhadap
kepemilikan manajerial