5 research outputs found

    Analisa Full Factorial Shell and Tube Condensor Air Conditioner

    Full text link
    Sistem pendingin sekarang ini banyak kita temui termasuk macam-macam dari sistem pendingin tersebut, pada awalnya pengkodisian udara diarahkan untuk keperluan proses dan material daripada untuk Kenyamanan manusia, dalam perkembanganmya pengkodisian udara untuk manusia berkembang pesat pada akhir-akhir ini, prinsip kerja pengkodisian udara adalah sama dengan mesin pendingin, yaitu berdasarkan siklus kompresi uap. Jenis alat penukar kalor sangatlah beragam dan masing-masing dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik, namun demikian jenis shell and tube sejauh ini merupakan jenis yang paling banyak dipergunakan berkat konstruksinya relatif sederhana dan memiliki keandalan karena dapat dioperasikan dengan beberapa jenis fluida kerja. Efek pendinginan yang dihasilkan dalam sistem refrigransi tergantung dari efektifitas kinerja kondensor sementara, kinerja kondensor semakin lama akan menurun seiring terjadinya pengotoran pada dinding pipa. Berdasarkan analisa data dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan mengenai optimasi kondensor tipe shell and tube pada mesin pendingin ruangan yang paling optimal, Pada penelitian ini dilakukan analisa optimasi sistem termal pada sebuah kondensor shell and tube sebagai alat penukar kalor (APK) dari hasil optimasi kondensor shell and tube, didapat standar milik Perusahaan diameter tube do 12.7 mm, panjang tube 1.50 m, pitch rasio 1.6 dan yang terakhir Pitch rasio dengan 450.. Sehingga didapat nila perpindahan panas konveksi paling besar adalah 41848.92 W/m2K. Sedangkan Hasil Design yang dilakukan diameter tube 12.7 mm, dan panjang tube, 1.27 m dengansusunan tube 600, dan jumlah 1 passdimana memberikan hasil desain dengan jumlah tube 19 buah, diameter shell 0,098 m.Sedangkan desain yang adaDari hasil optimasi pada perhitungan maka kita cari harga U yang paling besar dimana harga U paling besar akan memberikan penggaruh yang lebih besar juga, dari hasil perhitungan maka Koefisien perpindahan panas secara menyeluruh adalah 50247.26 W/m2K, Dari dua perbandingan diatas maka desain paling ekonomis adalah yang menunjukan nilai U paling besar dimana memberikan pengaruh lebih besar

    Rancang Bangun Mesin Pelepas Lemak Ikan Patin Kapasitas 15 Kg

    Get PDF
    Di era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi semakin pesat baik itu industri besar maupun di industri kecil yang mana manfaatnya sangat terasa bagi kehidupan masyarakat, perkembangan teknologi ini berakibat kepada keterbatasan Kebutuhan akan Permintaan ikan patin sangat tinggi, pada umumnya sebagian orang tidak suka dengan lemak ikan patin karna mengandung kolestrol yang tinggi, dilakukan penelitian dan percobaan yang bertujuan untuk masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan mesin pelepas lemak ikan patin untuk konsumsi masyarakat yang tidak suka dengan lemak ikan patin, dan kemudian dilakukan perhitungan untuk menganalisa komponen yang akan dibuat sesuai dengan yang diinginkan. Dari hasil pengujian dan analisa data didapat antara lain putaran Rpm : 72,00, 71,07, 71,01, 70,08, 70,00. 69,07. 68,08. 68,01. 67,08. 67,00. Sedangkan Hasil analisa torsi yang didapat : 248,68. 251,93. 252,14. 255,49. 259,22. 259,41. 262,99. 263,27. 266,92. 267,23. Rancang bangun mesin pelepas lemak ikan patin memiliki panjang 130 Cm, lebar 60 Cm serta tinggi 80 Cm dan berat mesin secara keseluruhan 55 Kg. Pada rol (tabung) memiliki kapasitas daya tampung sebesar 15Kg daging ikan murni. Sedangkan untuk penggerak mesin menggunakn motor listrik 1 fase. Dengan daya ½ Hp yang memerlukan tenaga listrik sebesar 220 Volt, sehingga mesin pelepas lemak ikan patin tersebut dapat digunakan dengan kapasitas listik pengusaha ibu rumah tangga

    Redesain Kondensor Alat Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak dengan Metode Pirolisis

    Full text link
    Seberapa besar pengaruh variasi arah aliran air pendingin kondensor terhadap minyak plastik yang di hasilkan. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kualitas hasil minyak yang di dapat dari percobaan terdahulu dan sekarang setelah kondensornya di redesain. Pengujian di lakukan Pada langkah pertama plastik botol yang di masukan ke dalam tabung reaktor berjumlah 3 kilogram dengan suhu awal 0 ÌŠ C, lalu kemudian di panaskan hingga suhu mencapai 180 ÌŠ C dengan waktu sekitar 3 jam. kemudian langkah kedua yaitu dengan memasukan sampah botol plastik lagi dengan jumlah 1 kilogram dengan rentang waktu 1 jam, dan terakhir memasukan sampah botol plastik kembali setelah 1 jam jadi total pembakaran sampah botol plastik yaitu sebanyak 5 kg dengan suhu total 300 ÌŠ C. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil redesain minyak yang di hasilkan pun sangat baik dari sebelumnya di mana hasil lebih jernih, kandungan air nya tidak terlalu banyak dikarenakan bahan yang di gunakan di bersihkan dan di jemur. dan pipa kondensornya terbuat dari stainles dan tembaga di mana kedua bahan ini di kenal sebagai penghantar panas yang cukup baik. Pada percobaan sebelumnya di mana pada percobaan tersebut memiliki hasil warna yang berbeda hal ini terjadi kurang efektifnya pengeluaran asap dari hasil pembakaran sampah tersebut, kadar air yang diketahui di dalam minyak hasil pirolisis nya terlalu banyak
    corecore